Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yongky Aryo Pratomo
"Saat ini, banyak sekali produk-produk minuman baru yang masuk ke pasaran. Produk minuman tersebut terdiri dari berbagai jenis kategori produk. Selain produk baru, terdapat produk minuman yang memang sudah ada di pasaran sejak lama. Sprite adalah salah satu minuman ringan siap saji yang sudah lama ada di Indonsia Agar produk Sprite dapat tetap dikenal target market-nya maka Sprite harus melakukan kampanye periklanan. Dalam kampanye periklanan, Sprite memberikan infomasi tentang produknya, juga terdapat pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasarannya. Salah satu media periklanan adalah televisi.
Penelitian ini melihat efektifitas iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company pada Khalayak Sasarannya. Dalam melihat efektifitas iklan televisi Sprite, mengacu kepada Hierarchy of EJTect yang dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner. Tujuan dari pendirian ini adalah ingin mengetahui efek kognitif dan afektif iklan televisi sprite pada khalayak sasarannya. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMU Sumbangsih Jakarta Selatan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Berdasarkan jumlah populasi yang sebanyak 605 orang, diperoleh sebanyak 85 sampel yang akan dijadikan responden.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahap kognitif terdapat 3 tahapan yang dapat disimpulkan. Pertama tahap kesadartahuan (awareness). Kesadartahuan responden pada iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company adalah tinggi. Semua responden pernah melihat iklan televisi Sprite. Kedua, pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge). Pengetahuan teknis responden rendah. Rendahnya Pengetahuan Teknis ini disebabkan terlalu banyaknya versi iklan yang ditayangkan secara bersamaan Kemudian banyaknya pula informasi yang terdapat dalam iklan, serta durasi iklan yang sangat pendek (15).
Hasil Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) responden terhadap iklan televisi Sprite juga rendah. Rendahnya Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) disebabkan karena pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge) responden juga rendah. Sehingga responden tidak dapat menerima dan memahami pesan iklan secara utuh. Pada tahap afektif hasil yang diperoleh meliputi 2 tahapan, yaitu Kesukaan (Liking) dan Preferensi (Preference).
Berdasarkan elemen-elemen dalam iklan televisi seperti model, setting ,unsur (Props), lagu, slogan dan warna, elemen lagu, warna, dan slogan relatif lebih disukai oleh responden daripada elemen-elemen lainnya. Preferensi Sprite dilakukan dengan cara membandingkan dengan kategori produk sejenis. Hasil Preferensi responden terhadap rasa, logo, dan keselunihan, Sprite tetap memiliki preferensi tertinggi daripada ketiga merek lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Kristanti
"ABSTRAK
Perkembangan media di Indonesia sebagai alat komunikasi semakin maju. Begitu banyak ragam media yang bermunculan. Demikian pula dengan media cetak. Semakin banyak jenis media cetak terutama majalah yang terbit. Dimana diantaranya ada yang mengkhususkan sebagai hiburan mengenai film (televisi, video, bioskop) dan musik majalah yaitu majalah Monitor. Banyak media cetak lain yang khusus menyajikan masalah film dan musik selain majalah Monitor, misalnya majalah Vista, Citra Musik, majalah Popular. Tetapi majalah yang paling berhasil mencapai oplag tertinggi hanyalan majalah. Monitor, yaitu mencapai 800.000 eksemplar. bahkan oplag ini merupakan yang terbesar di antara media cetak yang lain. Walaupun majalah Monitor telah mencapai oplag yang paling besar, majalah Monitor tetap berusaha melakukan strategi pemasaran yang terkoordinir, yang antara lain memasang iklan terbit di media cetak setiap kali majalahnya beredar. Media cetak yang dipilih sebagai medium iklan terbit yaitu harian-harian: Kompas, Poskota, Pikiran Rakyat, Suara merdeka, Jawa Pos dan Analisa atau Waspada. Penyerapan anggaran pemasangan iklan terbit terbesar berada pada harian Kompas. Melalui iklan terbit, majalah Monitor berupaya menyampaikan pesan-pesan sehubungan dengan majalah Monitor yang baru terbit. Tetapi sebelum pesan iklan terbit majalah Monitor diterima oleh khalayak sasaran, iklan ini harus dilihat atau dibaca dahulu oleh khalayak sasarannya. Untuk mengetahui sejauh mana iklan terbit diterima oleh khalayak sasaran dapat dilakukan suatu evaluasi terhadap iklan tersebut. Yang salah satunya dapat dilakukan melalui tes pengenalan (recognition test) Berdasarkan hal tersebut di atas dan kerangka pemikiran yang diambil dari beberapa sumber, ingin diketahui bagaimana tingkat pengenalan khalayak harian Kompas terhadap iklan terbit majalah Monitor dan memperoleh gambaran hubungan antara keduanya. Adapun tes pengenalan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Daniel Starch yang terdiri atas tiga tingkatan yaitu noted yaitu prosentase responden yang membaca harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan teringat pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor. Seen associated yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan dapat menyebutkan kembali nama produk atau nama pemasang iklan. Read most yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan membaca lebih dari 50X naskah iklannya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden cenderung noted dan seen associated terhadap iklan terbit majalah Monitor yang di pasang pada harian Kompas tanggal 20 Maret 1990. Tetapi untuk pengenalan lebih lanjut terhadap naskah iklan, cenderung tidak read most. karena tidak ada separuh dari responden yang read most."
1990
S3973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adriati Sofyan Ismael
"ABSTRAK
Banyaknya iklan produk jadi di media cetak merupakan tantangan bagi pengiklan untuk membuat mungkin agar mendapat perhatian dari iklan yang menarik tercermin dari iklan. Oleh sebab itu pengiklan berusaha kesan psikologis melalui iklannya sehingga memberikan emosional yang lebih dari iklan lainnya. iklannya semenank khalayak. Penampilan penggunaan unsur-unsur untuk memberikan kesan Dalam proses menafsirkan dan memahami unsur-unsur iklan sebagai simbol komunikasi, seseorang dipengaruhi oleh luas dan lingkup referensinya, Berdasarkan hal melalui proses belajar ia dapat mengenal sesuatu simbolik melalui komunikasi dan sekaligus mempunyai pengalaman tersebut, secara kemampuan untuk membedakannya. Dalam menafsirkan simbol komunikasi, responden memberikan makna pada unsur-unsur iklan sebagai visualisasi. Melalui pernyataan dapat diketahui kesesuaian penafsiran atau pengertian responden mengenai unsur-unsur iklan. Gambaran pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan dilihat dari makna yang terbentuk di benak responden sebagai hasil penafsiran dan pengertiannya, dan untuk memperjelas gambaran ini, dijabarkan melalui tabel distribusi frekuensi dan tabel silang. Penulis tertarik untuk meneliti pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan. Untuk menimbulkan daya tarik terhadap khalayak sasarannya diperlukan suatu berpikir antara pembuat pesan dengan khalayak dan juga kesamaan pengertian diantara khalayaknya sendiri. Iklan yang diteliti adalah iklan Country Fiesta seri pada pemahaman remaja dan kesesuaian di antaranya. Remaja merupakan khalayak sasaran dari iklan Sampel yang diteliti adalah remaja yang bersekolah wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. kesamaan BIGSIZE yang difokuskan penafsiran ini. di hasil penelitian diperoleh bahwa pengenalan para mengenai produk Country Fiesta BIGSIZE cukup kelamin, lama membaca besarnya uang saku responden, dijumpai kesamaan Akhirnya dapat dikatakan Dari remaja baik. Baik dilihat dari jenis maupun pengertian diantara responden. pemahaman khalayak secara keseluruhan mengenai unsur unsur iklan Country Fiesta BIGSIZE sangat memuaskan."
1990
S3976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Hendro Pamungkas
"ABSTRAK
Desain iklan sebagai bentuk pesan di media cetak, memegang peran penting dalam tercapainya keberhasilan penyampaian pesan dari pihak komunikator kepada khalayak sasarannya. Dalam merencanakan desain iklannya, pengiklan sebelumnya harus mengetahui keadaan calon khalayak sebenarnya, agar lambann-lambang nonverbal yang digunakan dalam desain iklan tersebut dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami khalayak. Lambang-lambang nonverbal yang terdapat dalam desain iklan dapat dibagi dalam 3 kelompok unsur, yaitu firt. Typagraphy dan Layout. Pemahaman desain iklan pada khalayak pembaca, dapat disebut sebagai proses Interpretasi, yang pada dasarnya terbagi atas dua tahapan yaitu a) Organisasi Persepsi desain di organisasikan dalam bentuk yang dimana unsur-unsur mereka kenal, dan b) Evaluasi dimana bentuk-bentuk tersebut diberi arti sesuai dengan keinginan pelaku persepsi. Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana desain serta elemen-elemen desain dibuat dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode survey, tujuan pengiklan dibandingkan dengan hasil interpretasi pembaca dengan alat ukur statistik rho Spearman. Pada iklan TIRA, desain dibuat didasarkan atas tema Natural, pengiklan menggunakan elemen art dan typagraphy untuk mengkomunikasikan tema tersebut, sedang unsur layani digunakan untuk mengarahkan pola baca khalayak agar sesuai dengan yang diinginkan. Khalayak sasaran TIRA yaitu pembaca majalah MODE yang diambil dengan teknik snawball dalam menginterpretasikan desain iklan ini pada umumnya mengalami kesulitan, yang disebabkan oleh tidak akrabnya lambang nonverbal yang digunakan pengiklan dalam menterjsmahkan tema natural tersebut. Kesulitan yang dialami khalayak pembaca ini menyebabkan tingkat kesesuaian arti pada pengiklan dan khalayak sasarannya (yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan proses komunikasi) menjadi sangat rendah."
1990
S3977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Tuhatu, Helena Yustina
"Kegiatan promosi memainkan peranan penting dalam melakukan pemasaran. Persaingan bisnis eceran yang semakin ketat mendorong pihak pengecer untuk meningkatkan kegiatan promosinya. Hal ini dilakukan untuk menarik minat konsumen agar mau datang dan berbelanja ke tokonya, sehingga penjualan dapat meningkat. Agar promosi tersebut dapat diketahui oleh khalayak luas, pengecer menggunakan. iklan promosi yang dimuat di berbagai media massa. Dalam iklan promosi ter5ebut produsen menawarkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh konsumen bila berbelanja ke tokonya. Keputusan membeli yang di lakukan oleh konsumen ditentukan oleh sikapnya terhadap promosi tersebut. Sikap konsumen terbentuk setelah ia berpengalaman dengan suatu obyek dengan menaruh kepercayaan dan mempunyai evaluasi tertentu terhadap obyek. Obyek penelitian ini adalah iklan promosi Hero Magic Stamp (HMS). Penelitian ini dilakukan terhadap ibu rumah tangga yang memiliki pengeluaran rumah tangga per bulan lebih dari Rp. 400.000, dan mengetahui adanya promosi HMS. Pengumpulan data pokok diambil dari sampel yang mewakili populasi dengan menggunakan alat kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden bersikap positif terhadap atribut-atribut produk yang terdapat dalam iklan promosi Hero Magic Stamp. Sementara itu berdasarkan karakteristik demografi, pola belanja, dan keikutsertaan dalam promosi, terdapat variasi sikap responden antara positif dan netral. Responden borsikap lebih positif terhadap atribut- atribut wujud hadiah dan lokasi penyelenggara. Sedangkan atribut cara dan nilai sikap yang kurang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4165
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniar
"Brisk Cream Styling Gel hadir di pasaran dengan suatu mini untuk menampilkan citra yang baik, setelah sekian lama produk pendahulunya --Brisk Hair Cream-- diidentikkan sebagai produk untuk pria berusia lanjut, dari kalangan menengah ke bawah, dan berdomisili di daerah pedesaan. Dengan formula unik, paduan cream dan gel, serta dikemas dalam tube yang terkesan praktis dan modern, Brisk Cream Styling Gel mencoba menampilkan citra produk inovatif yang diidentikkan dengan kaum muda yang modern, bergaya dan penuh percaya diri. Iklan-iklan Brisk Cream Styling Gel ditampilkan di berbagai media massy dengan strategi yang sama; menampilkan citra yang dikehendaki produsen. Namun, apakah citra tersebut sama dengan citra yang dimiliki pasar sasaran, perlu diteliti lebih lanjut. Dan apakah sebetulnya yang menjadi kecenderungan remaja pria dalam mempertimbangkan atau memperhatikan penampilan diri? Lebih lanjut lagi; apa pendapat remaja pria mengenai produk penataan rambut yang sesuai dengan kebutuhan mereka?. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, diadakan penelitian dengan metode survey sampel. Populasi dalam penelitian adalah remaja pria yang diasumsikan mengetahui adanya produk Brisk. Cream Styling Gel dan potensial sebagai pasar sasaran. Sampel diambil secara accidental di tempat yang telah ditentukan. Penqumpulan data dilakukan dengan wawancara berstruktur dan wawancara mendalam. Dari data yang terkumpul, dilakukan tabulasi dengan menjabarkan kembali elemen-elemen yang akan dianalisis berdasar kerangka konsep yang digunakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan citra yang terbentuk di benak konsumen bisa dikatakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengiklan. Namun, bukan berarti tidak ada yang hares diperbaiki dari cara pengiklanan yang telah ada. Dengan data-data yang terkumpul dari penelitian, diharapkan ada masukan yang berguna baik bagi praktisi periklanan maupun pihak yang tertarik pada bidang iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>