Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Suratno
"
ABSTRAK Udara yang stabil dan Berdasarkan konsep kesetimbangan energi spektral dua dimensi dalam arah dan frekuensi telah dikembangkan suatu model numerik untuk prakiraan permukaan gelombang laut di perairan Indonesia dan sekitarnya, meliputi perairan dengan batas lintang 20° S-20°N dan batas bujur 900E-1450E.
Persamaan dalam model mengandung fungsi sumber yang terdiri dari proses utama masukan dan atmosfir dan tiga macam proses disipasi. Proses utama masukan dari atmosfir adalah pertumbuhan eksponensial gelombang. Sedangkan ketiga macam proses disipasi adalah disipasi gesekan, disipasi angin berlawanan dan disipasi gelombang pecah. Perhitungan dilakukan dengan metoda beda-hingga yang telah dikoreksi dari Eiji dan Isozaki (1972).
Masukan bagi model adalah angin permukaan yang diestimasi dari angin lapisan 850 produk NWP. Hasil eksperimen dengan produk NWP dari ECMWF dalam bulan Januari dan bulan Agustus 1996, menunjukkan bahwa hasil prakiraan gelombang mempunyai korelasi yang baik dengan data kapal. "
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suratno
"Aksi bom syahid. menjadi salah satu bentuk perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina. Hal ini sangat berbeda dengan bentuk - bentuk atau strategi perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina sebelumnya. Berangkat dari pemikiran di atas, penulis mencoba mengambil judul skripsi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut melalui pendekatan sejarah. Dalarn penulisan dan penelahaan perkembangan aksi istisyhadiyah, pertanyaan yang relevan adalah: 1. Apa faktor penyebab terjadinya aksi istisyhadiyah ? 2. Apakah aksi istisyhadiyah berpengaruh besar terhadap perjuangan rakyat Palestina.?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13375
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suratno
"Penelitian ini merupakan kajian perencanaan anggaran. Fokus kajian penelitian ini adalah tentang proses penyusunan anggaran dan penentuan alokasi anggaran program kepemudaan di Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010. Metode yang saya gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis strategi penganggarem program kepemudaan menunjukkan bahwa dalam proses penyusunan anggaran program kepemudaan belum menerapkan sistem "programt oriented" dan masih cenderung "budget oriented". Sementara penentuan alokasi anggaran program kepemudaan di kemenpora pada prinsipnya mengacu pada program, tetapi dalam teknis pembagian anggaran ke unit-unit kepernudaan dilakukan dengan cara proporsionai dengan melihat tahun lalu. Mengacu pada teori perencanaan, strategi penganggaran program kepemudaan belum melakukan identifikasi stakeholder; belum mengembangkan visi dan misi, ukuran-ukuran kinerja, rencana-rencana tindakan, Serta sistem penelusuran.
This research is an analysis of budgeting in the Ministry of Youth and Sport. The focus of this analysis is the process of arranging the budget and determining the allocation of the budget for youth in the Ministry of Youth and Sport in 2010. In this research, I use qualitative method. The analysis on the strategy of budgeting for youth programs shows that the process of arranging the budget for youth programs has not applied "program oriented" system and tends to apply "budget oriented" system. Meanwhile, the determination of the budget allocation for youth programs in the Ministry of Youth and Sport basically refers to the programs, but technically the distribution of its budget is done proportionally by referring to the preceding year. Referring to the theory of planning, the strategy of budgeting for youth programs has not done stakeholder identification and has not developed the vision and mission, the measurement of performances, and the investigation system."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33403
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Cokro Wibowo Suratno
"Ketebalan dan porositas reservoar merupakan dua parameter yang krusial dalam perhitungan cadangan minyak atau gas di suatu lapangan. Namun, data seismik yang tersedia dibatasi oleh resolusi vertikal yang sulit untuk mengkarakterisasi reservoar yang bervariasi. Menurut Brown (2009), terdapat dua limit resolusi vertikal data seismik, yaitu limit separabilitas dan limit visibilitas. Limit separabilitas merupakan ketebalan minimum reservoar yang dapat dipisahkan oleh dua wiggle seismik yang biasanya mencapai 1/4 dari panjang gelombang. Pada kondisi ini disebut dengan kondisi tuning. Limit visibilitas merupakan reservoar tertipis yang dapat dilihat oleh amplitudo seismik yang dalam kondisi yang baik dapat mencapai 1/30 dari panjang gelombang. Dengan adanya teori tersebut, peneliti melihat adanya peluang untuk meresolusi seismik di bawah tuning thickness-nya. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan data sumur dan data seismik melalui kalibrasi statistical tuning chart dan model Amplitude Tuning - Porosity*Thickness. Data seismik yang digunakan adalah berupa ekstraksi amplitudo dan isochrone serta analisis frekuensinya. Dengan cara ini, kita dapat meningkatkan resolusi vertikal hingga mendekati limit visibilitas data seismik. Hasil dari penelitian ini berupa peta ketebalan dan peta porosity-thickness dalam domain kedalaman yang sudah terkalibrasi sumur. Lebih dari itu, analisis sedimentologi akan dipadukan guna mengevaluasi peta tersebut agar sesuai dengan fasies sedimennya. Selain itu, peneliti juga mensimulasikan perhitungan volumetrik gas pada reservoar. Pada akhirnya, peta ketebalan yang dihasilkan diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian dalam perhitungan cadangan yang nantinya akan mempengaruhi keekonomian lapangan.
Reservoir thickness and porosity are two crucial parameters in calculating oil or gas reserves in a field. However, available seismic data is limited by vertical resolution that makes it difficult to characterize the reservoir's variability. According to Brown (2009), there are two limits to the vertical resolution of seismic data, namely the separability limit and the visibility limit. The separability limit is the minimum reservoir thickness that can be separated by two seismic wiggles which usually reaches 1/4 of the wavelength. This phenomenon is called tuning condition. The visibility limit is the thinnest reservoir that can be seen by seismic amplitude which in good conditions can reach 1/30 of the wavelength. With this theory, researchers see an opportunity to resolve resolution below the tuning thickness. This research was carried out by combining well data and seismic data through statistical tuning chart calibration and the Amplitude Tuning - Porosity*Thickness model. The seismic data used is in the form of amplitude and isochrone extraction and frequency analysis. In this way, we can increase the vertical resolution to close to the visibility limit of seismic data. The results of this research are thickness maps and porosity-thickness maps in depth domain. Moreover, sedimentological analyses are integrated to evaluate the map to match the sedimentary facies. Apart from that, researchers also simulated gas volumetric calculations in the reservoir. In the end, the resulting thickness map is expected to reduce uncertainty in reserve calculations which will later affect field economics."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library