Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Nanda Vitrian
"Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang menyerang unit motorik pada korteks serebral, neuron motorik atas dan neuron motorik bawah. Manifestasi klinis yang umum terjadi pada pasien ALS adalah kelemahan otot. Kelemahan otot terjadi pada otot volunter seperti pada ekstremitas, mulut, tenggorokan, hingga pernapasan. Analisis asuhan keperawatan dilakukan pada kasus seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun yang mengalami ALS. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah gangguan mobilitas fisik, intoleransi aktivitas, risiko aspirasi, gangguan komunikasi verbal, risiko jatuh, gangguan proses keluarga. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan implementasi latihan ROM spherical grip untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak sendi pada pasien ALS. Latihan ROM spherical grip dilakukan dua kali sehari dengan durasi 15 menit selama empat hari Hasil yang didapatkan adalah latihan ROM spherical grip terbukti meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan sendi pada pasien ALS. Dapat disimpulkan, latihan ROM spherical grip dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan sendi serta intervensi ini mudah, aman, dan tidak menimbulkan efek samping.

Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) is a progressive neurodegenerative disorder that attacks motor units in the cerebral cortex, upper motor neurons and lower motor neurons. The main clinical manifestation is muscle weakness. Muscle weakness occurs in voluntary muscles such as in the extremities, mouth, throat, and breathing. The nursing care analysis was performed on a 54 years old male patient with ALS. Nursing diagnosis included impaired in physical mobility, activity intolerance, risk for aspiration, impaired verbal communication, risk for adult fall, and interrupted family process. The purpose of this paper is to present the results of the analysis of nursing care for patient with ALS and the implementation of spherical grip ROM exercises to increase muscle strengths and joint range of motion. Spherical grip ROM exercises were performed twice a day for 15 minutes in four days. The result showed that the spherical grip ROM exercises was beneficial in increasing muscle strength and range of join movements in a patient with ALS. To sum up, the spherical grip ROM exercises increases muscle strength and range of joint movement. This intervention is relatively easy, safe, and does not cause side effects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Nanda Vitrian
"Nyeri menstruasi merupakan masalah yang sering dialami oleh sebagian besar remaja perempuan di dunia. Intensitas nyeri dismenorea yang dialami remaja bervariasi mulai dari rendah hingga berat yang mengakibatkan terganggunya aktivitas, proses belajar, hingga performa remaja dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Remaja akan melakukan usaha dalam bentuk perilaku sself-care untuk menghilangkan atau mengatasi nyeri yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri dismenorea dengan perilaku self-care pada remaja dengan dismenorea. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode desain cross sectional.  Sampel penelitian ini adalah 139 remaja perempuan (usia 13-18 tahun) yang tinggal di Kota Depok dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengukuran tingkat nyeri yaitu numerical rating scale (NRS) dan kuesioner perilaku self-care pada remaja dengan dismenorea yaitu adolescent dysmenorrhic self-care scale (ADSCS). Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,0001 atau <0.05 menunjukkan terdapat hubungan antara intensitas nyeri dismenorea dengan perilaku self-care pada remaja dengan dismenorea. Temuan data ini sesuai dengan hipotesis yang diambil yaitu adanya hubungan antara intensitas nyeri dismenorea dengan perilaku self-care pada remaja dengan dismenorea. Hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan layanan promosi kesehatan mengenai dismenorea dan self-care dismenorea pada remaja.

Menstrual pain is a problem experienced by most adolescent girls in the world. The intensity of dysmenorrheal pain experienced by adolescents varies from low to severe which results in disruption of activities, learning processes, and performance of adolescents in carrying out daily activities. Adolescents will make efforts in the form of self-care behavior to eliminate or overcome the pain they are experiencing. This study aims to determine the relationship between dysmenorrhea pain intensity and self-care behavior in adolescents with dysmenorrhea. This research is a quantitative type with  cross sectional design method. The sample of this study was 139 adolescents (aged 13-18 years) who live in Depok City with a stratified random sampling technique. The instrument used was a pain level measurement questionnaire using the numeric rating scale (NRS) and a self-care questionnaire for adolescents with dysmenorrhea using the dysmenorrhoea adolescent self-care scale (ADSCS). The results showed a significance value of 0.0001 or <0.05 indicating a relationship between the intensity of dysmenorrhea pain and self-care behavior in adolescents with dysmenorrhea. The findings of this data are in accordance with the hypothesis taken that there is a relationship between the intensity of dysmenorrhea pain and self-care behavior in adolescents with dysmenorrhea. The results of this study recommend increasing health promotion services regarding dysmenorrhea and self-care for dysmenorrhea in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library