Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ice Yulia Wardani
"Dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan dibuka ruang Model Praktek Keperawatan Profesional di RS Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor pada tanggal 28 Februari 2001. Di ruang inilah segala aspek keprofesionalan dalam keperawatan diterapkan, Penelitian ini mendeskripsikan klien-klien yang dirawat di ruang MPKP selama periode rawat Februari - Atli 2001 terhadap 79 orang klien. Dan basil penelitian teridentifikasi data demografi klien meliputi golongan usia terbesar adalah dewasa ( 25-55 tahun) sebanyak 45 orang (57%), jenis kelamin laki-laki 63%, pendidikan terakhir SMU 55,7%, status belum menikah 54,6%, pekerjaan penganguran 44,4%. Karakteristik keluarga klien terlihat klien-klien berasal dari tipe keluarga sedang (mempunyai 3-5 anak) sebesar 58,23%, menggunakan pola komunikasi mal adaptif65%, tidak pernah atau tidak rutin melakukan pertemuan dalam keluarga 67,76%. Dari status kesehatan klien teridentifikasi, tingkat ketergantungan klien saat datang 72,15% total care, saat puling 54,63 % minimal care. Alasan masuk RS klien terbesar adalah marah-marah 15,32%. Terapi keperawatan yang diberikan terhadap masalah keperawatan terbesar halusinasi (26,37%) meliputi TAK sosialisasi sebesar 37,02% sementara pendidikan kesehatan terhadap masalah harga diri rendah 76,42%. Dari aspek medis teridentifikasi diagnosa medis terbesar adalah Scizoprenia paranoid sebesar 43,7%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Daulima, Novy Helena Catharina
"Cemas adalah suatu perasaan tidak nyaman yang merupakan respons terhadap ketakutan atau kehilangan sesuatu yang bernilai (Cook dan Fountaine, 1987). Cemas berbeda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas, sehingga individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takutnya (Herawaty, 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa cemas dapat terjadi bila ada ancaman, ketidakberdayaan, kehilangan kendali, persaaan kehilangan fungsi dan harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan terisolasi dan takut mati (Hudak dan Gallo, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek klinik di rumah sakit jiwa (RSJ). Janis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain 'cross sectional'. Sampel terdiri dari 41 orang mahasiswa yang praktek di RSJ dan 34 orang mahasiswa yang praktek di Panti Werdha (non RSJ). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan tentang tanda dan gejala kecemasan. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat untuk penilaian distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang paling banyak mengalami cemas berat adalah mahasiswa yang praktek klinik di RSJ (64.3%). Sedangkan berdasarkan data sosio demografi mahasiswa yang praktek di RSJ, cemas berat paling banyak dialami oleh mahasiswa yang berusia 15-25 tahun (100.0%), mahasiswa yang beragama Kristen (100%), mahasiswa yang duda/janda (100%), dan mahasiswa yang pengalaman kerjanya 10-20 tahun (66.6%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Restiana
"Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi kelompokterapeutik terhadap kemampuan ibu menstimulasi perkembangan bayi serta perkembangan rasa percaya di kelurahan Mulyasari, Tasikmalayas, Hasil penelitian menujukkan peningkatan kemampuan kognitif, psikomotot dn perkemabangan rasa percaya bayi secara bermakna pada ibu yang mendapat TKT. penngkatan kemampuan kognitif, psikomotor sertaperkembangan rasa percaya bayi lebih tinggi secara bermakna pada ibu yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingka ndengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai usai bayi.

The aim of this research her to get comprehensive picture about the influence therapeutic group therapy to mother's ability stimulating for infant, and infant development trust in district of Mulyasari, Tasikmalaya. Result showed increased cognitive ability, psychomotor, and infant development of trust is significantly. Increaased cognitive skills, psychomotro and growth child trust was significantly higer in mother who receive therapy compared with teament groups that received no therapy group. Therapy group is recommended to be done within the framework of health services in the community as a form of mental health servicesfor mother with infant age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Erwina
"ABSTRAK
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) ditemukan sebanyak 55,67% di RW 3 dan 57,57% di RW 11 Kelurahan Air Tawar Barat setelah gempa di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CBT terhadap pengetahuan tentang PTSD, kemampuan mengatasi PTSD dan tanda dan gejala PTSD di Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara Propinsi Sumatera Barat. Desain penelitian Quasi eksperimental dengan sampel sebanyak 39 orang di kelompok intervensi dan 39 orang dikelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan PTSD secara bermakna pada kelompok yang mendapatkan CBT (p-value<0,05) sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT terjadi penurunan yang tidak bermakna (p-value>0,05). CBT direkomendasikan pada individu yang mengalami PTSD sebagai tindakan keperawatan spesialis jiwa.

ABSTRACT
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) were found as many as 55,67% in RW 3 and 57,47% in RW 11 Air Tawar Urban Village after earthquake in Sumatera Barat. This research aims to determine the effect of CBT on knowledge about PTSD, the ability to cope with PTSD and the alteration of signs and symptoms of PTSD in Air Tawar Barat Urban Village Padang Utara Subdistrict West Sumatera. Quasi-experimental research design with 39 respondents for intervention group and 39 respondent for control group. Sampling technique with the random sampling.
The results showed decrease of PTSD on intervention group significantly (p-value<0,05) and on control group showed decrease but not significant (p-value>0,05). CBT recommended in individuals who experience PTSD as psychiatric nursing specialist intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Sutrimo
"Pendahuluan: Tingginya prevalensi harga diri rendah kronik dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan psikofarmaka pada klien dengan gangguan jiwa dapat menghambat proses penyembuhan dan kualitas hidup mereka. Terapi keperawatan jiwa spesialis diharapkan dapat memberikan pendekatan yang holistik dan efektif untuk mengatasi masalah ini melalui peningkatan kesadaran diri, penerimaan diri, dan pengembangan makna hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan terapi keperawatan jiwa spesialis, yaitu Cognitive Therapy (CT) dan Acceptance and Commitment Therapy (ACT), dalam meningkatkan harga diri dan kepatuhan psikofarmaka pada klien menggunakan pendekatan teori transendensi diri Reed.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan kuantitatif case series dengan desain riset operasional. Sampel penelitian dengan purposive sampling yang erdiri 20 klien dengan dibagi dalam 2 kelompok intervensi yaitu kelompok 1 yang mendapatkan CT dan ACT serta kelompok 2 yang mendapatkan CT. Data dikumpulkan melalui form keperawatan jiwa lanjut/scanning, instrumen tanda gejala dan kemampuan HDRK serta instrumen MMAS-8.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa intervensi CT dan ACT secara signifikan meningkatkan harga diri dan kepatuhan psikofarmaka pada klien. Peningkatan ini dikaitkan dengan elemen-elemen utama dari teori transendensi diri yang meliputi input: kerentanan psikologis yaitu klien skizofrenia dengan HDRK dan ketidakpatuhan psikofarmaka, proses: points of interventions: terapi keperawatan jiwa spesialis CT dan ACT dan faktor personal dan kontekstual dan output transendensi diri serta outcome kualitas hidup dengan ditandai penurunan tanda gejala HDRK, peningkatan kemampuan klien dalam mengatasi HDRK dan peningkatan nilai kepatuhan psikofarmaka.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan terapi keperawatan jiwa spesialis dengan pendekatan teori transendensi diri efektif dalam mengatasi masalah harga diri rendah kronik dan ketidakpatuhan psikofarmaka pada klien dengan gangguan jiwa. Implementasi terapi ini direkomendasikan sebagai bagian dari intervensi holistik dalam praktik keperawatan jiwa untuk meningkatkan pemulihan dan kualitas hidup klien.

Introduction: The high prevalence of chronic low self-esteem and non-adherence to psychopharmacological treatment among clients with mental disorders can hinder their recovery process and quality of life. Specialist psychiatric nursing therapy is expected to provide a holistic and effective approach to addressing these issues by enhancing self awareness, self-acceptance, and the development of life. This study aims to examine the effectiveness of specialist psychiatric nursing therapies, namely Cognitive Therapy (CT) and Acceptance and Commitment Therapy (ACT), in improving self-esteem and psychopharmacological adherence in schizofrenic clients using the Reed self-transcendence theory approach.
Methods: This study employs an experimental design with a quantitative case series approach using operational research design. The sample using purposive sampling which consists of 20 clients divided into two intervention groups: Group 1, which receives both CT and ACT, and Group 2, which receives only CT. Data were collected using advanced psychiatric nursing forms/scanning, symptom and ability instruments, and the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8).
Results: The study demonstrates that CT and ACT interventions significantly improve self-esteem and psychopharmacological adherence in clients. This improvement is associated with key elements of the self-transcendence theory, which include input: psychological vulnerability, specifically clients with schizophrenia who have chronic low self-esteem and non-adherence to psychopharmacology; process: points of intervention such as specialist mental health nursing therapies, CT and ACT, as well as personal and contextual factors; and output: self-transcendence with outcome: quality of life, marked by a reduction in chronic low self-esteem symptoms, an increase in the client's ability to cope with chronic low self-esteem, and improved adherence to psychopharmacology.
Conclusion: This study concludes that the application of specialist psychiatric nursing therapies with a self-transcendence theory approach is effective in addressing chronic low self-esteem and psychopharmacological non-adherence in clients with mental disorders. The implementation of these therapies is recommended as part of holistic interventions in psychiatric nursing practice to enhance clients’ recovery and quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Fitriani
"Skizofrenia adalah kondisi kecatatan yang kronik dan persisten, ditandai dengan gejala positif dan negatif. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial. Tujuan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah untuk mengetahui perubahan tanda dan gejala serta kemampuan klien risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial setelah mendapatkan tindakan keperawatan ners dan tindakan keperawatan ners spesilais terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial. Metode yang digunakan adalah desain operational riset, jumlah sampel sebanyak 30 orang klien skizofrenia paranoid dengan diagnosis keperawatan risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial. Hasil penelitian ini didapatkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial menurun (p-value<0.05) dan kemampuan meningkat (p-value<0.05) setelah pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial. Kesimpulan, kombinasi tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial direkomendasikan untuk diberikan pada diagnosis risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial.

Schizophrenia is a chronic and persistent condition, characterized by positive and negative symptoms. The diagnosis of nursing that appears on these signs and symptoms are the risk of violent behavior and social isolation. The purpose of the scientific work of this specialist are to know the change in the signs of symptoms and the ability of clients the risk of behavioral violence and social isolation after obtaining the of nursing generalis and nursing specialist actions of the Cognitive Behaviours Therapy and Social Skills Training. The method using the design of operational research, the number of samples of 30 patients schizophrenia paranoid with the diagnosis of the risk of violent behavior and social isolation. The results of this study were obtained signs of risk of violent behavior and social isolation (p-value of < 0.05) and increased capability (P-value of < 0.05) after the administration of nursing action, cognitive behaviour therapy, and social skills training. Conclusions, the combination of nursing action, behavioral Mind therapy and social skills therapy are recommended to be administered on the diagnosis of risk of violent behavior and social isolation"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Yuwono
"Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan
Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan identitas diri agar tidak terjadi kebingungan peran yang dapat memunculkan ide bunuh. Tujuan dari penelitian ini menerapakan Terapi Kelompok Terapeutik dan Family Psychoeducation Therapy (FPE) sebagai upaya pencegahan ide bunuh diri pada remaja dengan pendekatan model adaptasi stres Stuart. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 42 individu yang dibagi menjadi 20 remaja dalam kelompok kontrol dan 22 remaja dalam kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKT, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKT, FPE, pendampingan, dan latihan mandiri secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKT dan FPE direkomendasikan karena dapat menurunkan ide bunuh diri, meningkatkan tugas dan aspek perkembangan, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat remaja.

Adolescents must be able to achieve the task of developing self-identity so that role confusion does not occur which can give rise to suicidal ideation. The aim of this research is to apply Therapeutic Group Therapy and Family Psychoeducation Therapy (FPE) as an effort to prevent suicidal ideation in adolescents using the Stuart stress adaptation model approach. This research used an operational research design with a sample size of 42 individuals divided into 20 teenagers in the control group and 22 teenagers in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKT, mentoring, and independent training and the intervention group that was given TKT, FPE, mentoring, and independent training (p value < 0.05). The implementation of TKT and FPE is recommended because it can reduce suicidal ideation, improve tasks and developmental aspects, and increase the family's ability to care for adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gowi
"Perkembangan anak usia sekolah dikenal dengan fase industri dimana anak memasuki dunia sekolah, tumbuh rasa kemandirian anak, ingin terlibat dalam tugas yang dapat dilakukan sampai dengan selesai. Jumlah anak usia sekolah yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga sebanyak 24 orang. Tujuan penulisan yaitu menggambarkan hasil pelaksanaan Terapi Kelompok Terapeutik : anak usia sekolah dari psikoedukasi keluarga terhadap peningkatan perkembangan anak usia sekolah di RW O3 dan RW 11 Kelurahan Baranangsiang Bogor Timur. Metode penulisari adalah Studi serial kasus dengan pemberian dua paket terapi. Evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan anak usia sekolah melalui menstimulasi tumbuh kembang anak usia sekolah. Rekomendasi laporan ini adalah dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan di kmunitas. Selain itu, laporan ini menjadi data dasar dari penelitian selanjutnya.

School aged development known as industrial phase is a phase when the child entered the school environment, growth their independency, and wanted to involve tasks that can be done until it was finished by them. The amount of school aged child that was given therapeutic group therapy and family psychoeducation were twenty four child. The purpose of this report is to explain the results of school aged therapeutic group therapy and family psychoeducation to school aged development's increase at RW O3 and RW ll Baranangsiang village Bogor Timur district. The method of this report was serial case study using two therapy package. The result showed development increased in school aged child through growth and development stimulation. Based on the result, it's important to recommended that community health nursing can be made standard of therapy of nursing specialist to client in the communty."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Surtiningrum
"Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh merupakan diagnosis keperawatan psikososial yang sering ditemukan pada klien gangguan fisik yang dirawat di rumah sakit. 100% klien yang dikelola oleh penulis mengalami ansietas, sedangkan klien gangguan citra tubuh sebesar 51.47%.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah diketahuinya hasil terapi spesialis pada klien ansietas dan gangguan citra tubuh terhadap kemampuan klien dalam mengatasi ansietas dan gangguan citra tubuh, melalui pendekatan model Hildegard Peplau. Metode penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi serial kasus dengan kombinasi tiga terapi spesialis.
Hasil pelaksanaan terapi kognitif dikombinasikan dengan thougth stopping dan relaksasi progresif menunjukkan bahwa tanda dan gejala ansietas dan gangguan citra tubuh pada klien sebagian besar mengalami penurunan. Kemampuan klien dan keluarga untuk mengatasi ansietas dan gangguan citra tubuh mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil ini perlu direkomendasikan bahwa terapi kognitif, thought stopping dan relaksasi progresif dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit umum.

Anxiety and body image disturbance are nursing diagnosis that found frequently in physical disorder clients that nursed at general hospital. 100% that nursed by writer had anxiety, while 51.47% had body image disturbance.
The aims of this report was to show the effect of specialist therapy to anxiety and body disturbance client’s abilty to solve problems. This report used serial case study method using three specialist therapy combination.
The results of the implementation of cognitive therapy combined with progressive relaxation, thougth stopping and show that the signs and symptoms of anxiety and body image disturbance in the majority of clients has decreased. While the ability of clients and families to cope with anxiety and body image disorders has increased.
Based on therapies applied (cognitive therapy, thought stopping, and progressive relaxation), it could be recommended as a standariezed of mental nursing spesialist therapy and need to socialized on all public healthy services primary on general hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Rosiana Masithoh
"Defisit perawatan diri merupakan diagnosa perawatan jiwa yang terjadi pada semua pasien gangguan jiwa. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir untuk Menggambarkan Efektifitas Terapi spesialis perilaku “Token Ekonomi” dan terapi Psikoedukasi Keluarga terhadap pasien Defisit Perawatan Diri di RW 08 dan RW 13 Kelurahan Baranangsiang Bogor Timur dengan pendekatan model Self Care Orem. Terapi Perilaku "token ekonomi" adalah bentuk dari reinforcement positif yang digunakan baik secara individu maupun kelompok pasien di ruang psikiatri atau dimasyarakat. Reward diberikan secara konsisten terhadap pasien misalnya dengan tanda, poin atau tiket. Terapi perilaku ini dapat mengubah perilaku yang ditargetkan, target perilaku dapat meliputi : tentang personal hygine. Psikoedukasi keluarga adalah untuk mencegah kekambuhan pasien gangguan jiwa, dan untuk mempermudah kembalinya pasien ke lingkungan keluarga dan masyarakat dengan memberikan penghargaan terhadap fungsi sosial dan okupasi pasien gangguan jiwa. Indikasi dilakukannya family psychoeducation therapy adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa. Analisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan model Self Care dari Orem. Hasil penulisan ini adalah Terapi Perilaku”Token Ekonomi” dan Psikoedukasi Keluarga efektif untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri pada pasien dengan defisit perawatan diri dan direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa preventif tersier bagi pasien defisit perawatan diri di masyarakat.

Self-care deficit is a psychiatric diagnosis that occurs in all patients with mental disorders. The purpose of writing a scientific paper to describe the end behavior specialist Therapeutic Effectiveness "Token Economy" and the treatment of patients Psikoedukasi Family Self-Care Deficit in RW 08 and RW 13 Sub Baranangsiang East Bogor by Orem's Self Care Model approach. Behavior Therapy "token economy" is a form of positive reinforcement is used either individually or in groups of patients in the psychiatric or community. Reward is consistently given to patients with signs for example, points or tickets. Behavioral therapy can change the behavior of targeted, the target behavior can include: about personal hygine. Psikoedukasi family is to prevent the recurrence of mental patients, and to facilitate the return of patients to family and community environment by providing an appreciation of social and occupational functioning of patients with mental disorders. Indications are doing family therapy family psychoeducation have family members with psychosocial problems and mental disorders. The analyzes were performed using a model approach to Self Care of Orem. The results of this paper is Behavior Therapy "Token Economy" Psikoedukasi Family and effective way to increase self-care abilities in patients with self-care deficits and recommended to be done in the framework of health care in the community as a form of tertiary preventive mental health services for the patient self-care deficits in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>