Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paulus Rudolf Yuniarto
"Penelitian ini mengetengahkan gambaran tentang persentuhan kebudayaan dan proses adaptasi di dalam kehidupan sehari-hari dunia usaha kaum migran Indonesia di Taiwan. Gambaran ini dapat dilihat melalui bentuk-bentuk strategi bertahan yang dijalankan dan berbagai bentuk jaringan sosial yang tercipta pada kelompok pengusaha ini. Institusi sosial muncul sebagai implikasi dari strategi rumah tangga yang dijalankan serta jaringan usaha yang mereka bangun, melalui penggunaan simbol atau identitas kebudayaan yang ada dalam lingkungan sosial mereka. Penelitian kualitatif menggunakan metode etnografi.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa optimalisasi menciptakan prestasi dan produksi dalam bekerja, bernegosiasi dengan lingkungan setempat dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma setempat, sangat ditentukan oleh kemampuan pekerja migran usahawan ini dalam melakukan proses adaptasi ketika dia ingin menjalankan usaha dan mensiasati kehidupan yang mereka alami, maupun dalam melakukan jaringan sosial dan manipulasi identitas mereka.

This research is conducted in order to study about Indonesian migrant entrepeneurship in Taiwan. This thesis to identify and examine form of strategic adaptation and its impact experience at migrant workers entrepeneur, as well as their strategy to deal with the problems emerged, and describing recent condition is due to the Indonesian migrant condition in Taiwan. The research used qualitative paradigm with ethnography approach.
The result of this research showed that Indonesia migrant workers entrepeneur responses on daily live and working place and migrant situation create some strategic in their household and in their business. Also, Indonesian migrant workers entrepeneur in the destination area/place usually were involved themselves in developing certain social groups or network. and strategic adaptation. Such groups or networks function as source for fulfilling everyday social needs as well as source information on another better jobs opportunity and tool?s to adaptation on ?migrant culture? situation in Taiwan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27747
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Yuniarto
"Keberadaan migran Indonesia di Taiwan didominasi oleh pekerja pabrik dan sektor rumah tangga. Mereka adalah kelompok minoritas yang berjuang untuk bertahan hidup. Mereka diberi label sebagai kelompok yang tidak berpendidikan, konsumtif, dan tidak memiliki orientasi masa depan. Terdapat kepedulian terhadap kondisi para migran, salah satunya dari kelompok pengusaha kecil Indonesia yang berjiwa sosial. Mereka melakukan aksi kegiatan sosial-keagamaan yang terkait dengan komunitas pekerja migran. Kerjasama/hubungan antara pengusaha dengan pekerja migran ini menciptakan rasa solidaritas kelompok dan membangun rasa kebersamaan di antara mereka. Ada tiga faktor penting pembentuk kondisi ini: posisi marjinal sebagai migran, nilai agama, dan rasa keprihatinan sosial. Melalui analisis pengalaman religius dari pengusaha dan dalam kegiatan sosial-keagamaan, tulisan ini memperlihatkan efek positif antara aktivitas bisnis dan penerapan nilai agama, yang menjadi alat pembentuk identitas diri imigran, rasa solidaritas, kepemimpinan, dan penerapan kerja kolektif masyarakat migran Indonesia di Taiwan. Tulisan ini berdasarkan pengamatan dari kegiatan sehari-hari masyarakat migran dan wawancara mendalam terhadap pengusaha Indonesia pada bulan Juni hingga Desember 2014. Metode penelitian etnografi digunakan dalam penelitian untuk mengeksplorasi sejauh mana proses hubungan sosial migran-pengusaha terhadap pembentukan solidaritas komunitas migran melalui praktek kewirausahaan sosial-religius yang dijalankan.

Indonesian migrants in Taiwan have been dominated by low skilled workers who are labelled uneducated sojourners, consumptive, the misplacement of future orientation, and a minority group struggling to survive. Several individuals concern about the migrant condition, and they are so-called migrant social entrepreneurs. Through social-religious activities and interrelations with the migrant worker community, the Indonesian entrepreneurs have created solidarity for migrant workers’ to generate living conditions that are more favourable and improve their livelihoods. Three important factors shape this condition: the marginal position of second-class migrant workers-immigrants, the virtuous value of religion, and social apprehension. Thorough analysing the religious experiences of entrepreneurs and social-religious activities, this paper shows the positive effects of the relationship between business activities and religious value application, which establish the immigrant self-identity, solidarity, leadership, and collective work formation of the Indonesian migrant community in Taiwan. The primary data is based on the observation of participants’ daily business activities and in-depth interviews with Indonesian entrepreneurs from June to December 2014. The ethnographic research method is applied as a means to explore the effect that migrant-entrepreneur social relations have on the mode of entrepreneurship practices."
Tokyo: Department of Anthropology Tokyo Metropolitan University, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library