Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Dian Anggraeni
"Tesis ini membahas karakteristik kemiskinan dan faktor determinan yang mempengaruhi kemiskinan rumah tangga miskin di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif dilakukan agar diperoleh gambaran umum rumah tangga miskin dan tingkat kemiskinan di Kabupaten Bogor. Analisa kualitatif menggunakan sampel Desa Jogjogan untuk melengkapi informasi yang tidak tertangkap dari analisa kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan kepemilikan aset produksi berupa lahan pertanian tidak dialih fungsikan dengan mudah dan pembinaan keterampilan penduduk Desa Jogjogan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

This study discusses about poverty characteristic and determinant factor of poverty that household categorized poor at Kabupaten Bogor. Methodologies of this study are both quantitative and qualitative. Quantitative method is used to get the general situation of poor household and level of poverty. Whilst qualitative method used to capture the phenomena that is not described by quantitative method.
Result of the study recommended production asset owning, especially land, is not easily change the status of agricultural and informal training to improve skill people of Desa Jogjogan that might raise household income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Ismail
"Stochastic frontier model merupakan salah satu metode penilaian kinerja organisasi publik melalui pengukuran efisiensi teknis. Model ini diaplikasikan pada 15 KPP Pratama di Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat selama tahun 2005-2008, untuk mengukur efisiensi KPP Pratama tersebut melalui output yang dihasilkan berupa penerimaan pajak. Hasil estimasi model menunjukkan bahwa perbedaan efisiensi teknis antara KPP Pratama tersebut dipengaruhi oleh variabel input dan variabel in-efisiensi.

Stochastic frontier model is one method of assessing the performance of public organizations that measuring technical efficiency. This model was applied for 15 tax offices in Central Jakarta Regional Office for period of 2005-2008, to measuring efficiency of tax offices in collecting tax revenue as their output. Result of estimation was indicating that the difference of technical efficiency between tax offices were influenced by input variable and inefficiency variable components."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T 26284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Futia Farida Hasanah
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba mengkaji dan memahami kemiskinan masyarakat lokal di
Kelurahan Sumurbatu. Perubahan struktural yang terjadi akibat pembangunan Kota
bekasi telah menyebabkan masyarakat lokal di wilayah ini mengalami marginalisasi
dan ketidakberdayaan. Secara internal disebabkan ketidakmampuan masyarakat lokal
sendiri dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan secara eksternal
disebabkan oleh pilihan-pilihan strategi pembangunan yang tidak berpihak kepada
orang miskin dan masyarakat lokal.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode PRA
(Participatory Rural Appraisal). Atas dasar kajian yang dilakukan, disusun suatu
skenario rencana aksi pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan untuk
mengentaskan maslah yang terjadi di masyarakat lokal

Abstract
This tesis tries to examine and understand the local community poverty in Sumurbatu
Village. Structural changes as a consequences of the development in Bekasihave
caused the marginalization and powerless condition on local community. Internally,
because of local community incapability to adapt with those changes and externally,
because of the options of development strategies that unfortunately do not take side
with the poor and local community.
The data were collected through Participatory Rural Appraisal. And base on this
examination, an action plan scenario of community empowerment were arranged to
eradicate problem on the local community."
2012
T31519
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Tiurma L.
"Penciptaan arsip dinamis (rekod) dalam kegiatan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta cukup banyak jumlahnya Organisasi kearsipan Pemerintah Propinsi DKI diatur dalam Satminkal yang merupakan pusat kegiatan administrasi Pemerintah DKI Jakarta Di seluruh DKI terdapat 452 Satminkal besar atau kecil. Sebagai contoh Satminkal yang besar adalah Biro Umum yang menangani persuratan di dalam lingkungan kegiatan Sekretaris Daerab Pemerintah Propinsi DKI. Penerimaan surat tiap harinya pada setiap Satminkal tersantung kepada lugs tidaknya kegiatan Saiminkal tersebut dan wewenang dari unit kerja Sebagai eontoh Satminkal di bawah Sekretaris Daereh Propinsi yang terpusat kepada Biro Umum setup harinya menerima surat masuk sejumlah lebih dari 100 surat, sedangkan Satminkal Kotamadya Jakarta Pusat dengan Induk Tata Usaha (ITU) berada pada bagian umum setiap harinya menerima antara 50 sampai 100 surat Dengan jumlah Satminkal di DKI sebanyak 452, dapat dibayangkan berapa jumlah surat masuk setiap harinya.
Kondisi ini membuat kegiatan administrasi memerlukan kegiatan penyusutan arsip dinamis (rekod) yang disimpan baik di ITU maupun di Cabang Tata Usaha (CTU). Kegiatan penyusutan arsip dinamis (rekod) telah diatur dalam PP No.34 Tahun 1979 yang kemudian diambil alih dan diperjelas oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dengan Keputuean Gubernur Propinsi DKI Jakarta No.100 Tahun 1994 tentang "Daftar Jadwal Retensi Arsip". Tesis ini mengadakan penelitian tentang bagaimana "Daftar Jadwal Retensi Arsip tahun 1994" dimanfaatkan dalam kegiatan administrasi DKI. Hasil analisa atau kuesioner yang diedarkan, memperlihatkan bahwa pemanfaatan "Daftar Jadwal Retensi Arsip DKI Tahun 1994" belum sepenuhnva dilaksanakan oleh seluruh karyawan khususnya pelaksana kearsipan di lingkungan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Bahwa retensi, penyusutan, pemindahan dan pemusnahan arsip dinamis (rekod) memang sudah berjalan tetapi kegiatan ini merupakan hasil pengenalan karyawan semi petunjuk dari atasan kepada staf dan dilaksanakan menurut suatu rutinitas sehari-hari. Karena itu penulis mengusulkan agar pembinaan terhadap karyawan dan pejabal yang langsung menangani kearsipan perlu diperkenalkan kepada "Daftar Jadwal Retensi Arsip DKI Tahun 1994" meskipun menurut pendapat dari beberapa orang pejabat dan pelaksana kearsipan "Daftar Jadwal Retensi" itu masih memerlukan revisi.

The volume of public records produced in the DKI Jakarta Province tivities is quite well in numbered. The DKI archival organization was administrated in Satminkal (Satuan Adininistrasi Pangkat) which became the central administative activities of DKI Jakarta Governement. There are 452 Satminkal. either big or small in DKI Jakarta. As on example, one of the biggest Satminkal is "Biro Umum (Public Bureau) that manages the correspondense in the whole secretarial activities of DKI Province. The daily papers acceptance in each Satminkal depends on the extent of eat-h Satminkal activities and based on the remt authority. As an Province Secretariate which is centralized on Biro Umum, accepts more than 100 letters everyday; whereas the Satminkal of the central Jakarta regency with Induk Tata Usaha on Bagian Umum receives 50 to 100 papers. With the number of 452 Satminkal in DKI Province we can imagine how many letters are received everyday.
This condition makes the administrative activities need record disposition which are stored in ITU as wel as in CTU. The record disposition activities had been arranged on Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979, later taken over and clarified by the DKI Government by the "Keputusan Gubernur I]KI Nomor 144, Tahun 1994 concerning the "Daftar Jadwal Retensi Arsip tahun 1994". a theori was based on a research to get an answer how for the "Daftar Jadwal Retensi Arsip Tahun 1994" was implemented in DKI Jakarta Administrative activities especially the Personnel Recordn. The result of the analizes based on the questioners given, show us that the use of "Daftar Jadwal Retensi Arsip Tahun 1994" hadn't been fall carried out by the staff: especially the archival staff within the DK1 Province Government.
The record retensi disposition and destruction had been accomplished though they were done as an routine in accordance with the manager instruction to the staff Therefore it is suggested to provide or arrange training relating to records management to them, the archive staff and the archival leaders. If the "Daftar Jadwal Retensi Arsip Tahun 1994" is still to be used as a code of ethies for disposition records of DK1 Province Government archieves, it must be acknowledge to the staff the archivists, the archival leader, the managers, the users in the whole provinciee of DKI Jakarta.
The importance thing to be noticed by the DKI Government is the "Cap Retensi" which should be placed on each letter received. In the Archival General regulation, the disposition records must be done bundle per bundle instead of peace per peace, based on the records retensi schedules and controls or records disposition. Because of it, each letter accepted must be place in one care and together with the unit, reduced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T9136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkilisan, Yuda Benharry
"Studi ini bermaksud membahas suatu pemberontakan yang dilancarkan oleh sekelompok elite kerajaan Sintang. Pemberontakan itu berlangsung antara tahun 1856 hingga tahun 1861. Dalam cerita rakyat setempat, sebagaimana yang ditemukan oleh 3.U. Lontaan (1975), pemberontakan itu disebut dengan Perang Tebidah. Sintang adalah suatu daerah di aliran sungai Kapuas pedalaman di Kalimantan Barat. Dewasa ini, secara administratif Sintang adalah suatu kabupaten daerah tingkat II.
Perkembangan di kerajaan Sintang memiliki suatu hal yang menarik dan berbeda berkenaan dengan keadaan alamnya. Sintang terlotak di pedalaman Kalimantan Barat yang secara pages memiliki banyak sungai yang saling berhubuugan. Dan Sintang terletak di main daerah pertemuan antara aliran sungai Kapuas ciao Malawi, dua sungai induk yang saling berhubungan dan penting di Kalimantan Barat. Keadaan yang seperti itu menjadikan sungai sebagai sumber dan sarana kehidupan yang penting. Pada gilirannya ciri geografi seperti itu mewarnai kehidupan dan kegiatan penduduknya. Malahan keadaan itu memberi corak tertenlu terhadap hubungan sosial dan budaya penduduknya baik secara internal maupun eksternal. Bennet Bronson (1977) memperkenalkan suatu kerangka pemikiran yang sesuai untuk daerah yang geografuiya memiliki banyak sungai. la mengajukan suatu kerangka hipotesa sebagai model fungsional dari nageri-negeri pesisir.
Kemudian dari keadaan geografis Sintang dapat ditandai beberapa tipologi kelompok masyarakatnya. Tipologi itu antara lain adalah penguasa, perompak dan penduduk sungai. Ketiga kelompok itu memiliki peranan mereka masing-masing sesuai dengan kekuasaan yang dipunyai. Kelompak perompak dapat berkembang menjadi penguasa sungai apabila kekuasaannya diakui oleh penduduk sungai yang menjadi kaulanya dan mendapat legitimasi dari kekuatan-kekuatan sekitarnya. Perbedaan kepentingan dau pengejaran kekuasaan merupakan sumber-suumber konflik Apalagi dalam tradisi kelompok Dayak hidup tindakan Menganyu yang penuh dengan kekerasan dan menjadi sumber permusuhan.
Kesemua proses-proses itu, ekonomi, politik dan sosial, difahami dalam suatu kontruksi yang disebut sebagai Dinamika Lokal. Perkembangan setempat kemudian menjadi kondusif untuk sebuah perubahan dan pada gilirannya berupa pergolakan ketika berlangsung intervensi dari luar. Kekuatan yang membawa dampak mendalam terhadap perkembangan setempat itu adalah kolonialisme. Pihak kolonial Belanda memiliki kepentingan yang berkembang terhadap Sintang dalam kerangka ekspansi kekuasaannya Pokok bahasan ekapansi kolonial merupakan suatu bagian dari kajian Imperialisme. Selanjutnya dalam perkembangan kajian Imperialisme muncul sudut pandung yang mengetengahkan kancah lokal seperti dan dikenal sebagai Pendekatan Piaggiran (Peripheral Approach). Namun dalam pendekatan itu penekanan diletakan pada tingkah laku dan tindakan pihak kolonial di seberang lautan.
Suatu faktor dari luar lainnya yang tidak kecil pengaruhnya terhadap Dinamika Lokal dan terutama Ekapansi Kolonial adalah unsur persaingan kekuatan kaionial lainnya (asing). Pada waktu yang hampir bersamaan, ekspansi kalonial yang tiba di ambang pintu kerajaan Sintang adalah gerakan kolonialisme Inggris dan Belanda. Di atas kertas Sintang sempat menjadi koloni Inggris ketika masa peralihan Inggris di awal abad ke-19. Kemudian terjadi penyerahan kembali ke tangan Belanda. Namun kehadiran Inggris, yang beralih ke Kalimantan UA tetap menjadi pertimbangan dalam perkemhaugan kspanui kolonial Belanda. Dengan demikian, pembahasan mengenai pemberontakan Sintang tahun 1856 hingga 1851 meugguuakan beberapa konstruksi seperti Dinamika Lokal, Ekspansi Kolonial dan Persaingan Internasional. Dalam konstruksi-konstruksi itu, latar belakang, sebab, jalannya dan akibat pemberontakan dianalisis dan diungkapkan dalam sualu penyajian yang kronologis.
Kesemua proses yang menjadi sebab-sebab tidak langsung menemukan pemantiknya (pemicu) untuk meletuskan sebuah pemberontakan pada swain upaya penaugkapan seorang penruka penduduk di Ingar, cabang dari sungai Kaysu, yang berlanjut pada penyerangan benteng Belanda di Sintang. Peristiwa itu merupakan lantaran (precipated factor) alami sebab langsung. Kemudian setelah pemberontakan berakhir, melalui sebuah penindasan dan tindakan represif kalonialisme Belanda berupa pengawasan yang makin ketat terhadap kerajaan Sintang. Walau begitu, hingga akhir abadi ke-19 daerah Sintang, dan kawasan pedalaman aliran sungai Kapuas pada umumnya, tetap diwarnai oleh gejolak perlawanan terhadap kekuaaaan kolonial Belanda."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udiati Widiastuti
"Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai alat seleksi yang baik, telah teruji keandalan dan kesahihannya. Namun, hasil penelitian Masoem (1997b) tentang hasil tes bahasa Indonesia dalam UMPTN memperlihatkan bahwa mata ujian bahasa Indonesia kurang memadai sebagai alat seleksi.
Objek penelitian ini adalah tes bahasa Indonesia dalam UMPTN tahun 1995-1999 dengan anggapan bahwa Kurikulum SMU tahun 1994 telah diterapkan di dalam UMPTN mulai tahun 1995. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah soal bahasa Indonesia dalam UMPTN memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk mengetahui hal itu ditelili kadar keandalan tes bahasa Indonesia dalam UMPTN yang berkaitan dengan keefektifan soal, terutama tingkat kesulitan soal, daya beda soal, dan berfungsi tidaknya kelima pilihan dalam soal bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan itu. Kesesuaian soal dengan kisi-kisi, sebagai penjabaran kurikulum, dan kesesuaiannya dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia ragam baku merupakan hasil kajian kesahihan isi, sedangkan kejelasan kadar kesahihan konstruk itu dapat menunjukkan bahwa tes bahasa Indonesia mengukur kemampuan yang ditetapkan oleh UMPTN.
Melalui penelitian lapangan terbukti bahwa tes bahasa Indonesia dalam UMPTN berkadar keandalan yang rendah dan berkadar kesahihan konstruk yang sedang. Kadar keandalan yang rendah itu menghasilkan 75% soal tidak dapat membedakan peserta tes yang berkemampuan tinggi dan peserta tes yang berkemampuan rendah. Soal yang berkemampuan seperti itu juga menghasilkan soal yang satu hingga tiga pengelirunya tidak berfungsi dengan baik. Dengan demikian, tes bahasa Indonesia dalam UMPTN tahun 1995-1999 kurang baik sebagai alai ukur.
Pengkajian kesesuaian soal dengan kisi-kisi menunjukkan bahwa kisi-kisi pengetahuan bahasa, terutama tata kata, tata kalimat, dan tata makna, merujuk pada Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia (1991), sedangkan kisi-kisi keterampilan berbahasa tidak jelas rujukannya. Kisi-kisi keterampilan berbahasa yang tidak jelas rujukannya itu mengakibatkan adanya soal yang tidak menguji keterampilan berbahasa. Selain itu, kisi-kisi, terutama perinciannya, pada lima kali penyelenggaraan UMPTN, tidak pernah diganti atau diubah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T9949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library