Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Pajariana
"Masalah terkait peresepan obat merupakan kejadian medication error yang dapat merugikan pasien. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah ini ialah melalui kegiatan pengkajian resep. Oleh sebab itu dalam karya tulis ini dilakukan pengkajian terhadap kelengkapan administratif, farmasetik serta keseuaian klinis pada resep dari 5 pasien poli saraf yang diterima oleh apotek Kimia Farma unit 0389 dalam rangka melihat dan mengevaluasi permasalahan yang sering terjadi dalam peresepan obat. Hasil pengkajian terhadap kelima resep obat tersebut menunjukkan bahwa dari aspek administrasinya, drug related problem atau medication error yang sering terjadi ialah mengenai tidak tercantumnya informasi terkait alamat dokter, nomor telepon dokter, alamat pasien serta berat badan pasien. Berdasarkan aspek farmasetiknya, informasi mengenai bentuk sediaan obat serta cara dan lama pemberian obat tidak tercantum pada 3 dari 5 resep yang dikaji. Pengkajian terhadap kesesuain klinis menunjukkan bahwa drug related problem yang terjadi pada resep yang dikaji ialah DRP kategori P2 mengenai keamanan pengobatan dengan domain sekunder berupa kejadian obat merugikan yang mungkin terjadi. DRP tersebut diantaranya adalah adanya polifarmasi obat, interaksi obat serta efek samping obat yang merugikan.

Problems related to drug prescribing are medication errors that can harm patients. One effort that can be made to prevent this problem is through reviewing recipes. Therefore, in this paper, an assessment was carried out on the completeness of the administration, pharmacy and clinical suitability of prescriptions from 5 polyneurology patients received at Kimia Farma 0389 Sin order to see and evaluate problems that often occur in drug prescribing. The results of research on the five drug prescriptions show that from the aspect of drug administration, the most common drug-related problems or medication errors that occur are the absence of information regarding the doctor's address, doctor's telephone number, patient address, and patient's weight. Based on the pharmaceutical aspect, information regarding the dosage form of the drug as well as the method and duration of drug administration was not included in 3 of the 5 prescriptions studied. The clinical suitability assessment showed that the problem related to the drug that occurred was DRP category P2 regarding drug safety with a secondary domain in the form of the possibility of drug side effects. This DRP includes drug polypharmacy, drug interactions, and drug side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Obat ataupun bahan obat yang dihasilkan oleh industri farmasi haruslah memiliki kualitas sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut ialah suhu dan kelembapan (RH). Oleh karena itulah dalam segala kegiatan pengelolaan serta penyimpanan obat harus dilakukan pada area dengan suhu dan kelembapan yang diatur dan terpantau sesuai dengan persyaratan. Untuk mendukung hal ini maka dilakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan titik pemantauan suhu serta kelembapan harian, yaitu pemetaan suhu dan kelembapan. Melalui kegiatan tersebut dapat diperoleh titik terburuk yang bisa dijadikan sebagai titik pemantauan suhu dan RH harian. Pada makalah ini dibahas mengenai kegiatan pemetaan suhu dan kelembapan di salah satu ruangan penyimpanan obat (chamber) PT. Guardian Pharmatama. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa Suhu terendah chamber berada pada titik 2 (28,80oC) dan suhu tertinggi terdapat pada titik 7 (31,10oC), sedangkan RH tertinggi ada di titik 2 (79,30%) dan RH terendah dengan nilai 72,40% berada pada titik 6. Nilai suhu dan RH ini memenuhi persyaratan karena berada pada rentang suhu 30 + 2 oC dan RH 75+5%. Titik terburuk terdapat pada titik 2 dengan suhu dan RH maksimum berturut-turut adalah 30,30oC dan 79,30% sehingga disarankan untuk melakukan pemantauan suhu dan RH harian pada titik ini.

Medicines or medicinal ingredients produced by the pharmaceutical industry must have quality in accordance with specified requirements. One of the factors that influence this is temperature and humidity (RH). For this reason, all management and storage activities for medicines must be carried out in areas with temperature and humidity that are regulated and monitored in accordance with requirements. To support this, an activity was carried out which aimed to determine daily temperature and humidity monitoring points, namely temperature and humidity mapping. Through these activities, the worst point can be obtained which can be used as a daily temperature and RH monitoring point. In this paper, we discuss temperature and humidity mapping activities in one of the medicine storage rooms at the PT. Guardian Pharmatama. The mapping results show that the lowest chamber temperature is in area 2 (28,80oC) and the highest temperature is in area 7 (31,10oC), while the highest RH is in area 2 (79,30%) and the lowest RH is 72,40% is in area 6. This temperature and RH value meets the requirements because it is in the temperature range of 30+2oC and RH 75+5%. The worst point is in area 2 with the maximum temperature and RH respectively being 30,30oC and 79,30% so it is recommended to monitor daily temperature and RH in this area.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Cold Chain Product (CCP) harus selalu terjaga dalam rentang suhu sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk menghindari terjadinya kerusakan produk. Oleh sebab itu, dibutuhkan fasilitas penyimpanan yang memadai. Container chiller adalah salah satu fasilitas penyimpanan untuk produk rantai dingin yang digunakan di PT. Enseval Putera Megatrading. Menurut CDOB (2020), fasilitas penyimpanan chiller / cold room / freezer harus dikualifikasi terlebih dahulu saat awal penggunaan. Selain itu, untuk memastikan bahwa container chiller dapat beroperasi pada suhu yang sesuai dengan persyaratan maka perlu dilakukan kegiatan pemetaan suhu. Pada makalah ini dibahas mengenai kualifikasi operasional serta pemetaan suhu terhadap container chiller di PT. Enseval Putera Megatrading. Pemetaan suhu dilakukan saat container chiller belum terisi oleh produk rantai dingin yang akan disimpan. Hasil pemetaan suhu menunjukkan bahwa kondisi suhu pada container chiller yang diuji memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam penyimpanan produk rantai dingin karena masih berada pada rentang yang dipersyaratkan yaitu 2-8oC, dengan nilai MKT (Mean Kinetic Temperature) tertinggi dan terendah secara berturut-turut adalah 5,14 (Upper) dan 4,37 (Lower). Suhu tertinggi terdapat pada titik 8, sedangkan suhu terendah berada pada titik 11. Hasil kualifikasi operasional menunjukkan bahwa sistem refrigerasi container chiller dapat berfungsi dengan baik. Alarm pada container chiller juga dapat beroperasi dengan baik.
Cold Chain Products (CCP) must always be maintained within the required temperature range to avoid product damage. Therefore, adequate storage facilities are needed. Container chiller is one of the storage facilities for cold chain products used at PT. Enseval Putera Megatrading. According to CDOB (2020), chiller / cold room / freezer storage facilities must be qualified first at the start of use. Apart from that, to ensure that the container chiller can operate at a temperature that meets the requirements, temperature mapping activities need to be carried out. This paper discusses operational qualifications and temperature mapping of container chillers at PT. Enseval Putera Megatrading. Temperature mapping is carried out when the chiller container is not yet filled with the cold chain products to be stored. The temperature mapping results show that the temperature conditions in the chiller container tested meet the criteria required for storing cold chain products because they are still within the required range, namely 2-8oC, with the highest and lowest MKT (Mean Kinetic Temperature) values respectively being 5,14 (Upper) and 4,37 (Lower). The operational qualification results show that the container chiller refrigeration system can function well. The alarm on the container chiller can also operate properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Ketersediaan obat adalah hal yang harus diperhatikan, sebab, kurang ataupun lebihnya sediaan farmasi akan berdampak pada keberlangsungan pelayanan kefarmasiaan pada pasien. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu perencanaan dalam proses pengelolaan sediaan kefarmasian agar dapat menjamin ketersediaan obat dalam jumlah yang mencukupi, aman, bermutu, bermanfaat, serta terjangkau. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan obat ialah metode konsumsi. Metode ini didasarkan pada analisis data konsumsi obat periode sebelumnya. Oleh sebab itulah diperlukan evaluasi terhadap penggunaan obat pada periode sebelumnya agar dapat diperkirakan jenis serta jumlah obat yang akan diadakan di periode selanjutnya. Pada karya ilmiah ini dilakukan evaluasi terhadap penggunaan obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas sejak tahun 2017 hingga 2022 menggunakan metode ABC dan VEN.  Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Jenis obat pada kelompok A memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok B dan C, namun jumlah pemakaiannya paling banyak sehingga obat pada kelompok A menjadi prioritas dalam kegiatan perencanaan serta pengadaan sediaan farmasi di  Puskesmas Kecamatan Ciracas. Rata-rata banyak jenis obat kategori V (vital) yang telah digunakan di Puseksmas Kecamatan Ciracas dari tahun 2017 sampai 2022 lebih rendah daripada dua kategori lainnya.

Availability of medicines is something that must be considered, because whether there is a shortage or excess of pharmaceutical supplies will have an impact on the continuity of pharmaceutical services for patients. Therefore, a plan is needed in the process of managing pharmaceutical supplies in order to ensure the availability of medicines in sufficient quantities, safe, quality, useful and affordable. One method that can be used in drug planning is the consumption method. This method is based on analysis of drug consumption data from previous periods. For this reason, it is necessary to evaluate drug use in the previous period so that we can estimate the type and quantity of drugs that will be available in the next period. In this paper, an evaluation of drug use was carried out at the Ciracas District Health Center from 2017 to 2022 using the ABC and VEN methods. The evaluation results show that there are fewer types of drugs in group A compared to groups B and C. The average number of types of group V (vital) drugs that have been used at the Ciracas District Health Center from 2017 to 2022 is lower than the other two categories.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Pasien yang mendapatkan terapi obat sangat rentan mengalami masalah terkait obat. Oleh sebab itu diperlukan suatu kegiatan yang dapat mencegah terjadinya permasalahan tersebut.  Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan pelayanan kefarmasian yang berperan penting dalam menangani masalah terkait obat yang kemungkinan dapat terjadi pada pasien. Pada makalah ini dibahas mengenai Pemantauan Terapi Obat terhadap pasien di RS Umum Pusat Fatmawati terkhusus pada pasien dengan riwayat penyakit jantung dan diabetes melitus. Data yang dianalisis diperoleh dari rekam medis pasien serta lembar instruksi harian pasien pada SIMRSGOS II. Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan dapat diketahui  bahwa terdapat beberapa masalah terkait obat atau Drug related problem (DRPs)  yang terjadi pada 4 dari 5 pasien yang dianalisa. DRP tersebut diantaranya berkaitan dengan dosis yang kurang atau lebih tinggi dari literatur, efek samping obat, interaksi obat dan durasi penggunaan obat yang kurang sesuai dengan literatur.

Patients who receive drug therapy are very vulnerable to experiencing drug-related problems. Therefore, an activity is needed that can prevent this problem from occurring. Drug Therapy Monitoring is a pharmaceutical service that plays an important role in dealing with drug-related problems that may occur in patients. This paper discusses drug therapy monitoring of patients at Fatmawati Central General Hospital, especially patients with a history of heart disease and diabetes mellitus. The data analyzed were obtained from patient medical records and the patient's daily instruction sheet on SIMRSGOS II. Based on the results of the monitoring that has been carried out, it can be seen that there are several drug-related problems (DRP) that occurred in 4 out of 5 patients analyzed. These DRPs are related to doses that are less or higher than the literature, side effects of drugs, drug interactions and duration of drug use that is not in accordance with the literature.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library