Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarif Hidayat
"Tulisan ini menyajikan analisis mengenai pendidikan berbasis adab A. Hassan. Seringkali ketokohan A. Hassan sebagai guru utama Persatuan Islam dinilai dari sisi kegigihan dalam menegakkan al-Qur’an dan al-Sunnah. Padahal, kefiguran beliau berkaitan pula dengan dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk anialisis terhadap karya-karya A. Hassan dan wawancara kepada tokoh-tokoh Persatuan Islam. Penulis menyimpulkan, pendidikan A. Hassan banyak menekankan pada pendidikan adab yang dikenal dewasa ini dengan istilah pendidikan karakter. Bukan sekedar mendidik siswa untuk memahami ajaran dengan benar (tafaqquh fi al-din) namun juga mendidik supaya mereka menjadi manusia yang bisa disiplin dan beradab."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syamsul Bakri
"Penelitian ini merupakan hasil penelitian sejarah yang bertujuan untuk merekonstruksi kemunculan dan tumbuhnya pergerakan di Surakarta pada masa kolonial. Penelitian ini menjawab pertanyaan mengenai dinamika dan pergerakan di Surakarta, yang meliputi: (1) faktor yang melatarbelakangi dinamika dan pergerakan di Surakarta pada masa kolonial, dan (2) bentuk dinamika dan pergerakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Paradigma sejarah yang digunakan adalah John Tosh, yaitu merekonstruksi sejarah dengan memahami latar belakang sosial dan keadaan yang menyebabkan berkembangnya suatu peristiwa, serta arah perubahannya. Sedangkan untuk rekonstruksi masa lalu, penelitian ini menggunakan model lingkaran pusat. Dalam model ini diasumsikan bahwa kejadian di pusat lingkaran akan menimbulkan akibat di sekitarnya. Pada gilirannya, pusat lingkaran dan sekitarnya akan mengarah pada pusat baru disekitarnya yang juga akan menimbulkan gejala baru. Teori yang digunakan adalah teori konflik, gerakan sosial, dan ideologi perlawanan. Penggunaan teori-teori sosial penting agar kajian sejarah dapat meluas dalam ruang (sinkron), di samping tetap berada pada pola dasar dasar sejarah yang meluas dalam waktu (diakronis). Kajian ini menemukan fakta sejarah bahwa dalam penggalan sejarah pergerakan di Indonesia, terdapat berbagai faktor dan bentuk dinamika pergerakan di Surakarta pada masa kolonial. Dinamika dan pergerakan di Surakarta dilatarbelakangi oleh faktor eksternal (tekanan imperialisme Barat) dan faktor internal (meningkatnya perjuangan organisasi pribumi dan media modern). Bentuk dinamika dan pergerakan di Surakarta bersifat melingkar terpusat, kompleks dan saling terkait dalam berbagai bidang yaitu bidang sosial budaya, agraria, ekonomi, politik dan agama. Hasil penelitian ini telah memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan bagi disiplin ilmu sejarah, khususnya dalam pemaparan dan rekonstruksi sebuah penggalan sejarah tentang dinamika dan pergerakan kaum pribumi (masyarakat adat) dalam pemberontakan imperialisme. Selain itu, peran gerakan agama dalam membentuk situasi yang bergerak ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi pada disiplin ilmu Sejarah Kebudayaan Islam."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah
"Artikel ini membahas masalah Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di sekolah bagi siswa siswi penghayat Kepercayaan. Tema ini penting untuk dikaji karena masih banyak sekolah yang belum memberikan mata pelajaran “Pendidikan Kepercayaan” karena berbagai alasan seperti belum adanya perangkat pendukungnya dan adanya pandangan pendidikan Kepercayaan ini bukan merupakan “Pendidikan Agama” sebagaimana di atur dalam perundang-undangan. Data dalam tulisan ini diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2016. Adapun penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dan data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawacara dan studi pustaka terhadap dokumen terkait dengan topik penelitian. Riset ini dilakukan di Kabupaten Cilacap dengan pertimbangan di daerah ini terdapat sekolah-sekolah yang telah memberikan pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME bagi peserta didiknya. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan perpektif Hak Asasi Manusia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 14 sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas yang telah memberikan layanan pendidikan tersebut. Dalam pelaksanaannya mereka bekerjasama dengan MLKI Cilacap dalam hal penyediaan guru, materi, silabut, KIKD dan soal-soal tes. Hal ini merupakan gambaran pemenuhan hak dasar bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan keyakinannya"
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Harisyah Alam
"Tulisan ini mengkaji mengapa di sebagian wilayah keberadaan atau pendirian rumah ibadat ragam agama tidak menjadi sumber pertikaian, seperti yang kerap terjadi di berbagai wilayah lain. Kedamaian antarumat beragama tetap terpelihara kendati wilayah itu majemuk dari segi pemeluk agama maupun keberadaan rumah ibadat. Faktor atau mekanisme apa yang berperan penting dalam memelihara kedamaian antarumat beragama tersebut? Persoalan itu dikaji melalui studi kasus yang dilakukan di Desa Kertajaya Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data mengombinasikan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka. Penelitian lapangan dilakukan pada Februari-Maret 2018. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa modal sosial, yang terutama terbentuk akibat jalinan kekerabatan, menjadi faktor penting dalam memelihara kedamaian antarumat beragama di Desa Kertajaya Kecamatan Pebayuran. Jalinan kekerabatan itu terbentuk dalam sejarah panjang perkawinan antaretnis antara warga keturunan Tionghoa dan warga pribumi Betawi dan Sunda. Namun, dengan minimnya inisiatif pemerintah setempat untuk memperkokoh kerukunan antarumat beragama, masih menjadi tanda tanya apakah kedamaian umat beragama yang terutama bertumpu pada ikatan kekerabatan ini akan bertahan jika dihadapkan dengan perubahan sosial akibat proses migrasi pesat dan industrialisasi."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyani Mudis Taruna
"penelitian kolaboratif berjudul Pembentukan Perilaku Keagamaan Pesertadidik melalui Organisasi Rohis (Studi Sikap Pesertadidik terhadap Negara, Agama, dan Etnik Pada SMA Negeri 1 Sleman D.I.Yogjakarta). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, studi dokumen, kuesioner, dan snowball sampling. Teknik analisis menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman, yaitu analisis interaksi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut; 1) model Pembentukan perilaku keagamaan dilakukan oleh guru agama di sekolah, Pembina Rohis, dan Pendamping / pembimbing Rohis dengan metode ceramah dan diskusi sebatas tanya jawab, 2) orientasi politik pengurus Rohis bukan menjadi bagian dari program dan cenderung dihindari, 3) perspektif pengurus dan anggota Rohis SMAN 1 Sleman terhadap ideologi negara Indonesia Pancasila adalah setuju karena didalamnya terkandung juga sila Ketuhanan Yang Maha Esa, 4) sikap Pengurus dan anggota Rohis terhadap adanya perbedaan dalam keyakinan beragama adalah saling menghormati. Hal ini juga tidak berbeda sikapnya terhadap adanya perbedaan etnik, yaitu saling menghormati, dan tidak terdapat faktor yang mempengaruhi sikap Politik, sedangkan toleransi beragama cukup kuat, hal ini ditunjukan dengan adanya program Al Kautsar Charity dengan penekanan pada kegiatan sosial sehingga memandang orang lain bukan dari agamanya. Adapun bacaan dan interaksi yang dilakukan melalui majalah, sosial media, dan buletin serta group-group dalam WA maupun blog dan instagram meskipun tidak secara khusus berkaitan dengan Islam eksklusif, melainkan lebih terbuka, 5) Kurang diwadahinya keinginan pengurus dan anggota Rohis untuk memperoleh pencerahan dari mentor luar, maka terdapat pengurus / anggota Rohis mencari sendiri tempat untuk memperoleh kepuasan pencerahan tersebut. Oleh karena itu, sekolah perlu memberikan keleluasan pengurus Rohis untuk memperoleh mentor dari luar terutama alumninya sehingga masih dapat dikontrol atau Kementerian Agama Kab. Sleman perlu membentuk wadah organisasi Rohis tingkat Kabupaten, sehingga aktifitas pengurus Rohis dan anggotanya dapat tersalurkan, dan 6) adanya isu guru yang tidak menghormat bendera saat upacara bendera akan mempengaruhi sikap peserta didik. Oleh karena itu, sekolah perlu terus membangkitkan semangat nasionalisme dengan memanfaatkan momen upacara bendera setiap hari senin."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Sofanudin
"Penelitian ini bertujuan melakukan kajian terhadap hasil penelitian Tim Peneliti bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang tahun 2016 dan 2017. Topik yang dikaji adalah layanan pendidikan agama kelompok minoritas pada SMA/SMK. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun regulasi layanan pendidikan agama bagi kelompok minoritas memiliki landasan yang kuat tetapi dalam implementasinya tidak semua sekolah dapat melayani pendidikan agama kelompok minoritas. Berdasarkan kajian ditemukan bahwa: (1) ada sekolah yang dapat memberikan layanan full pendidikan agama sesuai agama yang dianut peserta didik; (2) ada sekolah yang hanya memberikan satu layanan pendidikan agama, dan (3) ada pula sekolah yang memberikan sebagian layanan pendidikan agama kelompok minoritas. Dilihat dari ketersesuaian layanan pendidikan agama dengan regulasi ditemukan masih ada yang tidak sesuai dengan regulasi pemerintah"
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Saputra
"Gerakan dakwah Islam menjadi kajian yang menarik untuk selalu dibahas. Pasca Soeharto 1998, gerakan dakwah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat signifikan di berbagai ruang publik. Seperti kampus, sekolah, rumah ibadah dan media sosial. Hal ini disebabkan keran demokrasi semakin terbuka lebar, sehingga aktor dakwah semakin leluasa mengekspresikan gerakan Islam ke ruang publik dengan caranya sendiri. Menariknya, gerakan dakwah di Indonesia selalu menampilkan cara baru bagaimana aktivitas dakwah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Tulisan ini ingin menelisik tentang bagaimana gerakan dakwah berbasis pasar Islam dilakukan oleh Rafa Muslim Fashion, bagian dari Rafa Group sebagai pusat publikasi terbesar Jaringan Islam (JI) di Solo. Penulis berargumen bahwa gerakan dakwah berbasis pasar Islam yang dilakukan oleh Rafa Muslim Fashion membentuk praktik kesalehan, pasar Islam dan ideologi Islam. Tulisan ini penting dibahas untuk melihat bagaimana gerakan dakwah berbasis pasar Islam dilakukan. Sebelumnya, para sarjana masih belum banyak membahas tentang bagaimana gerakan dakwah berorientasi pada pasar Islam. Hasil dari setudi ini menunjukan bahwa kemunculan gerakan dakwah berbasis pasar Islam sebagai alternatif gerakan dakwah baru membentuk kesalehan, persaingan pasar, dan ideologi keislaman."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana Mulyana
"Artikel ini memaparkan temuan penelitian pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di madrasah. Penelitian difokuskan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di madrasah. Studi kasus dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018. Pengumpulan data memadukan teknik observasi, wawancara, studi dokumen, dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini menemukan bahwa secara umum tingkat pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di MAN 1 Bandung Barat tergolong rendah. Rendahnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran disebabkan oleh beberapa faktor berikut: kompetensi TIK guru secara umum masih rendah; Infrastruktur TIK pada madrasah yang diteliti masih terbatas, dan belum adanya kebijakan yang jelas, baik di tingkat madrasah maupun Kantor Kementerian Agama, terkait upaya peningkatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di madrasah."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Sigit Fibrianto
"Prasetyo Manunggal Karso merupakan salah satu dari sekian banyak aliran kepercayaan kejawen di Pulau Jawa. Prasetyo Manunggal Karso merupakan sebuah aliran kepercayaan yang mengajarkan ilmu kejawen dan terletak di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Layaknya aliran kepercayaan kejawen pada umumnya, Prasetyo Manunggal Karso memiliki beberapa pakem tersendiri dalam ajarannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, pencipta seluruh alam semesta. Tulisan ini berupaya untuk memaparkan seluk beluk ajaran aliran kepercayaan kejawen Prasetyo Manunggal Karso, mencakup latar belakang dan sejarahnya, kitab suci yang digunakan, pokok-pokok ajarannya, cara peribadatan, alat perlengkapan yang digunakan dalam ritual, tokoh pendiri, dan cara penyebaran ajaran. Analisis hasil menggunakan teori habitus dan reproduksi budaya Pierre Bourdieu. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji praktik budaya aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso, dengan metode deskriptif kualitatif, dengan informan kunci Bapak Toto Soeharto selaku pendiri sanggar paguyuban aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso di Boyolali. Hasil menunjukkan bahwa hadirnya aliran kejawen Prasetyo Manunggal Karso adalah sebagai sebuah wujud kekayaan budaya Indonesia, sebuah potret keberagaman dalam keberagamaan, serta merupakan corak khas budaya spiritual masyarakat Jawa sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Selain itu, Prasetyo Manunggal Karso memiliki makna menyatu, setia, dan hanya menyembah kepada satu Tuhan yang maha pencipta, serta belajar untuk membersihkan jiwa dan raga yaitu, suci hati, suci pikiran, dan suci tingkah laku. Suci berarti bersih, dan bersih sendiri merupakan bagian dari bentuk taat kepada Tuhan"
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>