Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruth
"Laporan magang ini menggambarkan dan membahas Pajak Pertambahan Nilai PT. RDP yang bergerak di bidang solusi dokumen. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PT. RDP, pajak keluaran dan pajak masukan yang dimiliki oleh PT. RDP, menganalisis pajak terutang PT. RDP yang wajib dibayarkan ke Negara dan menganalisis pembayaran dan pelaporan SPT Masa PPN yang dilakukan oleh PT. RDP. Kesimpulan dari laporan ini adalah perusahaan telah menyajikan pajak terutangnya di laporan keuangan dengan benar, serta melakukan pembayaran dan pelaporan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

This report illustrates and describes the Value Added Tax of PT. RDP run business in document solutions. This report describes the calculation of Value Added Tax of PT. RDP includes output tax and input tax which is created by PT. RDP, analyzing tax payable of PT. RDP to be paid to the State, and analyze the payment and reporting of VAT return period conducted by PT. RDP. The conclusion of this report is the corporate has presented the tax payable in financial statement correctly, and make the payments and reporting in accordance with the time limits prescribed by the Directorate General of Taxation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth
"Hidrogel adalah salah satu jenis polimer yang dapat menyerap dan menyimpan air di dalam tubuhnya dalam jumlah besar. Salah satu parameter kinerja hidrogel adalah swelling ratio. Swelling ratio dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti morfologi hidrogel dan sifat bahan penyusun dari hidrogel. Pada penelitian ini diuji 2 sumber selulosa yaitu nata de coco dan eceng gondok. Selulosa keduanya diisolasi dan dijadikan bubuk. Selulosa dari kedua sumber diturunkan menjadi selulosa karboksimetil. Selulosa karboksimetil dijadikan hidrogel dengan menggunakan agen pengikat silang berupa asam sitrat dengan konsentrasi yang divariasikan yaitu 10, 15, dan 20 w/w CMC. Setiap hidrogel yang terbentuk akan diuji rasio pembengkakkan pada jam ke-1, 2, 3 dan 24. Hasil uji FTIR menunjukan bahwa baik selulosa, CMC maupun hidrogel sudah tebentuk dengan baik. Hasil uji swelling menunjukkan bahwa pada konsentrasi 10 dan 15 hidrogel yang terbentuk tidak stabil atau memiliki fraksi gel yang rendah, namun rasio pembengkakkan yang tinggi. Sedangkan untuk konsentrasi asam sitrat 20, hidrogel stabil dan hidrogel nata de coco memiliki swelling ratio yang tertinggi mencapai 2291. Untuk hybrid CMC nata de coco dan CMC eceng gondok 50:50 pada konsentrasi 20 terbentuk hidrogel dengan fraksi gel yang tinggi dengan swelling ratio dibawah hidrogel dari CMC yang bukan campuran yaitu sebesar 1171.

Hydrogel is one type of polimers that is able to absorp and retain water in huge amount in its body. A parameter of performance of hydrogel is swelling ratio In this research we use water hyacinth and nata de coco. Cellulose that contains in both material is being isolated until powdered cellulose is being achieved. Both type of cellulose is then being converted into CMC. Carboxymethylcellulose was converted into hydrogel using citric acid as crosslinker in aqueous solution. Concentration of citric acid has been variated into 3 variations, 10, 15, 20 w w CMC. For each hydrogel formed, it has been assesed in term of performance, existence of functional group and morphology. Swelling ratio assessment was conducted per hour, which is swelling ratio at 1st, 2nd, 3rd and twenty 24th hour. The result of FTIR showed that cellulose, CMC and hydrogel was succeeded to be formed. Swelling ratio assessment showed that at concentration of 10 and 15 the hydrogel gives huge swelling ratio but very poor in term gel fraction and stability. At concentration of 20 hydrogel found stable and had selling ratio of 2291 for nata de coco and 1862 for waterhyacinth. Finally for hybrid hydrogel at concentration of 20 citric acid and ratio of mixing between CMC nata de coco and CMC water hyacinth of 50 50, hydrogel formed shows good gel fraction but with decreasing swelling ratio which was 1171. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fraley, Ruth A.
New York: Neal-Schuman Publishers , 1990
022.3 FRA l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rocha, Ruth
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995
341.48 ROC ut (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rendell, Ruth
London: Hutchinson, 1999
823 REN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict, Ruth
New York: Cornell University, 1952
959.3 BEN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Lucy Ruth
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil telaah keaspekan dalam wacana bahasa Indonesia. Dengan bertumpu pada Teori Dwikomponen telaah ini menjawab (1) cara mengidentifikasi aspek dalam bahasa Indonesia, (2) cara menyatakan interaksi aspek situasi dengan argumen dan sudut pandang dalam proposisi, (3) perilaku semantis komponen aspek situasi dan sudut pandang dalam wacana bahasa Indonesia.
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa ada enam tipe verba dalam bahasa Indonesia, yakni (1) verba keadaan dengan ciri semantis kewaktuan [+statis] [+duratif][-telis]; (2) verba kegiatan dengan ciri semantis kewaktuan [-statis][+duratif][-telis]; (3) verba penyelesaian dengan ciri semantis kewaktuan [-statis],[+duratif][+telis]; (4) verba semelfaktif dengan ciri [-statis][-duratif][-telis], (5) verba pencapaian dengan ciri semantis kewaktuan [-statis][-duratif][+telis]; dan (6) verba perulangan dengan ciri semantik [-statis[+duratif][-telis][+berulang]. Tipe-tipe verba ini membentuk aspek situasi yang berinteraksi dengan komponen lain dalam proposisi, sehingga muncul pemertahanan Situasi atau pergeseran Situasi.
Makna aspektual yang dijumpai dalam wacana bahasa Indonesia adalah (l) makna aspektual perfektif, (2) makna aspektual imperfektif, dan (3) makna aspektual netral yang ditentukan berdasarkan interaksi antara tipe situasi dengan keterikatan titik akhir alamiah dalam situasi. Sudut pandang perfektif berinteraksi dengan situasi yang bertitik akhir alamiah, sedangkan sudut pandang imperfektif berinteraksi dengan situasi yang tidak bertitik akhir. Sudut pandang netral tidak berinteraksi dengan titik akhir.
Dari analisis makna aspektual dijumpai enam buah kerangka makna aspektual yakni (1) perfektif aktif, (2) perfektif pasif, (3) perfektif-imperfektif, (4) imperfektif, (5) imperfektif-perfektif, dan (6) netral. Kerangka makna aspektual itu ditentukan berdasarkan analisis makna aspektual dalam konstituen yang membentuk wacana. Telaah ini menghasilkan dua buah rumusan aspek dalam bahasa Indonesia dan enam rumusan aspek situasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
D230
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bennet, Ruth
London: Hodder & Stoughton, 1992
R 646.726 BEN t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Lucy Ruth
"Teori aspek yang berkembang dalam linguistik akhir-akhir ini banyak sekali. Salah satu di antara yang muthahir adalah teori aspek yang dikemukakan oleh Smith. Teori ini meliputi aspek situasi dan aspek sudut pandang. Aspek situasi diukur dengan ciri-ciri semantis kewaktuan kedinamisan, ketelisan dan keduratifan. Melalui ciri-ciri semantis kewaktuan ini dibedakan lima tipe situasi yakni tipe situasi keadaan, tipe situasi kegiatan, tipe situasi, penyelesaian, tipe situasi kesemelfaktifan, dan tipe situasi pencapaian. Melalui tipe-tipe situasi dalam suatu kalimat ditentukan aspek sudut pandang dalam wacana. Smith mengemukakan tiga jenis aspek sudut pandang yakni aspek perfektif, aspek imperfektif, dan aspek netral. Aspek situasi dan aspek sudut pandang dirumuskannya dalam sebuah Struktur Representasi Wacana, dengan kaidah komposisional.

This paper presents a unified theory of aspect as a parameter of Universal Grammar. Smith provides an unusual combination of syntactic, semantic and pragmatic approaches to a single domain as well as detailed linguistic analyses of languages with very different aspectual systems. Extensive discussion of the linguistic evidence is complemented by a formal semantic treatment, set in the framework of Discourse Representation Theory. The analysis offers an explicit procedure to arrive at the aspectual meaning of a sentence from its syntactic surface structure. Among the theoretical innovations are a principled account of the interaction between viewpoint aspect and situation type."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ruth
"Skripsi ini membahas gambaran kejadian Sick Building Syndrome (SBS) dan faktor-faktor yang berhubungan pada karyawan PT. Elnusa Tbk di kantor pusat graha Elnusa Tahun 2009. Sick Building Syndrome atau SBS merupakan sekumpulan gejala gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang bekerja di gedung gedung bertingkat. Penelitian SBS di Indonesia telah menunjukkan angka yang relatif tinggi. Diduga penyebab dari SBS ini adalah kurangnya ventilasi di dalam gedung serta kinerja penyejuk udara (AC) yang buruk. Selain itu, ada sumber radikal bebas lain seperti mesin fotokopi, printer, mesin faksimili, pengharum ruangan, larutan pembersih, atau bahan kain pelapis dinding.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihan gambaran kejadian Sick Building Syndrome dan faktorfaktor yang berhubungan pada karyawan PT. Elnusa Tbk di kantor pusat gedung Graha Elnusa Tahun 2009. Desain penelitian ini adalah crosssectional dan populasi yang di teliti adalah karyawan PT. Elnusa Tbk yang berada di lokasi pengukuran (suhu dan kelembaban udara) Graha Elnusa. Data yang digunakan adalah data primer, data perusahaan, pengukuran suhu dan kelembaban, dan observasi.
Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah, dari 152 responden yang mengalami kasus SBS di Graha Elnusa tahun 2009, hanya 56 responden (36,8%). Karakteristik responden yang mengalami kasus SBS adalah sebagai berikut 30 responden (33,7%). Yang lebih berisiko mengalami SBS yaitu responden yang berjenis kelamin wanita, responden yang berusia antara 21-30 tahun, responden bekerja kurang dari sama dengan 5 tahun (38,5%), responden yang tidak mempunyai kebiasaan merokok dalam ruangan (37,2%) dan responden yang mempunyai kondisi psikososial yang baik (37%).
Penelitian kualitas udara dalam ruang (fisik, kimia, dan mikrobiologi) sangat berperan dalam menanggulangi masalah Sick Building syndrome. Selain itu penelitian mengenai pencahayaan juga diperlukan karena pencahayaan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya SBS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>