Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfah Fajarini
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji proses pengorganisasian para pemuda Timor Timur yang masuk Islam dalam Kormattim sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan di Jakarta, dan mengkaji hakekat konversi agama yang terjadi dalam persektif agama sebagai kebudayaan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan pedoman wawancara mendalam dan menggunakan pedoman pengamatan.
Dalam penelitian ditemukan bahwa penyebab terjadinya konversi adalah faktor sosial budaya berupa. krisis dalam masyarakat di Timor Timur sebagai akibat penjajahan Portugis, yakni kondisi-kondisi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, perang saudara antara orang Timor Timur sendiri, dampak negatif yang timbul akibat proses pembangunan pada masa integrasi, dan timbulnya faham-faham baru akibat globalisasi yang bakal menyebabkan timbulnya. rangkaian krisis dalam masyarakat Timtim, yang di interprestasi oleh para pemuda Timtim, mendorong mereka pada situasi "mencari komunitas" yakni mencari nilai-nilai yang akan menjadi at-man mereka, dan pembentukan kelompok tempat mereka berhimpun untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ketika mencari acuan baru, mereka bertemu dengan jam dakwah, personil ABRI, dan beberapa pemuda. Timtim yang telah beragama Islam karena agama Islam mempunyai potensi untuk membantu survival. Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia (90 %), demikian juga pada masyarakat di Jakarta dimana sekarang mereka. tinggal, meski muslim adalah minoritas di Timor Timor. Islam dipandang sebagai agama pemerintah yang juga dikenal mayoritas Islam, sehingga memilih Islam adalah jalan tengah bagi beradaptasi dengan struktur sosial dimana mereka tinggal kini, Selain lebih mudah, tidak serumit ketika menjadi pemeluk agama lain. Faktor lain yaitu kondisi ekonomi yang sulit, dialami oleh sebagian besar pemuda. Timtim ini. Sementara itu masalah keretakan keluarga. atau ketidakharmonisan hubungan keluarga dialami oleh beberapa pemuda Timtim.
Kemudian setelah para pemuda Timtim, menjadi pemeluk agama Islam, agama ini dijadikan bagian dari pedoman berfikir dan bertindak untuk menginterprestassi lingkungan hidup mereka sehari-hari. Mereka menggunakan simbol-simbol agama Islam untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial, memperoleh beasiswa pendidikan dan dana bagi kepentingan yang lainnya dan dapat diterima secara politis oleh pemerintah Indonesia, dan untuk itu diperlukan suatu sarana legitimasi, yakni suatu organisasi yang mengkoordinasi mereka. Organisasi tersebut adalah Kormattim."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Fajarini
"Disertasi ini menelaah mengenai ketaatan dan Coping Mechanism terhadap pembatasan gerak perempuan di rumah tangga. Para perempuan tersebut tergabung dalam Majelis Taklim Jam?iyyat al Nisa (MTJN). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan para perempuan ke MTJN untuk menghindar dari kehidupan rumah tangga yang menekan, bertemu dengan banyak teman yang senasib, dapat sharing, serta melakukan aktivitas yang ?menyenangkan? seperti ikut kampanye-kampanye parpol atau pilkada, mendapat baju muslim, piknik gratis serta bergosip yang terkadang menjatuhkan nama baik suami. Pergi ke MTJN tidak menyelesaikan masalah rumah tangga mereka, dan merekapun tidak ingin menggugat cerai, karena kondisi menjadi ?janda? mendapat stigma buruk atau cemoohan sosial di masyarakat Tangerang yang berbudaya patriarki. Sebagian besar jemaah menggunakan majelis taklim secara absah sebagai coping mechanism, pelepas penat dan stres yang diakibatkan oleh kehidupan rumah tangga budaya patriarki - khususnya dalam hal hubungan suami-istri yang menekan.

This dissertation analyzes the obedience and coping mechanism under the restriction of women?s role in domestic sphere. These women are members of Jam?iyyat al-Nisa Assembly of Muslim (Majelis Taklim Jam?iyyat al-Nisa ? MTJN). This research is conducted using qualitative method, namely direct observation and in-depth interview. The result of the research shows that these women join MTJN to get away from their repressing domestic life, to meet friends with the same experience, to share their stories, and to do ?fun? activities like joining the campaign of political parties or local elections, getting Islamic clothing and free picnic, as well as gossiping which some times could lead to the embarrassment of their husband. Going to MTJN does not solve their problems, but they are not going to file for a divorce for afraid of the negative "stigma" of becoming a widow or the social mockery which is common in the Tangerang patriarchal society. Most of Jam?iyyat al-Nisa members use the assembly of Muslim as their legitimate coping mechanism and stress release particularly in the subordinate husband-wife relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1342
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library