Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Octavianty
"Gagal ginjal kronis merupakan penyakit tersering dan juga membutuhkan beban pembiayaan yang tinggi. Sejak era jaminan kesehatan nasional dikeluarkan kebijakan untuk menggunakan clinical pathway sebagai alat untuk mengendalikan mutu dan pembiayaan di rumah sakit. Dengan jumlah kerugian yang nyaris 105 juta di tahun 2017 maka penelitian ini diharapakan dapat memberikan gambaran dalam menilai kinerja organisasi pelaksana clinical pathway gagal ginjal kronik dengan hemodialisa melalui metode penilaian Malcolm Baldridge dan ICPAT diruang perawatan penyakit dalam RSAL dr. Mintohardjo. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan analisa kualitatif yaitu serangkaian kegiatan dimana peneliti mengumpulkan informasi tentang implementasi clinical pathway gagal ginjal kronik dengan hemodialisa, melakukan pemotretan sehingga tercipta gambaran umum pelaksanaan CP di RSALdr. Mintohardjo. Hasil penelitian didapatkan bahwa implementasi clinical pathway gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di ruang perawatan Penyakit Dalam termasuk kategori early development dengan mutu poor. Dari hasil penelitian ini disarankan pimpinan RS lebih meningkatkan komitmen mengenai penerapan CP di masing-masing ruangan perawatan,melakukan evaluasi mengenai CP dalam 4-6 bulan, dan mengadakan pelatihan bagi seluruh pelaksana clinical pathway.

Chronic renal failure is the commonest disease and also requires a high financing burden. Since the era of national health insurance policy is issued to use clinical pathway as a tool to control quality and financing in the hospital. With the amount of losses nearly 105 M in 2017, this study is expected to provide an overview in assessing the performance of clinical pathway implementing organizations with chronic renal failure with hemodialysis through Malcolm Baldridge and ICPAT assessment methods in The Internal Medicine Room Mintohardjo's Naval Hospital. This research is case study research with qualitative analysis that is a series of activities where the researcher collect information about the implementation of chronic renal failure clinical pathway with hemodialysis, doing the photo shoot so as to create the general picture of CP implementation in dr. Mintohardjo Naval Hospital. The results showed that the implementation of chronic renal failure clinical pathway with hemodialysis in the treatment room of Internal Disease including the category of early development with poor quality. The results of this study suggested that the hospital leadership should increase commitment on CP implementation in each treatment room, evaluate CP in 4-6 months, and conduct training for all clinical pathway implementers. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Octavianty
"Kedokteran Militer di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memiliki peran dalam dukungan dan layanan kesehatan pada masa perang dan damai. Ancaman terhadap pertahanan yang tidak hanya berasal dari serangan agresor tetapi juga kondisi bencana alam. Layanan kedokteran forensik dan medikolegal merupakan suatu hal yang baru dalam instansi TNI AL, sehingga penelitian ini akan membahas potensi peranan dokter spesialis forensik dan medikolegal (Sp.FM) di instansi TNI AL dalam mendukung tugas pokok TNI AL, serta memetakan potensi risiko/konflik dalam pemberian layanan kedokteran untuk hukum (yandokkum) serta mitigasi konflik serta membangun imparsialitas dan independensi dalam tugas pelayanan. Sebagai penelitian kualitatif eksploratif dengan pendekatan grounded theory, data diambil dengan metode FGD dan wawancara mendalam terhadap pemangku kebijakan di level menengah dan pemangku kebijakan pusat. Hasilnya, didapatkan bahwa peran Sp.FM yang diharapkan dominan dalam pembuktian kasus perkara pidana, ternyata diutamakan untuk mendukung tata kelola kebencanaan melalui proses identifikasi. Peranan Sp.FM diharapkan dapat berkolaborasi untuk mengatasi konflik baik internal dari kedokteran militer dan antar matra di TNI, maupun eksternal dengan korps lain di TNI dan unsur di luar TNI melalui pendekatan multidisiplin, interdisiplin dan transdisiplin sehingga tujuan yandokkum di instansi TNI AL dapat terwujud.

Military Medicine in the Indonesian Navy (TNI AL) plays a crucial role in providing healthcare. Defense threats arise not only from aggressor attacks but also from natural disasters. Forensic and medicolegal services is a relatively new field within the Indonesian Navy. This study explores the potential role of forensic and medicolegal specialists (Sp.FM) in supporting the Indonesian Navy's primary duties, mapping potential risks and conflicts in providing forensic medical services, proposing conflict mitigation strategies, and ensuring impartiality and independence in service tasks. This is an exploratory qualitative study with grounded theory approach. Data was collected through FGDs and in-depth interviews with mid-level and top policymakers. The findings revealed that the role of Sp.FM, which was expected to be dominant in criminal case investigations, was primarily directed towards supporting disaster management through identification processes. The role of Sp.FM is anticipated to collaborate in addressing internal conflicts within military medicine, inter-service conflicts within the navy, and external conflicts with other corps and external entities. This can be achieved through comprehensive collaboration with multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary approaches, ensuring that the objectives of medical services for legal purposes are met in the navy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library