Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Wahdini
"Prosedur esofagogastroduodenoskopi (EGD) dapat menimbulkan kecemasan, sehingga diperlukan intervensi untuk membuat pasien tenang dan rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek akupunktur telinga terhadap kecemasan dan tekanan darah serta frekuensi denyut nadi pasien pada prosedur EGD. Penelitian acak tersamar tunggal dengan kontrol ini melibatkan 40 pasien yang dibagi menjadi kelompok perlakuan yang mendapatkan akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point. Sedangkan kelompok kedua sebagai kontrol mendapatkan press needle sham pada titik yang sama. Pengukuran kecemasan dilakukan menggunakan kuesioner Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) yang diberikan sebelum intervensi dan 10 menit setelah endoskopi selesai. Dilakukan pencatatan tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum intervensi, selama dan setelah EGD. Terdapat penurunan skor SAI yang bermakna pada kelompok akupunktur (p<0,001). Rerata selisih skor SAI kelompok akupunktur lebih besar dibandingkan dengan kelompok sham (p<0,001). Tidak terdapat perbedaan rerata tekanan darah dan frekuensi denyut nadi antara kedua kelompok. Akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point dapat menurunkan kecemasan pasien selama prosedur EGD.
Esophagogastroduodenoscopy (EGD) procedure can cause anxiety, so that the necessary interventions that can make patients relax and calm. The objective of this study was to investigate the effect of auricular acupuncture towards anxiety, blood pressure and pulse rate of patient on the oesophagogastroduodenoscopy procedure. This randomised, single blinded study with 40 patients undergoing EGD without sedation were divide into two groups acupuncture and sham acupuncture group. Patients received press needle or sham press needle at the shenmen, relaxation, and zero point. Anxiety was assessed using the Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) before and 10 min after procedure. Blood pressure and pulse rate were monitored before intervention, during and after endoscopy using automated blood pressure monitor. Mean score of SAI were decreased after auricular acupuncture (p<0,001). Mean difference score of acupuncture group was higher than sham group (p<0.001). The mean change in systolic and diastole blood pressure and pulse rate between groups were not significant different. Auricular acupuncture with press needle on senmen, relaxation and zero point reduces anxiety during EGD procedure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Wahdini
"Cryprosporidium sp adalah parasit yang merupakan protozoa penyebab diare pada individu lmunodefisiensi seperti penderita HlV/AIDS, Diagnosis criptosporidiosis dengan menemukan ookista pada tinja menggunakan metode pulasan tahan asam dinilai kurang sensitif. Deteksi koproantigen Crypto:,poridium sp menggunakan ELISA diketahui lebih sensitif dan spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk deteksi koproantigen Cryptosporidlum sp pada pasien HIV/AJDS dengan diare kronik menggunakan ELISA dan MTA serta melihat korelasi antara nilai absorbansi dengan hitung ookista. Sebanyak 95 sampel tinja dari pasien HIV/AIDS dengan diare kronik diperiksa menggunakan pulasan tahan asam yang merupakan gold standort dan deteksi koproantigen. Frekuensi kriptosporidiosis menggunakan deteksi koproantigen sebesar 36,8% dan dengan metode MTA 11,6%. Nilai sensitivitas dan spesifisitas koproantigen dibandingkan dengan pulasan tahan asam sebesar 100% dan 71A%. Tidak terdapat korelasi antara nilai absorbansi dengan hitung ookista.
Cryptosporidium sp is a protozoan parasite, causes severe diarrhea in immunodeficient hosts like the HIV/AIDS patients. Diagnosis of cryptosporidiosis by finding the oocyst from stool by modified acid fast staining, is insensitive. Coproantigen detection offers more sensitive and specific technique to detect Cryptosporidium infection. The objective of this study is to determine cryptosporidiosis proportion among HIVIAIDS patients by Cryptosporidial antigen detection in stool compare it to modified acid fast staining and determine its correlation with oocyts count. A number of 95 stool specimens from the HIV/AIDS patients with chronic diarrhea were subjected to coproantigen ELISA test and modified acid-fast staining (gold standard). The frequency of Criptosporidial infection was 36,8% and 11,6% respectively by coproantigen detection and AF staining with 100% sensitivity and 71.4% specificity. There is no correlation between optical density and oocyst count."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32063
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Sri Wahdini
"Cryptosporidium sp adalah parasit yang merupakan protozoa penyebab diare pada individu imunodefisiensi seperti penderita HIV/AIDS. Diagnosis criptosporidiosis dengan menemukan ookista pada tinja menggunakan metode pulasan tahan asam dinilai kurang sensitif. Deteksi koproantigen Cryprosporidfum sp mengunakan ELISA diketahui lebih sensitif dan spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk deteksi koproantigen Cryptosporidium sp pada pasien HIV/AIDS dengan diare kronik menggunakan ELISA dan MTA serta melihat korelasi antara nilai absorbansi dengan hitung ookista. Sebanyak 95 sampel tinja dari pasien HIV/AIDS dengan diare kronik diperiksa rnenggunakan pulasan tahan asam yang merupakan gold standorr dan deteksi koproantigen. Frekuensi kriptosporidiosis menggunakan deteksi koproantigen sebesar 36,8% dan dengan metode MTA lI,6%. Nilai sensitivitas dan spesifisitas koproantigen dibandingkan dengan pulasan tahan asam sebesar 100% dan '71,4%. Tidak terdapat korlasi antara nilai absorbansi dengan hitung ookista.
Cryptosporidium sp is a protozoan parasite, causes severe diarrhea in imrnunodeticient hosts like the HIV/AIDS patients. Diagnosis of cryptosporidiosis by finding the oocyst from stool by modified acid fast staining, is insensitive. Coproantigen detection offers more sensitive and specific technique to detect Cqptosporidium infection. The objective of this study is to determine eryptosporidiosis proportion among HTV/AIDS patients by Cryptosporidial antigen detection in stool compare it to modified acid fast staining and determine its correlation with ooeyts count. A number of 95 stool specimens from the HIV/AIDS patients with chronic diarrhea were subjected to coproantigen ELISA test and modified acid-fast staining (gold standard). The frequency of Criptosporidial infection was 36,8% and 11,6% respectively by coproantigen detection and AF staining with 100% sensitivity and 71,4% specificity. There is no correlation between optical density and oocyst count."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32882
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Sri Wahdini
"
ABSTRAKBangunan masjid merupakan salah satu peninggalan masyarakat Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar yang memiliki keberagaman dari segi bentuk dan ragam hias. Masjid-masjid kuna ini memperlihatkan adanya keselarasan antara adat dan agama Islam. Adat telah menjadi pegangan hidup bagi masyarakat Minangkabau dan juga menjadi identitas budaya bagi pengikutnya. Penelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk dari keempat masjid serta identitas budaya yang terepresentasikan pada bangunan masjid kuna di Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa pada masjid kuna di Kabupaten Tanah Datar ini tercerminkan dua identitas budaya, yaitu identitas budaya Koto Piliang dan identitas budaya Bodi Caniago. Berdasarkan penelitian juga diketahui bahwa identitas budaya yang terlihat pada masjid kuna tersebut memperlihatkan jenjang status sosial masyarakat, yaitu identitas dari seorang raja dan identitas seorang pemimpin yang berasal dari rakyat biasa.
ABSTRACTOld mosques is one of Minangkabau heritages in Tanah Dasar Regency that have various form and decoration. Old mosques shows the harmonious life of tradition and Islamic religion in this regency. Tradition has become guidance of life for Minangkabau society and also has become cultural identity for its disciple. This research focus on the physical forms of the four mosques and also the cultural identity that is represented by those old mosques in Tanah Datar Regency. This research resulting in indication of two distinct cultural identities, that is Koto Piliang culture and Bodi Caniago culture. The study also shows that cultural identity in those mosques indicating social ladder in society, which is identity of the king and identity of a leader from common folks."
2017
S68155
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Wahdini
"Prosedur esofagogastroduodenoskopi (EGD) dapat menimbulkan kecemasan, sehingga diperlukan intervensi untuk membuat pasien tenang dan rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek akupunktur telinga terhadap kecemasan dan tekanan darah serta frekuensi denyut nadi pasien pada prosedur EGD. Penelitian acak tersamar tunggal dengan kontrol ini melibatkan 40 pasien yang dibagi menjadi kelompok perlakuan yang mendapatkan akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point. Sedangkan kelompok kedua sebagai kontrol mendapatkan press needle sham pada titik yang sama. Pengukuran kecemasan dilakukan menggunakan kuesioner Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) yang diberikan sebelum intervensi dan 10 menit setelah endoskopi selesai. Dilakukan pencatatan tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum intervensi, selama dan setelah EGD. Terdapat penurunan skor SAI yang bermakna pada kelompok akupunktur (p<0,001). Rerata selisih skor SAI kelompok akupunktur lebih besar dibandingkan dengan kelompok sham (p<0,001). Tidak terdapat perbedaan rerata tekanan darah dan frekuensi denyut nadi antara kedua kelompok. Akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point dapat menurunkan kecemasan pasien selama prosedur EGD.
Esophagogastroduodenoscopy (EGD) procedure can cause anxiety, so that the necessary interventions that can make patients relax and calm. The objective of this study was to investigate the effect of auricular acupuncture towards anxiety, blood pressure and pulse rate of patient on the oesophagogastroduodenoscopy procedure. This randomised, single blinded study with 40 patients undergoing EGD without sedation were divide into two groups acupuncture and sham acupuncture group. Patients received press needle or sham press needle at the shenmen, relaxation, and zero point. Anxiety was assessed using the Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) before and 10 min after procedure. Blood pressure and pulse rate were monitored before intervention, during and after endoscopy using automated blood pressure monitor. Mean score of SAI were decreased after auricular acupuncture (p<0,001). Mean difference score of acupuncture group was higher than sham group (p<0.001). The mean change in systolic and diastole blood pressure and pulse rate between groups were not significant different. Auricular acupuncture with press needle on senmen, relaxation and zero point reduces anxiety during EGD procedure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library