Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Riska Putri Warti
"Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian yang dapat memberikan pelayanan swamedikasi atau membeli obat untuk mengatasi keluhan ringan tanpa resep dokter misalnya salesma. Ketersediaan obat di apotek menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, misalnya dengan manajemen yang baik dalam pengadaan obat. Penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang siklus manajemen obat dan rekomendasi obat-obatan salesma di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah. Metode yang digunakan yaitu metode observasional yang bersifat deskriptif. Penelitian dimulai pada tanggal 2 sampai dengan 27 Oktober 2023. Hasil dari penelitian ini adalah Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah menerapkan metode perencanaan dan pembelian dengan mempertimbangkan pola konsumsi, pola penyakit (musiman), sifat obat (memiliki expired date panjang atau pendek, fast moving atau slow moving), harga obat dan permintaan perusahaan yang sudah menjalin kerjasama. Siklus manajemen yang diterapkan di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah meliputi Seleksi, Pengadaan, dan Distribusi. Namun, Proses pemesanan dilakukan oleh Kimia Farma Pusat Bekasi sesuai permintaan defecta (daftar barang habis). Penulisan buku defecta ini dilakukan setiap hari dengan melihat stok obat yang ada di etalase maupun yang ada di gudang untuk dilaporkan ke pusat. Di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah penyakit selesma adalah penyakit ISPA non spesifik yang sering dialami oleh pasien dan obat- obatan yang sering direkomendasikan oleh Apoteker lebih banyak obat-obatan mengandung Kombinasi Pseudoefedrin-Parasetamol seperti Dicom, Alco Plus DMP, paratusin, Mixagrip Flu dan Batuk, dan Panadol Flu & Batuk.
Pharmacy is one of the pharmaceutical service facilities that can provide self-medication services or buy drugs to treat minor complaints without a doctor's prescription, such as salesma. The availability of drugs in pharmacies is a very important thing to consider, for example, with good management in drug procurement. This study was conducted to be able to provide a comprehensive picture of the drug management cycle and recommendations for sales of drugs at Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy. The method used is an observational method, which is descriptive in nature. The research began on October 2–27, 2023. The results of this study show that Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy applies planning and purchasing methods by considering consumption patterns, disease patterns (seasonal), drug properties (having a long or short expiration date, fast moving or slow moving), drug prices, and requests from companies that have collaborated. The management cycle implemented at Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy includes selection, procurement, and distribution. However, the ordering process is carried out by Kimia Farma Bekasi Center according to the defecta request (list of consumables). Writing this defect book is carried out every day by looking at the stock of drugs in the storefront and in the warehouse to be reported to the center. At Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy, catarrh is a non-specific ARI disease that is often experienced by patients, and drugs that are often recommended by pharmacists are more drugs containing pseudoephedrine-paracetamol combinations such as Dicom, Alco Plus DMP, paratusin, Mixagrip Flu and Cough, and Panadol Flu and Cough."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Putri Warti
"Rantai distribusi obat di Indonesia tidak lepas dari keterlibatan Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan telah diatur kualitasnya dalam Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Tujuan penulisan dan pelaksanaan tugas khusus ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan operasional di fasilitas distribusi KFTD Jakarta 2 terhadap CDOB dalam aspek transportasi, aspek ketentuan khusus bahan obat, juga aspek bangunan dan peralatan. Metode yang digunakan yaitu metode observasional deskriptif dan evaluatif dilakukan untuk mengamati dan menganalisis sistem kepatuhan terhadap aspek-aspek pada CDOB 2020 dengan menggunakan daftar checklist dan wawancara. Hasil yang di dapatkan dari pelaksanaan tugas khusus ini adalah bahwa kegiatan operasional di fasilitas distribusi KFTD Jakarta 2 terhadap CDOB bahan obat sudah sesuai dari daftar checklist yang sudah dibuat, jika inyatakan tidak memenuhi syarat dikarenakan KFTD Jakarta 2 Tidak melakukan kegiatan tersebut. Wawancara yang dilakukan dengan APJ PT. Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 2 hanya memesan bahan obat yang di pesanan saja kemudian diteruskan ke pemesan, dikarenakan kurangnya ruang penyimpanan.
The drug distribution chain in Indonesia cannot be separated from the involvement of pharmaceutical wholesalers (PBF), and its quality has been regulated by the Good Drug Distribution Method (CDOB). The purpose of writing and carrying out this special assignment is to evaluate operational activities at the KFTD Jakarta 2 distribution facility against CDOB in the aspects of transportation, aspects of special provisions for medicinal materials, as well as aspects of buildings and equipment. The method used, namely descriptive and evaluative observational methods, was carried out to observe and analyze the compliance system with aspects of CDOB 2020 using a checklist and interviews. The results obtained from the implementation of this special assignment are that the operational activities at the Jakarta 2 KFTD distribution facility for CDOB of medicinal materials are in accordance with the checklist that has been made, if this is declared unqualified because Jakarta 2 KFTD does not carry out these activities. Interviews conducted with APJ PT Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 2 only ordered medicinal materials that were ordered and then forwarded to the customer due to a lack of storage space."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Putri Warti
"Suhu merupakan faktor risiko penting yang dapat mempengaruhi kualitas produk di industri farmasi. Saat mendistribusikan produk obat, penting untuk memastikan bahwa suhu selama pengiriman tidak melebihi batas yang ditetapkan. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus ini adalah untuk menentukan parameter kajian risiko pada validasi transportasi dan menentukan kriteria penerimaan pada validasi transportasi suhu < 30°C di PT Mahakam Beta Farma. Metode yang digunakan adalah literature review yang dilakukan pada 3 Juli – 31 Juli 2023 di Departemen Qauality Assurance (QA) PT. Mahakam Beta Farma. Hasil yang di dapatkan dalam penulisan dan pelaksanaan tugas khusus ini yaitu parameter-parameter kajian risiko pada validitas transportasi terdiri dari suhu penyimpanan produk, jarak pengiriman, dan pemantauan suhu. Alat pemantau suhu/Electronic Data Logging Monitor (EDLM) diatur dengan interval perekaman jejak suhu setiap 5 (lima) menit sekali dan menempatkan EDLM pada 12 (dua belas) titik di tempat loader kurang dari 3,6 meter yang berfungsi untuk membandingkan nilai suhu penyimpanan produk dengan suhu sebenarnya yang diterima pada produk (MKT). Hal ini menunjukkan bahwa validasi transportasi PT Mahakam Beta Farma sesuai standarisasi WHO dengan kriteria penerimaan pada validitas transportasi suhu < 30oC.
Temperature is an important risk factor that can affect product quality in the pharmaceutical industry. When distributing medicinal products, it is important to ensure that the temperature during shipment does not exceed the set limits. The purpose of this special assignment is to determine the risk assessment parameters for transportation validation and the acceptance criteria for transportation validation of temperatures < 30 °C at PT Mahakam Beta Farma. The method used is a literature review conducted on July 3–31, 2023, at the Quality Assurance (QA) Department of PT Mahakam Beta Farma. The results obtained in writing and implementing this special assignment are risk assessment parameters on the validity of transportation consisting of product storage temperature, shipping distance, and temperature monitoring. The temperature monitoring device/Electronic Data Logging Monitor (EDLM) is set with a temperature trace recording interval of once every 5 (five) minutes and places the EDLM at 12 (twelve) points in the loader place less than 3.6 meters, which serves to compare the product storage temperature value with the actual temperature received on the product (MKT). This shows that the transportation validation of PT Mahakam Beta Farma is in accordance with WHO standardization with acceptance criteria on the validity of temperature transportation < 30o C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Putri Warti
"Rumah sakit dengan pelayanan farmasi klinik mengimplementasikan Pemantauan Terapi Obat (PTO) sebagai suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien, dengan tujuan meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Pelaksanaan tugas khusus ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terapi obat pada salah satu pasien dispepsia di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta. Metode menggunakan desain observasional dengan pengambilan data dilakukan secara prospektif pada tanggal 12 sampai 16 Juni 2023. Populasi yang digunakan adalah seluruh pasien yang dirawat inap di Gedung Cempaka, RSUP Persahabatan dan teknik sampel yang digunakan yaitu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil dari pelaksanaan tugas khusus yang dilakukan selama 5 ( lima ) hari ini adalah ditemukannya pemilihan obat yang tidak tepat terjadi karena pasien menggunakan jaminan BPJS yang mengharuskan penggunaan rujukan Formularium Nasional untuk panduan pengobatan, pemberian obat kepada pasien sudah melebihi aturan yang ditetapkan oleh Formularium Nasional, (DRP) terkait interaksi obat dan indikasi tanpa obat, penyesuaian terapi berdasarkan konsultasi antara Apoteker dan DPJP, serta implementasi sistem informasi untuk pemantauan pasien secara terintegrasi. Hal ini didapatkan berdasarkan pemantauan terapi obat pasien rawat inap Ny. F di gedung Cempaka RSUP Persahabatan.
Hospitals with clinical pharmacy services implement Drug Therapy Monitoring (PTO) as a process that includes activities to ensure safe, effective, and rational drug therapy for patients, with the aim of increasing the effectiveness of therapy and minimizing the risk of unintended drug reactions (ROTD). The implementation of this special assignment aims to monitor drug therapy in one of the dyspepsia patients at the Friendship Central General Hospital Jakarta. The method uses an observational design, with data collection carried out prospectively on June 12–16, 2023. The population used was all patients hospitalized in the Cempaka Building, Friendship General Hospital, and the sample technique used was purposeful sampling in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The results of the implementation of this special assignment, which was carried out for five (five) days, were the discovery of inappropriate drug selection that occurred because the patient used BPJS insurance, which required the use of the National Formulary reference for treatment guidance; the administration of drugs to patients had exceeded the rules set by the National Formulary; drug- related problems (DRP) related to drug interactions and indications without drugs; therapy adjustments based on consultation between pharmacists and DPJP as well as the implementation of an information system for integrated patient monitoring. This was obtained based on monitoring the drug therapy of inpatient Mrs. F in the Cempaka building of Friendship Hospital."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Putri Warti
"Tujuan penulisan dan pelaksanaan tugas khusus ini untuk mengobservasi tingkat pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat mengenai penyakit Tuberkulosis melalui edukasi digital berbentuk e-leaflet dan video edukasi di Puskesmas Kecamatan Cakung. Metode yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dengan desain studi observasional. Sebanyak 30 responden menjadi sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik non-probabilty sampling jenis convenience sampling. Pengerjaan dilakukan dengan membagikan e-leaflet dan link media sosial (YouTube) yang memuat informasi penyakit Tuberkulosis, macam-macam obat dan cara penggunaan obat Tuberkulosis terlebih dahulu kemudian diberikan post-test yang berisi lima (5) pertanyaan sederhana yang masing-masing nomor berisi 20 poin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 85,71% pasien, keluarga dan masyarakat Puskesmas Kecamatan Cakung sudah paham dengan penyakit Tuberkulosis yang dibagikan melalui media edukasi digital.
The purpose of writing and implementing this special assignment is to observe the level of knowledge of patients, families, and communities about tuberculosis disease through digital education in the form of e-leaflets and educational videos at the Cakung District Health Center. The method used was the quantitative analysis method with an observational study design. A total of 30 respondents were the research sample taken using the non-probabilistic sampling technique of convenience sampling. By distributing e-leaflets and social media links (YouTube) containing information on Tuberculosis disease, various drugs, and how to use Tuberculosis drugs first and then given a post-test containing five (5) simple questions with each number containing 20 points. The results of this study showed that 85.71% of patients, families, and the community of Cakung Sub-district Health Center already understood the tuberculosis disease that was shared through digital education media."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library