Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifki
"Kasus ini bermula di saat RSI memproses permohonan kredit yang diajukan oleh HAS dan AK selaku pengurus perusahaan PT JKS. Proses ini dilakukan tanpa melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan dalam Buku Pedoman Perkreditan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI), serta lalai dalam melaksanakan prinsip kehati-hatian perbankan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), mulai dari pengajuan permohonan, pengumpulan data, analisis data sampai dengan pengusulan kredit yang dibuat seolah-olah kredit yang diajukan oleh debitur telah memenuhi syarat dan ketentuan. Penelitian ini menganalisis bagaimana pertanggungjawaban hukum atas kelalaian pegawai bank dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan dalam Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 10/PID.SUS-TPK/2024/PT SBY jo. Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 88/Pid.Sus-TPK/2023/PN Sby. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal, yang berfokus pada doktrin dan merupakan sintesis dari aturan, asas, norma atau panduan penafsiran serta nilai-nilai. RSI dalam jabatannya sebagai Senior Relationship Manager PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Sentra Kredit Menengah Gresik terbukti secara sah dan meyakinkan telah memperkaya suatu korporasi yaitu PT JKS dengan mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam melakukan verifikasi dokumen yang diajukan PT JKS sehingga mengakibatkan ketidakmampuan PT JKS dalam memenuhi kewajiban pembayaran utangnya dan mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp39.688.133.703,00 (tiga puluh sembilan miliar enam ratus delapan puluh delapan juta seratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus tiga Rupiah). Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan mempertimbangkan fakta hukum di persidangan dan dikaitkan dengan teori serta pembahasan pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya telah tepat dalam memutus perkara yang menjerat RSI.

This case began when RSI processed a credit application submitted by HAS and AK, who were acting as managers of the company PT JKS. This process was conducted without following the procedures stipulated in the Credit Guidelines Book of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) and neglected the implementation of banking prudence principles and good corporate governance, from the application submission, data collection, data analysis, to the credit proposal, making it appear as if the credit application by the debtor met the required terms and conditions. This study analyzes the legal accountability for the negligence of bank employees in performing their duties and obligations, which resulted in financial losses to the state, according to the applicable laws and regulations in Indonesia and the Surabaya High Court Decision Number 10/PID.SUS-TPK/2024/PT SBY in conjunction with the Surabaya District Court Decision Number 88/Pid.Sus-TPK/2023/PN Sby. This study is composed using doctrinal research methods, focusing on doctrine and synthesizing rules, principles, norms, or interpretative guidelines and values. RSI, in his position as Senior Relationship Manager of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Sentra Kredit Menengah Gresik, was legally and convincingly proven to have enriched a corporation, namely PT JKS, by neglecting the prudence principle in verifying documents submitted by PT JKS, which resulted in PT JKS's inability to meet its debt repayment obligations and caused a financial loss to the state amounting to Rp39,688,133,703.00 (thirty-nine billion six hundred eighty-eight million one hundred thirty-three thousand seven hundred three Rupiah). Based on the analysis conducted, considering the legal facts in court and correlated with the theories and discussions in this study, it can be concluded that the decision of the Surabaya High Court Judges' Panel was appropriate in resolving the case involving RSI."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustofa Rifki
"Analisis modal secara teoritis dan eksperimen dilakukan pada penelitian ini untuk mendapatkan parameter dinamik struktur, yaitu: periode getar, rasio redaman, dan mode getar. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Teksas di Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pedestrian tipe rangka baja sepanjang 84 m. Jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan program SAP 2000 untuk mendapatkan periode getar dan mode getar jembatan secara teoritis. Free vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan periode getar dan rasio redaman secara eksperimental. Pengukuran vibrasi menggunakan microtremor dengan sensor acceleration dan eksitasi berupa human induced vibration. Pada akhirnya eksperimen mampu mengidentifikasi empat dari lima mode pertama struktur utama jembatan. Periode getar dari hasil eksperimen menunjukkan hasil yang identik dengan periode hasil modelisasi dengan rata - rata periode hasil eksperimen lebih besar 15% dibandingkan periode hasil modelisasi. Berdasarkan hasil eksperimen rasio redaman jembatan didapat sekitar 2.2 %, hasil ini seusai dengan literatur yakni sekitar 2 - 3 %.

Theoretical and experimental modal analysis were conducted in this study to obtain dynamic parameters of structure, such as: natural period, damping ratio, and mode shape. The object used is Teksas Bridge in Universitas Indonesia which is a 84 m long steel truss pedestrian bridge. The bridge was modeled in three dimensional using SAP 2000 to obtain natural period and mode shape theoretically. Free vibration test was then performed to obtain natural period and damping ratio experimentally. The structure excited by human induced vibration and then measured using microtremor with acceleration sensor. At the end, experiment were able to identify four of the five initial modes of major structure of the bridge. The natural period from experimental results showed identical results with the theoretical one, with experimental natural period 15 % average greater compared to theoretical natural period. According to experimental results, damping ratio of bridge were obtained about 2.2 % corresponding to literature which is about 2 - 3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S81
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Rifki
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Rifki
"Direct Methanol Fuel Cell (DMFC) atau Sel Bahan Bakar Metanol Langsung, yang dapat mengkonversi energi kimia secara langsung menjadi energi listrik merupakan teknologi yang mulai berkembang pesat saat ini. Sebagai alat penghasil energi yang bekerja sangat efisien dan hampir tanpa emisi, maka pengembangan teknologi ini diharapkan mampu mengatasi kebutuhan energi yang semakin meningkat dewasa ini. Program Studi Teknik Kimia Universitas Indonesia telah memulai riset mengenai Sel Bahan Bakar jenis DMFC di awal tahun 2004. Namun, dalam perkembangannya sampai saat ini masih belum dihasilkan kinerja yang optimal dari sistem DMFC yang telah dibuat. Permasalahan yang terjadi adalah masih rendahnya densitas arus dan energi yang dihasilkan yang diperkirakan karena masih besarnya resistansi elektroda dan rendahnya aktivitas katalis komersial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan densitas arus dan energi dari sistem DMFC dengan melakukan fabrikasi cell stack baru berbahan grafit dengan variasi pada open ratio dari flowfield dan fabrikasi Membrane Electrode Assembly (MEA) dengan katalis komersial dari E-TEK dengan variasi kandungan Nafion serta loading katalis anoda. Tahapan riset yang dilakukan meliputi: desain cell stack, fabrikasi cell stack, fabrikasi membrane electrode assembly (MEA), set-up sistem DMFC, dan uji sel tunggal untuk mengetahui kinerja DMFC. Fabrikasi cell stack menghasilkan dua buah cell stack berbahan grafit dengan variasi open ratio masing-masing adalah 80.3% dan 73.1%. Fabrikasi MEA telah membuat tiga buah MEA yang dipakai dalam penelitian kali ini dengan variasi kandungan Nafion 20 dan 40 wt% serta loading 3 dan 4 mg Pt-Ru/cm2. Metode brush coating katalis pada GDL memiliki efisiensi penguasan katalis rata-rata sebesar 70%. Dari hasil uji sel tunggal diketahui bahwa cell stack yang memiliki kinerja terbaik adalah yang memiliki open ratio 80.3% dengan densitas energi 25 mW/cm2 sedangkan open ratio 73.1% sebesar 14 mW/cm2. Kandungan Nafion yang memiliki kinerja terbaik adalah sebesar 40 wt% dengan densitas energi 19 mW/cm2 sedangkan kandungan Nafion 20% sebesar 6 mW/cm2. Kenaikan loading dari 3 mg Pt-Ru/cm2 ke 4 mg Pt-Ru/cm2 menunjukkan peningkatan densitas energi DMFC dari 16 mW/cm2 menjadi 18 mW/cm2. Bila dibandingkan dengan hasil riset intemasional, kinerja DMFC penelitian ini masih setengah kalinya bila dilihat dari sisi densitas energi yang dihasilkan, yaitu dengan densitas energi maksimum sebesar 24.75 mW/cm2 sedangkan hasil riset intemasional telah mencapai 39.42 mW/cm2 pada kondisi operasi yang sama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifki
"ABSTRAK
Dalam transaksi perdagangan internasional yang menggunakan letter of Credit (L/C) terdapat dua permasalah krusial. Pertama, pembayaran L/C hanya dapat dilakukan jika terdapat presentasi yang sesuai. Dalam praktiknya banyak terjadi ketidaksesuaian antara dokumen-dokumen yang disyaratkan oleh L/C (discrepancies). Kedua, bank hanya berurusan dengan dokumen-dokumen tidak dengan barang sehingga pihak beneficiary dari L/C yang berkudukan di negara lain sangat berpeluang melakukan fraud, seperti mempresentasikan dokumen yang dipersyaratkan L/C tetapi tidak melakukan pengiriman barang (ekspor fiktif) ataupun mengirimkan barang, namun barang yang dikirim merupakan barang rongsok. Pengadilan yang memiliki kewenangan memeriksa perkara sengketa demikian dalam praktiknya memiliki pandangan sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara. Dengan menggunakan metode kualitatif dan tipologi deskriptif, sumber-sumber hukum di bidang L/C seperti aturan, doktrin dan praktik-praktik perbankan di bidang L/C dianalisis bersama-sama dengan putusan pengadilan mengenai discrepancies dan fraud. Hasil dari penelitian ini menjelaskan adanya perbedaan antara pertimbangan dan putusan pengadilan dengan pengaturan-pengaturan maupun dengan teori-teori yang ada di bidang hukum L/C.

Letter of Credit (L/C) in international trade has two crusial issues. Firstly, the credit will only be honoured against complying presentation. In practice, presenting the documents to the bank seems like a hassle, there are a lot of discrepancies between the documents and L/C requirements. Secondly, banks only deal with documents and not with goods, therefore the beneficiary of L/C overseas have an advantageous opportunities to commit fraud, e.g. the beneficiary ships a non-existent cargo or the goods are in inferior quality or quantity. Court has judicial authority to hear and decide, they also have their own view when deciding such cases. This thesis uses qualitative research analytical and descriptive typological methods to address the issue. Thus the sources of L/C law, such as rules, doctrines and banking practices are analyzed together with the court verdict regarding discrepancies and fraud. The outcome of this study is to point out a contrast between the law of the L/C and the court verdict."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rifki
"Pendahuluan: Akses vaskular merupakan komponen penting pada terapi hemodialisis. Akses vaskular sementara menggunakan kateter sebelum akses permanen berupa fistula arteriovena. Kateter hemodialisis sebaiknya menggunakan tunneled double lumen catheter (TDLC). KDOQI 2006 menyarankan posisi ujung kateter berada di mid-atrium kanan. Pemasangan TDLC pada pasien-pasien dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) belum sepenuhnya menggunakan panduan fluoroskopi dalam mengetahui lokasi ujung kateter. Diperlukan penelitian untuk membandingkan ketepatan lokasi ujung kateter pada pemasangan TDLC dengan panduan fluoroskopi dibandingkan dengan tanpa panduan fluoroskopi.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang, dilakukan di RSCM dan RS. Hermina Bekasi pada bulan Maret-April 2017. Subjek penelitian adalah pasien penderita penyakit ginjal tahap akhir dewasa yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan TDLC yang ditindak di RSCM dan RS Hermina Bekasi. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive. Luaran penelitian ini adalah ketepatan lokasi ujung kateter pada pemasangan TDLC dengan panduan fluoroskopi dibandingkan dengan pemasangan tanpa panduan fluoroskopi. Luaran lain yang dinilai adalah adekuasi berupa tarikan aliran darah pada saat hemodialisis (blood flow/Qb).
Hasil: Studi ini meliputi 97 sampel dari masing-masing kelompok pemasangan TDLC. Terdapat perbedaan bermakna pada ketepatan posisi ujung kateter di dalam mid-atrium antara pemasangan TDLC dengan panduan fluoroskopi dibandingkan dengan tanpa panduan fluoroskopi, RR 5,603 (CI 95% 3,11-10,08; p < 0,001). Studi mengenai Qb meliputi 115 sampel dari kelompok fluoroskopik dan 55 sampel dari kelompok non fluoroskopik. Pada kelompok fluoroskopi, terdapat 3 subjek blood flow nya 300mL/menit ke atas, sedangkan pada kelompok non fluoroskopi terdapat 37 subjek yang blood flow nya 300mL/menit ke atas.
Kesimpulan: Penggunaan panduan fluoroskopi pada pemasangan TDLC meningkatkan ketepatan posisi ujung kateter dibandingkan dengan tanpa panduan fluoroskopi. Terdapat limitasi penelitian pada luaran Qb, dikarenakan tidak memenuhi besar jumlah sampel minimal, sehingga penelitian ini tidak dapat melakukan analisis hubungan ketepatan lokasi ujung kateter dengan adekuasi.

Introduction: Vascular access is an important part of hemodyalisis therapy. Temporary vascular access uses catheter before permanent access is set such as arteriovenous fistula. Hemodyalisis catheters sould use tunneled double lumen catheter (TDLC). KDOQI 2006 suggested that the position of the tip of the catheter ends in right mid-atrium. TDLC installment in adult patients in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo hospital (RSCM) does not fully use fluoroscopy guidance to ensure the locaation of the catheter tip. Research is needed to compare the position of catheter tip of TDLC installation between the usage of fluoroscopy guide and not.
Method: This was a cross sectional study conducted in RSCM and Hermina Bekasi Hospital from March to April 2017. The subjects of this research were patients with end stage kidney disease that underwent hemodyalisis with TDLC that were installed in RSCM and Hermina Bekasi Hospital. The subjects were taken consecutively. The outcome of this study was comparison between the accuracy of catheter tip position in TDLC installation with fluoroscopy guided and non guided. The other outcome was adequation in the form of blood flow in hemodyalisis (blood flow/Qb)
Results: This study included 97 samples from each group of TDLC installation. There is a significant difference between fluoroscopy guided and non guided in TDLC installation catheter tip position wether it is in the mid-atrium or not with RR 5,603 (CI 95% 3,11-10,08; p < 0,001). The study about Qb included 115 samples from fluoroscopic group and 55 samples from non fluoroscopic group. There are 3 subjects whose blood flow were >300mL/minute, while in the non fluoroscopic group there were 37 subjects whose blood flow were > 300mL/minute.
Conclusion: The usage of fluoroscopy guide in TDLC installment rises the accuracy of catheter tip position compared to non fluoroscopy guided TDLC installment. There was limitation in Qb outcome because the sample size was not enough, therefore the study about catheter tip position and adequation could not be analyzed.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rifki
"[Kurangnya penguasaan teknologi pengolahan bijih mangan menjadi ferromangan merupakan salah satu penyebab tingginya impor ferromangan yang dilakukan oleh industri baja nasional. Kualitas produk ferromangan dan juga pencapaian konsumsi energi listrik yang effisien per Kg ferromangan yang dihasilkan menjadi faktor penting pengembangan teknologi ini. Jumlah batubara sebagai reduktor merupakan salah satu parameter utama kesuksesan produksi yang nantinya akan dilihat berdasarkan kualitas FeMn (Kadar Mn hingga 75%) dan seberapa besar power consumption-nya. Pada penelitian ini akan dilakukan proses pembuatan ferromangan dari bahan baku bijih mangan local dengan menggunakan SAF (Submerged Arc Furnace). Variabel yang akan dipakai adalah jumlah batubara sebagai reduktor, yaitu 40.33%, 47%, 53.67%, dan 60.33%. Karakterisasi produk menggunakan XRF (input dan ouput produk), XRD (Mn Ore), dan Proksimat analisis (batubara).
Hasil penelitian menunjukan dengan kenaikan jumlah reduktor maka massa produk, kadar mangan, yield product, massa off gas, konsumsi energi, dan persentase fosfor dan sulfur akan meningkat pula. Jumlah produk ferromangan tertinggi didapat pada angka 9.1 kg dengan menggunakan batubara 53.67%. kadar Mn tertinggi didapat pada angka 72% dengan pemakaian batubara 53.67% dan kadar terkecil yaitu 63.12% dengan pemakaian batubara 40.33%. Off gass tertinggi pada angka 33.5 kg dengan pemakaian batubara 60.33% menunjukkan proses reduksi yang tidak optimal, dimana proses reduksi tidak berjalan sempurna. Energi yang paling tinggi di dapatkan pada berat batubara 40.33% yaitu 12.45 Kwh/Kg FeMn, sedangkan yang paling optimum dari segi energi, yaitu didapatkan pada berat batubara 47% dengan 7.56 Kwh/Kg FeMn. %P yang paling tinggi dengan pemakaian batubara 53.67% dengan hasil 0.74% fosfor. Sedangkan untuk %S yang paling tinggi dengan pemakaian batubara 16.1 Kg dengan hasil 0.9% sulfur. Batubara dengan persentase 47% merupakan yang paling optimum apabila dilihat dari aspek ekonomi, %P %S, konsumsi energi, dan kadar mangan.;Due to lack of knowledge and capability to develop new technology for reduction of ferromanganese metal, the number of imported ferromanganese are also increasing in Indonesia. This present study will carried out new perspective to produce ferromanganese metal from Indonesian local manganese ore itself to maintain the demand of ferromanganese product for local industries. The experiment will based on medium grade manganese ore from Jember, East Java ? Indonesia and using mini submerged arc furnace (SAF) as its technology to reduce manganese ore into ferromanganese metal. Influence of various number of coal as its reductor agent have been ninvestigated. The optimized parameter has been established to obtain maximum yield. The experiments with 30 kg of manganese ore, 12 kg of limestone, and various number of coal ranging from 40.33%, 47%, 53.67%, and 60.33% have been carried out. The efforts have also been made to reduce the electrical consumption and the cost of production by using coal instead of cokes.
The result showed that an increase in number of reductor increases the amount of product, manganese content, yield ratio, mass of offgas, energy consumption, phosphorus and sulfur content. Biggest number of ferromanganese which can be produced is 9.1 kg with 72% manganese content inside the metal from 53.67% coal and the smallest manganese content is 63.12%Mn from 40.33% coal. Biggest number of off gasses is 33.5 kg which came from 60.33% coal and this phenomena showed that reduction process is not efficient. Highest energy consumption came from 40.33% coal which is 12.45 kwh/kg FeMn product, and the most efficient energy is produced by 53.67% coal which is 7.56 kwh/kg FeMn product. Biggest phosphorus and sulfur content came from 53.67% coal which is 0.74%P and 0.9%S. As the last result, the most optimum research has been carried out by 47% of coal.;Due to lack of knowledge and capability to develop new technology for reduction of ferromanganese metal, the number of imported ferromanganese are also increasing in Indonesia. This present study will carried out new perspective to produce ferromanganese metal from Indonesian local manganese ore itself to maintain the demand of ferromanganese product for local industries. The experiment will based on medium grade manganese ore from Jember, East Java ? Indonesia and using mini submerged arc furnace (SAF) as its technology to reduce manganese ore into ferromanganese metal. Influence of various number of coal as its reductor agent have been ninvestigated. The optimized parameter has been established to obtain maximum yield. The experiments with 30 kg of manganese ore, 12 kg of limestone, and various number of coal ranging from 40.33%, 47%, 53.67%, and 60.33% have been carried out. The efforts have also been made to reduce the electrical consumption and the cost of production by using coal instead of cokes.
The result showed that an increase in number of reductor increases the amount of product, manganese content, yield ratio, mass of offgas, energy consumption, phosphorus and sulfur content. Biggest number of ferromanganese which can be produced is 9.1 kg with 72% manganese content inside the metal from 53.67% coal and the smallest manganese content is 63.12%Mn from 40.33% coal. Biggest number of off gasses is 33.5 kg which came from 60.33% coal and this phenomena showed that reduction process is not efficient. Highest energy consumption came from 40.33% coal which is 12.45 kwh/kg FeMn product, and the most efficient energy is produced by 53.67% coal which is 7.56 kwh/kg FeMn product. Biggest phosphorus and sulfur content came from 53.67% coal which is 0.74%P and 0.9%S. As the last result, the most optimum research has been carried out by 47% of coal., Due to lack of knowledge and capability to develop new technology for reduction of ferromanganese metal, the number of imported ferromanganese are also increasing in Indonesia. This present study will carried out new perspective to produce ferromanganese metal from Indonesian local manganese ore itself to maintain the demand of ferromanganese product for local industries. The experiment will based on medium grade manganese ore from Jember, East Java – Indonesia and using mini submerged arc furnace (SAF) as its technology to reduce manganese ore into ferromanganese metal. Influence of various number of coal as its reductor agent have been ninvestigated. The optimized parameter has been established to obtain maximum yield. The experiments with 30 kg of manganese ore, 12 kg of limestone, and various number of coal ranging from 40.33%, 47%, 53.67%, and 60.33% have been carried out. The efforts have also been made to reduce the electrical consumption and the cost of production by using coal instead of cokes.
The result showed that an increase in number of reductor increases the amount of product, manganese content, yield ratio, mass of offgas, energy consumption, phosphorus and sulfur content. Biggest number of ferromanganese which can be produced is 9.1 kg with 72% manganese content inside the metal from 53.67% coal and the smallest manganese content is 63.12%Mn from 40.33% coal. Biggest number of off gasses is 33.5 kg which came from 60.33% coal and this phenomena showed that reduction process is not efficient. Highest energy consumption came from 40.33% coal which is 12.45 kwh/kg FeMn product, and the most efficient energy is produced by 53.67% coal which is 7.56 kwh/kg FeMn product. Biggest phosphorus and sulfur content came from 53.67% coal which is 0.74%P and 0.9%S. As the last result, the most optimum research has been carried out by 47% of coal.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badzlina Tsaabitah Rifki
"Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Mahakam Beta Farma, Jakarta Timur yang berlangsung pada tanggal 3 Januari – 25 Februari 2022 dan di Apotek Roxy Biak, Jakarta Pusat yang berlangsung pada tanggal 9 – 31 Mei 2022. Kegiatan ini merupakan sarana penulis untuk mempelajari dan memahami tugas dan tanggung jawab seorang aporeker. Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal penulis untuk melaksanakan peran apoteker di ranah professional serta dapat bermanfaat bagi diri sendiri, rekan sejawat, serta masyarakat. Kegiatan PKPA di PT Mahakam Beta Farma dan Apotek Roxy Biak meliputi tinjauan tugas managerial di bagian produksi sediaan solid industri farmasi, tugas farmasi klinis di apotek, serta tugas khusus baik di industri farmasi maupun apotek.

The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) has been carried out at PT Mahakam Beta Farma, East Jakarta which took place on January 3 – February 25, 2022 and at the Roxy Biak Pharmacy, Central Jakarta which took place on May 9 – 31 2022. This activity is the author's means to learn and understand the duties and responsibilities of an apothecary. This is expected to be the author's provision to carry out the role of pharmacists in the professional realm and can be useful for themselves, colleagues, and society. PKPA activities at PT Mahakam Beta Farma and Roxy Biak Pharmacy include reviewing managerial duties in the solid dosage production section of the pharmaceutical industry, clinical pharmacy duties in pharmacies, as well as special tasks in both the pharmaceutical and pharmacy industries."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rifki
"Korosi pada logam menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Sebagai usaha untuk mencegah terjadinya korosi pada logam yang diakibatkan oksidasi dengan udara luar, maka salah satunya dapat dilakukan dengan pelapisan. Lapis listrik nikel adalah proses mendepositkan logam nikel murni ke permukaan material konduktif secara kimia dengan bantuan arus listrik searah. Nanokristalin NC material merupakan bahan yang penting pada aplikasi industri karena sifatnya yang unik terutama pada sifat mekanik, yaitu pada kekerasan dan daya lekat lapisan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan pelapis nanokristalin pada elektrodeposisi seperti rapat arus, proses elektrodeposisi, dan penambahan zat aditif organik, salah satunya adalah sakarin. Penelitian ini menggunakan 2 parameter, yaitu aditif sakarin 0, 0.5, 1.0, 5.0, 10 g/l dan agitasi udara menggunakan agitasi dan tidak menggunakan agitasi . Dari hasil penelitian diatas akan didapatkan hasil ukuran butir bisa di dapatkan dari XRD , ketebalan lapisan, kekerasan uji kekerasan Vickers , laju korosi Uji kabut garam , dan kekuatan daya lekat Heat and quech test . Larutan elektrolit yang umum digunakan dalam industri lapis listrik nikel adalah larutan nikel Watts. Temperatur operasi yang akan digunakan adalah 55 oC dengan tingkat keasaman 4.0-4.2, tingkat keasaman langsung bisa didapatkan berdasarkan formula elektrolit dari Watts bath.Hasil penelitian menunjukkan dengan kenaikan jumlah sakarin dan penambah perilaku agitasi pada proses maka ukuran butir terendah didapat pada angka 35 nm dengan menggunakan sakarin sebanyak 10 g/L, kekerasan tertinggi didapat pada angka 593 HV dengan menggunakan sakarin sebanyak 10 g/L, Tingkat korosifitas terbaik didapat pada grade 8 dalam artian 0,1 dari luas area dengan menggunakan sakarin sebanyak 0, 5, dan 10 g/L, Tingkat adhesifitas terbaik didapat pada klasifikasi 5B tidak terdapat blister dengan menggunakan sakarin sebanyak 0, 5, dan 10 g/L. Semakin meningkatnya jumlah sakarin yang diberikan maka ukuran butir dan tingkat korosifitas akan semakin menurun, sedangkan kekerasan, dan adhesifitas yang akan semakin meningkat. Pemberian agitasi dalam proses akan menjadikan ukuran butir semakin menurun pula.

Corrosion in metal causes many losses. There are efforts to prevent corrosion in metal caused by oxidation with outside air, one of which is by coating. Nickel Electroplating is a process to deposit pure nickel metal into conductive material surface chemically with assistance of direct current. Nanocrystalline NC material is an important material in industry application because its unique nature, mainly mechanical and chemical natures. There are some techniques to obtain Nanocrystalline coating in electro deposition such as current density, mode of electrodeposition, and addition of organic additive substance, one of which is saccharine. This study uses 2 parameters, namely saccharine additive 0, 0.5, 1.0, 5.0, 10 g l , and air agitation using agitation and without using agitation . From the experiment results above, we will obtain a Cristal measurement result it can be obtained from XRD , coating thickness thickness meter , hardness Vickers Hardness , corrosion rate Salt Spray Test , and Kekuatan daya lekat Heat and quech test . Electrolyte solution generally used in nickel elektroplating industry is Watts nickel solution. Operation temperature to be used is 55 oC with acidity level by 4.0 4.2. The results showed that the increase of saccharin amount and the increase of agitation behavior on the process, the lowest crystal size was obtained at 35 nm using saccharin as much as 10 g L, the highest hardness was obtained at 593 HV by using saccharin as much as 10 g L, the best corrosive level Is obtained in grade 8 in terms of 0.1 of the area by using saccharin as much as 0, 5, and 10 g L. The best adhesive level is obtained in the 5B classification no blister using saccharin of 0, 5, and 10 g L. The increasing number of saccharine given will lead to decreasing size of crystallite size and corrosivity and also will lead to the increasing hardness and adhesivity. The provision of agitation in the process to produce size of crystal will be also decreasing."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>