Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Zahara
"ABSTRAK
Fonologi Bahasa Bima dialek Bima (BBDB) belum pernah diteliti orang, padahal banyak unsur fonologi yang menarik untuk dibicarakan di dalamnya. Adapun ciri-ciri fonologi bahasa Bima secara umum telah ada beberapa orang sarjana yang membicarakannya, walaupun hanya sepintas lalu. Mereka tidak menjelaskan dialek mana atau ragam apa yang mereka bicarakan . Sehingga sampai sekarang belum ada rumusan yang jelas mengenai deskripsi fonolog i bahasa yang d ipakai di kabupaten Bima. Dalam penelitian ini saya membicarakan deskripsi fonologi bahasa Bima dengan memilih salah satu dialek bahasa Bima dari lima dialek yang ada, sebagai titik pengamatan yaitu Bahasa Bima dialek Bima.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mencari unsur-unsur fonologi BBDB. Unsur-unsur fonologi tersebut saya analisis menjadi tiga bagian, yaitu analisis fonetik, fonemik din fonotaktik. Analisis fonetik menyelidiki bunyi-bunyi BBDB yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, analisis fonemik mencari fonem-fonen BBDB, dan analisis fonotaktik untuk mencari pola suku kata.
Penelitian ini berguna untuk memberi sumbangan terha_dap i lmu fonologi melalui informasi unsur-unsur fonologi BBDB, juga memberi kan sumbangan bagi pemahaman tentang deskripsi fonologi BBDB.
Dari penelitian ini secara garis besar dapat disimpulkan:
(1) BBDB memiliki bunyi yang dihasilkan dengan arah arus udara ingresi yang foneris, yaitu [ b< ] dan [ d< ]; (2) BBDB memiliki fonem glotal / ? / dan tidak memiliki diftong; (3) Deret vokalnya merupakan vokal rangkap; (4) semua kata dalam BBDB berakhir dengan vokal; (5) semua fonem vokal mempunyai alofon lebih dari satu; (6) jika dibandingkan dengan Bahasa Indonesia, BBDB tidak memiliki fonem /e /. / y /, dan / n /; (7) pola suku katanya adalah V, KV, KKV; (8) terdapat gejala penghilangan vokoid dalam kata, frase, maupun klausa."
1990
S11151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Pendahuluan : Manufaktur telah menjadi suatu industri penting dalam mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. Indonesia telah berhasil mencapai peringkat keempat dunia di bidang industri manufaktur dan akan terus meningkatkan prestasinya. Produktivitas merupakan hal yang perlu ditingkatkan untuk memenangkan persaingan dunia. Salah satu faktor manusia dalam mencapai produktivitas adalah kebugaran. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian bersama yang dilakukan oleh Direktorat Bina K3 dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI di enam wilayah Indonesia dengan enam bidang industri manufaktur. Tujuan : Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kebugaran kardiorespirasi pada pekerja manufaktur di Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh. Metode : Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui profil kebugaran pekerja manufaktur di enam wilayah Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh menggunakan uji jalan enam menit. Hasil : Kebugaran kardiorespirasi pada 53,34% pekerja adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran adalah lama tidur . Lama tidur yang kurang dari delapan jam sehari berhubungan dengan kebugaran. Kesimpulan : Kebugaran pekerja manufaktur adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Lama tidur kurang dari delapan jam sehari merupakan faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran. Tidak didapatkan faktor pekerjaan yang berhubungan dengan kebugaran.

Background : Manufacture plays important role in Indonesian economic development. Indonesia had successfully achieved fourth rank in the world industrial manufacture and would always made improvement. Productivity must be encouraged to win the world competition. Physical fitness was one of the human factors that was needed to achieve productivity. This study is part of a joint study between Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ministry of Manpower Republic Indonesia and Occupational Medicine Specialist Program Faculty of Medicine Universitas Indonesia in six region of Indonesia with six different type of industrial manufacture. Objective : This study was aimed to explore cardiorespiratory fitness among manufacture workers in Indonesia and its related factors. Methods : A cross-sectional study design was conducted to 120 manufacture workers with heat stress hazard using six minute walking test and heat stress assessment in their workplace using heat stress monitor. Results : The result showed that that physical fitness of 53,34% workers were above average. Individual factor that related to physical fitness of manufacture workers were sleep duration and age. Sleep duration that was less than eight hours a day and age more then 35 years-old was related to physical fitness. Conclusions : The cardiorespiratory fitness of manufacture worker in Indonesia was average and above average. Sleep duration was related to physical fitness. There was no occupational factor related to physical fitness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
Cuisine: Marshall Cavendish, 2012
641.595 957 RIT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Kemangi (Ocimum americanum L.) merupakan tanaman aromatik yang mengandung sitral yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari minyak atsiri daun kemangi (Ocimum americanum L.) pada tikus yang diinduksi dengan karagenan. Tikus jantan dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing terdiri dari empat ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi larutan CMC 0,5%, kelompok II sebagai kontrol positif diberi natrium diklofenak, kelompok III diberi sitral, kelompok IV, V dan VI diberi minyak atsiri daun kemangi 40 mg/200 g BB, 80 mg/200 g BB, dan 160 mg/200 g yang diemulsikan dengan larutan CMC 0,5%. Setelah 30 menit pemberian zat uji, telapak kaki tikus diinduksi dengan 0,2 mL karagenan untuk menimbulkan udem. Volume udem diukur dengan menggunakan pletismometer setiap jam selama enam jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya penghambatan inflamasi paling baik sebesar 44,83% pada dosis 160 mg/200 g BB. Dosis 160 mg/200 g BB menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kontrol negatif. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.

Kemangi (Ocimum americanum L.) is an aromatic plant that contains citral and known as anti-inflammatory agent. The aim of this study was to determine the anti-inflammatory activity of the essential oil kemangi leaves (Ocimum americanum L.) on carrageenan-induced rat. The male rats were divided into six groups, each consisting of four rats. Group I as negative control was given 0.5% CMC solution, group II as positive control was given diclofenac sodium, group III was given sitral, groups IV, V and VI were given 40 mg/200 g BW, 80 mg/200 g BW, and 160 mg/200 g BW essential oil of Ocimum americanum L., emulsified in 0.5% CMC solution. After 30 minutes of test substance administration, left paw of rats injected by 0.2 mL of carrageenan to induce edema. Edema volume was measured using pletismometer every hour for six hours. The result showed that at dose 160 mg/200 g BW gives the best effect in inhibited the inflamation response 44,83%. There was significant difference (p<0.05) at dose 160 mg/200 g BB to negative control. From this study can be concluded that essential oil kemangi leaves has anti-inflammatory activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Apotek merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan suatu pelayanan terpadu kepada masyarakat untuk memperoleh perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin serta terjangkau harganya. Apoteker sebagai penanggung jawab sebuah apotek memiliki peranan yang besar untuk dapat menyelaraskan fungsi pelayanan dan fungsi bisnis apotek agar dapat berjalan sebaik-baiknya. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika Jalan Kartini Raya No.34a, Jakarta Pusat bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang Apoteker di apotek. Selain itu juga mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi, manajemen keuangan, pengadaan, penyimpanan dan penjualan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul analisis salah satu resep obat generik yang mengandung ofloksasin di Apotek Atrika pada periode agustus 2013 - januari 2014. Tujuan dari tugas khusus adalah untuk melakukan analisis resep yang mengandung antibiotik ofloksasin generik yang terdapat di Apotek Atrika terkait rasionalitas dalam peresepan.

Pharmacy is one of the health facilities that provide an integrated service to obtain qualified, guaranteed and affordable pharmaceutical supplies. Pharmacist as the responsible of the pharmacy has a major role to align service and business functions to run as well as possible. Apothecary Profession Internship in Atrika Pharmacy No.34a Kartini Raya Street, Central Jakarta aims to identify and understand the roles and responsibilities of pharmacist in a pharmacy. In addition, knowing and understanding how to manage the activities of pharmacy administration, financial management, procurement, storage and sale of supplies and pharmaceutical services. Given a special task analysis titled one of generic prescription drugs at the Atrika Pharmacy containing generic ofloxacin in the period August 2013 - January 2014. The purpose of the special task is to analyze recipe containing generic ofloxacin in Atrika Pharmacy related to prescribing rationality."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merupakan badan pelaksana pemerintah di bidang kesehatan, dipimpin oleh Menteri Kesehatan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara kontinyu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan salah satunya di bidang pelayanan kefarmasian sehingga apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pembinaan pelayanan kefarmasian. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA Dirjen Binfar Alkes bertujuan agar calon apoteker dapat mengetahui dan memahami peran, tugas, dan fungsi dari Kementerian Kesehatan, khususnya Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Selain itu, diharapkan dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan bimbingan teknis serta evaluasi di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul pengembangan software pio melalui penambahan dua monografi obat: asiklovir dan fenitoin. Tujuan dari tugas khusus adalah membuat daftar nama obat Formularium Nasional yang belum tercantum dalam software PIO dan menambahkan dua monografi obat, yaitu asiklovir dan fenitoin.

Ministry of Health of the Republic of Indonesia is the implementing institution of government in the health sector, led by the Minister of Health is responsible directly to the President. Ministry of Health of the Republic of Indonesia is continuously working to improve the quality of health care services in one of them is pharmaceitucal service therefore the pharmacist is required to improve knowledge and skills by training. Apothecary Profession Internship in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Device Service aims to know and understand the roles, duties, and functions of the Ministry of Health, especially in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices. In addition, expected to know, learn, and understand the policies, standard formulation, norms, guidelines, criteria, procedures, and technical guidance and evaluation in the Directorate of Pharmaceutical Services. Given a special task titled PIO Software development by the addition of two monograph drugs: Acyclovir and Phenytoin. The purpose of the special task is to make a list of names of National Formulary drugs that not listed in the PIO Software and add two drug monograph, Acyclovir and Phenytoin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Dalam mempersiapkan apoteker yang profesional dan siap menjalankan fungsinya dalam masyarakat, maka perlu dilakukan praktek kerja di Rumah Sakit sebagai pelatihan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan serta dapat mempelajari segala kegiatan dan permasalahan yang ada di rumah sakit. Tujuan dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker adalah untuk mengetahui gambaran umum RSUP Fatmawati, mengetahui struktur dan pembagian kerja di instalasi farmasi RSUP Fatmawati, dan mengetahui peran dan tanggung jawab apoteker dalam Peran Lintas Farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul perhitungan biaya satuan (unit cost) pelayanan sterilisasi di Instalasi Sterilisasi dan Binatu (ISB) RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Tujuan dari tugas khusus adalah untuk menghitung biaya satuan (unit cost) pelayanan sterilisasi dan mengetahui komponen biaya-biaya yang dibutuhkan pada proses sterilisasi untuk menghitung biaya satuan (unit cost).

The hospital is a health care institution that organized as a complete individual health care provides inpatient, outpatient and emergency department. In preparing professional pharmacists that ready to perform their functions in society, it is necessary to do Profession Internship at the Hospital as training for implementing knowledge that has been obtained during the lectures and to study the activities and existing problems in a hospital. The aims of Apothecary Profession Internship is to know general overview of Fatmawati Hospital, knowing the structure and division of labor in the pharmaceutical installations, and know the roles and responsibilities of pharmacists of Cross Pharmacy Roles. Given a special task titled the unit cost calculation of sterilization service in the Sterilisation and Laundry Installation Fatmawati Hospital South Jakarta. The purpose of special task is to calculate the unit cost sterilization services and identify cost needed components in the sterilization process to calculate the unit cost."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Edema miokardium dapat menyebabkan disfungsi miokardium. Pada operasi bedah pintas arteri koroner (BPAK), proses inflamasi dan reperfusion injury menyebabkan edema miokardium. Berbagai cara telah dilakukan untuk menghambat edema miokardium namun belum ada yang terbukti efektif. Statin merupakan obat yang memiliki efek pleiotropik sebagai anti inflamasi. Penelitian pada subjek hewan menunjukkan bahwa statin dapat mengurangi edema miokardium. Sebagai respons terhadap kondisi stress, jantung mengeluarkan berbagai sitokin seperti follistatin-like 1 (FSTL1). FSTL1 berperan dalam proses edema miokardium. Untuk mengurangi edema miokardium pasien BPAK dilakukan pemberian Atorvastatin 80 mg selama 2 minggu sebelum operasi.
Penelitian dilakukan secara uji klinis tersamar ganda pada pasien berusia 40–65 tahun yang menjalani operasi BPAK. Dilakukan dari Februari 2017 hingga Maret 2018 di rumah sakit jantung dan pembukuh darah Harapan Kita. Subjek penelitian diacak ke dalam dua kelompok, kelompok Atorvastatin dosis 80 mg dan Atorvastatin dosis 10 mg. Pemeriksaan edema miokardium dilakukan dengan MRI pada hari ke-6 pascaoperasi. Pemeriksaan FSTL1, PKA, PKB dan hs-CRP diambil dari plasma darah 1 hari sebelum operasi, hari ke-1 dan hari ke-6 pasca operasi. Parameter MRI yang dinilai adalah nilai T2 relaxation time.
Sebanyak 20 pasien termasuk dalam kelompok Atorvastatin 80 mg dan 20 pasien dalam kelompok Atorvastatin 10 mg. Terdapat 7 subjek yang drop out. Pemeriksaan MRI mendapatkan nilai T2 relaxation time yang lebih rendah pada kelompok Atorvastatin 80 mg (50,11 ms vs. 59,03 ms, p = 0,01). Tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara FSTL1 dengan T2 relaxation time. Pemeriksaan FSTL1, PKA dan PKB tidak berbeda secara bermakna antara kedua kelompok sedangkan kadar hs-CRP lebih rendah serta bermakna secara statitistik pada kelompok Atorvastatin 80 mg.
Simpulan: Pemberian Atorvastatin dosis 80 mg dapat menurunkan kejadian edema miokardium pasca BPAK dan menunjukkan efek antiinflamasi yang lebih baik dari pada Atorvastatin 10 mg.

Myocardial edema can cause myocardial dysfunction in many pathological states. During coronary artery bypass surgery (CABG), there is inflammatory system activation as well as reperfusion injury which can produce myocardial edema. Many efforts has been applied in order to prevent those process but none has proven effective. Statin is a drug with many pleiotropic effects as anti inflammatory. Animal study revealed that statin can decrease myocardial edema, In response to stress conditions, heart produced many cytokines, such as follistatin-like 1 (FSTL1). FSTL1 has a principal role in reducing myocardial edema. This study tried to find the effectiveness of Atorvastatin 80 mg, also known as high dose statin, in decreasing myocardial edema after CABG surgery.
Double blinded clinical trial was performed, in patients 40–65 years of age who underwent CABG surgery. This study was conducted from February 2017 until March 2018 at National Cardiovascular Centre Harapan Kita. Subjects were randomized and divided in two groups, high dose Atorvastatin (80 mg) and low dose atorvasatin (10 mg). Myocardial edema evaluation using magnetic resonance imaging (MRI) was done in day-6 after surgery. FSTL1, PKA, PKB, and hs-CRP were evaluated before surgery, day-1 after surgery, and day-6 after surgery. T2 relaxation time was used as the MRI parameter of myocardial edema.
There were 20 patients treated with Atorvastatin 80 mg and 20 patients at Atorvastatin 10 mg. There were 7 subject who dropped out. MRI evaluation found lower T2 relaxation time in high dose group (50,11ms vs. 59,03 ms, p = 0,01). There was no significant correlation between FSTL1 and T2 relaxation time. FTSL1, PKA and PKB in both groups were not statistically different but hs-CRP value was statistically lower in high dose group.
Conclusion: Atorvastatin 80 mg can decrease the incidence of myocardial edema after CABG surgery and shows a better anti-inflammatory effect than Atorvastatin 10 mg. The correlation between statin and FSTL1 in term of myocardial edema has not been defined yet.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Pendahuluan: Manufaktur telah menjadi suatu industri penting dalam mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. Indonesia telah berhasil mencapai peringkat keempat dunia di bidang industri manufaktur dan akan terus meningkatkan prestasinya. Produktivitas merupakan hal yang perlu ditingkatkan untuk memenangkan persaingan dunia. Salah satu faktor manusia dalam mencapai produktivitas adalah kebugaran. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian bersama yang dilakukan oleh Direktorat Bina K3 dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI di enam wilayah Indonesia dengan enam bidang industri manufaktur.
Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kebugaran kardiorespirasi pada pekerja manufaktur di Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh.
Metode: Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui profil kebugaran pekerja manufaktur di enam wilayah Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh menggunakan uji jalan enam menit.
Hasil: Kebugaran kardiorespirasi pada 53,34% pekerja adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran adalah lama tidur. Lama tidur yang kurang dari delapan jam sehari berhubungan dengan kebugaran.
Kesimpulan: Kebugaran pekerja manufaktur adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Lama tidur kurang dari delapan jam sehari merupakan faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran. Tidak didapatkan faktor pekerjaan yang berhubungan dengan kebugaran.

Background: Manufacture plays important role in Indonesian economic development. Indonesia had successfully achieved fourth rank in the world industrial manufacture and would always made improvement. Productivity must be encouraged to win the world competition. Physical fitness was one of the human factors that was needed to achieve productivity. This study is part of a joint study between Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ministry of Manpower Republic Indonesia and Occupational Medicine Specialist Program Faculty of Medicine Universitas Indonesia in six region of Indonesia with six different type of industrial manufacture.
Objective: This study was aimed to explore cardiorespiratory fitness among manufacture workers in Indonesia and its related factors.
Methods: A cross-sectional study design was conducted to 120 manufacture workers with heat stress hazard using six minute walking test and heat stress assessment in their workplace using heat stress monitor.
Results : The result showed that that physical fitness of 53,34% workers were above average. Individual factor that related to physical fitness of manufacture workers were sleep duration and age. Sleep duration that was less than eight hours a day and age more then 35 years-old was related to physical fitness.
Conclusions: The cardiorespiratory fitness of manufacture worker in Indonesia was average and above average. Sleep duration was related to physical fitness. There was no occupational factor related to physical fitness.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library