Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romadhona
"Saat ini Indonesia masih menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi akan berdampak buruk bagi lingkungan, maka dari itu untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dibutuhkan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, salah satunya adalah Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Penelitian ini membahas mengenai analisa ekonomi perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Apartemen Taman Melati Depok yang terhubung jaringan PLN dengan software PVSyst. Rencana PLTS ini akan dibangun di atap Apartemen dengan menggunakan luas 437 m2 dengan daya yang dibangkitkan 90400 Wp. Menggunakan modul surya dengan kapasitas 565 wp sebanyak 160 modul. PLTS ini dapat menghasilkan listrik per tahun 116600 kWh/tahun. Cost Of Energy (COE) PLTS ini sebesar Rp. 828.07/kWh. Analisa Ekonomi menggunakan Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback Period (DPP) untuk menentukan layak atau tidak pembangunan PLTS ini. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai NPV sebesar Rp. 460,053,817.28, sedangkan nilai PI sebesar 1.394, dan nilai DPP sekitar 15 tahun 4 bulan lebih cepat dari umur proyek yaitu 30 tahun. Dengan demikian investasi Proyek PLTS Apartemen Taman Melati layak untuk dilanjutkan.

Currently, Indonesia is still using fossil fuel power plants. The high use of fossil fuels will harm the environment, therefore to reduce the use of fossil fuels, it is necessary to develop renewable energy power plants, one of which is a solar photovoltaic power plant. This study discusses the economic analysis of planning a soalr photovoltaic power plant at the Taman Melati Depok Apartment which is connected to the PLN network with the PVsyst software. This PLTS plan will be built on the roof of the apartment using an area of 437 m2 with generated power of 90,400 Wp. Using solar modules with a capacity of 565 Wp as many as 160 modules. This PLTS can generate electricity per year 116600 kWh/year. The Cost of Energy (COE) for this PLTS is Rp. 828.07/kWh. Economic analysis uses Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), and Discounted Payback Period (DPP) to determine whether this PLTS is feasible or not. Based on the calculation result, the NPV value is Rp. 460,053,817.28, while the PI value is 1.394 and the DPP value is around 15 years and 4 months, which is faster than the project age, which is 30 years. Thus the investment in the Taman Melati Apartment PLTS project is feasible to continue. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novilia Romadhona
"Perbankan Indonesia terus mengalami perubahan bentuk dan karakter secara signifikan pada beberapa dekade terakhir. Perubahan kebijakan-kebijakan dan regulasi perbankan, tekanan kompetisi dalam pasar perbankan dan keuangan, serta tuntutan kinerja menyebabkan bank harus dikelola secara lebih proaktif terhadap kondisi dan potensi bisnis.
Perbankan sebagai lembaga perantara keuangan saat ini semakin dilihat sebagai salah satu media translasi dan transformasi risiko dari pemilik dana yang pada umumnya bersifat risk averse. Kemampuan perbankan dalam mengelola risiko semakin menjadi perhatian sejalan dengan peningkatan volume dan kompleksitas operasional bisnis, peningkatan frekuensi dan jumlah kerugian perbankan akibat tindakan kriminal yang melibatkan pihak internal (pekerja bank) dan eksternal (nasabah) serta beberapa kejadian seperti bencana alam, kebakaran, dan serangan terorisme telah mengakibatkan kerugian yang sangat signifikan pada suatu sistem perbankan yang dapat mengakibatkan collapsenya suatu bank.
Berdasarkan ketentuan Basel II,maka bank berupaya untuk menerapkan internal model dalam perhitungan rasio modalnya terutama untuk mengetahui seberapa besar potensi kerugian yang akan dilanggung oleh bank di masa yang akan datang. Dengan diterapkannya internal model, otomatis akan berpengaruh terhadap komposisi Modal bank dan kemampuan ekspansinya. Untuk itu diperlukannya suatu data base yang mencatat kejadian yang menimbulkan kcrugian pada bank.
Sesuai hasil pengamatan terhadap manajemen risiko operasional Bank DEF ditemukan bahwa bank tersebut menghadapi risiko operasional namun tidak memiliki metode pengukuran risiko yang akurat sehingga memerlukan adanya pendekatan alternatif yang lebih baik dalam mengukur risiko tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam rangka memberikan salah satu solusi dalam penghitungan risiko operasional, dilakukan penelitian untuk menentukan model estimasi probabilitas frekuensi dan severity of loss yang tepat dengan metode Aggregating Value at Risk (VaR) dalam manajemen risiko operasional Bank DEF.
Data historis risiko operasional yang digunakan (Loss Event Data Base/LEDB) bersumber dari hasil audit internal. Selanjutnya dengan metode Aggregating VaR akan dibentuk Aggregated Loss Distribution dengan mengaggregasi dua distribusi yaitu fitted frequency dan fitted severity distribusi, kemudian dilakukan perhitungan potensi kerugian maksimal operasional dengan pendekatan Value at Risk (OpVaR) berdasarkan metode quantile dengan tingkat keyakinan 95%.
Total OpVaR merupakan estimasi potensi kerugian maksimal total yang dapat terjadi pada suatu waktu dengan tingkat kepercayaan tertentu, berdasarkan data historis risiko operasional yang pemah terjadi. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa total nilai Operational Value at Risk (OpVaR) Bank DEF sebesar Rp25.942.954.779.
Berdasarkan uji back testing yang telah dilakukan maka atas hasil estimasi VaR dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa metode Aggregating VaR dapat diimplementasikan sebagai alai ukur besarnya risiko operasional. Mengingat sedang dikembangkannya internal model dalam penghitungan risiko operasional maka di masa mendatang Bank DEF dapat menggunakan Metode Aggregating VaR dalam perhitungan risiko operasional untuk basil yang lebih baik dan akurat.

In the last decade, Indonesian banking constantly develops and changes in size and characters. Many factors have caused banks to manage proactively focusing in business condition and potential, such as new regulation and policies in banking, the nature of bank and Financial Institution competitiveness, and business efficiency target.
Many risk adverse investors use banks role as one of intermediate financial institutions to deal with their money. Consequently, the need of risk management in banking is required since volume and business operational activities rise in bank. Financial impact in Illegal business activity between internal parts (bank staff) and external parts (customer) and several events such as natural disaster, fire, and terrorist attack have caused significant loses in banking system that could led to bank collapses.
Banking industry regulation-under Basel II Accord requires banks to implement internal model in measuring their capital ratio in sequence to predict how large their potential losses in the future in a certain time horizon and certain level degree of freedom. The result automatically will influence bank capital and expansion target. Further, data base to record all operational losses is needed.
The research found that Bank DEE; was faced potential operational losses when managing its operational risk. Nevertheless, Bank DEF did not have appropriate and accurate method in measuring operational losses, so that it should need an alternative approach. Concerning this situation, this research proposes a solution in measuring operational risk at Bank DEF.
Operational risk historical data (Loss Event Data Base (LEDB) were provided by DEF Bank Internal Audit Division. The aggregated loss distribution is resulted from two distributions (fitted frequency and severity) by applying aggregating VaR method with a confidence level 95%.
Operational Value at Risk (OpVaR) total is the total maximum potential losses estimation over a certain time horizon and with a certain degree of confidence level, based on historical data. The research concludes that the total Operational Value at Risk amount is Rp.25.942.954.779 with 95% degree of confidence.
Based on the back testing Value at Risk estimation was not rejected. The result showed that banks could implement aggregating VaR method to measure its operational risk, and as such Bank DEF is suggested to implement the method for its risk management system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 18314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Romadhona
"Sajak yang ditulis oleh anak mencerminkan perkembangan bahasa dan kosakata mereka. Sajak juga memperlihatkan pemahaman mereka tentang lingkungan sekitar. Sementara itu, latar belakang sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kemampuan bahasa seorang anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Romadhona
"Pada proses pemurnian gas dari komponen - komponen pengotornya, diterapkan prinsip adsorpsi. Adsorpsi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang ada dalam suatu campuran. Pemisahan yang terjadi pada adsorpsi ini terjadi karena adanya perbedaan afinitas suatu komponen terhadap adsorben yang ada pada kolom adsorpsi sehingga dengan demikian komponen tersebut dapat dipisahkan. Salah satu persamaan yang paling sering digunakan dalam menggambarkan proses adsorpsi adalah persamaan Langmuir. Persamaan ini dapat menjelaskan fenomena adsorpsi gas pada tekanan rendah dengan baik tetapi pada kondisi adsorpsi gas tekanan tinggi, data yang dihasilkan dengan menggunakan persamaan ini tidaklah baik. Hal ini disebabkan terutama karena persamaan Langmuir menggambarkan kondisi adsorpsi absolut sedangkan untuk data eksperimen didasarkan pada persamaan adsorpsi Gibbs, dimana ada perbedaan persepsi dalam menyatakan volum gas yang terlibat.
Penelitian ini bermaksud untuk melakukan modifikasi terhadap persamaan Langmuir dalam merepresentasikan data eksperimen adsorpsi gas pada tekanan tinggi. Sehingga kelemahan dari persamaan Langmuir dalam merepresentasikan data eksperimen pada kondisi ini dapat teratasi atau menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persamaan hasil modifikasi merepresentasikan data eksperimen lebih baik dibandingkan persamaan Langmuir. Hal ini dapat ditunjukkan secara umum dari nilai AAPD (Average Absolute Percent Deviation) persamaan modifikasi lebih rendah dibandingkan nilai AAPD persamaan Langmuir.
Hasil pengolahan data dengan persamaan modifikasi dengan menggunakan karbon aktif sebagai adsorben memiliki nilai AAPD sebesar 3,04 sedangkan untuk persamaan Langmuir sebesar 3,54. Begitu pula dengan hasil pengolahan data yang menggunakan zeolit dan batu bara sebagai adsorben. Nilai AAPD persamaan modifikasi dengan zeolit sebagai adsorben sebesar 3,75 dan nilai AAPD persamaan Langmuirnya sebesar 4,09. Nilai AAPD untuk sistem yang diolah dengan menggunakan persamaan modifikasi dengan batu bara sebagai adsorben lebih rendah dibandingkan dengan nilai AAPD persamaan Langmuirnya. Nilai AAPD persamaan modifikasi dengan batu bara sebagai adsorben sebesar 0,69 sedangkan nilai AAPD persamaan Langmuirnya sebesar 0,73.

Adsorption is a method which used to separate a mixed into components. Separation can occur because of affinity differentiation from one component into adsorbent than others component at adsorption coloumn. Principle of adsorption is applied for gas purification from impurities. Langmuir model is an equation which usually used for represent adsorption process. This model can explain gas adsorption phenomenon at low pressure very good but it couldn't do that at high pressure. At high pressure a data which represented by this model is not fit with experiment data, it's ultimately because of Langmuir model represented adsorption proces based on absolute adsorption, meanwhile experiment data represented adsorption process based on Gibbs adsorption. There are differentiation gas volume involved perseption between absolute adsorption and Gibbs adsorption. The experiment is conducted to modify Langmuir model.
An objective of experiment is try to solve a weakness of Langmuir model when it represent gas adsorption data at high pressure. From experiment a weakness of Langmuir model to represent gas adosprtion data at high pressure try to be solved so it will be better than before. We can know about it from AAPD (Average Absolute Percent Deviation) both for Langmuir model or modification model. As generally, result of experiment shows that modification model had better performance than Langmuir model on represent gas adsorption data which it's show AAPD value from modification lower than AAPD value from Langmuir model.
From data calculation with modification model the AAPD value of a system which used activated carbon as adsorbent is 3.04. Meanwhile for data calculation with Langmuir model in the same system, the AAPD value is 3,54. We also can find out this result in data calculation of a system which used zeolit and coal as adsorbent. Data calculation with modification model got AAPD value of a system which used zeolit as adsorbent is 3,75 but in the same system which used calculation with Langmuir model got it's value as 4,09. And for data calculation with modification model got AAPD value of a system which used coal as adsorbent is 0,69, in otherwise calculation with Langmuir model got AAPD value as 0,73.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52200
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Nur Romadhona
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas strategi manufaktur berdasarkan pengaruhnya pada tiap kinerja perusahaan serta memetakan prioritas utama dari strategi manufaktur yang diaplikasikan oleh produsen komponen sepeda motor saat ini. Penulis menemukan hubungan signifikan antara strategi manufaktur dengan kinerja perusahaan. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa strategi manufaktur yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manufaktur hanya kualitas dan biaya sedangkan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial adalah pengiriman, kualitas, dan biaya. Kualitas adalah prioritas utama pada strategi manufaktur yang harus diperhatikan untuk peningkatan kinerja manufaktur diikuti oleh strategi biaya. Untuk kinerja finansial, prioritas utama, kedua, dan ketiga yaitu biaya, kualitas, dan pengiriman. Bila dibandingkan dengan pemetaan, dimana strategi pengiriman menjadi prioritas utama sebagian besar produsen komponen sepeda motor, produsen juga harus mempertimbangkan strategi kualitas dan biaya sebagai strategi yang harus lebih diprioritaskan karena pengaruhnya terhadap kedua kinerja baik manufaktur maupun finansial.

This research is used to determine the priority of manufacturing strategy based on its effect on company performances and map the first priority of manufacturing strategy that applied in motorcycle component maker recently. The author found significant relationship between manufacturing strategy and firm performances. The findings also indicate that quality and cost are manufacturing strategy variables that influence manufacturing performance also delivery, quality, and cost significantly effect financial performance. Quality is the first priority in manufacturing strategy that affect manufacturing performance, followed by cost strategy. In the other hand, cost becomes the first priority followed by quality and delivery. Compared by data mapping, motorcycle component production company have to consider quality and cost as the most prior manufacturing strategy instead of delivery (as the most prior manufacturing strategy)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Indah Romadhona
"Seorang Notaris, dalam menjalankan kewenangannya, sebelum membuat akta otentik harus cermat dan seksama dimana hal ini sesuai dengan Pasal 16 ayat (1) Undang-undang Jabatan Notaris. Notaris mempunyai peranan untuk menentukan suatu tindakan dapat dituangkan dalam bentuk akta atau tidak. Sebelum sampai pada keputusan seperti ini, Notaris harus mempertimbangkan dan melihat semua dokumen yang diperlihatkan kepada Notaris. Penting adanya dokumen pendukung atau penunjang untuk dibuatnya suatu akta otentik. Tanpa adanya dokumen pendukung sebagai dasar dibuatnya akta otentik, maka bisa saja dikemudian hari Notaris yang membuat akta otentik tersebut dituntut oleh pihak yang haknya hilang akibat akta tersebut. Selain itu, masalah keotentisitas dari akta tersebut sudah pasti akan dipermasalahkan. Penulis kemudian meneliti permasalahan ini dengan metode penelitian yuridis normatif, dimana penulis dalam meneliti permasalahan ini dengan metode penelitian deskriptif analitis.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa walaupun Notaris hanya mencatatkan/menuliskan apa-apa yang dikehendaki dan dikemukakan oleh para pihak yang menghadap Notaris tersebut. Tidak ada kewajiban bagi Notaris untuk menyelidiki secara materil apa-apa (hal-hal) yang dikemukakan oleh penghadap di hadapan Notaris tersebut, namun dengan adanya dokumen penunjang akan meminimalisir kesalahan Notaris dalam pembuatan akta dan mencegah terjadinya segala macam gugatan, tuntutan, ataupun sengketa yang mungkin akan timbul dikemudian hari terkait dengan akta yang dibuatnya. Akibat dari akta yang dibuat yaitu akta tersebut tetap sah dan mengikat sepanjang tidak ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa akta tersebut menjadi batal atau menjadi akta dibawah tangan.

A Notary in carrying out its authority, before making authentic act must be careful and thorough where it is in accordance in Article 16 paragraph (1) of Notary Act. Notary has a role to determine a course of action can be manifested in deed or not. Before coming to decision like that, Notary must be consider and take a look at all the documents that were presented to the Notary. Supporting document is important to made an authentic deed. Without supporting document as the basis of authentic deed, the in the future the Notary who makes the authentic deed is prosecuted by the party whose the rights have been lost as the consequence of the deed. The author the examine this problem with normative juridical research method, which the author examine this problem with descriptive analytical research method.
From the result of this study concluded that although the Notary only record/write down anything that desired and stated by the parties who facing the Notary. There is no obligation for the Notary to investigate any material (things) are expressed by the parties in facing the Notary, but with supporting document will minimalize errors in the Notary deed and prevent all lawsuit, claims, disputes that might be happen in the future related with the deed that Notary made. The consequence of the deed without supporting document is the certificate remains valid and binding as long as there is no court verdict which has had permanent legal forced which states that the certificate be cancelled or loss of authenticity.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Romadhona
"ABSTRAK
Konteks bisnis selalu merupakan konteks yang penting dalam komunikasi antar budaya karena pada konteks inilah sebagian besar kontak antar budaya terjadi. Penelitian kualitatif dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis ini bertujuan untuk memahami pengalaman adaptasi budaya yang dilakukan oleh perwakilan perdagangan dalam konteks diplomasi bisnis internasional dan bagaimana mindfulness berperan dalam proses adaptasi tersebut. Dalam studi ini ditemukan bahwa prinsip-prinsip mindfulness dalam komunikasi antar budaya berperan penting dalam proses adaptasi perwakilan perdagangan di luar negeri; dan dengannya pula perwakilan perdagangan berhasil melakukan tugas sebagai diplomat dan negosiator bisnis yang mewakili kepentingan negara.

ABSTRACT
Business context has always been a prominent context in intercultural communication as it places people from different cultures in one common situation that is to trade. This qualitative research uses Interpretative Phenomenological Analysis and attempts to comprehend the cultural adaptation experienced by trade representatives in their attempt to comply with their negotiation counterparts and to win business negotiations. It also tries to show how mindfulness plays its vital part in the adaptation process. The study shows the significance of mindfulness in the adaptation process of Indonesian trade representatives in other countries; mindfulness also proves to be an important characteristic with which trade representatives are able to achieve successes at both international diplomation and business negotiation."
2016
T45345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Sari Romadhona
"

Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) merupakan suatu kebijakan Pemerintah denga tujuan memenuhi jumlah dokter spesialis yang jumlahnya kurang dan distribusinya tidak merata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi persepsi peserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat tentang  WKDS Tahun 2019. Desain pada penelitian ini adalah crosssectional dengan jenis data kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa variabel pengetahuan (p value 0,038), harapan (p value 0,0001), jenis rumah sakit (p value 0,003) dan lingkungan kerja (p value 0,0001) perserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi tentang program WKDS, sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi persepsi tentang program WKDS dengan OR 29,4 adalah lingkungan kerja. 


The Specialist compulsory Work Program (WKDS) is a Government policy with the aim of meeting the number of specialist doctors whose numbers are lacking and the distribution is not evenly distributed. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the perceptions of participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province on WKDS in 2019. The design in this study was cross sectional with quantitative data types. The results of the study illustrate that knowledge variables (p value 0.038), expectations (p value 0.0001), types of hospitals (p value 0.003) and work environment (p value 0.0001) participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province The year 2019 has a significant relationship to the perception of the WKDS program, while the dominant factor that influences the perception of the WKDS program OR 29.4 is the work environment. 

"
2019
T53622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martha Romadhona
"Motivasi remaja dalam berekreasi memiliki berbagai faktor yang beragam sesuai dengan klasifikasi wilayahnya. Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Ngasem merupakan Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Kediri, kedua kecamatan tersebut memiliki klasifikasi wilayah yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisa apakah terdapat perbedaan motivasi rekreasi remaja berdasarkan karakteristik wilayah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi, aktivitas, destinasi, jarak, biaya, dan frekuensi. Hasil dari Penelitian ini adalah Klasifikasi Motivasi remaja perkotaan cenderung memiliki klasifikasi Physical Motivation dimana aktivitas yang dilakukan merupakan kegiatan kebutuhan fisik, seperti jalan-jalan, relaksasi, atau bersantai. Sedangkan untuk remaja di wilayah perdesaan cenderung memiliki klasifikasi Social Motivation hal ini dipengaruhi oleh Motivasi eksternal dari remaja wilayah perdesaan yang cenderung karena ajakan teman. Remaja wilayah perkotaan dan perdesaan dilihat dari Motivasi Internal tidak memiliki perbedaan yang signifikan dimana pada kedua wilayah lebih cenderung alasan biaya sebagai motivasi internalnya. Jika dilihat dari Motivasi Eksternal remaja pada wilayah perkotaan lebih banyak mempertimbangkan fasilitas dalam memilih destinasi, sedangkan remaja pada wilayah perdesaan lebih cenderung kepada ajakan teman sebagai motivasinya. Remaja di perkotaan memiliki jangkauan rekreasi yang lebih kecil daripada remaja perdesaan, hal ini dikarenakan jarak menuju pusat fasilitas kota yang lebih dekat daripada wilayah perdesaan.

Motivation of adolescents in recreation has a variety of factors that vary according to the classification of the region. Subdistricts of Banyakan and Ngasem Subdistricts are Sub- Districts which border directly with the City of Kediri, the two Sub-Districts have different regional classifications. Therefore, this study aims to describe and analyze whether there are differences in adolescent recreation motivation based on regional characteristics. The variables used in this study are motivation, activity, destination, distance, cost, and frequency. The results of this study are the Classification of Motivation urban adolescents tend to have a Physical Motivation classification where the activities carried out are physical needs activities, such as walking, relaxation, or just relaxing. Whereas adolescents in rural areas tend to have a Social Motivation classification, this is influenced by the external motivation of rural adolescents who tend to be due to the invitation of friends. Teenagers in urban and rural areas viewed from Internal Motivation does not have a significant difference where in the two regions are more likely to reason for costs as internal motivation. When viewed from External Motivation, adolescents in urban areas consider more facilities in choosing destinations, while adolescents in rural areas are more likely to invite friends as motivation. Adolescents in urban areas have a smaller range of recreation than rural adolescents, this is because the distance to the center of urban facilities is closer than that of rural areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzon Romadhona
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh keberagaman gender pada dewan direksi dan dewan pengawas syariah secara terpisah terhadap kinerja keuangan pada bank syariah di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Penelitian menggunakan sampel 43 perusahaan perbankan yang beroperasi dan memiliki kantor pusat di Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Bangladesh selama periode 2016 hingga 2020 dengan pengolahan regresi data panel menggunakan metode OLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman gender pada dewan pengawas syariah secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan bank syariah yang diukur dengan proksi ROA dan ROE. Namun, keberagaman gender pada dewan direksi tidak ditemukan memiliki peran terhadap kinerja keuangan bank syariah.

This study aims to understand the effect of gender diversity on the board of directors and sharia supervisory board separately on the financial performance of Islamic banks in Southeast Asia and South Asia. This study uses a sample of 43 sharia-based banking companies that operate and have head offices in Indonesia, Malaysia, Pakistan, and Bangladesh during the period 2016 to 2020 with panel data regression processing using the OLS method. The results showed that gender diversity on the sharia supervisory board had a significant positive effect on the financial performance of Islamic banks as measured by ROA and ROE proxies. However, gender diversity on the board of directors was not found to have a role in the financial performance of Islamic banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>