Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Sari Dewi
"Pelayanan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi yang berkualitas telah menjadi tuntutan berbagai lapisan masyarakat. Kebijakan pelayanan kontrasepsi tidak lagi berorientasi kepada pencapaian kuantitas tetapi juga harus berorientasi pula pada pemenuhan permintaan kualitas. Jumlah kasus komplikasi dan kegagalan kontrasepsi dapat dipandang sebagai indikasi derajat kualitas pelayanan KB, mulai dari pelayanan KIE, konseling, pelayanan kontrasepsi, sampai pelayanan pasca pemasangan /pemberian alat kontrasepsi yang meliputi kunjungan ulang dan rujukan. 13 kasus komplikasi berat akibat penggunaan alat kontrasepsi ditemukan di Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2007. Penilaian mutu tindakan non medis pelayanan kontrasepsi perlu diketahui karena dengan jumlah kasus yang masih tinggi dapat menimbulkan rumors di masyarakat sehingga menurunkan minat untuk mengatur kelahiran. Pelayanan kontrasepsi membutuhkan suatu pengkomunikasian yang baik antara bidan dan klien. Klien membutuhkan informasi yang adekuat untuk dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan dirinya dan Bidan harus mengikuti standarisasi pelayanan sesuai dengan petunjuk profesi untuk menentukan apakah penggunaan alat kontrasepsi sudah sesuai dengan kondisi kesehatan klien dan memonitoring penggunaan alat kontrasepsi sehingga tindakan pencegahan dan penanggulangan efek samping dapat segera dilakukan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang akan memberikan gambaran mutu tindakan non medis pelayanan kontrasepsi oleh Bidan melalui pendekatan sistem. Penelitian dilaksanakan di 10 puskesmas di wilayah Kecamatan Pasar Minggu mulai dari Bulan Mei ? Juni 2008. Sampel penelitian adalah 11 Bidan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan KB di puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara bidan menggunakan alat bantu kuisioner dan hasil observasi dengan menggunakan alat bantu checklist. Data sekunder diperoleh dari telaah dokumen laporan bulanan klinik KB, register klinik, kartu status, dan informed consent. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan menghitung distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata bidan yang bertanggung jawab dalam pelayanan KB sudah cukup senior dengan masa kerja lebih dari 10 tahun. Sebagian besar bidan tidak hanya bertanggung jawab terhadap pelayanan KB. Tingkat pengetahuan mengenai pelayanan kontrasepsi cukup baik sebesar 72,7%. Bidan sebagian besar telah mengikuti pelatihan konseling dan pelatihan pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebesar 72,7%. Ketersediaan sarana penunjang tindakan non medis pelayanan kontrasepsi sudah cukup tersedia. Keterampilan bidan dalam memberikan konseling dengan baik sebesar 72,7%.
Penapisan pada klien baru dengan baik sebesar 63,6%. Bidan yang pernah merujuk klien sebesar 72,7% Pelaksanaan pencatatan pelayanan kontrasepsi dengan benar sebesar 18,2% dan pelaporan dilaksanakan dengan tepat waktu. Kelengkapan kartu status dan informed consent sebagian besar tidak lengkap. Dari penilaian mutu tindakan non medis pelayanan kontrasepsi oleh Bidan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pasar Minggu dengan melihat gambaran masukan, proses, dan keluaran, mutu tindakan non medis pelayanan kontrasepsi yang telah berjalan masih kurang baik dan perlu untuk dilaksanakan peningkatan pelayanan kontrasepsi terutama pada pelayanan konseling, penapisan klien baru, dan pencatatan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
Jakarta : Yayasan Indonesia Baru, 1997
395.4 RAT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Status higienitas genitalia yang tidak terjaga dengan baik pada perempuan dapat menyebabkan terjadinya transmisi bakteri dari anus ke orifisium uretra dan vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada sistem urogenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status higienitas genitalia mahasiswi di Universitas wilayah Depok serta determinannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 365 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster Sampling.
Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik menunjukkan bahwa determinan status higienitas genitalia adalah kebiasaan berkemih (p = 0,024), kebiasaan menggunakan pakaian dalam (p = 0,011) dan jenis fakultas (p = 0,023). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada mahasiswi untuk menjaga area genitalia tetap kering setelah berkemih dan membawa cadangan pakaian dalam saat bepergian.

Genital hygiene status is not well preserved in women can cause transmission of bacteria from the anus to the urethra and vaginal orifice so that it can cause an infection in the urogenital system. The purpose of this research is to get the picture of genital hygiene status and its determinants in female university students at several universities in Depok. This study uses a Cross sectional method. A questioner was completed by 365 female university students which were taken by Cluster sampling.
A Multivariate analysis with Logistic Regression reveals the determinants of genital hygiene status which involve voiding habits (p = 0,024), underwear used (p = 0,011) and type of faculty (p = 0,023). The result from this study recommends the students to keep their genital area dry after voiding and bring extra panty when going out."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan bertujuan untuk memahami mekanisme kerja, tugas pokok, dan fungsi dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta memahami ruang lingkup kerja, tugas pokok, dan fungsi Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Data Sarana Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui perkembangan jumlah Sarana Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga di wilayah Indonesia.

Pharmacist Internship Program at Directorate of Production and Distribution of Medical Devices aimed to understand the working mechanism, duties, and functions of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices and understand the scope of work, duties, and functions of the Directorate of Production and Distribution of Medical Devices. Given specific assignment titled Production Facilities of Medical Devices and Household Health Supplies. The purpose of the specific assignment was to determine the development of the number of production facilities of medical devices and household health supplies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Endeh bertujuan bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di apotek dalam bidang manajemen apotek maupun pelayanan kefarmasian serta mengetahui dan memahami kegiatan kefarmasian baik secara teknis maupun non teknis yang dilakukan di apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pengkajian Penjualan Obat-obat Ulkus Peptikum dan Pembuatan Poster di Apotek Endeh Periode Januari – Maret 2013. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui jenis obat tukak peptikum yang paling banyak diminati oleh pasien berdasarkan data penjualan Apotek Endeh selama periode Januari – Maret 2013, serta mensosialisasikan penyakit ulkus peptikum beserta upaya-upaya penanganan dan pengobatannya melalui poster.

Pharmacist Internship Program at Endeh Pharmacies aimed to determine and understand the role of pharmacists in pharmacy within pharmacy management and pharmacy services and understand of pharmaceutical activities both technically and non-technically done at the pharmacy. Given special assignment titled Sales Assessment Peptic ulcer Drugs and making Poster at Endeh Pharmacies Period January – March 2013. The purpose of this specific assignment was to determine the kind of peptic ulcer drugs which most favorited by patients based of sales data from Endeh Pharmacies Period January – March 2013, sosialitation of peptic ulces disease and its response efforts and treatment through by posters.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker memahami peran dan tanggung jawab apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam fungsi klinis dan fungsi managerial di rumah sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Buku Pedoman Waktu Penggunaan Obat Oral yang Berkaitan dengan Makanan Sesuai Formularium RSCM Tahun 2013. Tugas khusus ini bertujuan untuk memberikan informasi waktu penggunaan obat oral yang berkaitan dengan makanan yang terdapat dalam Formularium RSCM.

Pharmacist Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital aimed to make students understand the role of the pharmacist profession and responsibilities of pharmacists in Hospital Pharmacy Installation (IFRS), to understand the roles of the pharmacist to do their clinical and managerial functions. Given special assignment Making Guide Book of Time to Use Oral Medicine That Deals With Food Accordance of Formularium 2013 of RSCM. The purpose of this specific assignment was to giving informations about time to use oral medicine that deals with food which there in Formularium of RSCM.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat meningkatkan laju mortalitas pada pasien sepsis. Sepsis masih manjadi penyebab kematian tersering di ruang perawatan intensif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik dengan luaran pasien sepsis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di ruang perawatan Intensive Unit Care ICU . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan pada pasien sepsis di ICU Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia, selama bulan Februari sampai Mei 2017. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien. Pasien dewasa dengan sepsis dan syok septik yang menerima antibiotik parenteral dimasukkan ke dalam kriteria inklusi. Pasien berusia kurang dari 18 tahun atau dengan lama rawat di ICU kurang dari 24 jam tidak disertakan dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS Versi 23.0. Subjek penelitian yang diperoleh yaitu sebanyak 60 pasien. Hasil penelitian menemukan sebanyak 115 antibiotik diresepkan untuk pasien ini. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai berdasarkan pola kuman lokal sebanyak 45,22 . Pasien yang menerima rejimen antibiotik yang tidak sesuai berdasarkan rekomendasi pedoman Survival Sepsis Campaign SSC tahun 2016 yaitu sebanyak 33,33 dan terdapat 51,67 menerima dosis yang tidak sesuai berdasarkan rekomendasi Drug Information Handbook. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidaktepatan pemberian dosis antibiotik dengan laju mortalitas p=0,034; p

An inappropriate antibiotic usage can increase the mortality rate in sepsis patients. Sepsis still the most common cause of death in intensive unit care ICU . This study aims to evaluate the appropriateness of antibiotics use and the factors associated with outcome of sepsis patients in ICU. This study was an analityc descriptive study using cross sectional method for sepsis patients in the ICU of Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, during February to May 2017. The data is collected from patient rsquo s medical record files. Inclusion criteria is an adult patients with sepsis and septic shock who received parenteral antibiotics. Patients less than 18 years of ages or with lenght of stay in ICU less than 24 hours were excluded. Then, it analyzed using the SPSS Version 23.0 software program. There are 60 patients act as study subjects. As result, 115 antimicrobial was prescribed for these patients. The inappropriate antibiotic usage reached 45,22 , based on local microbial pattern. Among 60 patients, 33.33 received inappropriate types of antibiotics regimens based on Survival Sepsis Campaign SSC guidelines and 51.67 received inappropriate doses based on Drug Information Handbook. Bivariat analysis showed that there was significant correlation between inappropriate doses of antibiotics and mortality p 0.034 p"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
"Latar Belakang : Rasio netrofil-limfosit (NLR) sudah banyak diteliti memiliki hubungan yang erat dengan luaran penyakit kardiovaskular. Hal ini berhubungan dengan proses inflamasi yang dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsi dari jantung yang dapat dinilai dengan salah satunya fraksi ejeksi (EF). Pasien IMA-EST yang mendapatkan IKPP memiliki resiko untuk mengalami perubahan EF yang berhubungan dengan NLR saat admisi.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara NLR rendah dengan peningkatan fraksi ejeksi (EF) ventrikel kiri pada pasien IMA-EST yang mendapatkan IKPP.
Metode : Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dan data dilaporkan dalam bentuk deskriptif dan analitik korelasi. Dilakukan analisa hubungan NLR admisi pasien STEMI yang mendapatkan IKPP dengan EF ≤50% yang di ambil dengan ekokardiografi selama perawatan, akan kemudian dilakukan ekokardiografi kembali pada bulan ke-3.
Hasil : Total sampel penelitian adalah 58 subjek dengan 91,4% merupakan laki-laki. Rerata nilai EF I 42% dan EF ke-2 45,9%. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok dengan NLR <7 dan >7. Terdapat perbedaan proporsi antara kedua kelompok yang ditunjukan dengan nilai p sebesar 0,05. Subjek yang mempunyai kadar NLR >7 lebih beresiko sebesar 4,30x untuk tidak mengalami perbaikan. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perbaikan EF pada penelitian ini adalah NLR <7 dengan OR sebesar 6,56 (1,31-32,84) setelah dikontrol oleh variable lekosit dan multivesel diseases.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara NLR dengan perbaikan EF ventrikel kiri pada Pasien IMA-EST yang mendapatkan IKPP

Background : The neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) has been widely studied to have a close relationship with cardiovascular disease outcomes. This is related to the inflammatory process that can cause structural and functional changes of the heart which can be assessed by ejection fraction (EF). STEMI patients who receive Primary PCI are at risk for experiencing changes in EF related to NLR at admission.
Objective: To determine the relationship between low NLR and increased left ventricular ejection fraction (EF) in STEMI patients who receive primary PCI.
Methods: The design of this study was a retrospective cohort and the data were reported in descriptive and analytic form. An analysis of the relationship between NLR admissions for STEMI patients who received primary PCI with an EF 50% or below were carried out by echocardiography during treatment, then echocardiography was performed again in the 3rd month.
Results: The total sample of the study ware 58 subjects with 91.4% of males. The mean score for EF I was 42% and EF 2 was 45.9%. Patients were divided into 2 groups with NLR <7 and >7. There is a difference in the proportion between the two groups as indicated by a p-value of 0.05. Subjects who have NLR levels > 7 are 4,30x more at risk for not experiencing improvement. The most dominant factor influencing the improvement of EF in this study was NLR <7 with an OR of 6.56 (1.31-32.84) after being controlled by leukocyte and multivesel diseases variables.
Conclusion: There is a relationship between NLR and left ventricular EF improvement in IMA-EST patients who received PCI
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesia Ratna Sari Dewi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas implementasi kebijakan pembuatan dokumen penentuan harga transfer dengan menggunakan teori ease of administration dan membahas hambatan yang dihadapi oleh wajib pajak dan petugas pajak terkait pembuatan kebijakan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwakebijakan pembuatan dokumen penentuan harga transferbelum ease of administration karena belum sepenuhnya indikator dipenuhi. Indikator ease of administration yang sudah dipenuhi yaitu hanya tentang kepastian dasar hukum ketentuan pembuatan dokumen penentuan harga transfer yang merupakan salah satu indikator dari asas kepastian hukum. Dalam pelaksanaan PMK No. 213/PMK.03/2016 terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi oleh wajib pajak dan petugas pajak Direktorat Jenderal Pajak . Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh wajib pajak yaitu terkait kurangnya sumber daya, data sulit dikumpulkan, akses informasi terbatas, dan data pembanding sulit dicari. Sementara hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Pajak yaitu pada umumnya pengetahuan harga transfer di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang relatif minim dibandingkan dengan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan sulitnya pengawasan dalam pelaksanaan ketentuan PMK No. 213/PMK.03/2016.

ABSTRACT
This script discusses the implementation of transfer pricing documentation policy using ease of administration theory and discusses obstacles faced by taxpayers and tax officers related to the policy making. This research is a descriptive quantitative research. The result of this study proves that the transfer pricing documentation policy has not been ease of administration because not yet fully indicator is fulfilled. The ease of administration indicator that has been fulfilled is only about the tax laws of the transfer pricing documentation which is one of the indicators of the principle of certainty. In the implementation of PMK No. 213 PMK.03 2016 there are obstacles faced by taxpayers and tax officers Directorate General of Taxes . The constraints faced by the taxpayer are related to lack of resources, difficult data collected, limited information access, and comparison data difficult to find. While the obstacles faced by the Directorate General of Taxes are generally knowledge transfer pricing in Small Tax Office is relatively minimal compared with the Large Tax Office and the difficulty of supervision in the implementation of PMK No. 213 PMK.03 2016."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library