Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salima
"ABSTRAK
Hubungan antara childhood trauma dan depresi telah dibuktikan melalui penelitian selama beberapa dekade. Namun, penelitian tentang faktor-faktor yang dapat menyangga hubungan ini masih langka. Studi ini menyelidiki dinamika hubungan antara childhood trauma, depresi, dan pemaafan, menggunakan Childhood Trauma Questionnaire-Short Form, Patient Health Questionnaire-9, serta Rye Forgiveness Scale. Partisipan penelitian ini adalah sampel orang Indonesia di atas 18 tahun yang pernah mengalami kekerasan atau pengabaian saat masa kanak-kanak (N = 750). Analisis regresi linear dilakukan untuk menguji efek childhood trauma dan pemaafan terhadap depresi, dan analisis moderasi dilakukan untuk membuktikan efek moderasi dari pemaafan dalam hubungan antara childhood trauma dan depresi. Childhood trauma (F(1, 747) = 135.26, p < 0.001) dan pemaafan (F(1, 747) = 116.12, p < 0.001) secara signifikan memprediksi tingkat keparahan depresi, bahkan setelah mengontrol usia (β = -0.19, p < 0.001). Namun, pemaafan tidak secara signifikan memoderasi hubungan antara childhood trauma dan depresi (b = -0.00, t(746) = -1.01, p = 0.31). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun pemaafan memiliki peran yang penting dalam mengurangi depresi, pemaafan tidak dapat memoderasi hubungan antara pengalaman kekerasan atau pengabaian pada masa kanak-kanak dan depresi.

ABSTRACT
The link between childhood maltreatment and depression has been well established through decades of research. However, studies regarding factors that may buffer this relationship remain scarce. This study investigates the relationship dynamics between childhood maltreatment, depression, and forgiveness using the Childhood Trauma Questionnaire-Short Form, the Patient Health Questionnaire-9, and the Rye Forgiveness Scale respectively. Participants of this study were a sample of Indonesians over 18 years who had experienced maltreatment during childhood (N = 750). Linear regression analyses were conducted to examine the effects of childhood maltreatment and forgiveness on depression, and moderation analysis was carried out to substantiate the moderating effect of forgiveness in the relationship between childhood maltreatment and depression. Both childhood maltreatment (F(1, 747) = 135.26, p < 0.001) and forgiveness (F(1, 747) = 116.12, p < 0.001) significantly predicted severity of depression, even after controlling for age (β = -0.19, p < 0.001). However, forgiveness did not significantly moderate the relationship between childhood maltreatment and depression (b = -0.00, t(746) = -1.01, p = 0.31). This indicates that while forgiveness plays an important role in reducing depression, it does not moderate the relationship between childhood maltreatment and depression."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahla Salima
"Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara merupakan dongeng rakyat yang terkenal tidak hanya di benua asalnya, Eropa, tetapi juga di dunia. Dongeng-dongeng ini memiliki banyak kekhasan, salah satunya yakni dari segi tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya. Di dalam banyak dongeng Grimm Bersaudara, seringkali ditemukan tokoh antagonis wanita. Pada skripsi ini, dipilih lima dongeng Grimm Bersaudara yang di dalamnya terdapat karakter antagonis wanita yang memiliki kekuatan sihir untuk dianalisis; Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel, dan Brüderchen und Schwesterchen. Tokoh-tokoh antagonis ini dianalisis bagaimana penggambaran karakternya di dalam setiap dongeng, fungsi, serta pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh protagonis yang ada, dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Die Märchen der Gebrüder Grimm sind Volksmärchen, die nicht nur in ihrem Herkunftskontinent Europa, sondern in der ganzen Welt bekannt sind. Diese Märchen haben viele Besonderheiten, z. B. die Charaktere der Figuren. Man kann in vielen Märchen der Gebrüder Grimm eine Antagonistin leicht finden. In dieser Arbeit sind fünf Märchen der Gebrüder Grimm ausgewählt, nämlich Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel und Brüderchen und Schwesterchen, um analysiert zu werden. Wie die Charaktere der Antagonistinnen in jedem Märchen beschrieben sind und welche Funktionen und Auswirkungen sie für die Protagonisten und Protagonistinnen haben, wird mit Hilfe verschiedener Ansätze der Psychologie analysiert.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andria Wati Salima
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T42720
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Malya Nadirashanti Salima
"Skripsi ini menyelidiki encounters antara tubuh dan pembatas spasial untuk mengeksplorasi ruang threshold dengan ambiguitasnya sebagai kualitas spasial yang krusial. Skripsi ini akan membahas susunan ambiguitas yang dihadirkan ketika membaca ruang threshold sebagai sebuah bentuk encounter. Meskipun threshold seringkali kurang dipertimbangkan, kualitas ambiguitas menjadi alat dalam memperluas interpretasi sebuah ruang threshold melalui serangkaian diferensiasi. Eksplorasi dilakukan melalui pengamatan sekunder dari studi literatur kasus threshold pada sekolah Herman Hertzberger. Dengan menganalisis aspek: depth dan void, bentuk pembatas, dan pencahayaan, studi ini mengungkapkan mekanisme kerja pembatas ruang yang menggunakan kedalaman dan proksimitas melalui kontras materialitas dan pencahayaan akan meningkatkan sensasi ambiguitas, sehingga secara naluriah mengaktifkan ruang menjadi kaya pengalaman dan beresonansi secara emosional untuk spontaneous occupation, sehingga menjadikan pembatas spasial dalam threshold penting untuk dipertimbangkan.

This undergraduate thesis investigates the encounters between body and spatial delimiters to explore the threshold space with its ambiguity as a crucial spatial quality. This study is going to discuss the arrangement of ambiguity presented when reading threshold space as a form of encounter. Although threshold is often less considered, the ambiguous quality becomes a tool in extending the interpretation of a threshold through a series of differentiation. The exploration is done through a secondary observation from a literature study case of Herman Hertzberger Schools’ threshold. By analysing depth and void, delimiter shapes, and lighting aspects, the study reveals the operation mechanism of spatial delimiters using depth and proximities through contrasts of materialities and lighting would heightened the sense of ambiguity, thus instinctively activating the space to be experientially rich and emotionally resonant therefore seduced for spontaneous occupation, making the spatial delimiters within thresholds highly relevant to be considered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library