Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suparto
"Keberadaan epistemologi, sebagai bagian dari filsafat sistematis, adalah untuk mengkaji pengetahuan manusia secara mendasar, menyeluruh dan umum. Dalam sejarah perkembangan filsafat, sudah banyak aliran epistemologi yang muncul. Kemunculan suatu aliran epistemologi mencoba untuk memperbaiki keberadaan teori epistemologi yang telah ada. Hal ini adalah perkara yang alamiah. Karena pada hakikatnya pengetahuan manusia itu merupakan kumpulan/akumulasi dari pengetahuan-pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Artinya pengetahuan yang telah dihasilkan oleh para pendahulu akan memberi sumbangan yang berarti bagi pengetahuan manusia pada masa selanjutnya. Hal ini tidak harus selalu dipahami bahwa pengetahuan yang telah ada itu senantiasa diterima sebagai suatu kebenaraan yang sudah jadi, tetapi lebih kepada bentuk kebenaran yang masih sedang menjadi (becoming truth). Masih terdapat peluang untuk menjadikan pengetahuan yang telah ada tersebut menjadi pengetahuan yang memiliki nilai benar yang lebih baik. Usaha ini dilakukan oleh manusia sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk yang senantiasa ingin mengetahui sesuatu yang baru yang belum pernah mereka ketahui. Hal ini akan senantiasa terjadi dalam sejarah peradaban manusia, dalam bidang apapun. Immanuel Kant adalah seorang filosof zaman modem yang mencoba mengkritisi pemikiran yang sedang berkembang pada masanya. Rasionalisme adalah aliran filsafat (terutama epistemology) yang sedang berada di puncak kejayaan pada masa itu yang banyak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Jarman. Sementara diseberang lautan (di Inggris), empirisme juga sedang mengalami hal yang sama. Mereka masing-masing mengklaim sebagai pihak yang paling benar dalam hal epistemologi. Namun demikian Immanuel Kant tidak mengikatkan diri kepada salah satu aliran tersebut. Kant mengambil jarak dengan keduanya. Ia memutuskan untuk mengkaji batas-batas kemampuan rasio manusia untuk mampu mengetahui. Ia menamakan hal ini dengan filsafat kritis (critical philosophy), Itulah salah satu yang menyebabkan ia berbeda dengan filosof yang lain. Immanuel Kant menyatakan bahwa rasio manusia hanya mampu menangkap hal-hal yang bersifat gejala (fenomena) saja. Rasio manusia hanya mampu memahami sesuatu yang berada dalam jangkauan ruang dan waktu. Sementara sesuatu yang berada di luar jangkauan ruang dan waktu, rasio manusia tidak mampu menangkapnya. Namun demikian, rasa pesimisme yang dimiliki oleh Immanuel Kant terhadap potensi rasio ini tidak berarti bahwa rasio itu tidak penting. Rasio memiliki tempat yang sangat panting dalam filsafat Kant. Rasio merupakan sarana yang dengannya manusia mampu menemukan dirinya sebagai manusia yang merdeka, manusia yang terbebaskan, dan manusia yang tercerahkan. Dengan rasiolah manusia mampu berpikir. Dengan rasiolah manusia mampu memberi atribut terhadap sesuatu yang datang kepadanya. Dengan rasiolah manusia mampu keluar dari belenggu_-belenggu yang ada di dalam dirinya. Penggunaan rasio di wilayah yang memungkinkan kita untuk tidak tersubordinasi oleh pihak lain,oleh Kant dinamakan penggunaan rasio secara publik (public use); sementara penggunaan rasio pada saat kita tersubordinasi oleh sebuah sistem, oleh Kant disebut penggunaan rasio secara prifat (private use). Pada tataran kita tersubordinasi oleh sebuah sistem, Kant tidak menyarankan kepada kita untuk menurut begitu saja terhadap pemikiran yang dimunculkan oleh sistem tersebut, tetapi kita wajib untuk menyesuaikannya dengan fungsi rasio secara publik. Dalam perkembangan selanjutnya, dalam tataran praksis, fungsi rasio mengalami penyimpangan. Rasio dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merasionalkan sesuatu yang sebenamya tidak rasional. Rasio yang semula sebagai pemandu manusia untuk keluar dari keterkungkungan terhadap hal-hal yang tidak rasional, kini ia telah menjadi belenggu Baru bagi manusia. Manusia telah memitoskan rasio. Suatu keadaan yang paradoksal. Pada tataran praksis yang lain dimana kemajuan ilmu pengetahuan demikian pesat, berdampak terhadap sikap manusia dalam mengambil keputusan. Manusia, ada kalanya, dalam mengambil keputusan tidak lagi berdasarkan kepada putusan-putusan rasionalnya , tetapi lebih tergiur kepada citra yang disajikan dan dimunculkan oleh media. Hal ini bermakna bahwa manusia yang hidup pada masa pencerahan tidak dengan sendirinya memiliki pikiran yang tercerahkan, kalau rasio sebagai parameter tercerahkan atau tidak tercerahkannya manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S16035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparto
"Abstrak
Reformasi telah melahirkan amandemen UUD 1945, salah satu hasil
amandemen ke 3 UUD 1945 adalah lahirnya Komisi Yudisial (KY).
Kedudukan Komisi Yudisial ini sangat penting, sehingga secara struktural
kedudukannya diposisikan sederajat dengan Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi. Namun, secara fungsional, perannya bersifat penunjang (auxiliary)
terhadap lembaga kekuasaan kehakiman. Komisi ini hanya berurusan dengan
persoalan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim, bukan dengan
lembaga peradilan atau lembaga kekuasaan kehakiman secara institusional.
Selain itu Komisi Yudisial juga tidak terlibat dalam hal organisasi, personalia,
administrasi dan keuangan para hakim. Hal ini berbeda dengan Komisi Yudisial
yang ada di negara Eropa. Kedepan Komisi Yudisial Indonesia perlu
mengadopsi atau meniru Komisi Yudisial yang ada di Eropa dan disesuaikan
dengan sistem peradilan Indonesia."
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2017
340 JHP 47:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Suparto
"ABSTRAK
Pertamina merupakan perusahaan negara yang bertugas memenuhi kebutuhan minyak nasional. Salah satu tugasnya mendistribusikan minyak dari kilang pengolahan sampai ke konsumen. Distribusi minyak dilakukan melalui berbagai cara dan menggunakan berbagai moda transportasi. Minyak dari kilang dikirim ke terminal kemudian depot dan pengecer. Konsumen dapat menerima minyak dari pengecer maupun langsung dari terminal dengan menggunakan kereta api, truk tangki maupun kapal tanker.
Terminal P.Sambu merupakan bagian dari sistem distribusi minyak nasional yang melayani depot-depot di wilayah Indonesia bagian barat. Selain menerima input minyak dari kilang-kilang dalam negri, Terminal PS juga menerima minyak impor dari Singapura. Kegiatan lain ialah melaksanakan ekspor minyak dari "Floating storage". Seluruh kegiatan ini hanya dapat dilakukan dengan kapal tanker dan tongkang saja.
Masalah yang ingin ditinjau adalah bagaimana kondisi fasilitas Terminal PS baik dermaga dan tangki dalam melayani kebutuhan minyak dimasa mendatang karena diperkirakan kebutuhan minyak akan terus meningkat. Kedua fasilitas tersebut saat ini dalam kondisi baik dan dapat memenuhi semua permintaan minyak. Disamping itu apakah mungkin memindahkan stok minyak yang ada di floating storage ke darat.
Untuk keperluan diatas digunakan metode Holt-winters guna meramal kebutuhan minyak di masa mendatang berdasar pada data pemakaian minyak sejak tahun 1990 sampai 1997 dan membuat model Simulasi untuk mengetahui perilaku sistem sampai tahun 2001.
Pembuatan model Simulasi harus mempelajari sistem yang ada dan mengumpulkan data-data yang berhubungan. Data-data tersebut sangat menentukan keakuratan output. Data thn 1997 dijadikan basis. Pembuatan model menggunakan Bahasa SIMAN dan software ARENA. Kemudian dilakukan percobaan selama I tahun dimulai dari tahun 1998 sampai 2001 dengan melakukan 16 replikasi setiap tahunnya.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada tahun 2001 minyak IFO membutuhkan penambahan suplai sedangkan minyak ADO kelebihan suplai. Inventori minyak di floating storage dapat dipindahkan ke darat karena kapasitas tangki yang tersedia masih cukup besar. Namun perlu adanya penambahan dermaga untuk melayani pergerakan kapal yang semakin bertambah. Dengan pemindahan tersebut dapat dihemat US$ 2,280,000.00 pertahun.
Kesemua hasil diatas tentunya dengan keterbatasan data input yang diperoleh dan beberapa asumsi yang digunakan dalam pembuatan model dan melaksanakan percobaan. Tesis ini dapat dilanjutkan untuk mempelajari kemungkinan meningkatkan waktu pelayanan dermaga yang terkait dengan jumlah penambahan dermaga Baru."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Herawati Suparto
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Penelitian biomedik yang menggunakan hewan percobaan makin meningkat dan di Indonesia mencit adalah hewan percobaan yang paling populer. Hewan percobaan yang akan dipakai dalam penelitian harus bebas dari penyakit; antara lain penyakit yang sering menjangkiti mencit adalah virus Sendai. Virus Sendai banyak menimbulkan masalah di Jepang, Rusia, Cina dan Amerika Serikat pada awal tahun 1950 sampai akhir 1970-an, selain menyebabkan angka kematian yang tinggi juga mempengaruhi hasil penelitian-penelitian di bidang imunologi dan karsinogenesis paru-paru.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data seroepidemiologi infeksi virus Sendai pada mencit laboratorium di 4 lokasi pemeliharaan hewan percobaan: di Jakarta, Bogor dan Bandung. Mencit dikelompokkan a) 3 minggu, b) 8 minggu, c) 12 minggu, setiap kelompok berjumlah 50 ekor terdiri dari 25 jantan dan 25 betina. Pemeriksaan yang dilakukan adalah uji hambatan hemaglutinasi untuk mengetahui adanya antibodi hembatan hemaglutinasi dalam serum. Sebelum diuji serologik, serum harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan inhibitor tidak spesifik yang dapat mengganggu hasil uji tersebut. Pengolahan serum memakai cara modifikasi yaitu serum yang tidak diencerkan 1 bagian, filtrat kolera 1 bagian, dan kaolin 25% 3 bagian, dibandingkan dengan pengolahan serum 1 bagian dan filtrat kolera 4 bagian.
Hasil dan Kesimpulan: Uji hambatan hemaglutinasi terhadap serum yang diolah dengan cara modifikasi memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan pengolahan serum dengan perbandingan I : 4. Hasil pemeriksaan terhadap ke 600 sampel dari 4 lokasi menunjukkan bahwa titer antibodi hambatan hemaglutinasi terhadap virus Sendai kurang dari 20, berarti tidak ada anti hemaglutinin. Maka infeksi virus Sendai tidak ditemukan dan pemakaian mencit laboratorium dari Jakarta, Bogor dan Bandung tidak perlu dikhawatirkan terinfeksi virus Sendai."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Suparto
"Tesis ini menganalisis apakah terdapat pengaruh yang sangat signifikan, pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Bahwa Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri untuk pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik dari sektor pajak, antara lain melalui perubahan sistem pungutan Official assesment menjasi self assesment dengan memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor serta melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai perarturan perpajakan melalui penyampaian surat pemberitahuan tahunan sebagai sarana untuk bagi wajib pajak untuk melaporkan seluruh kegiatan usaha wajib pajak selama periode tertentu. Oleh karena itu SPT tidak hanya berfungsi sebagai data saja, tetapi merupakan sarana komunikasi antara wajib pajak dan fiskus untuk mempertanggungjawabkan pemenuhan seluruh kewajiban perpajakan bagi wajib pajak.
Sebagai konsekuensinya Direktorat Jenderal Pajak berkewajiban untuk melakukan pelayanan, pengawasan, pembinaan, dan penerapan sanksi perpajakan. Salah satu bentuk pengawasan dan pembinaan bagi wajib pajak adalah melalui pemeriksaan pajak. Pemeriksaan pajak merupakan sistem pengimbang dari kepercayaan penuh yang diberikan kepada wajib pajak untuk menghitung, melaporkan dan membayar sendiri pajak terutang tersebut. Karena dari penelitian yang dilakukan para ahli pajak, ditemukan indikasi bahwa wajib pajak melakukan penghindaran dan penyelundupan pajak dengan beberapa sebab, yaitu : tarif pajak yang tinggi, tidak adanya keadilan dimana terdapat kecenderungan dan persepsi dari wajib pajak yang sudah lapor malah dicurigai dan diawasi terus sementara yang tidak pernah lapor malah tidak ada sanksi, pelayanan yang tidak baik, dan pengisian formulir perpajakan yang sulit.
Pengertian pemeriksaan menurut undang-undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum Perpajakan adalah Serangkaian kegiatan untuk mencari, engumpulkan dan mengolah data/dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Dalam rangka mengetahui pengaruh pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Jakarta Tebet, dilakukan penelitian berupa pengumpulan data dari responden melalui pengisian kuisioner, wawancara dengan pihak-pihak terkait serta studi kepustakaan dan data-data statistik yang relevan. Dalam peneltian ini digunakan metode penelitian kuantitatif karena metode ini dipandang tepat untuk menggambarkan variable dalam penelitian. Variabel variabel dalam peneltian ini yang diduga mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak adalah efektifitas , prosedur, obyektivitas, tindak lanjut dan edukasi dalam pemeriksaan.
Untuk menguji validitas kuisioner dan analisis digunakan perangkat statistika yang dibantu oleh program sofware SPSS (Statistical Package for Social Scientiist). Melalui analisis statistik ini diharapkan terdapat indikator yang dapat dapat digunakan untuk validitas alat ukur apakah sesuai, apakah variabel tersebut terbukti reliable. Dari pengujian validitas dan reliabilitas jika hasil penelitian memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengukian statistik lebih lanjut berupa analisa regresi.
Dari R square diperoleh angka sebesar .453, mengindikasikan bahwa kelima variabel tersebut, sebagai aspek dari pemeriskaan dapat menjelaskan 45,5 % variansi variabel kepatuhan wajib pajak. Jumlahnya kurang 50 % menunjukkan bahwa terdapat faktor-fator lain yang mempengaruhi pemeriksaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan pengaruh dari masing masing variabel independen terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah sebagai berikut Tidak terdapat pengaruh signifikan dari efektivitas dalam pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Pribadi, berarti responden menilai pemeriksaan belum mampu mendeteksi pelanggaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak secara sengaja dan rangkaian langkah dalam pemeriksaan belum direncanakan dan terorganisir dengan baik. Akibatnya dari segi efektivitas pemeriksaan, tidak mampu mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
Terdapat pengaruh signifikan dari prosedur dalam pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Pribadi. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan responden menilai bahwa pemeriksa pajak yang menjalankan tugas telah memiliki kemampuan memadai dan prosedur pemeriksaan dinilai dapat mencapai tujuan pencegahan (preventive) terhadap Wajib Pajak lain yang bermaksud melakukan pelanggaran.
Terdapat pengaruh signifikan dari obyektivitas dalam pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa proses pemeriksaan yang dijalankan saat ini memungkinkan adanya opini pihak ketiga yang independen, agar dapat memberikan second opinion yang obyektif atas hasil pemeriksaan pajak.
Tidak terdapat pengaruh tindak lanjut dari pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.Berdasarkan hasil penelitian ini, responden menilai bahwa proses pemeriksaan pajak belum diiringi pemberian kepastian hukum, akibatnya tidak sesuai dengan maksud dilaksanakan pemeriksaan.
Terdapat pengaruh signifikan dari edukasi dalam pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.Berdasarkan hasil penelitian ini, responden menilai bahwa pemeriksaan yang dilakukan mengandung aspek pendidikan, yaitu agar Wajib Pajak tidak melakukan kesalahan karena kurang memahami ketentuan ketentuan perpajakan.
Penelitian ini dapat ditindaklanjuti untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini mengingat, lima variabel dalam pemeriksaan pajak hanya mampu menerangkan 45,3%. Artinya masih terdapat 54,7% faktor di luar pemeriksaan yang mampu menerangkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Jakarta Tebet. Terlebih jika dilihat variabel-variabel yang berpengaruh signifikan yang menerangkan 38,8% kepatuhan Wajib Pajak, berarti terdapat 61,2% faktor di luar ketiga variabel tersebut yang mampu menerangkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Jakarta Tebet. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh atas kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, penelitian ini juga dapat dilakukan di KPP yang lain.

This thesis is to analyze whether there is a significant effect on tax audit of Individual Personal Taxpayer Attachment Level. That government policy in increasing domestic income in order to finance development and public service from taxation sector, for example, by make change on tax levied on official assessment into self assessment and to provide fully trust to taxpayer in order to self calculate, estimate, pay and report their debted taxes according to taxation regulation on annual notification letter as a means to report all business activities of taxpayer for certain periods. Therefore, annual tax report is not only function as data, however, it is a communicating tool between taxpayer and tax collector in order to make accountable fulfillment of all taxation obligations.
As its consequences, Directorate General of Taxation is required to maintain service, supervision, management and application for taxation sanctions. One of close supervision and management for taxpayer is by tax audit. Tax audit is a balancing system of full trust that to be provided to taxpayer in order to self calculate, report and pay their debted taxes. As researches done by tax experts, it found an indication that taxpayers hinder and smuggle their taxes with certain causes for example : higher tax tariff, there is no justice which there is a tendency and perception from reported taxpayer has been suspected and watched, while there is no sanction to non-reported taxpayer, less good service, and complicated taxation form filling.
Comprehension of tax audit according to Act Number 6 / 1983 as recent amended on Act umber 16 / 2000 pertaining to General Condition for Taxation is a series of activities in order to find, gather and process data and/or other information to examine attachment on taxation fulfillment and also to maintain requirements of taxation regulations.
In order to find tax audit effect on individual personal taxpayer attachment level at Taxation Service Office of Jakarta Tebet, it has been made a study by data gathering from respondents to fill questionnaires, interviews with related parties and also maintain relevant library study and statistical information.
This study is used qualitative research method as this method seems appropriate to describe study variable. Variables in this study which assumed have effects to taxpayer attachment is effectiveness, procedures, further action and education of tax audit.
In order to test questionnaire validity and this analysis is using statistical tools that assisted by SPSS (Statistical Package for Social Scientist) Program. On this statistical analysis, hopely there will be indicators to be measuring validity whether it is adjusted, whether its variable is reliably proved. From testing on validity and reliability, if result of study fulfilled its requirements to make further statistical testing on regression analysis. From R square, it procured for .453, this indicates that those five variables as tax audit aspects can explain 45.5% of taxpayer attachment variable variance. The quantity is less than 50%, it showed that there is another factor that influencing the tax audit.
Based on results of this study, it concluded that effect of each independent variable to taxpayer attachment is as follows. There is no significant effects from effectiveness of tax audit to Personal Taxpayer attachment, this means respondents evaluated that examination has not able to detect deliberate violations by taxpayer and it has not been planned yet for a series of examination steps and it has not been planned well.
There is a significant effect on procedures of tax audit to Personal Taxpayer attachment. Based on this study, it showed that respondents evaluated that tax audit officials have appropriate capability and its examination procedure shall reach preventive purposes to other taxpayer who intended to make violations.
There is a significant effect from objectivity in tax audit on Personal Taxpayer attachment. Based on this study, it showed that currently maintained examination processes is likely to make opinion from other independent third parties, so it shall give an objective second opinion on tax audit results.
There is no effect on the further action of tax audit to Personal Taxpayer attachment. Based on this study, respondents evaluated that tax audit process has not been coupled by legal assuredness, as its consequences, it is not matched to purpose of tax audit.
There is a significant effect from education of tax audit to Personal Taxpayer attachment. Based on this study, respondents evaluated that maintained tax audit has contained education aspects, so Taxpayer shall make mistake as less comprehend to requirements of taxation.
This study can take further action to have greater description on Personal Taxpayer attachment. This is to consider that five variables in tax audit has only informed for 45.3%. It means that the remaining factor for 54.7% beyond tax audit that capable to provide information on Individual Personal Taxpayer attachment at Taxation Service Office of Jakarta Tebet. If it seen from significant variables that to inform 38.8% for taxpayer attachment, it means that the remaining factor for 61.2% beyond other three variables that capable to provide information on Individual Personal Taxpayer attachment at Taxation Service Office of Jakarta Tebet. In order to have greater description on Individual Personal Taxpayer attachment, this study can also be done at other Taxation Service Offices.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.Y. Suparto
Jakarta: Fakultas Teknik-Universitas Indonesia, 1988
621.81 SUP e III (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S.Y. Suparto
Jakarta: Fakultas Teknik-Universitas Indonesia, 1985
621.81 SUP e II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S.Y. Suparto
Jakarta: Fakultas Teknik-Universitas Indonesia, 1986
621.81 SUP e I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mira H. Suparto
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Rohadi Suparto
"Fruit drop potentially decreases the yield of durian, so it needs to be controlled. Its control can
be done better when information on pattern of fruit drop is available. This research examined fruit drop
of different panicle positions of two durian varieties. Observed panicle positions i.e. bottom, central,
and upper of a tree, observed varieties i.e. Kani, Monthong. Observed variables were percentage of
flowery branch, number of flower panicle, total number of flowers, number of flowers per panicle, and
fruit set. The objective of this research was to know the pattern of fruit drop and flowering of different
panicle positions of two varieties of durian. The result of research showed that Kani had higher observed
variables than Monthong. Upper position of panicle had higher number of flower panicles and fruit sets
compared to the other panicle positions. The highest total number of flowers was showed by panicle at
upper position of Kani tree
Kerontokan buah berpotensi mengurangi hasil buah durian sehingga perlu dikendalikan.Pengendaliannya
dapat dilakukan dengan baik apabila terlebih dulu diketahui pola kerontokan buahnya.Penelitian ini mengkaji
kerontokan buah pada dompol yang berbeda posisinya pada suatu pohon dari dua varietas durian. Posisi dompol
yang diteliti yaitu bawah, tengah, dan atas pada suatu pohon, sedangkan varietas yang diteliti adalah Kani dan
Monthong. Variabel yang diamati meliputi persentase cabang berbunga, jumlah dompol bunga, jumlah bunga total,
jumlah bunga per dompol, dan jumlah buah terbentuk.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola kerontokan
buah dan pembungaandari dompol yang berada pada posisi berbeda dua varietas durian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kani menghasilkan variabel pengamatan yang lebih tinggi dibandingkan Monthong.Dompol
yang berada padaposisi atas dari suatu pohon menghasilkan jumlah dompol bunga dan jumlah buah terbentuk yang
lebih tinggi dibandingkan posisi dompol lainnya. Jumlah bunga total tertinggi ditunjukkan oleh dompol yang
berada pada posisi atas varietas Kani."
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Fakultas Pertanian, 2016
630 AGRIN 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>