Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Karakteristik individu, dan Pasar Kerja terhadap Motivasi dalam memilih Kejuruan di Balai latihan Kerja. Selain itu juga untuk melihat hubungan antara sub-sub variabel dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua yang dilihat dari aspek pendidikan, pekerjaan dan Ekonomi orang tua, Karakteristik Individu; aspek pendidikan dan pengalamannya dan Pasar Kerja; adanya informasi kesempatan kerja, tersediannya lapangan kerja dan kesempatan kerja yang dapat diperoleh dengan Motivasi peserta pelatihan dalam memilih kejuruan di Balai Latihan Kerja. Untuk mengetahui beberapa hal tersebut di atas, sampel yang diambil untuk penelitian sebanyak 64 orang peserta pelatihan dan berbagai kejuruan, yaitu Tata Niaga, Listrik, Otomotif dan Teknologi Mekanik.
Pembahasan yang mengacu pada data hasil penelitian yang menggunakan Personal Computer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10.0, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi hasil jawaban menggambarkan, faktor Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor yang paling dominan. Sedangkan melalui analisis hubungan ditemukan bahwa hubungan antara Status sosial ekonomi orang tua dengan Motivasi dalam memilih kejuruan bersifat sedang. Sementara itu hubungan antara Karakteristik individu dan pasar kerja, menunjukkan hubungan yang sangat rendah.
Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut, agar peserta pelatihan memiliki motivasi yang tinggi terhadap kejuruan-kejuruan yang ditawarkan oleh Balai Latihan Kerja, maka dalam menyelenggarakan pelatihan, Balai Latihan Kerja perlu memperhatikan hal-hal berikut ini; meningkatkan kerjasama dengan swasta, meningkatkan kualitas instruktur, fasilitas latihan kerja dan memperbaiki sistem rekrutmen peserta pelatihan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Salah satu limbah yang saat ini cukup mendapat banyak perhatian adalah limbah logam berat Cr(VI) yang biasanya berasal dari industri electroplating, industri catlpigmen dan industri penyamakan kulit (leather tanning). Chromium terdapat di alam dalam bentuk oksida, yaitu oksida Cr(III) dan Cr(VI). Toksisitas Cr(VI) sangat tinggi dan bersifat karsinogenik bagi manusia dan binatang, sedangkan toksisitas Cr(III) jauh lebih rendah. Beberapa upaya pengolahan limbah Cr(VI) yang telah dilakukan seperti reduksi kimia, ion exchange, adsorpsi dengan batu tiara atau karbon aktif dan reduksi dengan bantuan bakteri memiliki kelemalian yaitu diperlukarnya energi yang sangat tinggi danlatau bahan kimia yang sangat banyak. Kelemahan inilah yang membuat metode fotokatalitik lebih prospektif dan lebih unggul untuk diaplikasikan.
Dalam penelitian ini, reduksi Cr(VI) dilakukan dengan katalis TiO2 murni hasil preparasi dari bahan awal TiCla dan TiO2 yang dimodifikasi dengan penambahan dopan Cu dan CuO sebesar I % loading. Penambahan dopan tersebut bertujuan untuk meningkatkan aktifitas fotokatalitik karena dapat menurunkan laju rekombinasi antara eiektron-hole. Katalis basil preparasi kemudian dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, BET dan SEM. Uji aktifitas katalis dilakukan menggunakan reaktor yang bekerja secara batch. Parameter-parameter yang diuji dan diteliti rneliputi test blanko reduksi Cr(VI), variasi katalis (pengaruh penambahan dopan), efek penambahan EDTA, pengaruh pH larutan, variasi konsentrasi awal Cr(VI), dan pengaruh penambahan karbon aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EDTA sebagai hole scavenger dapat meningkatkan aktifitas fotokatalisis dalam mereduksi Cr(VI) sekitar 10%. Laju reduksi Cr(VI) lebih cepat terjadi pada pH rendah dan pada konsentrasi awal Cr(VI) yang rendah. Penambahan karbon aktif sebagai adsorben dapat meningkatkan aktifitas fotokatalisis sekitar 5% karena dapat mengadsorp molekul-molekul Cr(VI) ke sekitar permukaan katalis. Katalis Ti02 murni yang dipreparasi dari bahan awal TiCla memiliki aktivitas tertinggi dalam mereduksi limbah Cr(VI) menjadi Cr(III), dengan konversi sekitar 80%. Hal ini disebabkan oleh tingginya luas permukaan dan kristal anatase yang terbentuk. Fotoreduksi limbah Cr(VI) yang dilakukan dengan katalis film dalam reaktor sirkulasi belum menunjukkan basil yang signifikan. Oleh karena itu perlu dikembangkan lagi sistem reaktor yang lebih efektif untuk katalis bentuk film. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Indonesia adalah negara yang kaya akan bahan tambang bauksit, akan tetapi sampai sekarang bauksit tersebut hanya diekspor dalam bentuk bahan tambang. Di lain pihak industri petrokimia, industri proses gas alam, industri pupuk, dan industri perminyakan yang ada di Indonesia masih mengimpor kebutuhan akan gamma alumina (γ A1203). Gamma alumina yang secara luas digunakan sebagai penyangga katalis pada reaksi-reaksi kimia, membran pemisah dan adsorben dapat disintesis dari bahan baku bauksit Indonesia.
Proses sintesis gamma alumina dari bauksit meliputi beberapa tahap yaitu: pemasakan bauksit, pengendapan/presipitasi, konversi aluminum hidrat dengan struktur gibsitte ke bentuk struktur boehmile/pseudoboehmile, dan kalsinasi. Keberhasilan proses sintesis yang ditempuh dibuktikan dengan karakterisasi terhadap produk disetiap tahapan. Keaktifan gamma alumina yang dihasilkan diuji melalui aplikasinya sebagai penyangga katalis nikel untuk reaksi reformasi kukus, suatu reaksi utama yang terjadi di unit reformer pada industri-industri pupuk.
Pengolahan bauksit alam yang telah dilakukan dapat menghasilkan alumina teraktifkan (γ -A1203) 20,39 gram dad bahan bauksit 100 gram melalui temperatur kalsinasi 800°C, dengan luaas permukan 110 m2/g. Hasil karakterisasi XRD mengidentifikasikan bahwa produk akhir alumina teraktifkan dari proses sintesis yang dilakukan adalah gamma alumina (γ -A1203), seperti yang ditunjukan dengan munculnya peak pada sudut 20: 66,3; 45,707; 38,445; dan 36,494. Hasil kerakterisasi FTIR, mengidentifikasikan bahwa pada gamma alumina masih terdapat sedildt pengotor silika.
Katalis 0,5 gram 13% Ni/ γ Al2O3 diuji aktivitas dan stabilitasnya untuk reaksi reformasi kukus (H20/CH4), suatu reaksi utama yang terjadi di unit reformer pada industri-industri pupuk. Kondisi operasi yang digunakan adalah laju umpan total 220 ml/menit, rasio Steam/CH4 = 4, gas inert Ar = 120 ml/menit, temperatur reaksi 800-900°C, dan tekanan I atm. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa selama 9 jam katalis Ni/ γ Al2O3 tersebut aktif dan stabil dengan konversi CH4 sekitar 80%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO/ZnO/Al2O3/Cr2O3 , dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika `hukum pangkat sederhana' (SPL) dan `hukum pangkat kompleks' (CPL) seperti pada persamaan-persamaan berikut: (lihat file Pdf)
Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana'. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL, dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi kinetika yang lebih lengkap dibandingkan dengan model SPL.
Hasil analisis kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik secara statistik adalah model yang diturunkan dari mekanisme Langmuir. Namun secara kinetika belum ada model yang cocok dengan data kinetika yang diperoleh pada penelitian ini. Oleh karena itu maka perlu dilakukan simulasi lebih lanjut dengan model kinetika yang lain atau dengan data kinetika lain yang dicari dengan peralatan reaktor yang mendukung untuk studi kinetika mikro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi reformasi CH41CO2 menggunakan katalis Ni/A1203, dengan pendekatan analisis kinetika makro ('hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana' yang selama ini dipakai pada reaksi reformasi CO2/CH4. Pada studi kinetika mikro, model kinetika yang terbaik adalah model yang diturunkan dari mekanisme khemisorpsi, dengan tahap penentu laju reaksinya adalah reaksi permukaan yang disertai dengan disosiasi CO2.
Secara umum, model kinetika makro lebih akurat di dalam memprediksi data, terutama jika kondisi operasinya berada pada rentang kondisi percobaan kinetika. Akan tetapi informasi kinetika yang diberikan oleh model kinetika makro tidak selengkap model kinetika mikro. Model kinetika `hukum pangkat sederhana' hanya berlaku pada rentang kondisi percobaan kinetika saja, sedangkan model `hukum pangkat kompleks' dan model kinetika mikro (khemisorpsi) dapat dipakai pada rentang kondisi operasi yang lebih luas.
Untuk semua model kinetika, energi aktivasi yang diperoleh ternyata lebih rendah dari pada entalpi reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tahanan difusi masih ada, atau kondisi isotermal tidak terpenuhi.

ABSTRACT
Macrokinetic and microkinetic models of reforming reaction of methane with carbon dioxide over Ni/A1203 catalyst have been studied. The macrokinetic study showed that a complex power law model performs better than a simple power law model, which is usually used on the reaction. As a result of the microkinetic analysis, a model which derived from the chemisorption mechanism showed the model fits to the experimental data. The rate-limiting step in the kinetic model was a surface reaction between the adsorbed reactants with dissociation of CO2.
In general, the macrokinetic model was better than the microkinetic model especially in the range of kinetic experimental conditions. However, the kinetic information of the microkinetic model was more complete. The simple power law is valid only in the range of experimental conditions, but the complex power law and the microkinetic model could be applicable in the wide ranging conditions.
For all of the kinetic models, the activation energy were less than the enthalpy of reaction, probably as a consequence of diffusional limitations or nonisothermal operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Jakarta: UI-Press, 2011
PGB 0333
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO ZnO AlOCrO dengan pendekatan analisis kinetika makro (hukum pangkat sederhana dan hukum pangkat kompleks). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika ;hukum pangkat sederhana (SPL) dan hukum pangkat kompleks CPL seperti pada persamaan-persamaan berikut.
Hasil studi kinetika makro tersebut menunjukkan bahwa model kinetika hukum pangkat kompleks dapat memperbaikan model kinetika hukum pangkat sederhana. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkandengan model SPL"
Jurnal Teknologi, 1998
JUTE-XII-1-Mar1998-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Reduksi fotokatalitik terhadap limbah logam berat Cr(VI) dengan menggunakan fotokatalis TiO2 telah dilakukan dalam fotoreaktor tangki berpengaduk dan fotoreaktor sirkulasi. Reduksi Cr(VI) dilakukan dengan katalis TiO2 murni hasil preparasi dari bahan awal TiCl4 dan Ti-acac dan katalis TiO2 yang dimodifikasi dengan penambahan 1% Cu atau CuO. Katalis hasil preparasi dikarakterisasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red), XRD (X-Ray Diffraction), BET (Brunauer-Emmett-Teller) dan SEM (Scanning Electron Microscope). Seluruh katalis hasil preparasi diuji aktivitasnya dan dibandingkan dengan katalis komersial TiO2 Merck dan Degussa P-25. Parameter-parameter yang diuji meliputi test blanko, variasi jenis katalis, efek penambahan EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid), pengaruh pH larutan, variasi konsentrasi awal Cr(VI), dan pengaruh penambahan karbon aktif.
Hasil uji aktivitas fotokatalitik menunjukkan bahwa penambahan EDTA sebagai hole scavenger dapat meningkatkan aktivitas fotokatalisis sebesar 10 %. Laju reduksi Cr(VI) lebih cepat terjadi pada pH rendah dan pada konsentrasi awal Cr(VI) yang rendah. Penambahan karbon aktif dapat meningkatkan aktifitas fotokatalisis sekitar 5%, karena adanya efek sinergis antara karbon aktif dengan katalis. Katalis serbuk TiO2 murni yang dipreparasi dari bahan awal TiCl4 memiliki aktivitas tertinggi dalam mereduksi limbah Cr(VI) menjadi Cr(III), dengan konversi sekitar 80%. Hal ini disebabkan oleh tingginya luas permukaan dan kristal anatase yang terbentuk. Fotoreduksi limbah Cr(VI) yang dilakukan dengan katalis film dalam reaktor sirkulasi belum menunjukkan hasil yang signifikan. Oleh karena itu perlu dikembangkan lagi sistem reaktor yang lebih efektif untuk katalis bentuk film.

Photocatalytic Treatment of Heavy Metal Waste Cr(VI) with TiO2 Photocatalyst. The photocatalytic reduction of hexavalent chromium/Cr(VI) using TiO2 and copper-doped TiO2 as photocatalysts have been studied in stirred tank and circulating photoreactors. All photocatalysts were characterized with FTIR (Fourier Transform Infra Red), BET (Brunauer-Emmett-Teller), XRD (X-Ray Diffraction) and SEM (Scanning Electron Microscope). TiO2 Merck and Degussa P-25 are the commercial photocatalysts used to compare the photocatalytic activity of all the prepared catalysts. Blank test experiments as well as the effect of dopants, EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid) and activated carbon addition were studied. Cr(VI) reduction on various pH and initial Cr(VI) concentration were also conducted.
The results of the experiments showed that the addition of EDTA as a hole scavenger can increases the activity of all catalysts at about 10%. Rate of Cr(VI) photoreduction is more feasible at low pH and low initial Cr(VI) concentration. The addition of activated carbon (AC) increases the photocatalytic activity at about 5% due to the synergy effect between catalyst and AC. Pure TiO2 powder prepared from TiCl4 has the highest activity in reducing Cr(VI) with the conversion of 80% due to the high crystalline (anatase) and surface area. Photoreduction of Cr(VI) over TiO2 film photocatalyst in circulating photoreactor has not shown a significant result yet. Therefore it is needed to improve furthermore the photoreactor system especially for the film type photocatalyst."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Dalam penelitian ini limbah logam berat (Cr dan Pt) dan organik (fenol) diolah secara simultan dengan metode fotokatalitik yang relatif masih baru, kemudian dilanjutkan dengan recovery terhadap logam berat Cr dan Pt. Percobaan fotokatalisis dilakukan meggunakan katalis berbasis TiO2 dalam fotoreaktor batch. Recovery logam Cr dan Pt masingmasing dilakukan dengan metode presipitasi dan leaching. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek sinergisme antara reduksi logam berat (Cr6+ atau Pt4+) dan oksidasi senyawa organik (fenol) pada sistem fotokatalitik, yaitu dapat meningkatkan konversi masing-masing. Penambahan dopan ZnO (loading optimal = 0,5% berat) dapat meningkatkan kinerja fotokatalis TiO2 dalam mereduksi Cr(VI), meskipun tidak terlalu signifikan. Loading CdS (pada TiO2) yang optimal adalah sebesar 1% berat, memberikan aktivitas tertinggi dengan konversi reduksi Cr(VI) dan oksidasi fenol masing-masing ≥ 97 % dan 93 %. Reduksi Platinum menggunakan fotokatalis 0,5%ZnO-TiO2 dan 1%CdS-TiO2 terbukti cukup efektif dengan konversi > 99 % selama 2 jam reaksi. Proses recovery Cr(III) mencapai hasil optimal pada pH = 9, dengan efisiensi recovery sebesar 91 %. Suhu leaching optimal pada proses recovery Pt adalah 100 oC, dengan efisiensi recovery sebesar 86 %.

Simultaneous Treatment of Organic (Phenol) and Heavy Metal (Cr6+ or Pt4+) Wastes over TiO2, ZnO-TiO2 and CdS-TiO2 Photocatalysts. Treatment of heavy metal (Cr6+ and Pt4+) and organic (phenol) wastes has been studied using the relatively new method, i.e. simultaneous photocatalytic process over TiO2 photocatalysts in the batch photoreactor. Following the photocatalytic reduction of the heavy metal wastes, recovery of Cr and Pt was carried out by precipitation and leaching method, respectively. The experimental results show that in the simultaneous photocatalytic system, there is a synergism effect between the photocatalytic reduction of heavy metal waste (Cr6+ or Pt4+) and the oxidation of organic waste (phenol), so that increasing the conversion of each other. Dopant of ZnO with the optimum loading (0.5 wt%) could slightly increase the performance of TiO2 photocatalyst in photocatalytic treatment of the wastes. Whereas CdS dopant with the optimum loading of 1 wt% could significantly enhance the performance of TiO2 photocatalyst in simultaneous Cr(VI) reduction and phenol oxidation with the highest conversion of ≥ 97 % and 93 %, respectively. Photocatalytic reduction of Pt(IV) under 0.5%ZnO-TiO2 and 1%CdS-TiO2 photocatalysts effectively occurred with a high conversion (> 99 %) in 2 hours irradiation of UV. The optimum precipitation condition of Cr(III) recovery was achieved at pH = 9, with the efficiency of recovery was 91 %. Optimum temperature of leaching process in Pt recovery was 100 oC, with the efficiency of recovery was 86 %."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Dalam tesis ini diuraikan tentang perancangan rangkaian kontrol kecepatan motor induksi AC tiga fasa menggunakan algoritma space vector dan pengendali PI dengan metode v/f konstan berbasis microcontroller AVR tipe Atmegal6.Dalam penelitian ini dicoba aplikasi metode Vlf konstan untuk optimasi parameter-parameter dalam pengendali PI (Proportional integral) untuk mengatur kecepatan motor induksi AC tiga fasa tanpa beban.
Dalam percobaan, digunakan sensor kecepatan dari motor dc 12 volt yang difungsikan sebagai generator yang dihubungkan kerangkaian op-amp. Keluaran tegangan Op-Amp dihubungkan ke ADC microcontroller sebagai sinyal feedback dari kecepatan aktual motor AC tiga fasa. Sebagai pengendali PI digunakan microcontroller ATMegal6 untuk mencari watak kalang terbuka motor induksi ac tiga fasa. Kemudian secara empiris dicari fungsi alih motor tersebut. Setelah didapatkan kemudian ditentukan spesifikasi kinerja sistem kendali PI pada motor AC tiga fasa untuk menentukan besaran Kp, Ki, 0, dan z untuk kemudian diaplikasikan ke sistem tersebut. Pengujian dilakukan untuk setpoint bermanufer dari 480 rpm ke 1080 rpm, kemudian dari 1200 rpm ke 480 rpm.
Berdasarkan basil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali PI untuk kecepatan motor AC tiga fasa dapat dikendalikan untuk mencapai kondisi stabil, jika manuver set point di bawah spesifikasi kinerja kecepatan nominal motor AC tiga phasa yaitu 900 rpm.

This thesis describes speed control design of three phase ac induction motor using the space-vector algorithm and controller PI with constant vlf method based on microcontroller avr type atmegal 6. In this research tried the application of method Vlf constant for optimization of parameters in controller PI ( integral Proportional) to arrange speed of AC induction motor triphase at no load condition.
On experiment, applied speed censor from 12 volts d.c.motor functioned as generator connected by circuit op-amp. Output voltage Op-Amp interfaced to ADC microcontroller as signal feedback from actual speed of triphase AC induction motor. PI controller applied to microcontroller ATMegaI6 in searching open loop character of threephase AC induction motor. Then in empiric is searched transfer function of the motor. After that, determined specification of control system performance PI at triphase AC motor to determine magnitude Kp, Ki, 0, dan z , and then is applicated to the system. Testing system is done for setpoint manuver from 480 rpm to 1080 rpm, and then from 1200 rpm to 480 rpm.
Based on the result of research indicates that control system PI for speed of triphase AC motor can be controlled to reach stable condition, if maneuver set point under specification of three phasa AC motor nominal speed performance is 900 rpm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>