Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supartono
"Kawasan Pelabuhan Bitung memiliki sejumlah potensi yang dapat berdampak pada struktur keamanan nasional dan pertahanan negara karena memiliki konsep gesotrategi bagi Kawasan Indo – Pasifik. Kawasan Pelabuhan Bitung sebagai international hub port, tertuang dalam Kepmenhub Nomor 54 Tahun 2002 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik analisis data menggunakan interactive of model analysis. Penelitian ini menganalisis konsep Geostrategi Kawasan Pelabuhan Bitung sebagai bagian dari strategi keamanan nasional guna penguatan pertahanan negara berdasarkan sisi keamanan maritim Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum analisis geostrategi kawasan Pelabuhan Bitung dalam kajian keamanan maritim untuk keamanan nasional dan pertahanan negara, menunjukan beberapa hal: 1) kondisi strategis kawasan Pelabuhan Bitung perlu didukung dengan kebijakan strategis dan terintegrasi antara pemerintah Pusat dengan Provinsi Sulawesi Uatara dan pemerintah Kota Bitung; 2) pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memerlukan akselerasi pelaksanaan kebijakan secara berkelanjutan dan dukungan penuh dari sisi anggaran, untuk memperkuat basis kewilayahan dalam konsep geostrategi; dan 3) perlu ada upaya pendekatan terhadap masyarakat dalam mendukung terwujudnya wilayah strategis Kota Bitung, Sulawesi Utara. Terpenuhinya persyaratan tersebut, menjadikan kawasan Pelabuhan Bitung mampu mendukung geostrategi melalui kajian keamanan maritim yang strategis dan implikasi ekonomi, karena berada di Kawasan Indo – Pasifik sebagai pusat pertahanan politik dan ekonomi sehingga mampu memperkuat keamanan nasional dan Pertahanan negara."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2020
355 JDSD 10:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supartono
"The Port of Bitung area has a number of potentials that can impact the structure of national security and national defense, because it has a strategic concept for the Indo-Pacific Region. The Bitung Port area as an international hub port, stated in the Minister of Transportation Decree Number 54 of 2002 concerning the Implementation of Sea Ports. The method in this study used a qualitative descriptive approach and data analysis techniques used an interactive of model analysis. This study analyzes the Geostrategy concept for the Port of Bitung Region as part of a national security strategy to strengthen national defense based on the maritime security side and the economic implications of the Indo-Pacific Region. The results show that in general the analysis of the strategy of the Bitung port area in maritime security studies for national national security and national defense shows several things: 1) the strategic conditions of the Bitung Port area need to be supported by strategic and integrated policies between the Central government and the North Sulawesi Province Bitung City; 2) the development of special economic zones (KEK) requires accelerated implementation of policies in a sustainable manner with full support from the budget side, this is to strengthen the territorial basis in the geostrategic concept; and 3) there needs to be an approach towards the community in supporting the realization of the strategic area of Bitung City, North Sulawesi. The fulfillment of these requirements has made the Bitung Port area capable of supporting geostrategy through strategic maritime security studies and economic implications, because it is located in the Indo-Pacific Region as a center for political and economic defense so as to strengthen national security and national defense."
Bogor: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2020
355 JDSD 10:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Supartono
"ABSTRAK
Laringektomi total merupakan prosedur yang umum dilakukan pada karsinoma sel skuamosa laring. Infeksi luka operasi merupakan salah satu komplikasi yang sering dan dapat memberikan dampak yang besar terhadap kualitas hidup pasien. Penggunaan antibiotika profilaksis merupakan salah satu cara pencegahan ILO namun belum ada literatur pasti yang menyebutkan penggunaan antibiotika profilaksis pada laringektomi total sebaiknya digunakan selama berapa lama. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental kuasi dengan kontrol yang diambil secara retrospektif untuk melihat kejadian infeksi pasca operatif pada penggunaan Sefazolin sebagai antibiotika profilaksis perioperatif selama 5 hari pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol statik dari data retrospektif yang menggunakan Sefazolin 30 menit sebelum insisi dan diteruskan dengan antibiotika yang berbeda selama lebih dari 12 hari di Divisi Laring Faring Departemen THT-KL FKUI-RSCM. Tiga dari 12 subyek mengalami infeksi pada kelompok eksperimen dan 2 dari 24 subyek mengalami infeksi pada kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna proporsi angka kejadian ILO pada kedua kelompok. Analisis univariat dan bivariat dilakukan untuk menilai beberapa faktor risiko dan studi ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara penyakit ginjal dan penyakit komorbid >1 dengan angka kejadian ILO.

ABSTRACT
Total laryngectomy is a common procedure in laryngeal squamous cell carcinoma. Surgical site infection is one frequent complication and it can have a major impact on patient rsquo s quality of life. The use of prophylactic antibiotics is one of the prevention of surgical site infections but there is no definite literature mentioning the use and how long should the prophylactic antibiotics be used in total laryngectomy. This study was a quasi experimental study with retrospective controls to look at the incidence of postoperative infection on the use of Cefazolin as the perioperative prophylactic antibiotics for 5 days on the experimental group compared to the static control group from retrospective data using Cefazolin 30 minutes before incisions and continued with different antibiotics for more than 12 days in Larynx Pharynx Division of ORL HNS Department of Medical Faculty of Universitas Indonesia. Three of 12 subjects had an infection in the experimental group and 2 of 24 subjects had an infection in the control group. There was no significant difference in the proportion of incidence of surgical site infections in both groups. Univariate and bivariate analyzes were performed to assess several risk factors and this study showed a significant association between renal disease and comorbid disease 1 with the incidence rate of surgical site infections.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Supartono
"ABSTRAK
Latar Belakang: Sel punca CD34+ adalah sel punca hematopoietik yang positif terhadap penanda sel CD34 dan mempunyai potensi regenerasi. Potensinya dapat ditingkatkan dengan penambahan asam hialuronat dan faktor pertumbuhan. Tujuan penelitian adalah menghasilkan regenerasi tulang rawan hialin pada defek osteokondral sendi lutut tikus Spraque Dawley (SD) non rekayasa melalui penyuntikan intraartrikular sel punca CD34+ darah tepi manusia, asam hialuronat, TGF-β1, IGF, FGF dan Fibronektin.
Metode: Penelitian dilakukan 3 tahap. Tahap 1: Pembuatan Model Defek, Model Intervensi, dan Uji Toksik. Tahap 2: Penyiapan Sel dan Pembuatan Suspensi. Tahap 3: Intervensi. Pada tahap intervensi, 30 tikus SD dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap tikus dibuat defek dangkal dan dalam pada sendi lutut. Setelah luka operasi ditutup, tiap tikus diberi suspensi secara intraartrikular. Kelompok kontrol diberi PBS, kelompok perlakuan 1 diberi sel CD34+, kelompok perlakuan 2 diberi sel CD34+, asam hialuronat, TGF-β1, IGF, FGF dan Fibronektin. Setiap kelompok dievaluasi laboratoris, radiologis, makroskopis dan mikroskopis pada minggu ke-4 dan ke-8. Hasil penelitian diuji secara statistik (Uji Manova).
Hasil : Tidak terjadi reaksi penolakan. Terjadi perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dalam kadar Hb (p = 0,016), Trombosit (p = 0,009), SGPT (p = 0,000), dan Kreatinin (p = 0,029), namun mikroskopis hati dan ginjal normal.
Pemberian sel CD34+ tidak memperbaiki skor radiologis (p = 0,074), namun terjadi regenerasi, skor makroskopis defek dangkal (p = 0,000), makroskopis defek dalam (p = 0,000), mikroskopis defek dangkal (p = 0,000) dan mikroskopis defek dalam (p = 0,000). Kelompok perlakuan 2 tidak berbeda dengan kelompok perlakuan 1, skor makroskopis defek dangkal (p=1,000), mikroskopis defek dangkal (p = 1,000) dan defek dalam (p = 0,818), namun perlakuan 2 lebih baik dari perlakuan 1 pada makroskopis defek dalam (p = 0,023).
Skor defek dangkal dan defek dalam tidak berbeda bermakna pada kelompok kontrol dan perlakuan pada minggu ke-4 dan ke-8 (p makroskopis = 0,793, p mikroskopis = 0,754).
Skor minggu ke-4 dan ke-8 tidak berbeda bermakna pada kelompok kontrol dan perlakuan, pada defek dangkal dan defek dalam (p radiologis = 0,200, p makroskopis dangkal = 0,507, makroskopis dalam = 0.350, p mikroskopis dangkal = 0,446, p mikroskopis dalam = 0,239).
Simpulan : Sel punca CD34+ darah tepi manusia dapat menghasilkan regenerasi hialin pada model defek osteokondral. Penambahan asam hialuronat dan faktor pertumbuhan tidak meningkatkan hasil regenerasi. Pembuatan mikrofraktur pada defek osteokondral tidak meningkatkan hasil regenerasi. Hasil regenerasi minggu ke- 8 tidak lebih baik dari minggu ke-4.

ABSTRACT
Background: CD34+ is hematopoietic stem cell that is positive to CD34 cell markers and potential for tissue regeneration. The regeneration potential for the cartilage has never been researched. The potential can be increased by adding the hyaluronic acid and growth factors. The research was aimed at producing the hyaline cartilage regeneration in the osteochondral defect of naïve Spraque Dawley (SD) rats? knee joints by intraartricularily injecting human?s peripheral blood CD34+ stem cell, hyaluronic acid and TGF-β1, IGF, FGF, and Fibronectin.
Methods: The research comprised 3 stages. Stage 1: The Development of Defect Models, Intervention Model, and Toxic Test. Stage 2: Preparation of Cells and Suspension Making. Stage 3: Intervention. During the intervention process, 30 SD rats were grouped into three groupsandthesuperficialanddeepdefectsweremadeontheirknees. Afterthesurgicalwound was covered, each rat was intraartricularily injected by suspension. The control group received PBS, the treatment group 1 received CD34+ cell, the treatment group 2 was given CD34+ cell, hyaluronic acid, and TGF-β1, IGF, FGF, and Fibronectin. Every group was evaluated in the laboratory, radiologically, macroscopically, and microscopically on the 4th and 8th weeks. The research result was analyzed statistically (Manova Test).
Result: There was no rejection. There were significant differences between the treatment group and control group with respect to the Hb (p = 0.016), thrombocyte (p = 0.009), SGPT (p = 0.000), and creatinine (p = 0.029), but the liver and kidney microscopic were normal.
The administration of CD34+ cells did not improve the radiological score (p = 0.074), but there was regeneration, the macroscopic score of the superficial defect (p=0.000), macroscopic score of the deep defect (p=0.000), microscopic score of the superficial defect (p=0.000), and microscopic score of the deep defect (p=0.000). The macroscopic score of the superficial defect of the treatment group 2 was not significantly different from the results of the treatment group 1 (p=1.000), macroscopic score of the superficial defect (p=1.000), microscopic score of the superficial defect (p=1.818), and the microscopic score of the deep defect (p=0.023).
There were no significant differences between the score of the superficial defect and score of the deep defect in the control and treatment groups in the 4th and 8th weeks (p macroscopic = 0.793, p microscopic = 0.754).
There were no differences with respect to the scores in the 4th and 8th weeks in the control and treatment groups and with respect to the superficial and deep defects (p radiological = 0.200, p superficial macroscopic = 0.507, deep macroscopic = 0.350, p superficial microscopic = 0.446, p deep microscopic = 0.239).
Conclusion: Human?s peripheral blood CD34+ stem cell can produce hyaline regeneration in the osteochondral defect models. The addition of hyaluronic acid and growth factors does not improve the regeneration results. The microfracture deep in the osteochondral defect does not improve the regeneration result. The regeneration result in the 8th week is better than the result in the 4th week.
"
2013
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Supartono
Jakarta: YLBHI , 1999
371.81 SUP m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Jakarta: UI-Press, 1984
624.171 SUP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Supartono
Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, 1999
322.4 ALE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan beberapa aspek teknik pelaksanaan dinding diaphragma dan metode Top-down untuk pembuatan besmen (basement) pada bangunan bertingkat banyak, sebagai teknologi yang tepat guna dan berdaya guna, khususnya pada kondisi tanah lunak dan lingkungan kota besar yang kurang menguntungkan. Dengan menggunakan metode Top-Down yang ditunjang oleh dnding diapraghma sebagai struktur penahan tanah, maka bisa dilakukan optimalisasi waktu penyelesaian bangunan yang lebih cepat, disamping juga mengurangi pengaruh negatif penggalian besmen, termasuk sistem pengangkuran dan pemompaan airnya, terhadap bangunan-bangunan yang sudah berdiri di sekitarnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Makalah ini menyampaikan kemajuan teknologi beton sebagai material bermutu tinggi dan berkinerja tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini, kiranya sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, karena beton, yang dibuat dengan sebagian besar bahan-bahan lokal yang bisa didapatkan pada banyak tempat di hampir seluruh Indonesia, dapat dipakai sebagai material modern masa depan yang ekonomis dan bermutu tinggi,untuk menunjang pembangunan nasional di bidang konstruksi, seperti konstruksi gedung bertingkat tinggi, jembatan berbentang panjang, pembangkit listrik tenaga nukdir, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini disampaikan beberapa hasil penelitian yang dilakukan di Universitas' Indonesia, serta beberapa basil penelitin di luar negeri, sehuhungan dengan beton mutu tinggi dan berkinerja tinggi, termasuk keawetan dan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan lingkungan yang agresif, dibandingkan denagn beton normal. Selanjutnya juga disampaikan pandangan penulis pengenai tuntutan kesinambungan penelitian tekonologi beton di masa mendatang, serta keterbaitannya dengan pembangunan nasional dalam memasuki abad 21."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Penggalian tanah yang dalam (hingga belasan meter) pada pembangunan gedung tinggi, memerlukan suatu struktur penahan tanah yang cukup kaku. Penggunaan struktur penahan tanah konvensional - seperti barisan H-Beam, Bored Pile dan Sheet Pile - tidak efisien dan berisiko tinggi terhadap kestabilan lateral. Sebagai alternatif pemecahannya adalah digunakannya struktur penahan tanah yang lebih kaku, yang terdiri atas panel-panel diafragma yang dijangkar kedalam tanah.
Makalah ini mencoba untuk membandingkan prediksi lendutan lateral dan struktur penahan tanah yang terdiri atas panel-panel diafragma berdasarkan analisis Numerik (teoritis) dengan hasil pengukuran di lapangan menggunakan Instrumentasi Geoteknik. Dalam makalah ini juga dibahas bagaimana memanfaatkan data tanah berdasarkan hasil uji lapangan, laboratorium dan literatur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>