Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Ummi Rosyadi
"Skripsi ini membahas tentang respon negara tetangga yang terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada penelitian sebelumnya, banyaknya kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada masa Orde Baru disebabkan oleh pengelolaan hutan yang mengedepankan pembangunan ekonomi. Untuk kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 1997-1998 hanya dijelaskan mengenai dampak berupa kerugian ekonomi dan ekologis. Sementara dalam penelitian ini, akan berfokus pada dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 1997-1998 berupa pencemaran kabut asap lintas batas mengganggu aktivitas negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa permasalahan kebakaran hutan dan lahan Indonesia tahun 1997-1998 menjadi satu bencana nasional yang sulit dituntaskan oleh Indonesia sendiri. Singapura dan Malaysia sebagai negara tetangga yang terkena dampak dari kabut asap memberikan respon agar masalah ini dapat ditangani dalam skala regional, sehingga kebakaran hutan dan lahan tahun 1997-1998 menjadi salah satu awal mula kesadaran Asia Tenggara untuk menetapkan regulasi baru atas satu permasalahan pencemaran lingkungan lintas batas, khususnya pada pencemaran udara. Pada penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode sejarah. Artikel ini menggunakan data yang diperoleh melalui studi literatur berupa dokumen pemerintah, koran, buku, dan publikasi jurnal.

This paper discusses the response of neighboring countries affected by haze due to forest and land fires that occurred Indonesia in 1997-1998. In previous studies, the number of cases of forest and land fires that occurred during the New Order was caused by forest management which prioritized economic development. For forest and land fires 1997-1998 only explained the impact of economic and ecological losses. While in this study will focus on the impact of forest and land fires 1997-1998 in the form of cross-border smoke pollution disrupting the activities of neighboring countries, such as Singapore and Malaysia. The results of this study found that the problems of Indonesian forest and land fires in 1997-1998 became a national disaster that was difficult to solve by Indonesia itself. Singapore and Malaysia as neighboring countries affected by the haze responded to this problem in a regional scale, so that forest and land fires in 1997-1998 became one of the beginnings of Southeast Asian awareness to establish new regulations on a cross-environmental pollution problem, especially on air pollution. This article uses historical methods and data obtained through literature studies from newspapers, books, and journal publications. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Ummi Rosyadi
"Penelitian ini membahas tentang strategi perlawanan Sultan Thaha Syaifuddin menghadapi militer Belanda pada tahun 1855-1904. Strategi yang digunakan yakni dengan upaya gerilya sehingga perlawanan rakyat Jambi memakan waktu cukup lama sebelum Jambi berhasil ditaklukkan oleh Belanda.  Latar belakang perjuangan Sultan Thaha di Jambi dikarenakan arah politik imperialisme Belanda di Nusantara pasca ditandatanganinya Traktat London 1824. Intervensi Inggris mengakibatkan Belanda harus meninjau ulang kontrak-kontrak penguasa lokal untuk menjamin kedaulatan mereka di Nusantara. Sultan Thaha Syaifuddin sebagai Sultan Kerajaan Melayu Jambi berusaha melepaskan ikatan kontrak dengan Belanda dengan perlawanan secara fisik dan diplomasi terhadap hegemoni kekuatan Belanda yang menekan Jambi untuk tetap tunduk. Keunikan geografis persungaian Jambi yang terbagi menjadi hulu dan hilir menjadi salah satu strategi perang beliau untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana upaya dan strategi yang dilancarkan oleh Sultan Thaha yang memanfaatkan faktor geografis dengan mendirikan basis perlawan di huluan Jambi. Adanya keunikan memobilisasi perlawanan rakyat menggunakan sungai sebagai basis perlawanan rakyat menjadikan kesempatan Sultan Thaha untuk nebggunakan strategi gerilya sungai. Penulis mencoba merekonstruksi kembali menggunakan metode sejarah yakni dengan heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi untuk mengungkap bagaimana langkah yang diambil Sultan Thaha Syaifuddin dalam mencari dukungan rakyat dan strategi-strategi yang digunakan untuk mempertahankan Jambi dari penetrasi Belanda.

This research discusses the war strategy of Sultan Thaha Syaifuddin against the Dutch Colonial Power in 1855-1904. The strategy used was guerrilla efforts so that the Jambi people's resistance took a long time before Jambi was successfully conquered by the Dutch. The background to Sultan Thaha's struggle in Jambi was due to the political direction of Dutch imperialism in the archipelago after the 1824 London Treaty was signed. British intervention resulted in the Dutch having to review the contracts of local authorities to guarantee their sovereignty in the archipelago. Sultan Thaha Syaifuddin as the Sultan of the Jambi Malay Kingdom tried to break the contractual ties with the Dutch by physically and diplomatically resisting the hegemony of the Dutch power which pressured Jambi to remain submissive. The geographical uniqueness of the Jambi river which is divided into upstream and downstream became one of his war strategies to fight against the Dutch. This study seeks to see how the efforts and strategies launched by Sultan Thaha took advantage of geographical factors by establishing a base of resistance in the Jambi upstream. The uniqueness of mobilizing people's resistance using the river as the basis of people's resistance made Sultan Thaha take the opportunity to use the river guerrilla strategy. The author tries to reconstruct using historical methods, namely with heuristics, criticism, interpretation and historiography to reveal how the steps taken by Sultan Thaha Syaifuddin in seeking people's support and the strategies used to defend Jambi from Dutch penetration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library