Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shofa Nisrina Luthfiyani
"TPA Bantar Gebang setiap harinya menampung 4.000 ton sampah dari DKI Jakarta. Dengan adanya tumpukan sampah, masyarakat sekitar banyak yang berkontak langsung dengan sampah. Sampah diduga menimbulkan masalah kesehatan termasuk infeksi parasit usus. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mencari angka infeksi parasit usus dan hubungannya dengan kontak dengan sampah di TPA Bantar Gebang, Bekasi. Pada Mei 2012 dilakukan penelitian cross sectional dengan pengambilan data consecutive sampling. Dari 122 data dan diolah dengan chi-square didapatkan angka infeksi parasit usus di TPA Bantar gebang adalah 73%. Selain itu hasil menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kontak dengan sampah dan infeksi parasit usus (p = 0,019). Dengan tingginya angka infeksi parasit usus di Bantar Gebang ini, perlu adanya pencegahan kepada anak-anak dengan melakukan edukasi kesehatan yang baik.

Bantar Gebang holds 4,000 tons of garbage daily from Jakarta. With these pile of garbage, the community has a lot of direct contact with the garbage. Garbage suspected cause health problems including intestinal parasitic infections. This study aims to find the infection of intestinal parasites and its relationship to the contact with the garbage in Bantar Gebang, Bekasi. On May 2012 a cross sectional study was conducted with consecutive sampling data retrieval. About 122 data has been collected and processed by chi-square and the infection of intestinal parasites was found in 73% of the children. Also, results showed that there is a significant relationship between contact with garbage and intestinal parasitic infection (p = 0,019). With this high prevalence of parasitic infection, health education should be provided."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Nisrina Luthfiyani
"Latar belakang: Penilaian usia tulang dengan metode Greulich and Pyle merupakan metode yang paling sering digunakan. Namun metode ini bersifat subjektif dan ahli yang dapat membaca usia tulang dengan metode ini belum tersebar merata. Saat ini, penilaian usia tulang melalui metode deep learning artificial intelligence mulai banyak digunakan. Metode ini dinilai lebih objektif dan memiliki akurasi yang setara atau lebih baik dibandingkan metode Greulich and Pyle.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi deep learning artificial intelligence dibandingkan Greulich and Pyle dalam menilai usia tulang.
Metode: Penelitian merupakan studi potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menggunakan foto tangan dan pergelangan tangan di Divisi Pencitraan yang diambil pada Desember 2022 sampai November 2023. Subjek yang diteliti adalah anak berusia 1 – 18 tahun yang diindikasikan untuk dilakukan pemeriksaan usia tulang. Akurasi dinilai melalui korelasi, perbedaan rerata, dan kesesuaian antara dua metode.
Hasil: Sebanyak 275 foto dalam kurun waktu 12 bulan dimasukkan ke dalam penelitian dengan nilai tengah 9,5 tahun. Korelasi antara kedua metode pembacaan usia tulang adalah 0,971 (IK95% 0,963 – 0,977 ; p < 0,001) yang berarti memiliki korelasi positif kuat. Perbedaan rerata hasil pembacaan kedua metode adalah 0,53 tahun (IK95% 0,45 – 0,62; p < 0,001). Walaupun bermakna secara statistik, perbedaan rerata ini tidak bermakna secara klinis karena usia tulang yang abnormal harus lebih dari 2 standar deviasi. Kesesuaian pembacaan usia tulang antara kedua metode baik dengan nilai kappa 0,752 (IK95% 0,675 – 0,828; p < 0,001).
Kesimpulan: Penilaian usia tulang dengan metode deep learning artificial intelligence memiliki akurasi yang sama dengan metode Greulich and Pyle.

Background: Bone age assessment using the Greulich and Pyle method is the most frequently used. However, this method is subjective and experts who can read bone age using this method are not evenly distributed. Currently, bone age assessment using deep learning artificial intelligence methods is starting to be widely used. This method is considered more objective and has equivalent or better accuracy.
Objective: This study aims to determine the accuracy of deep learning artificial intelligence compared to Greulich and Pyle in assessing bone age.
Method: This was a cross-sectional study conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital using radiology of the hands and wrists in the Imaging Division taken from December 2022 to November 2023. The subjects studied were children aged 1 – 18 years who were indicated for bone age examination. Accuracy was assessed through correlation, mean difference, and agreement between the two methods.
Results: A total of 275 photos over a 12 month period were included in the study with a median value of 9.5 years. The correlation between the two bone age assessment methods was 0.971 (95% CI 0.963 – 0.977; p < 0.001), which showed a strong positive correlation. The mean difference between the two methods was 0.53 years (95% CI 0.45 – 0.62; p < 0.001). Although it had statistically significant, this mean difference was not clinically significant because the abnormal bone age must be more than 2 standard deviations. The agreement between bone age readings between the two methods was good with a kappa value of 0.752 (95% CI 0.675 – 0.828; p < 0.001).
Conclusion: Bone age assessment using the deep learning artificial intelligence method has the same accuracy as the Greulich and Pyle method.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library