Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Titaheluw, Wellsi Patricia
"Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera direncanakan melalui provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi sepanjang 1150 Km dan dengan tujuan meningkatkan ekonomi daerah yang dilaluinya. Dengan nilai investasi yang besar diharapkan Jalan Tol Trans Sumatera melewati daerah dengan pencapaian nilai PDRB tertinggi dan jumlah penduduk terbesar yang kaya akan potensi dan sumber daya manusia sehingga layak dilewati sebagai rute jalan tol .Akan tetapi perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera eksisting belum mempertimbangkan peringkat PDRB dan peringkat kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk perencanaan rute JTTS berdasarkan PDRB dan jumlah penduduk, menghitung initial cost yang diperlukan serta mengidentifikasikan sektor unggulan. Rekayasa rute berdasarkan PDRB dan jumlah penduduk tersebut kemudian akan diintegrasikan dengan infrastruktur lain yang telah dan akan dibangun. Initial cost Rp 118.053.400.074.696 didapatkan dengan menggunakan metode benchmarking pada jalan tol dengan topografi yang sejenis. Untuk menarik minat investor dilakukan pengidentifikasian sektor unggulan. Pertambangan dan pertanian adalah sektor unggulan di sebagian besar kabupaten yang dilalui JTTS. Sektor unggulan diidentifikasikan menggunakan metode location quotient.
Trans Sumatra Highway project planned 1150 Km long in purpose to boost the local economy but the existing planning of the Trans Sumatra Highway has not been ranked consider GDP and population density rankings. The purpose of this research is to develop new route of Trans Sumatera highway based on the biggest GDP and population rank, to calculate initial cost and to identify leading sector of the district based on Trans Sumatera Highway route. These engineered route based on GDP and population will be integrated with other infrastructure that has been and will be built. Initial cost Rp 118.053.400.074.696 obtained using the benchmarking method on toll roads with similar topography. In purpose to attract investor, leading sector is being identified. Mining and agriculture is the leading sector of mostly districts that traversed by JTTS.Leading sector is being identified using location quotient method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59629
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library