Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nur Khotimah Jannah
"
ABSTRAKUlkus kaki diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronis Diabetes Melitus yang biasanya muncul 10 tahun setelah onset Diabetes Melitus. Ulkus kaki diabetikum dapat menimbulkan sensasi nyeri dan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat keparahan ulkus dengan kualitas tidur pada pasien ulkus kaki diabetikum di Rumah Perawatan Luka RUMAT Wilayah Bekasi dan Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan potong lintang Cross-Sectional . Sebanyak 73 pasien ulkus kaki diabetikum dilibatkan dan diwawancarai melalui teknik purposed random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index untuk menilai kualitas tidur pasien dan format pengkajian luka Wagner untuk menilai derajat keparahan ulkus pasien. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan ulkus dengan kualitas tidur pada pasien ulkus kaki diabetikum p=0,004; ? ? =0,05. Pasien dengan luka yang lebih parah berisiko 5,2 kali lebih tinggi memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan dengan pasien dengan derajat luka yang lebih ringan 95 CI: 1,783;15,475. Melalui hasil penelitian ini direkomendasikan peningkatan perawatan luka untuk proses penyembuhan yang lebih berkualitas. Hal tersebut untuk mewujudkan kualitas tidur yang lebih baik.
ABSTRACTDiabetic foot ulcer is one of Diabetes Mellitus chronic complications that occur around 10 years after Diabetes Mellituss onset. Ulcers made sense of pain and discomfort that affecting patient 39s sleep quality. This study identified the relation between ulcers severity with sleep quality among diabetic foot ulcer patients in Clinic of Wound Care RUMAT Bekasi and Jakarta. Design of this study is analytical with cross sectional approach. That are 73 patients with diabetic foot ulcer who participated and interviewed by a purposed random sampling technique. Two kinds or questionnaire are used, namely Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI to assess patient 39 s sleep quality and Wagner 39s Wound Assessment Format to assess patients ulcer severity. The result are analyzed using Chi square test and showed a significant relationship between ulcer severity and sleep quality among diabetic foot ulcer patient rsquo s p 0,004 0,05. Patients with more ulcer severity had 5,2 time more risk to have poor sleep quality than patients with low severity ulcer 95 CI 1.783 15.475. From the results, it is recommended to improve wound care quality. It should be considered for better sleep quality among diabetic patients. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nur Khotimah Jannah
"Operasi payudara merupakan salah satu jenis penatalaksaan yang lebih dipilih oleh pasien kanker payudara. Tak jarang operasi kanker payudara juga melibatkan kelenjar getah bening yang ada di sekitarnya. Rasa sakit yang muncul pascaoperasi merupakan hal yang lazim ditemukan, namun seringkali hal ini membuat pasien kanker payudara menjadi enggan untuk menggerakkan lengan dan bahunya karena berusaha untuk menjaga area yang terasa sakit. Kurangnya mobilisasi pada lengan dan bahu di sekitar daerah operasi dapat menimbulkan kekakuan otot dan limpodema sebagai bagian dari komplikasi pembedahan. Studi kasus ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien kanker payudara dengan intervensi berupa latihan rentang gerak sendi bahu dan lengan. Hasil yang didapatkan setelah intervensi dilakukan pada pasien yaitu kekakuan otot pada pasien berkurang dibandingkan dengan sebelum pasien menjalani latihan. Rentang gerak bahu dan lengan pasien juga mengalami peningkatan, pasien mulai bias meraih kedua tangannya di belakang tubuh. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa latihan rentang gerak sendi bahu dan lengan penting untuk dilakukan sedini mungkin pada pasien pascaoperasi payudara dengan tujuan untuk mencegah kekakuan otot dan mempercepat proses pemulihan pasien. Rekomendasi dari penulisan ini yaitu agar perawat dapat melakukan edukasi tentang latihan rentang gerak sendi bahu dan lengan pada pasien kanker payudara sebelum melakukan prosedur operasi, sehingga pada saat pascaoperasi pasien sudah siap untuk melakukan latihan sedini mungkin.
Breast surgery is one of the treatment which preferred by breast cancer patients. Breast cancer surgery also involves lymph nodes around it. Common things that happen during breast surgery was postoperative pain, but it usually makes breast cancer patients reluctant to move their arms and shoulders because they try to keep in the pain area. The lack of mobilization of the arms and shoulders around the surgery area can lead to muscle stiffness and lymphodema as part of surgical complications. This case study was conducted with the aim of analyzing nursing care in breast cancer patients with interventions range of motion of the arms and shoulders joints. The results obtained that muscle stiffness in patients was reduced compared to before the patient did range of motion. The patients arm and shoulder range also increases, the patient begins to be able to reach both hands behind her body. The results of this research show that range of motion of the arm and shoulder joints is important to be done as soon as possible in patients after breast surgery to prevent muscle stiffness and accelerate the patient's recovery process. The recommendation of this paper is that nurses can educate about the range of motion of the arm and shoulder joints in breast cancer patients before performing the surgical procedure, so the postoperative patients are ready to do the exercise after surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library