Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silfia
"ABSTRAK
Penelitian yang membahas masalah pungutan ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan menggunakan kamus ekabahasa bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses pemungutan, bentuk istilah pungutan, dan untuk menggambarkan makna istilah pungutan yang memadai/kurang memadai dalam BI.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencuplik istilah-_istilah yang bertanda Pr (berasal dari bahasa Perancis) dalam kamus hukum bahasa Indonesia. Data yang diperoleh berjumlah 107 buah istilah. Akan tetapi setelah data-data tersebut diteliti dalam kamus hukum Perancis, hanya dijumpai 42 istilah. Data yang 42 inilah yang diteliti.
Penelitian dilakukan beberapa tahap. Pertama penelitian mengenai proses pemungutan, kedua mengenai bentuk istilah pungutan, dan yang ketiga analisis sem.
Dalam melakukan analisis, penulis bertumpu pada beberapa teori, yaitu teori mengenai bentuk istilah dari Andre Martinet dan analisis sem dari Mariana Tutescu.
Hasil analisis proses pemungutan menunjukkan bahwa sebagian besar istilah dipungut melalui proses penerjemahan (57,14%), penyerapan istilah secara utuh (26,19%), dan penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal (16,67%). Besarnya persentase istilah yang dipungut melalui proses penerjemahan menunjukkan bahwa bahasa Indonesia lebih mengutamakan pemakaian istilah asing yang sudah diterjemahkan.
Bentuk-bentuk istilah pungutan dalam BI sebagian besar berbentuk monem dan sintagma (masing-masing 33,33%), selebihnya berbentuk sintem /derivasi/(23,81%), dan sintem/komposisi (9,52%).
Dari analisis sem yang dilakukan sebagian besar makna istilah pungutan dalam BI memiliki makna yang memadai (90,48%), dan makna yang kurang memadai (9,52%). Timbulnya makna yang kurang memadai, karena istilah pungutan tersebut mendapat padanan yang kurang tepat.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S16390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uluq Silfia
"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 terhadap ikan tenggiri yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumberdaya ikan tenggiri pada kondisi MSY, MEY dan OAE dan mengevaluasi tingkat pemanfaatannya. Parameter ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga ikan dan biaya meliputi biaya bahan bakar, bahan pengawet (es dan garam) oli, dan pangan. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring insang hanyut dan pancing. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan data bioekonomi diolah menggunakan perangkat lunak microsoft excel 2013 dan Maple 18. Data tersebut meliputi jumlah trip kapal, jumlah produksi alat tangkap, nilai produksi alat tangkap dan jumlah logistik kapal. Biological overfishing dan economic overfishing diduga telah terjadi dalam pemanfaatan ikan tenggiri tersebut. Persentase rata-rata tingkat pemanfaatan sebesar 67,74 % dengan upaya penangkapan sebesar 150,28%.

This study was conducted in November 2015 until May 2016 to the mackerel landed in Sungailiat Fishing Port. This study aims to analyze resources of mackerel on condition MSY, MEY and OAE and evaluate the level of utilization. Economic parameters in this study were the price of fish and the cost includes the cost of fuel, preservatives (ice and salt) and food. Fishing gear used are drift gill nets and hand line. The sampling method is purposive sampling and the bioeconomy data was processed using software microsoft excel 2013 and Maple 18. The data includes the number of boat trips, the production of fishing gear, the production value and the number of logistics. Biological overfishing and economic overfishing alleged has occurred in the utilization of the mackerel fish. The average percentage utilization 67.74% and 150.28% of fishing effort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imamatul Silfia
"Tesis ini mengkaji praktik konsumsi budaya fesyen serta pemaknaan terhadap konten TikTok pada fenomena Citayam Fashion Week. Para sarjana mengkaji konsumsi budaya sebagai faktor yang melahirkan hierarki kelas sosial berbasis modal budaya atau selera, termasuk konsumsi budaya fesyen. Hierarki pada praktik konsumsi budaya fesyen menempatkan kelas pekerja pada posisi inferior secara artistik dibandingkan dengan kelas elite. Selera fesyen kelas pekerja dianggap bersifat terbatas secara ekonomi dan mereka hanya meniru selera kelas dominan. Anggapan ini membuat apropriasi budaya fesyen kelas pekerja dianggap sebagai sesuai yang asing dan subordinat. Tesis ini meneliti tren fenomena Citayam Fashion Week yang populer melalui media sosial TikTok. Partisipan Citayam Fashion Week yang diteliti dalam tesis ini berasal dari kalangan kelas pekerja. Untuk itu, studi ini menganalisis praktik konsumsi budaya fesyen partisipan Citayam Fashion Week serta bagaimana pemaknaan mereka terhadap tren konten TikTok guna memahami fenomena dari sisi internal partisipan. Studi ini menunjukkan partisipan Citayam Fashion Week mengonsumsi budaya fesyen dengan cara yang spesifik, yakni dengan konsumsi aktif yang mengeksplorasi mode fesyen, konsumsi pragmatis, dan konsumsi pasif. Sementara itu, partisipan juga memiliki posisi pemaknaan yang khusus terhadap konten TikTok. Dari hasil temuan, penelitian menyimpulkan adanya hierarki sosial pada fenomena Citayam Fashion Week melalui praktik konsumsi budaya fesyen dan tren konten TikTok. Apropriasi fesyen partisipan Citayam Fashion Week diperlakukan sebagai suatu hal yang abnormal dan representasi serta identitas mereka ditentukan oleh kelompok dominan. Temuan ini menunjukkan konsumsi budaya fesyen dan tren konten TikTok tentang Citayam Fashion Week melanggengkan kendali posisi kelas dan ekonomi oleh kelompok dominan.

This thesis examines the consumption practices of fashion culture and the meaning of TikTok content in the Citayam Fashion Week phenomenon. Scholars have studied cultural consumption as a factor that creates social class hierarchies based on cultural capital or tastes, including the consumption of fashion culture. Hierarchy in the practice of cultural consumption of fashion places the working class in an artistically inferior position compared to the elite class. The fashion tastes of the working class are considered to be economically limited and they primarily imitate the tastes of the dominant class. This assumption considers the cultural appropriation of working-class fashion as foreign and subordinate. Following this assumption, this thesis studies the the trend of the Citayam Fashion Week phenomenon which is popular through social media TikTok. It researches Citayam Fashion Week participants who come from the working class. For this reason, this study analyzes the consumption practices of Citayam Fashion Week participants' fashion culture and how they interpret the trend of TikTok content in order to understand the phenomenon from the participants’s side. This study shows that Citayam Fashion Week participants consume fashion culture in distinctive ways, namely by exploring fashion, pragmatic consumption, and passive consumption. Meanwhile, participants also have specific interpretations of TikTok content. From the findings, the study concluded that there is a social hierarchy in the Citayam Fashion Week phenomenon through the practice of consuming fashion culture and TikTok content trends. The fashion appropriation of Citayam Fashion Week participants is treated as something foreign and their representation and identity are determined by the dominant group. These findings show that consumption of fashion culture and TikTok content trends regarding Citayam Fashion Week perpetuate control of the class and economic positions by the dominant group."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library