Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriani Putri Bestari
"ABSTRAK
Latar belakang: Status epileptikus non konvulsivus SENK merupakan salah satu diagnosis banding pasien dengan penurunan kesadaran termasuk pada ensefalopati metabolik EM . Luaran pasien EM dengan SENK masih belum banyak diteliti.Metode penelitian: Penelitian ini bersifat observasional dengan disain potong lintang terhadap pasien EM dengan gambaran elektroensefalogram EEG SENK berdasarkan kriteria Salzburg yang dirawat di ruang emergensi, ruang rawat intensif, dan ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunksumo pada bulan Juli 2016-Juli 2017. Pasien dilakukan pencatatan, pemeriksaan EEG, dan observasi hingga akhir perawatan atau 30 hari perawatan. Luaran dinilai dalam mortalitas dan status fungsional dalam modified Rankin scale mRS yang dibagi menjadi baik mRS 0-2 dan buruk 3-5 . Analisa bivariat dilakukan untuk mencari faktor demografis, klinis, dan elektrografis yang berpotensi mempengaruhi luaran.Hasil: Dari total 32 subjek penelitian, didapatkan mortalitas sebesar 40,6 . Dari 19 subjek hidup, 84,2 memiliki status fungsional buruk. Pada subjek yang meninggal, 84,6 memiliki latar belakang teta, 100 tidak responsif terhadap suara, 92,3 tidak responsif terhadap nyeri, dan 76,9 memiliki gambaran aktivitas delta/teta ritmik dengan frekuensi >0,5Hz. Sepsis dan jumlah etiologi penurunan kesadaran memiliki berpotensi mempengaruhi luaran subjek p0,5Hz. Sepsis dan jumlah etiologi berpotensi mempengaruhi luaran.Kata kunci: luaran; mortalitas; status fungsional; ensefalopati metabolik; status epileptikus non konvulsivus

ABSTRACT
Background Nonconvulsive status epilepticus NCSE is one of the important differential diagnoses in patients with altered consciousness including metabolic encephalopathy ME . The outcome of ME patients with NCSE has not been studied extensively.Method This is an observational cross sectional study in ME patients with NCSE based on EEG findings that fulfilled the Salzburg criteria treated in the emergency, intensive care, and inpatient units of Cipto Mangunkusumo hospital in July 2016 July 2017. Subjects underwent documentation, EEG recording, and observation until discharge or 30 days of treatment. Outcome was measured in mortality and functional status in modified Rankin scale divided into favorable mRS 0 2 and poor mRS 3 5 . Bivariate analysis was done to find the potential demographic, clinical, and electrographic factors to influence outcome.Result Out of total 32 subjects, the mortality rate was 40.6 . From 19 survivors, 84,2 had poor functional status. In fatal subjects, 84.6 had theta background rhythm, 100 unresponsive to sound, 92.3 unresponsive to pain, and 76.9 had rhythmic delta theta activity 0.5Hz. Sepsis and the number of etiologies causing altered consciousness had the potential to influence outcome p0.5Hz. Sepsis and the number of etiologies had the potential to influence outcome.Keywords mortality functional status metabolic encephalopathy nonconvulsive status epilepticus"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Bestari
"Resiko penularan HIV dari Ibu ke bayi dinegara berkembang meningkat cepatdisebabkan oleh minimnya akses intervensi. Di Indonesia sendiri kasus HIV semakinmeningkat ditiap tahunnya dan kasus HIV banyak terjadi di usia produktif dimana padausia ini banyak terdapat ibu hamil yang sangat rentan untuk dapat menularkan HIVkepada bayinya. Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang sangat dekatdengan negara tetangga Singapura dan Malaysia , sehingga merupakan daerah yangsangat rentan untuk terjadinya penularan HIV/AIDS. Oleh sebab itu, perlu dilakukanupaya untuk pencegahan penyebaran penularan HIV/AIDS lebih luas terutama pada ibuhamil melalui program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak PPIA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam pencegahanpenularan HIV dari Ibu ke Anak PPIA di Kota Tanjungpinang. Desain penelitianadalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel merupakan ibu hamilyang datang ke puskesmas berjumlah 130 responden. Variable yang diteliti yaitu umur,tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukunganpetugas kesehatan, dukungan suami dan keterpaparan informasi. Variabel tersebutdiukur dengan menggunakan kuisioner yang diolah hingga multivariat denganmenggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa ratarataibu yang berkunjung ke puskesmas mempunyai perilaku buruk sebesar 56,2.
Hasil uji chi-square didapatkan hasil bahwa yang berhubungan dengan perilaku ibuhamil dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak PPIA yaitu sikap ibu,keterpaparan informasi kesehatan dan dukungan petugas kesehatan. Variabel yangpaling dominan mempengaruhi perilaku ibu adalah dukungan dari tenaga kesehatandengan nilai OR= 6,420 yang artinya Ibu yang mendapat dukungan dari petugaskesehatan akan berperilaku baik 6,240 kali lebih besar dibandingkan Ibu hamil yangtidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan, setelah dikontrol oleh variablependidikan, sikap dan keterpaparan informasi. Direkomendasikan kepada DinasKesehatan dan Puskesmas agar dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentangHIV/AIDS dan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi KIE serta konselingtentang HIV/AIDS kepada ibu hamil agar ibu hamil mau melakukan pemeriksaan HIVselama kehamilan.

The risk of HIV transmission from mother to baby in developing countries is increasingrapidly due to lack of access to intervention. In Indonesia, HIV cases are increasingevery year and HIV cases occur in productive age which many pregnant women rsquo s veryvulnerable to be able transmitting HIV to their babies. Riau Islands province is aprovince that very close to neighboring countries Singapore and Malaysia , so it is avery vulnerable area for the occurrence of HIV AIDS transmission. Therefore, effortsshould be made to prevent HIV AIDS spread more widely, especially for pregnantwomen through the program Prevention of HIV AIDS from the mother to child PPIA.
This study aims to determine the behaviour of pregnant women in prevention ofHIV transmission from mother to child PPIA in Tanjungpinang City. This studydesign is cross sectional with quantitative approach. Samples are pregnant women whocame to the health centers amounted to 130 respondents. The variables studied wereage, education level, marital status, occupation, knowledge, attitude, health officersupport, husband support and information exposure. The variables were measured usinga multivariate treated questionnaire using multiple logistic regression tests. The result ofunivariate analysis showed 56,2 average of mothers who visited Primary HealthCentre had bad behaviour.
The result of chi square test showed that related to pregnantwoman rsquo s behaviour in prevention of HIV AIDS from the mother to child PPIA ismother attitude, health information exposure and health officer support. The mostdominant variable that influence mother behaviour is support from health manpowerwith OR 6,420 which means that mother who get support from health officer willbehave better 6,240 times bigger than mother who do not get support from healthworker, after controlled by education variable, attitude and information exposure. It isrecommended for Health Department and Primary Health Centre to improve healthpromotion efforts on HIV AIDS and improve communication, information, andeducation IEC and HIV AIDS counseling to pregnant women so then that pregnantwomen are willing to perform HIV test during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library