Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regina Natalia
"ABSTRAK
Keanekaragaman jenis komik merupakan faktor keberhasilan komik Jepang. Tidak hanya di Jepang, komik-komik ini juga membanjiri Indonesia, bahkan menjadi tuan rumah bacaan anak-anak Indonesia. Keberhasilan komik Jepang di Indonesia juga diikuti dengan pemutaran serial animasi di stasiun televisi dan penjualan merchandise-nya. Salah satunya adalah komik Crayon Shinchan. Komik ini bercerita tentang keluarga tipikal Jepang tahun 70-an yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Crayon Shinchan. Ia berumur lima tahun dan masih besekolah di TK. Crayon Shinchan digambarkan sebagai anak yang nakal dan suka menyusahkan orang lain. Hobinya adalah melihat perempuan cantik dan seksi serta membuka celana sembari menggoyangkan pantatnya. Ia menaruh perhatian pada dada, pantat, dan alat kelamin. Ia menganalogikan alat kelamin laki-laki sebagai hewan gajah, yang kerap ia perlihatkan ke orang-orang. Dalam semiotika aliran Charles Sanders Peirce, melalui hubungan triangular antara sign, inferpretant, dan object, maka ditemukan makna denotasi dan konotasi dalam komik Crayon Shinchan. Komik Crayon Shinchan merupakan teks. Teks ini dapat berupa sekumpulan tanda-tanda verbal, non verbal atau gabungan keduanya dalam gambar dan tulisan pada setiap frame. Para ahli semiotika tidak berpegang pada makna primer (denotasi) tanda-tanda dalam komik Crayon Shinchan, melainkan berusaha untuk mendapatkan makna sekunder (konotasi) yang juga dipunyai oleh tanda tersebut. Wilayah konotasi ini disebut sebagai ideologi. Berdasarkan denotatum dan sifat penghubungan tanda, Peirce membagi tanda menjadi tiga kategori, yaitu: ikon, indeks dan simbol, dimana ketiga kategori ini dapat ditemukan dalam komik Crayon Shinchan. Menurut Peirce, sebuah tanda dapat menjadi ikon, indeks atau simbol, bahkan gabungan kedua atau ketiganya, tergantung dari bagaimana tanda tersebut digunakan dalam setiap frame komik Crayon Shinchan. Dari analisis semiotika yang dilakukan dalam komik Crayon Shinchan, ditemukan bahwa bukanlah bacaan anak-anak yang sehat dan mendidik. Dengan penggunaan tandatanda yang berbeda, hampir seluruh komik Crayon Shinchan bermakna masalah seks. Komik Jepang merupakan hasil ekspresi budaya Jepang. Komik ini mengandung makna konotasi bahwa budaya Jepang menganut nilai-nilai seks yang bebas dan terbuka, berbeda dengan Indonesia. Cara pandang mengenai seks yang berbeda disebabkan oleh perbedaan budaya antara Jepang dan Indonesia. Bagi orang Jepang, nilai seks bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan. Dengan mudahnya, seorang anak melihat bacaan berbau seks, termasuk pornografis yang dijual bebas di Jepang. Budaya Jepang mempengaruhi penggunaan tandatanda sekaligus pemaknaannya. Tanda-tanda yang bermaknakan seks merupakan ritual budaya Jepang. Komik Crayon Shinchan merupakan sekumpulan tanda yang menunjukkan makna konotasi, yaitu budaya Jepang yang patriarki dengan dikenalnya konsep giri di kalangan keluarga Jepang. Bacaan anak-anak, termasuk komik diam-diam menampilkan nilai-nilai yang mate biased. Ideologi patriarki yang tampak bahwa adanya pembagian peran gender antara laki-laki dan perempuan. Komik memainkan fungsinya sebagai agen sosialisasi terhadap anak-anak. Komik Jepang sebagai budaya populer karena sifatnya mass production, menghibur, dan disukai oleh banyak orang. Sebagai kecenderungan budaya populer, komik melekatkan seks dengan perempuan. Perempuan dilekatkan dengan stereotip sebagai obyek seks, selain sebagai ibu rumah tangga."
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Regina Natalia
"ABSTRACT
Pelabelan graf merupakan salah satu topik yang menarik dalam teori graf. Ada
beberapa cara untuk melabeli sebuah graf, dan salah satunya yaitu pelabelan graceful.
Misalkan G(V,E) adalah sebuah graf. Pemetaan injektif f : V → {0,1,...,|E|}
disebut graceful jika label dari busurnya w(uv) = | f(u) − f(v)| semuanya memiliki
nilai yang berbeda untuk setiap busur uv. Ada sebuah konjektur terkenal yang
belum terbukti dalam pelabelan graceful. Konjektur tersebut mengatakan bahwa
semua graf pohon adalah graceful. Untuk membuktikan konjektur ini, maka harus
ditunjukan bahwa setiap graf pohon adalah graceful. Terdapat banyak paper penelitian
yang membahas tentang pelabelan graceful untuk kelas-kelas graf pohon yang
berstruktur tinggi atau kelas-kelas graf pohon yang bersyarat. Banyak kelas graf pohon
pun telah dibuktikan adalah graceful dan salah satunya adalah graf Supercaterpillar.
Adapun penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa graf Supercaterpillar
yang memenuhi syarat tertentu adalah graceful. Dalam tesis ini, konsep dari
graf Supercaterpillar diperumum dan ditunjukkan sub-kelas dari graf Supercaterpillar
yang belum dibahas pada penelitian sebelumnya juga merupakan graceful.

ABSTRACT
Graph labeling is one of the interesting topic in graph theory. There are many
way to labeling a graph, and one of them is graceful labeling. Let G(V,E) is a
graph. The injective mapping f : V → {0,1,...,|E|} is called graceful if the weight
of edge w(uv) = | f(u) − f(v)| are all defferent for every edge uv. There is a famous
conjecture in graceful labeling. It said that all trees are graceful. To prove
this conjecture, then we must showing that every trees are graceful. There are numerous
research papers dealing with special cases of highly structured or otherwise
restricted classes. Many classes of trees have been proven are graceful, and one of
them is Supercaterpillar. Previous research had proved that supercaterpillar satisfying
certain conditions are also graceful. In this paper, we generalized the concept
of supercaterpillar and show subclass of supercaterpillar graph that has not been
discussed earlier is also graceful."
2017
T48921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Natalia
"Kelahiran prematur menghadapi konsekuensi risiko morbiditas dan mortalitas perinatal yang lebih tinggi. Dukungan nutrisi yang tepat dimasa awal periode kritis menjadi salah satu upaya menurunkan risiko tersebut. Masalah nutrisi menjadi salah satu aspek perawatan yang penting untuk diatasi. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan bayi kembar prematur dengan risiko defisit nutrisi. Studi ini menggunakan desain studi kasus terhadap empat bayi kembar prematur yang mengalami masalah defisit nutrisi, baik aktual maupun risiko. Hasil studi menunjukkan bahwa Model Konservasi Levine dapat digunakan dalam asuhan keperawatan bayi kembar prematur. Integrasi Model ini dapat diimplementasikan kedalam proses keperawatan dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang bersifat holistik.

Preterm birth faces the consequence of a higher risk of perinatal morbidity and mortality. Proper nutritional support in the early critical period is one of the efforts to reduce this risk. Nutrition problems is one of the urgent aspects of treatment to be overcome. This study aims to provide an overview of nursing care for premature twins with a risk of nutritional deficit. This study was designed as a case study of four premature twins who experienced nutritional deficit problems, both actual and risk. The results of the study indicate that the Conservation Model Levine’s can be used in the nursing care of premature twins. The integration of this model can be implemented into the nursing process to improve the quality of holistic nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Natalia
"ASI menjadi nutrisi terbaik yang dapat membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas BBLR. Namun, pemberian ASI pada BBLR selama masa perawatan di rumah sakit sering menemukan berbagai macam hambatan. Intervensi yang dapat dilakukan berupa pemberian edukasi dan dukungan menyusui BBLR melalui program SATUPAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan pengaruh program “SATUPAS” terhadap produksi ASI, frekuensi perah, dan ASI parsial bayi berat lahir rendah. Desain penelitian adalah true experiment dengan pendekatan pre-post test control group dan pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Responden berjumlah 82 ibu dan bayi berat lahir rendah yang dibagi menjadi 41 responden mendapat intervensi program SATUPAS dan 41 responden mendapat intervensi rutin. Analisis univariat menunjukkan kedua kelompok homogen dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi ASI (p=0,001), frekuensi perah (p=0,001), dan ASI parsial (p=0,001) kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan program SATUPAS sebagai upaya untuk meningkatkan pemberian ASI bagi bayi berat lahir rendah yang menjalani hospitalisasi.

Breast milk is the best nutrition that can help reduce morbidity and mortality of Low Birth Weight (LBW) infants. However, breastfeeding LBW infants during hospitalization often has many problems. Intervention in the form of providing education and support for LBW infants breastfeeding through the SATUPAS program is attempted to overcome this problem. The purpose of this study was to identify the effect of the "SATUPAS" program on breastmilk production, frequency of breastmilk expression, and partial breastfeeding of low birth weight infants. The research design was a true experiment with a pre-post test control group approach and the sampling method used a random sampling. Respondents were 82 mothers and low birth weight babies, divided into 41 respondents who received the SATUPAS program intervention and 41 respondents received routine intervention. Univariate analysis showed that both groups were homogeneous and bivariate analysis using the Wilcoxon and Mann-Whitney tests showed that there was a significant difference between breastmilk production (p = 0.001), frequency of breastmilk expression (p = 0.001), and partial breastfeeding (p = 0.001) in the control group and the intervention group. This study recommends the implementation of the SATUPAS program as an effort to increase breastfeeding for low birth weight infants undergoing hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library