Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
Rusman
Jakarta: Rajawali, 2009
375 RUS m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rusman
"ELISA merupakan metode alternatif untuk mendeteksi residu tetrasiklin pada produk hewan. SÃntesis imunogen tetrasiklin dan produksi antibodi anti tetrasiklin merupakan dua tahapan penting yang harus dilakukan jika ingin melakukan analisis residu tetrasiklin dengan metode ELISA. Metode tolidin dan metode NCS dapat digunakan untuk mensintesis imunogen tetrasiklin. Imunogen TC-Tolidin-BSA berwarna ungu dan menyerap pada dua λ maks yaitu 277 nm dan 491 nm, sedangkan imunogen TC-NCS-BSA berwarna kuning kecoklatan dan menyerap pada dua λ maks yaitu 278 nm dan 322 nm. Hasil KLT dan HPLC menunjukan bahwa kedua imunogen yang dihasilkan cukup murni. Dari hasil SDS-PAGE dapat diperkirakan BM dari TC-Tolidin-BSA adalah sebesar 71.219 Da sedangkan BM TC-NCS-BSA sebesar 70.501 Da. Nilai BM dari kedua imunogen tetrasiklin lebih besar dibandingkan BM dari BSA (berbanding terbalik dengan Rf), hal ini menunjukkan bahwa imunogen sudah terbentuk. Produksi antibodi anti tetrasiklin dilakukan dengan cara imunisasi imunogen TC-Tolidin-BSA dan TC-NCS-BSA pada perbandingan 1:75 terhadap kelinci white New Zealand berkelamin jantan. Purifikasi antibodi dilakukan dengan protein A sepharose yang spesifik mengikat IgG. Konsentrasi IgG tertinggi dari kedua imunogen terdapat pada fraksi 1, yaitu sebesar 10.93 mg/mL untuk imunogen TC-Tolidin-BSA dan 10.61 mg/ mLuntuk TC-NCS-BSA. Hasil SDS-PAGE terhadap antibodi menunjukkan bahwa IgG terurai menjadi 2 pita (rantai ringan dan rantai berat).
ELISA is an alternative method for detecting tetracycline residues in animal products. This method has been known as rapid, sensitive, specific, and cost-effective analysis. Synthesis of tetracycline immunogen and production of anti-tetracycline antibody are two important steps which must be done if we like to analysis of tetracycline residues with ELISA. Tolidine and NCS methods applicable to synthesis of tetracycline immunogens. Tolidine method produce a purple immunogen (TC-Tolidine-BSA) and absorb at two maximum wavelength (277 nm and 491 nm), while NCS method produce a yellowish-brown immunogen (TC-NCS-BSA) and absorb at two maximum wavelength (278 nm and 322 nm). TLC and HPLC result show that both of immunogens have good purity because have not contain free tetracycline and residue of reagent. From result of SDS-PAGE can be estimated molecular weight (MW) of TC-TOLIDINBSA equal to 71.219 Da while MW of TC-NCS-BSA equal to 70.501 Da. The value of MW from both of immunogens is higher than BSA (smaller Rf), this fact indicate that immunogen have been formed. Anti-tetracycline antibody produced by immunizing of immunogens at comparison of the same concentration BSA and Tetrasiklin ( 1:75) to male white New Zealand rabbit. The antibody purified by protein A sepharose that specific coating IgG. The highest concentration of IgG from both immunogen list on fraction 1 (10.93 mg/mL for TC-Tolidin-BSA dan 10.61 mg/ mL for TC-NCS-BSA). SDS-PAGE result show that IgG has been divided into two band (heavy chains and light chains)."
2007
T40099
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rusman
Jakarta: Rajawali, 2013
371.3 RUS m (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rusman
Jakarta: Rajawali, 2012
375 RUS m (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rusman
Jakarta : Rajawali, 2012
371.334 RUS p (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Roosmalawati Rusman
Jakarta: PPT-LIPI, 1999
304.64 ROS t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Rusman
"Ukuran kinerju dalam perawalcm pesawat lerbang hams berhubungan dengan srraregi organisaxi peruxahaan sehingga dapa! menyediakan irgbrmasi yang berguna untuk membual kepulusan yang efelciff YUM): penelihan ini adalah zmluk mendapalkan lndikaror Kinerja Kunci (IKIQ munryemen perawaian pesawa! lerbung perusuhaan penerbungan nasiunal. .lumlah IKK yang dire/comendasikan berjumlalz dw puluh ng'uh. [KK yang berhubungan dengan keandalan. perencanaan dan peryhdwulan perawatan pesawa! lerbang merupakan kelompok indikaror yang penling. Perusuhaan penerbangan navional mengontrak/can 30~90% perawalan pesawar rerbang F alczor yang merykzdi pertimbangan mengapa kontrak perawaran dilakukun adalah kelersediaan peralatan dan sumber daya manusia.
Performance measures in aircraft maintenance should be linked to the organization 's strategy in order to provide usqiil informationfor making ejective decisions. This paper identifies the need of Key Performance Indicators (KPIs) for managing aircrap maintenance in airlines industries. Respondents recommended rwenly-sewn indicators. Reliability planning and sdzeduling KPIs is are important group indicators. Indonesian airlines companies outsourced about 30 to 90% of their total maintenance activities to third-party aircraft maintenance providers. Most respondents indicate that the need of special equipment, tooling and special labor skills were major reasons for outsourcing aircraj? maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6472
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Panjaitan, J.T. Rusman
Jakarta: Legiun Veteran RI, 2003
920 PAN r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yudi Rusman
1993
S29879
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riza Rusman
1987
S17636
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library