Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, {s.a.}
TMB 6:2 (2012) (1)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, 2015
R 016.001 4 IND i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Harta Haryadi
"Indonesia memiliki sumber daya batubara yang sangat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang sebesar 32,36 miliar ton. Selama 10 tahun terakhir (2005-2014) produksi
batubara Indonesia terus meningkat rata-rata 14% setiap tahunnya, sebagai upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Berdasarkan data Dirjen Minerba 2015, produksi batubara selama tahun 2014 berjumlah 458 juta ton, dari jumlah tersebut 382 juta ton diekspor dan 76 juta ton dikonsumsi di dalam negeri. Konsumen
terbesar batubara di dalam negeri adalah PLN untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 46,15 juta ton (64,00%), Indonesia Power Producer sebesar 15,95 juta ton (17,00%), industri semen, pupuk, pulp dan tekstil 9,91 juta ton (16,00%), non PLN dan non IPP sebesar 0,96 juta ton (2,00%) dan industri metalurgi sebesar 0,30 juta ton (1,00%). Dari rencana berdasarkan RPJMN, produksi batubara diperkirakan akan mencapai 443 juta ton pada tahun 2025, dengan 163 juta ton dikonsumsi di dalam negeri dan 280 juta ton diekspor. Selama 5 tahun terakhir (2012-2015), harga batubara ekspor terus mengalami penurunan yang sangat tajam, sehingga banyak produsen batubara skala kecil di dalam negeri menghentikan produksinya karena banyak mengalami kerugian akibat merosotnya harga batubara ekspor tersebut. Apabila kondisi ini terus berlanjut, maka akan mengganggu kondisi perbatubaraan nasional. Oleh sebab itu mulai saat ini pemerintah perlu mengambil langkah-langkah mengendalikan pengusahaan batubara melalui berbagai kebijakan, antara lain melalui pengendalian produksi, pembatasan ekspor dan jaminan pasokan untuk kebutuhan di dalam negeri khususnya dalam rangka mengamankan program pemerintah membangun PLTU sebesar 35.000 MW hingga 5 tahun kedepan."
Bandung: Pusat pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara, 2015
622 TMB 9:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ukar Wijaya Soelistijo
"Artikel ini merupakan hasil investigasi dan kumpulan tesis penulis dari mahasiswa pasca sarjana yang dibimbing oleh penulis sendiri. Artikel ini dimaksudkan sebagai masukan bagi para ahli pertambangan untuk
melakukan yang terbaik dalam aktivitas pertambangannya sebagai insinyur profesional, para teknisi, inspektur tambang, tim audit, dsb dari sudut pandang lingkungan-ekonomi-teknologi-sosial-geopolitik. Isi artikel ini menyertakan materi arus aktivitas siklus pertambangan, di antara ekonomi makro lainnya yang terdiri dari beberapa model ekonomi makro yang cukup baik termasuk model input-output dan penggandaan ekonomi dan link, analisis keuntungan biaya, analisis sistem bagi, pendapatan sosial jaringan, dll, selain beberapa model
ekonomi mikro dan implementasinya pada perusahaan tambang dan perkembangan wilayah di Indonesia."
Bandung: Pusat pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara, 2015
622 TMB 9:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Makmun Abdullah
"Pada tanggal 25 - 27 September 2015 yang lalu telah dilangsungkan Sustainable Development Summit 2015 di New York Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini, pemerintah Indonesia telah meratifikasi dan menegaskan komitmen dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang merupakan
bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan baru yang akan diberlakukan dalam 15 tahun ke depan. SDGs terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang saling terkait, terintegrasi, dan tak terpisahkan, serta lebih komprehensif jika dibandingkan dengan Millennium Development Goals (MDGs) yang hanya terdiri atas delapan tujuan dan 18 target. MDGs tidak secara eksplisit memiliki komponen energi di antara delapan tujuannya, namun akses terhadap layanan energi modern dipandang sebagai persyaratan utama dalam mencapai beberapa tujuan yang ada. Adapun tujuan SDGs dalam bidang energi menyatakan tentang jaminan akses energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, peningkatan proporsi energi terbarukan dalam bauran energi global, memperbaiki efisiensi energi, meningkatkan kerjasama energi internasional, dan mengembangkan infrastruktur serta meningkatkan teknologi energi yang modern dan berkelanjutan. Indonesia akan menghadapi tantangan dalam pencapaian tujuan SDGs terutama terkait dengan beban utang pemerintah, peran energi fosil yang masih besar dalam bauran energi,
penggunaan energi yang belum efisien, dan pengembangan potensi energi terbarukan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah perlu memperbarui rencana kebijakan energi nasional menyesuaikan dengan target SDGs, melakukan upaya terobosan dalam upaya pengembangan energi terbarukan, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, dan meningkatkan kapasitas SDM dan riset bidang energi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada deskripsi dan analisis kebijakan dalam pengelolaan energi nasional untuk mengimplementasikan target SDGs di Indonesia."
Bandung: Pusat pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara, 2015
622 TMB 9:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library