Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmilah
"Menghadapi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta kritis sudah selayaknya Akpernes Jakarta membekali diri dengan melaksanakan suatu perencanaan strategis yang tertuang dalam perencanaan strategik Akpernes Jakarta tahun 2001-2005.
Perencanaan strategik Akpernes Jakarta disusun dengan menggunakan metode penelitian operational (operational research) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Input Stage adalah tahap pertama dari perencanaan strategik yaitu melakukan evaluasi faktor eksternal dan evaluasi faktor internal organisasi Akpernes yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG). Anggota CDMG terdiri dari Pelaksana Harian Direktur (PLH), pembantu direktur (Pudir) I , Pudir II, sub bagian Administrasi umum, sub bagian Administrasi Akademi dan kemahasiswaan serta 2 (dua) orang dosen senior.
Tahap kedua adalah melakukan matching antara metode Internal-External Matrix (IE-Matrix) dan TOWS Matrix, sedangkan tahap ke tiga melakukan pilihan strategi terbaik dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QPSM).
Analisis dengan IE Matrix memperlihatkan Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran V yang berarti direkomendasikan untuk menerapkan strategi memelihara dan mempertahankan (Hold and Maintain) dengan strategi Market Penetration dan Product Development.
Mempergunakan TOWS matrix Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran II yakni internal fix it quadrant yang berarti menerapkan strategi product development dan market development.
Setelah memperhitungkan hasil yang di dapat dengan IE matrix dan TOWS matrix maka Akpernes Jakarta akan mempergunakan strategi Product Development, dalam menjalankan pendidikan Akpernes di masa mendatang.
Saran yang dapat penulis kemukakan agar tetap seiring dengan visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan maka dalam perencanaan strategi perlu dilakukan sosialisasi, pemantauan dan evaluasi secara berkala.

Strategic Planning of Academic of Nursing (Anesthesia Program) at Jalan Kimia 22- 24 Central Jakarta Year 2002 - 2005Facing the society demand and necessity which is getting complex and critically it is only necessary that Akpernes Jakarta supplies itself by implementing certain strategic steps in Strategic Planning of Akpernes Jakarta of the year 2002 - 2005. Strategic planning of Akpernes Jakarta is developed by using operational research method with both qualitative and quantitative approaches.
Input stage which is the first stage of strategic planning is making evaluation of internal and external factors of Akpermes organization. The evaluation is done by Consensus Decision Making Group (CDMG). The member of CDMG consist of Chief Operational Officer, First Assistant to the Director, Second Assistant to the Director, Sub division of General Administration, Sub division of Academic Administration and University Student Affair and also two University level instructors.
IE Matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant V position. It means that Akpernes Jakarta is recommended to apply bold and maintain strategy with market penetration and product development strategies. With TOWS matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant II position namely Internal fix it quadrant, which means to accommodate product development and market development strategies.
After calculating IE matrix and TOWS matrix result, Akpernes Jakarta will make Product Development strategies in performing Akpernes education in the next future. It is suggested after that after the planning process, it is needed to conduct socialization, monitoring, and evaluation in order to implement the strategic plan with the perspective of its vision, mission and long term goal that has been committed before."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmilah
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi dielektrik amorf terhadap bahan berbasis barium titanat dengan penambahan unsur Pb. Dalam penelitian ini cuplikan Ba(1_,¢Pb,Ti0, diperoleh melalui metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCO3, PbCO,, dan TiO2 yang merupakan grade reagen dari E-Merck dengan perbandingan stoikidmetri nominal masing-masing 0,1 : 0,9 : 1. Analisis tennal menunjukkan bahwa bahan memiliki titik leleh pada 1350°C dimana temperatur tersebut lebih rendah dari BaTiO, Fasa gelas diperoleh melaiui pemanasan bahan hingga meleleh pada temperatur 1350°C diikuti oleh pendinginan oepat dalam medium nitrogen cair hingga membentuk cairan super dingin_ Difraktogram sinar-X dengan cacah step dan panjang gelombang. A (Cu Ka.)=1,5405 A yang diperoleh pada temperatur kamar, menunjukkan hilangnya seluruh puncak Bragg dan terjadi penggeiembungan cacah latar pada bahan. Kurva distribusi radial hasil pengamatan tanpa melakukan reduksi data diperoieh dengan menggunakan paket program kristallografi GSAS, secara kualitatif menunjukkan keminpan dengan fungsi distribusi radial yang ditunjukkan oleh zat cair sederhana. Pengukuran terhadap besaran konstanta dielelctrik relatif menunjukkan kenaikan yang tinggi pada 12O°C hingga 360°C dan temperatur curie dicapai pada 140°C dimana nilai konstanta dielektdk relatifnya adalah 4,13x10°.' Jangkauan temperatur yang Iebar dengan konstanta dieiektrik tinggi yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel cocnk untuk temperatur tinggi dan berfluktuasi pada daerah jangkauan tersebut.

Barium titanate based with amorphous dielectric materials with Pb as a substituent atom have been synthesized and characterized. ln this study, Ba(,_,,Pb,,TiO3 were synthesized by using powder metallurgy trom BaCO3, PbCO3 and Ti02, which were reagents from E-Merck with nominal stoichiometric ratio of 0.1 : 0.9 : 1 respectively. Themwal analysis showed that the sample melting point is of 1350°C which is lower than that of BaTiO3. The glassy states was obtained by heating at the melting point temperature of 1350°C followed by quenching in liquid nitrogen media rapidly when the supercooled conditions achieved. The X-ray diffractograms were obtained with step scan and 2. (Cu Ka) =1,5405 A at room temperature showed the Bragg peaks dissapeared completely and the fluctuation of background prohle was occurred. The observed radial distribution function without data reduction were obtained by using of GSAS crystallographic software package which qualitatively showed that the function resembles the radial distribution function belongs to simple fluids. The relative dielectric constant that was measured from room temperature showed that there is a signiticant increasing value starting at 120°C up to 36O°C and the Curie temperature was occurred at 140°C while the value of corresponding relative dielectric constant is of 4,13x105. Broad range of temperature in which high dielectric constant was obtained indicates that the sample is suitables for high and tluctuating temperature in the range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Nurmilah
"Tesis ini membahas evaluasi kebijakan pemberian fasilitas pajak penghasilan investment allowance dan pengurangan PPh dalam rangka penanaman modal di Indonesia. Tujuan penelitian tesis ini untuk 1 Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal di Indonesia 2 Menganalisis efektifitas, efisiensi, kecukupan, keadilan, responsivitas dan keadilan dari fasilitas investment allowance dan pengurangan PPh 3 Menganalisis hambatan-hambatan yang timbul dari pelaksanaan kebijakan pemberian fasilitas investment allowance dan pengurangan PPh 4 Menganalisis upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan pemberian fasilitas investment allowance dan pengurangan PPh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif kriteria evaluasi menurut Dunn.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat penanaman modal bukan hanya dari segi fiskal, namun juga dari non-fiskal seperti infrastruktur, SDM, SDA, kepastian hukum, kondisi ekonomi dan politik serta pangsa pasar. Pemberian fasilitas perpajakan berupa investment allowance dan pengurangan PPh menurut evaluasi kebijakan Dunn, sudah memenuhi kriteria ketepatan dan keadilan. Namun belum memenuhi kriteria evaluasi efektifitas, efisiensi, kecukupan dan responsivitas. Hambatan dari pelaksanaan pemberian fasilitas pajak penghasilan badan oleh pemerintah terdiri dari hambatan internal maupun eksternal dari pelaksana kebijakan. Atas hambatan yang ada pemerintah melakukan berbagai upaya seperti melakukan deregulasi, debirokratisasi, meningkatkan koordinasi dan pelayanan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia.

This thesis elaborates on the evaluation on government policy of granting income tax facility investment allowance and income tax deduction to boost investment in Indonesia. The research aims at 1 analyzing the factors influencing capital investment in Indonesia 2 analyzing effectiveness, efficiency, sufficiency, fairness and responsiveness of the investment allowance and income tax deduction facilities 3 analyzing the barriers that occur from the implementation of investment allowance and income tax deduction facility policy and 4 analyzing the efforts undertaken by the government to maximize the performance of investment allowance and income tax deduction facility. This research applies qualitative method and Dunn's descriptive evaluation criteria.
The research shows that the factors influencing investors interest for conducting capital investment are not only associated with fiscal aspects, but also the non fiscal ones, such as infrastructure, human resources, natural resources, legal certainty, economic and political condition, as well as market. The granting of tax facility in form of investment allowance and income deduction has already met the criteria of appropriateness and fairness according to Dunn's policy evaluation. However, it has not yet met the criteria of effectiveness, efficiency, sufficiency and responsiveness. The implementation of corporate income tax facility by the government is constrained by both internal and external barriers from policy maker's side , to address which challenges, the government has been undertaking several efforts such as deregulation, de bureaucratization, as well as improvement of coordination and service for investors to invest in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library