Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Muhamad
"Dalam upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, pendayagunaan tenaga kesehatan seeara rasional sangat diper1ukan. Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan melalui program penugasan khusus ke daerah perbatasan. Upaya pemetataan dan penempatan tenaga melalui penugasan khusus untuk ditugaskan di fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, di daerah terpencillsangat terpeneil, daerah rawan bencanalkonflik dan perbatasan mempunyai nilai strategis dalam menye1enggarakan program kesehatan. Peron dan keberadaan tenaga medis sangat besar pengaruhnya dalam pemeriksaan dan mutu pelayanan kesehatan, sebingga Departemen Kesehatan mengembangkan kebijakan tenaga medis melalui Masa Bakti dengan dikeluarlkannya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1988 tentang Masa Balrti dan Praktek Dokter dan Dokter Gigi sebagal pe1aksanaan dari pemturan tersebut diterbilkan Keputusan Presiden daerah sehingga masih adanya kesenjangan antara jumlah kebutuhan dan jumlah tenaga medis yang benninat dan mau ditugaskan di daerah terpencil sangat terpencil, perbatasan dan pulau terluar. Penugasan khusus tenaga kesehatan ke daerah perbatasan tidak dapat secara langsung mengakibatkan keberbasilan penurunan angka mortalitas dan mobilitas, karena penduduk di daerah perbatasan sangat kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap pernbahan angka mortalitas dan angka mobilitas. Asumsi asumsi masih menggunakan kebijakan-kebijakan penempatan tenaga medis dalarn keadaan khusus seperti keadaan bencana, konflik, daerah terpencillsangat terpencil, masa bakti dan eara lain.
Saran utama yang diajukan kepada pembuat kebijakan adalah penyusunan kebutuhan tenaga keaehatan di daerah perbatasan haadaknya tidak haaya berdasarkan tuntutan kompetensi jenis tenaga yang dibutubkan tetapi perlu dilakekan secara terpadu (integrated} dan memperhatikan berbagai faktor terutama kondisi wilayah daerah dengan asas desentra1isasi sesuai kemampuan dan kondisi daerah. Segera dibahas dan dibentuk kebijakan khusus tentang penempatan khusus tenaga kesehatan di daerah perbatasan. Pola pengernbangan karier tenaga kesehatan pasca penugasan perlu dilakukan secara seimbang antara kepentingan organisasi dengan kepentingan tenaga medis itu sendiri baik jangka pendek maupnn jangka panjang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alby Nur Muhamad
"Penelitian ini telah mendokumentasikan secara menyeluruh bagaimana hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota). Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil lainnya menunjukkan bahwa karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan berhubungan berhubungan positif dan negatif signifikan. Pertama, Migrasi Total Masuk berhubungan positif erat dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk. Sedangkan, angka kemiskinan, PDRB lapangan usaha pertanian, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk dengan arah korelasi negatif. Menggunakan juga variabel kontrol lain, seperti: PDRB sektor pertanian, upah, variabel dummy upah, dan sinar lampu malam, penelitian ini menyajikan hasil penting sebagai temuan awal. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk mengejar harapan ekonomi, lingkungan dan status sosial yang lebih baik. Bukan hanya karena alasan hedonis, masyarakat juga bermigrasi ke wilayah yang pencapaian pembangunan demokrasinya tinggi.

This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (510 districst/cities) Indonesia in 2015, and the economic, social,and environmental attractiveness of districts/cities. Using multiple double log regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district/city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative correlation. First, inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing, GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather, GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative correlation. Pushing also others control variables, such as: GRDP sector agriculture, wages, dummy variable of wages, and night light beams, the study presents important results as pre eliminary findings. Our important findings points where rich industrial areal areas with high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, environment and social status expectations. Not only for a hedonic reasons, people do migrate to an area with high index of democracy as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library