Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Sumarni
"Kehadiran perbankan dengan sistem syariah dengan keragaman produknya di Indonesia hingga saat ini cukup mendapat sambutan baik dari masyarakat maupun dari kalangan perbankan. Salah satu produk perbankan syariah yang akan dibahas dalam tesis ini adalah produk pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik (IMBT) pada BRI Syariah. Secara umum konsep produk ini hampir sama dengan produk sewa bell. Pokok permasalahannya adalah apakah dalam perjanjian pembiayaan IMBT prinsip perikatan Islam telah terpenuhi dan bagaimana kepemilikan atas barang yang dibiayai. Pada prakteknya, barang pada pembiayaan IMBT langsung diatasnamakan kepada nasabah, bukan diatasnamakan kepada bank selaku pihak yang menyewakan barang. Dalam penulisan tesis ini tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah jenis primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembuatan perjanjian pembiayaan IMBT masih berpedoman pada hukum positif Indonesia karena belum ada peraturan perbankan syariah namun demikian prinsip-prinsip perikatan Islam sudah terpenuhi dan peraturan hukum positif tidak bertentangan dengan perikatan prinsip-prinsip Islam. Mengingat pembiayaan IMBT identik dengan sewa bell, seharusnya secara yuridis dokumen bukti kepemilikan diatasnamakan kepada pihak yang menyewakan. Namun pada prakteknya di BRI Syariah bukti kepemilikan tidak diatasnamakan kepada SRI terlebih dahulu melainkan langsung diatasnamakan kepada nasabah dengan pertimbangan menghemat biaya, waktu dan tenaga. Hal ini tidak dapat dibenarkan dari segi syariah karena akad IMBT ini diformulasikan sebagai akad pembiayaan jual beli yang memberikan konsekuensi double pajak sebagaimana diuraikan dalam tesis ini.

The presence of banking with Syariah System with it's variety product in Indonesia, at this time get a good response from society or banking community. One of syariah banking will be discussed in this research is financing product Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik ( IMBT ) at syariah BRI. In a common manner this product concept is nearly the same with sale and lease product. The basic problem is weather in the agreement IMBT financing the Islamic principles of commitment have been fulfilled and now property for material that has been expensed. In fact, the financing of material in IMBT put in the name of customer directly, not put in the name of bank as a side that lease out material. The objective of this research using analytical descriptive. The resources of the data is used primary and secondary data.
The result of the research point out that implementation production agreement financing IMBT still guide by Indonesian positive law, because it doesn't have syariah banking law, nevertheless principles of Islamic association has been fulfilled and positive law doesn't be in contradiction with Islamic principle association. Considering IMBT financing is the same as sale and lease product, IMBT should as juridical evidence document ownership not in the name of lease out side. But the matter of fact in syariah BRI the evidence ownership not in the name of BRI first but rather in the name of customer directly with weighing economize cost, time and energy. In the case isn't corrected from syariah side because the agreement of the IMBT has been fulfilled as the agreement of financing sale and lease that give consequences double tax have been explained in this research.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni
"ABSTRAK
Nama : Sri SumarniProgram Studi : EpidemiologiJudul : Hiperurisemia Dan Hipertensi Pada Penduduk Usia 40 TahunAtau Lebih di Indonesia Tahun 2017Hipertensi merupakan permasalahan serius yang masih banyak ditemukan sampaisaat ini. WHO melaporkan satu miliyar orang di dunia menderita hipertensi, duapertiga diantaranya berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terusmeningkat tajam, diprediksi pada tahun 2025 mendatang, sekitar 29 orang dewasadi seluruh dunia menderita hipertensi. Salah satu faktor risiko hipertensi padapenduduk usia 40 tahun atau lebih adalah hiperurisemia. Prevalensi hiperurisemiadi Indonesia adalah 24,7 . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubunganhiperurisemia dengan hipertensi pada penduduk usia 40 tahun atau lebih diIndonesia berdasarkan data pemeriksaan kesehatan haji tahap pertama tahun 2017.Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan menggunakan datapemeriksaan kesehatan haji tahap pertama tahun 2017. Analisis data yangdigunakan adalah Cox Regression. Hasil analisis menunjukkan penduduk yanghiperurisemia berisiko 1,269 kali 95 CI 1,225-1,314 menderita hipertensidibandingkan penduduk yang tidak hiperurisemia setelah dikendalikan oleh umur,pendidikan, serta interaksi umur dengan hiperurisemia dan interaksi pendidikandengan hiperurisemia. Penduduk usia 40 tahun keatas agar dapat lebihmemperhatikan kadar asam uratnya sehingga dapat mencegah kejadian hipertensiserta peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan terhadap Jemaah haji sepertipenyuluhan, konseling, pemanfaatan upaya kesehatan berbasis masyarakat,pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi dan kunjungan rumah.Kata kunci :Hiperurisemia, Hipertensi

ABSTRACT
Name Sri SumarniStudy Program EpidemiologyTitle Hyperuricemia and Hypertension In People Aged 40Years Or Older In Indonesia 2017Hypertension is a serious problem that is still found today. WHO reports one billionpeople worldwide suffer from hypertension, two thirds in developing countries.The prevalence of hypertension will continue to rise sharply, predicted by 2025,about 29 of adult people in the world suffering from hypertension. Hypertensionhas planned deaths of about 8 million people each year where 1.5 million deathsoccur in Southeast Asia. One of the risk factors of hypertension in people aged 40years or older is hyperuricemia. The prevalence of hyperuricemia in Indonesia is24.7 . The purpose of this study was to determine the association of hyperuricemiawith hypertension in the population. 40 years or more in Indonesia.The design ofthis study is a cross sectional study using the first phase of hajj examination data in2017. Data analysis is Cox Regression. The results showed that people withhyperuricemia have risk 1,269 times 95 CI 1,225 1,314 of hypertensioncompared to non hyperuricemia after controlled by age, education, interactionbetween age and hyperuricemia and interaction between education andhyperuricemia. The older and low education people in order to pay more attentionto uric acid levels so they can prevent the incidence of hypertension.Keywords Hyperuricemia, Hypertension"
2018
T51520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library