Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriatno
"Electric Arc Furnace Dust (EAFD) sebagai limbah dari pengolahan besi baja terkontaminasi oleh zat radioaktif Cs-137 secara tidak disengaja karena ketidakmampuan fasilitas pengolah melakukan deteksi terhadap keberadaanya. Masalah penelitian ini adalah pengelolaan EAFD sebagai material terkontaminasi radioaktif belum dinyatakan dapat dilakukan dengan aman dan selamat. Dalam penelitian ini dilakukan serangkaian analisis meliputi perhitungan konsentrasi aktivitas radionuklida, penetapan tingkat klierens, penerimaan masyarakat terhadap pengolahan material terkontaminasi radioaktif, keselamatan radiasi dan lingkungan serta nilai ekonomi dari pemanfaatan EAFD. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah kegiatan pemanfaatan material tekontaminasi radioaktif dapat dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan parameter keselamatan radiasi dan lingkungan, penerimaan masyarakat dan nilai ekonomi. Metode analisis penelitian menggunakan statistik deskriptif dan Structural Equation Modeling – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil riset ini adalah konsentrasi aktivitas radionuklida dari Cs-137 pada Paving Block berada dibawah tingkat klierens dan telah mendapatkan persetujuan badan pengawas untuk dapat mengelola EAFD terkontaminasi radioaktif. Penerimaan masyarakat dipengaruhi signifikan oleh manfaat yang dirasakan (perceived benefit) sebesar 63,1% dan risiko yang dirasakan (perceived risk) sebesar 0,16%. Produk Paving Block melewati nilai baku mutu TCLP A dan TCLP B untuk unsur Barium (Ba) yaitu sebesar 8,66 mg/L. Untuk unsur Chromium Hexavalent (Cr6+) berada pada level TCLP B yaitu sebesar 0,15 mg/L. Hasil uji kuat tekan menunjukan paving block tidak memenuhi uji kuat tekan sesuai semua mutu SNI 03-0691-1996 yaitu sebesar 7,36 Mpa (campuran 20% EAFD), 8,3 Mpa (campuran 25% EAFD) dan 7,19 Mpa (campuran 30% EAFD). Pemodelan Resrad Onsite 7.2 menunjukan nilai batas dosis sebesar 1 mSv/tahun bagi masyarakat tidak terlampaui untuk skema jalur pajanan radiasi eksternal, inhalasi dan soil ingestion. Nilai ekonomi dari pemanfaatan EAFD dalam pembuatan paving block tidak signifikan menurunkan harga produksi yaitu Rp. 2.213,77 per buah atau Rp. 97.405 per meter persegi. Mekanisme klierens mampu menghemat biaya pengelolaan material terkontaminasi radioaktif yaitu Rp. 572.137.153 jika dikelola sebagai limbah radioaktif.

Electric Arc Furnace Dust (EAFD) as waste from steel processing is unintentionally contaminated with radioactive substance Cs-137 due to the inability of the processing facility to detect its presence. The problem of this research is that the management of EAFD as radioactive contaminated material has not yet been declared can be done safely. In the study, a series of analyses were carried out including the calculation of the concentration of radionuclide activity, the determination of clearance levels, public acceptance of the processing of radioactive contaminated materials, radiation and environmental safety and the economic value of the use of EAFD. The ultimate objective of this study is that the activities of the utilization of radioactive contaminated materials can be carried out sustainably based on radiation safety and environmental parameters, public acceptance and economic value. Methods of research analysis using statistical descriptives and Structural Equation Modeling – Partial Least Square (SEM-PLS). The result of this research is that the concentration of radionuclide activity of Cs-137 on the paving block is below the clearance level and has obtained regulatory approval to be able to manage radioactive contaminated EAFDs. Perceived benefits accounted for 63,1% and perceived risks for 0,16%. The paving block product passes the TCLP A and B quality standards for the barium (Ba) element, which is 8,66 mg/L. For the element Chromium Hexavalent (Cr6+) is at the level of TCLP B which is 0,15 mg/L. The pressure test results showed that the paving block did not meet the pressure test according to all SNI quality 03-0691-1996 which is of 7,36 Mpa (mixture 20% EAFD), 8,3 Mpa (25%) and 7,19 Mpa (30%) EAFD. The modeling of Resrad Onsite 7.2 shows the dose limit value of 1 mSv/year for the population not to be exceeded for external radiation exposition pathway schemes, inhalation and soil ingestion. The economic value of the use of EAFD in paving block production does not significantly lower the price of production, which is Rp. 2.213,77 per fruit or Rp. 97.405 per square meter. The cleerens mechanism can save the cost of managing radioactive contaminated material, which is Rp. 572.137.153 if managed as radioactive waste.."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Supriatno S.
"Organisasi yang kuat membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasinya, karena komitmen akan mendorong tumbuhnya sikap inovatif, kreatif dan patuh terhadap aturanaturan yang ada dalam organisasi, sehingga tidak akan melakukan penyimpangan-penyimpangan yang merugikan organisasi serta dapat meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang berhubungan dengan komitmen organisasi yang diantaranya adalah kecerdasan emosional dan kompensasi.
Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 89 responden yang diambil teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang sebelumnya telah teruji validitas dan reliabilitas. Uji validitas melibatkan 23 sampel yang dianalisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dan uji reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menujukkan bahwa kecerdasan emosional pegawai tergolong sangat tinggi, kompensasi dinilai baik dan komitmen organisasi tergolong tinggi. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan positif dan signifikan dengan komitmen organisasi dengan nilai koefisien korelasi 0,695. Demikian pula kompensasi juga diketahui memiliki hubungan positif dan signifikan dengan komitmen organisasi dengan nilai koefisien korelasi 0,603.
Kecerdasan emosional perlu ditingkatkan dengan mengikuti perkembangan dan mendalami literatur-Iiteratur terbaru tentang kecerdasan emosional serta mengikuti peiatihan-pelatihan khusus kecerdasan emosional. Kompensasi juga perlu perbaikan terutama tunjangan atau penghargaan yang diberikan kepada karyawan harus sesuai dengan kebutuhan riil karyawan.

Strong organization needs human resource which has high commitment toward its organization, because commitment will enable innovative attitude, creativity, and comply with organization rules, so that there will be no such disorders which can create any losses and also can increase organization performance. This research was aimed to discover factors affecting organization commitment in which several among others are emotional intelligence and compensation.
To obtain the goal of this study, correlation research design was employed. Using simple random sampling, 89 respondents were participated in this research. The validity and reliability of questionnaire used in this study were tested using Rank Spearman and Spearman Brown. Data obtained from 23 respondents then were analyzed with Rank Spearman Correlation and t-test using SPSS Ver.12.
The results from descriptive analysis showed that employees' emotional intelligence could be categorized as very high, compensation could be said as good, and organizational commitment could be seen as high. Hypotheses testing results concluded that emotional intelligence had positive and significant relationship with organizational commitment (coefficient correlation 0.695). Compensation also had positive and significant relationship with organizational commitment (coefficient correlation 0.603).
Emotional intelligence needs to be increased by following the developments and studying newest literatures related with emotional intelligence and also by joining such trainings. Compensation also needs to be fixed especially allowances and rewards for employees must be fit and proper with their realistic needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library