Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
Adinda Ayu Setiady
"Lansia akan mengalami penurunan fungsional tubuh, salah satunya pada sistem kardiovaskuler. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum pada lansia adalah hipertensi. Karya ilmiah ini menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam menurunkan tekanan darah yakni intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam. Intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam menjadi salah satu intervensi non farmakologis. Karya ilmiah yang dibahas ini menerapkan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam selama 9 hari dengan waktu 40 menit setiap sesinya. Dari hasil intervensi telah menunjukkan bahwa intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah yang ditandai dengan adanya penurunan tekanan darah sistolik sebesar 12,3 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik sebesar 14,3 mmHg. Berdasarkan hal ini penerapan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam menjadi pilihan dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Penurunan tekanan darah yang dilakukannya dengan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam juga dapat semakin efektif dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan mengontrol faktor risiko hipertensi. Diharapkan intervensi ini dapat memberikan manfaat kepada perawat di lahan praktik untuk menerapkan secara rutin dalam manajemem hipertensi pada lansia.
The elderly will decrease a functional of the body, one of which is the cardiovascular system. One of the most common cardiovascular diseases in the elderly is hypertension. This research analyzes the application of evidence-based practices which the form of superior interventions in reducing blood pressure, constitute foot massage and deep breath relaxation interventions. Foot massage and deep breath relaxation interventions are one of the non-pharmacological interventions. This research discussed applies foot massage and deep breath relaxation interventions for 9 days with 40 minutes each session. The results of the intervention have shown that the intervention of foot massage and deep breath relaxation are very effective to reduce blood pressure characterized by a decrease in systolic blood pressure by 12.3 mmHg and a decrease in diastolic blood pressure by 14.3 mmHg. Based on this, the application of foot massage and deep breath relaxation interventions are an option to reduce blood pressure in the elderly. The decrease in blood pressure with the intervention of foot massage and deep breath relaxation can also be more effective by doing regular physical activity and controlling risk factors for hypertension. It is hoped that this intervention can provide benefits to nurses in the practice area to apply routinely in managing hypertension in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ahla Syifa
"Air susu ibu (ASI) adalah makanan alami dengan nutrisi tinggi yang sesuai perkembangan bayi yang disekresikan kelenjar payudara dan diproduksi sejak kehamilan. Pada ibu yang memiliki bayi yang prematur memiliki masalah dalam menyusui dan kecemasan terkait kondisi bayinya. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dengan bayi prematur yang mengalami masalah menyusui tidak efektif dan kecemasan beserta dengan pengaruh penerapan pijat oksitosin dan terapi musik untuk meningkatkan produksi asi dan menurunkan ansietas. Metode studi kasus dengan melakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik selama tiga hari. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik yaitu terjadi peningkatan produksi ASI yang dilihat dari jumlah pengeluaran ASI dan menurunnya tingkat ansietas dinilai menggunakan kuesioner STAI (State Trait Anxiety Inventory).
Mother's milk (ASI) is a natural food with high nutrition that is suitable for the baby's development, which is secreted by the breast glands and produced since pregnancy. Mothers who have premature babies have problems breastfeeding and worry about their baby's condition. The aim of writing this scientific work is to report nursing care for mothers with premature babies who experience problems with ineffective breastfeeding and anxiety along with the effect of applying oxytocin massage and music therapy to increase breast milk production and reduce anxiety. The case study method involved intervention with oxytocin massage and music therapy for three days. The results of the analysis after the oxytocin massage and music therapy intervention were an increase in breast milk production as seen from the amount of breast milk excreted and a decrease in anxiety levels assessed using the STAI (State Trait Anxiety Inventory) questionnaire."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Maria Theresia M. Elsina
"Pendahuluan: Pencapaian perkembangan inisiatif anak prasekolah dapat dilihat dari pencapaian tugas dan aspek perkembangan inisiatif anak prasekolah. Tercapainya tugas perkembangan pada setiap anak prasekolah akan membawa keberhasilan dan kebahagiaan. Hal ini juga dapat membantu anak lebih mudah menyelesaikan tugas perkembangan tahap selanjutnya. Metode: Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan case series. Hasil: penelitian ini menunjukkan peningkatan tugas perkembangan inisiatif dan aspek perkembangan setelah diberikan terapi kelompok terapeutik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa. Kesimpulan: Terapi kelompok teraputik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa dapat meningkatkan aspek perkembangan anak prasekolah dengan pendekatan model adaptasi Stuart dan transpersonal caring Watson. Rekomendasi: rapi kelompok teraputik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa dapat menjadi dasar dalam upaya peningkatan perkembangan inisiatif anak prasekolah.
Introduction: The achievement of preschool development initiatives can be seen from the spirit of the task and aspects of preschool development initiatives. The achievement of developmental tasks in every preschool child will bring success and happiness. This can also help children more easily complete the next stage of developmental tasks. Method: Quantitative research design with a case series approach. Results: this study shows an increase in developmental initiative tasks and developmental aspects after being given therapeutic group therapy, family psychoeducation, and the role of mental health cadres. Conclusion: Therapeutic group therapy, family psychoeducation, and the role of mental health cadres can improve aspects of the development of preschool children with the Stuart adaptation model approach and Watson's transpersonal caring. Recommendations: therapeutic group arrangements, family psychoeducation, and the role of mental health cadres can be the basis for efforts to increase initiatives for the development of preschool children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rizki Paramita Sakti
"Gangguan pada muskuloskeletal menimbulkan dampak fisiologis, psikologi, sosial dan ekonomi bagi individu yang mengalaminya. Peran dan kontribusi tenaga kesehatan khususnya perawat spesialis medikal bedah peminatan muskuloskeletal sangat diperlukan dalam menangani permasalahan kesehatan ini. Pemberian asuhan keperawatan berbasis bukti penelitian mendukung layanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini menjadi landasan dalam melaksanakan peran perawat spesialis sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti dan inovator. Residensi perawat spesialis yang dilaksanakan selama dua semester memberikan pengalaman dan kesempatan untuk menerapkan model teori keperawatan Self Care Orem pada 30 kasus resume dan satu kasus utama yaitu klien dengan multipel trauma fraktur tertutup femur, fraktur terbuka olecranon dan distal ulna. Peran perawat peneliti dilakukan pada penerapan evidence base nursing berupa pengaturan posisi lateral pasca pembedahan tulang belakang untuk menurunkan intensitas nyeri dan meningkatkan mobilitas. Inovasi keperawatan yang dilakukan oleh residen berupa penerapan pengkajian risiko deep vein thrombosis pada klien dengan masalah muskuloskeletal ekstremitas bawah. Pengkajian ini bertujuan sebagai skrining pada klien yang berisiko terjadi deep vein thrombosis sehingga dapat diberikan tindakan pencegahan sebelumnya.
Musculoskeletal disorders have physiological, psychological, social, and economic effects on the individuals who experience them. The role and contribution of health workers, especially medical surgical specialist nurses specializing in musculoskeletal care, is needed to deal with this health problem. The provision of evidence-based nursing care supports quality health care. This became the basis for the role of specialist nurses as caregivers, educators, researchers, and innovators. The specialist nurse residency, which was held for two semesters, provided experience and opportunity to apply Orem's self-care nursing theory model to 30 resume cases and one main case, namely a client with multiple traumatic closed fractures of the femur, open fractures of the olecranon, and distal ulna. The role of the research nurse was to apply evidence-based nursing in the form of setting the lateral position after spinal surgery to reduce pain intensity and increase mobility. Residents of the nursing facility implemented an innovative approach of assessing the risk of deep vein thrombosis in clients with lower extremity musculoskeletal issues. This study aimed to screen clients who are at risk for deep vein thrombosis so that preventive measures can be provided beforehand."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ramal Saputra
"Residensi Keperawatan Medikal Bedah diharapkan mampu menjadi seorang Clinical Care Manajer (CCM) yang bertugas sebagai konsultan keperawatan bagi staf keperawatan dan pemberi terapi keperawatan kepada pasien. Asuhan keperawatan pada kasus kelolaan pasien dengan TB paru klinis dengan efusi pleura dan 30 kasus resume menerapakan pendekatan dengan teori Roy Adaptasi Model (RAM). Dalam penerapan teori ini menunjukan peran perawat untuk membantu pasien dalam beradaptasi melalui stimulus yang diterima, memberikan intervensi baik secara regulator maupun kognator, sehingga pasien adaptif terhadap stimulus tersebut. Pada resume masalah keperawatan yang sering muncul yaitu masalah oksigenasi bersihan jalan nafas tidak efektif. Pada penerapan EBN Terapi Komplementer Acupressure Yuji, Nei Guan Dan Zongfu terhadap Penurunan Dyspnea pada Pasien Tb Paru Di Era Post Covid-19. Proyek inovasi Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Monitoring Pasien Terpasang WSD dan Edukasi Perawatan di Rumah dengan Video” di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta. Hasil analisis praktik residensi keperawatan didapatkan bahwa asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan teori Roy membantu pasien untuk beradaptasi terhadap stimulus untuk meningkatakan kesehatan individu. Pada penerapan EBN ada pengaruh Terapi Komplementer Acupressure Yuji, Nei Guan Dan Zongfu terhadap Penurunan Dyspnea pada Pasien Tb Paru. Proyek inovasi dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang Monitoring Pasien Terpasang WSD dan pengetahuan pasien tentang Edukasi Perawatan WSD di Rumah.
The Medical Surgical Nursing Residency is expected to be able to become a Clinical Care Manager (CCM) who serves as a nursing consultant for nursing staff and provides nursing therapy to patients in the context of providing nursing care. Nursing care in cases managed by patients with clinical pulmonary TB with pleural effusion and 30 resume cases applied the Roy Adaptation Model (RAM) theory approach. cognator, so that the patient is adaptive to the stimulus. The resume founded nursing problem that often arises is the problem of ineffective airway clearance oxygenation. In the application of Yuji Acupressure Complementary Therapy EBN, Nei Guan and Zongfu on Reducing Dyspnea in Pulmonary TB Patients in the Post Covid-19 Era. An innovation project to Improve Nurses' Capabilities in Monitoring WSD Installed Patients and Home Care Education with Video” at the Persahabatan General Hospital, Jakarta. The results of the analysis of nursing residency practice found that nursing care using Roy's theoretical approach helps patients to adapt to stimuli to improve individual health. In the application of EBN there is an effect of Yuji, Nei Guan and Zongfu's Complementary Acupressure Therapy on Reducing Dyspnea in Pulmonary TB Patients. The innovation project can increase nurses' knowledge about WSD Installed Patient Monitoring and patient knowledge about WSD Care Education at Home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lilis Karuniati
"Penuaan erat kaitannya dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Salah satu masalah keperawatan yang muncul dari penurunan fungsi kognitif adalah kerusakan memori. Intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah kerusakan memori yaitu terapi stimulasi kognitif. Metode yang digunakan adalah latihan orientasi, terapi ingatan atau gambar, dan latihan aktivitas. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu memaparkan asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami kerusakan memori dengan menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE) sebagai instrumen evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan skor MMSE yaitu sebelum intervensi 15 dan sesudah dilakukan intervensi menjadi 21. Terapi ini dilakukan selama 4 minggu dalam 24 kali intervensi dengan durasi 30-45 menit. Perawat diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan fungsi kognitif lansia dengan menggunakan terapi ini. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan terapi kognitif lain untuk menangani masalah kerusakan memori seperti terapi kognitif dengan keterampilan motorik halus dan latihan memori.
The aging associated with cognitive impairment in older adult. Impaired memory is one of nursing problems often showed cognitive impairment in older adult. Interventions that can be provided to impaired memory is cognitive stimulation therapy. The methods used is the orientation training, memorable therapy and activity training. This paper intense to describe the nursing care of older adult whose suffered impairment memory by Mini Mental State Examination (MMSE) as it’s evaluation instrument. The result of the evaluation showed that the increase of MMSE score from 15 to 21. This therapy for 4 weeks in 24 sessions with a duration of 30 to 45 minutes. Nurses are excepted to maintain or improve cognitive function of older adult using this therapy. Further research is excepted to perform other cognitive therapy to provided with memory impairment such as cognitve therapy with fine motoric skills and memory training."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hani Mahatva Deran
"CKD merupakan salah satu penyakit akibat perubahan gaya hidup yang tidak baik yang banyak diderita oleh masyarakat perkotaan. Penderita CKD mengalami berbagai masalah keperawatan seperti masalah fisik dan juga psikososial. Ketidakberdayaan merupakan salah satu masalah psikososial yang dapat dirasakan oleh penderita CKD. Intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu dengan melatih berpikir positif dan mengembangkan harapan positif untuk mengontrol ketidakberdayaan. Dengan menurunnya respon ketidakberdayaan, maka dapat meningkatkan semangat klien dalam menjalani terapi serta maningkatkan kondisi kesehatan fisik klien. Asuhan keperawatan psikososial pada penderita CKD penting untuk diperhatikan untuk mencegah masalah keperawatan lebih lanjut.
..... CKD is a disease caused by an unhealthy lifestyle changes that affects many urban communities. Patients with CKD experience a variety of nursing issues such as physical and psychosocial problems. Powerlessness is one of the psychosocial problems that can be felt by people with CKD. Nursing intervention to control powerlessness is developing positive thinking and positive expectations. By decreasing the response of powerlessness, it can improve clients’ will to do the therapy and improve clients’ physical health. Psychosocial nursing care in patients with CKD is important to be solved in order to prevent further nursing issuess."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Desi Widariani
"Hospitalisasi merupakan suatu keadaan krisis yang dihadapi anak ketika anak dirawat dirumah sakit. Keadaan ini dapat disebabkan karena pengalaman yang tidak menyenangkan anak pada saat dirawat dirumah sakit. Prosedur pungsi vena merupakan prosedur yang sering dilakukan dengan tujuan sebagai terapi medis dan juga sebagai penunjang diagnosis medis. Prosedur pungsi vena dapat menimbulkan rasa nyeri dan trauma anak sehingga menimbulkan pengalaman yang tidak menyenangkan saat dirumak sakit. Sehingga diperlukan manajemen nyeri dalam menangani nyeri anak pada saat prosedur pungsi vena. Manajemen nyeri non farmakologi dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk memfokuskan perhatian anak pada suatu rangsangan selain rasa nyeri pada saat prosedur pungsi vena dilakukan. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan hasil analisis manajemen nyeri non farmakologi dengan distraksi menggunakan virtual reality untuk mengurangi nyeri pada anak saat dilakukan pungsi vena. Metode penelitian yang digunakan adalah laporan penerapan intervensi pada 4 anak yang dilakukan pungsi vena menggunakan dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality. Hasil evaluasi yang dilakukan kepada 4 anak menunjukan manajemen nyeri non farmakologi dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality efektif dalam mengurangi nyeri pada saat prosedur pungsi vena dibandingkan tanpa menggunakan virtual reality.
Hospitalization is a crisis faced by children when the child is treated in hospital. This situation can be caused by the child's unpleasant experience while being treated in hospital. The venipuncture procedure is a procedure that is often carried out with the aim of medical therapy and to support medical diagnosis. The venipuncture procedure can cause pain and trauma to the child, resulting in an unpleasant experience when they are in the hospital. So, pain management is needed in dealing with children's pain during venipuncture procedures. Non pharmacological pain management using distraction techniques using virtual reality is a method that aims to focus the child's attention on a stimulus other than pain when the venipuncture procedure is carried out. The aim of this paper is to present the results of an analysis of non-pharmacological pain management using distraction using virtual reality to reduce pain in children during venipuncture. The research method used was a report on the implementation of intervention on 4 children who underwent venipuncture using distraction techniques using virtual reality. The results of the evaluation carried out on 4 children showed that non-pharmacological pain management using distraction techniques using virtual reality was effective in reducing pain during venipuncture procedures compared to without using virtual reality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Desi Widariani
"Hospitalisasi merupakan suatu keadaan krisis yang dihadapi anak ketika anak dirawat dirumah sakit. Keadaan ini dapat disebabkan karena pengalaman yang tidak menyenangkan anak pada saat dirawat dirumah sakit. Prosedur pungsi vena merupakan prosedur yang sering dilakukan dengan tujuan sebagai terapi medis dan juga sebagai penunjang diagnosis medis. Prosedur pungsi vena dapat menimbulkan rasa nyeri dan trauma anak sehingga menimbulkan pengalaman yang tidak menyenangkan saat dirumak sakit. Sehingga diperlukan manajemen nyeri dalam menangani nyeri anak pada saat prosedur pungsi vena. Manajemen nyeri non farmakologgi dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk memfokuskan perhatian anak pada suatu rangsangan selain rasa nyeri pada saat prosedur pungsi vena dilakukan. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan hasil analisis manajemen nyeri non farmakologi dengan distraksi menggunakan virtual reality untuk mengurangi nyeri pada anak saat dilakukan pungsi vena. Metode penelitian yang digunakan adalah laporan penerapan intervensi pada 4 anak yang dilakukan pungsi vena menggunakan dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality. Hasil evaluasi yang dilakukan kepada 4 anak menunjukan manajemen nyeri non farmakologi dengan teknik distraksi menggunakan virtual reality efektif dalam mengurangi nyeri pada saat prosedur pungsi vena dibandingkan tanpa menggunakan virtual reality.
Hospitalization is a crisis faced by children when the child is treated in hospital. This situation can be caused by the child's unpleasant experience while being treated in hospital. The venipuncture procedure is a procedure that is often carried out with the aim of medical therapy and to support medical diagnosis. The venipuncture procedure can cause pain and trauma to the child, resulting in an unpleasant experience when they are in the hospital. So, pain management is needed in dealing with children's pain during venipuncture procedures. Non-pharmacological pain management using distraction techniques using virtual reality is a method that aims to focus the child's attention on a stimulus other than pain when the venipuncture procedure is carried out. The aim of this paper is to present the results of an analysis of non-pharmacological pain management using distraction using virtual reality to reduce pain in children during venipuncture. The research method used was a report on the implementation of intervention on 4 children who underwent venipuncture using distraction techniques using virtual reality. The results of the evaluation carried out on 4 children showed that non-pharmacological pain management using distraction techniques using virtual reality was effective in reducing pain during venipuncture procedures compared to without using virtual reality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Elvira Dewina
"Proses bertambahnya usia (menua) akan mempengaruhi berbagai penurunan sistem atau fungsi tubuh. Salah satunya adalah mengalami penurunan sistem kardiovaskular. Penurunan yang terjadi pada sistem kardiovaskular akan menyebabkan berbagai konsekuensi dan dapat diperburuk dengan hipertensi yang diderita lansia. Dampaknya lansia mengalami risiko ketidakstabilan tekanan darah. Sebagai intervensi risiko ketidakstabilan tekanan darah terapi non-famakologis sebagai pelengkap terapi farmakologis seperti aromatherapy foot massage dapat membantu menurunkan tekanan darah. Aromatherapy foot massage dapat membantu memperlancar sirkulasi serta memberikan efek rileksasi sehingga menurunkan tekanan darah. Intervensi ini dilakukan selama 9 kali dengan durasi intervensi selama 10 menit pemijatan kaki kiri dan 10 menit pemijatan kaki kanan. Sebelum dilakukan intervensi dipastikan lansia dalam kondisi rileks dan 30 menit setelah melakukan aktivitas, lalu dilakukan perendaman air hangat 30 menit. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah dan MAP sebelum dan sesudah intervensi. Dari hasil intervensi didapatkan penurunan tekanan darah ditemukan sebesar 5 sampai 9 mmHg untuk tekanan darah sistolik, sedangkan untuk tekanan darah diastolik terjadi penurunan sebanyak 4 sampai 6 mmHg, serta MAP terjadi penurunan 5 sampai 8 mmHg. Hal ini mebuktikan keefektifan intervensi aromatherapy foot massage. Oleh sebab itu, dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan petugas, perawat, atau mahasiswa di panti yang sedang berpraktik dapat melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi risiko ketidakstabilan tekanan darah yang ada di panti.
The process of increasing age (aging) will affect various decreases in body systems or functions. One of them is experiencing a decrease in the cardiovascular system. The decrease that occurs in the cardiovascular system will lead to various consequences and can be exacerbated by hypertension suffered by the elderly. As a result, the elderly experience the risk of blood pressure instability. As a risk intervention for blood pressure instability, non-phamaxological therapies as a complement to pharmacological therapies such as aromatherapy, foot massage can help lower blood pressure. Aromatherapy foot massage can help facilitate circulation and provide a relaxing effect so as to lower blood pressure. This intervention was carried out for 9 times with the duration of the intervention for 10 minutes of left leg massage and 10 minutes. From the results of the intervention, a decrease in blood pressure was found by 5 to 9 mmHg for systolic blood pressure, while for diastolic blood pressure there was a decrease of 4 to 6 mmHg, and MAP decreased by 5 to 8 mmHg. This proves the effectiveness of aromatherapy foot massage intervention. Therefore, with this scientific work, it is hoped that officers, nurses, or students in institutions who are practicing can continue this intervention as a critical intervention"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library