Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilasari
"ABSTRAK
Patient safety suatu keadaan dimana keselamatan pasien terjamin waktu menjalani pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran pengaruh pelatihan patient safety terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat klinik pada penerapan patient safety. Metodologi menggunakan pre experiment one group pretest?posttest design. Sampel 41 perawat.
Hasil penelitian menggambarkan peningkatan bermakna sesudah pelatihan adalah pengetahuan, pengidentifikasian pasien, komunikasi saat operan, pemberian obat secara benar penandaan sisi tubuh yang benar, pencegahan salah kateter/salah slang, pencegahan risiko pasien jatuh, kebersihan tangan (p=0,000), tidak ada peningkatan bermakna adalah pengendalian cairan infus (p=0.137), penggunaan alat injeksi sekali pakai(p=0,257). Rekomendasi perlu penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan metodologi penelitian lebih kuat, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam penerapan patient safety guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

ABSTRACT
Patient safety is a condition when a patient is assured of safety when he was undergoing treatment in hospital. The purpose of this research was to describe the influence of patient safety training to the improvenet of knowledge and skills of clinical nurses on patient safety implementation. Methodology used in this research was qualitative approach, and using pre-experimental and one group pretest- post group design with 41 clinical nurses as the sample.
The results showed that there was a significant improvement after the nurses got the training which are: knowledge, patient identification, communication at shift change, the correct drug administration, marking the correct side of the body, prevention of catheter assembly, preventing the risk of patient falls, and hand hygiene (p=0,000), while there was no significant improvement in the control of intravenous fluids (p=0,137) and disposable syringe (p=0,257). It is suggested that there is an advance research using stronger methodologies that aim to dig deeper into the implementation of patient safety in order to improve the quality of hospital services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nilasari
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006
658.001 IRM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Putri Nilasari
2010
T 27501
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Nilasari
"
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi telapak tangan dan 30 penderita penyakit jantung bawaan (PPJB) dari R.S. Harapan Kita, Jakarta dan 30 orang berjantung normal (OJN) dari mahasiswa Biologi FMIPA U1 untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan gambaran dermatoglifi pada kedua kelompok tersebut. Met ode pencetakan dilakukan dengan metode Holt (1968) menggunakan tinta finger print. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pola pada kedua telapak tangan PPJB di 'daerah T 0,00%; k 0.00%; liii 3,33%; liv 28,33%, dan H 5.00%; sedangkan pada OJN T 0,00%; In 0,00%; fill 0,00%; IIV 25,0j3%, dan H 6,67%. Rata-rata jumlah besar sudut atd kedua telapak tangan PPJB 86,37, sedangkan OJN 84,03. Rata-rata jumlah total sulur a-b kedua telapak tangan PPJB 75.93, sedangkan OJN 74.44. Ratarata besar derajat transversalitas kedua telapak tangan PPJB 71,66, sedangkan OJN 69.97. Frekuensi garis lipatan simian PPJB adalah 1,67% dan garis lipatan Sydney 3,33%, sedangkan OJN untuk garis lipatan simian dan Sydney 1,67%. Dari hasil uji Mann-Whitney (a=0,05) terhadap sudut atd kedua telapak tangan, jumlah sulur a-b dan besar derajat transversalitas da pat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara dermatoglifi telapak tangan PPJB dengan OJN.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peranan penting seorang perawat salah satunya adalah pemberian asuhan keperawatan yang aman tanpa ada yang terlewatkan. Hal ini dikarenakan perawatan yang tidak aman adalah salah satu sumber morbiditas dan mortalitas terpenting di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan di Beberapa Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 238 staf pelaksana keperawatan yang terdiri dari ketua tim/pj shift dan perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah A, B, dan C.
Hasil penelitian menunjukkan usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenjang karir klinis, posisi jabatan dan status kepegawaian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p>0,05) dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan. Sementara faktor lainnya seperti kepemimpinan menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,015), pengelolaan unsur manajemen money (p =0,001), machine and material (p=0,003), fungsi manajemen (p=0,001) dengan seluruh komponennya perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian (p=0,001; p=0,001 p=0,001; p=0,001; p=0,001) berhubungan secara signifikan. Hasil multivariat juga didapatkan setiap peningkatan fungsi manajemen sebanyak 1 kali, asuhan keperawatan yang terlewatkan akan menurun sebanyak 0,482 kali. Rekomendasi yaitu meningkatkan fungsi manajemen dalam memperbaiki asuhan keperawatan yang terlewatkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Dwi Nilasari
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T36820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewita Nilasari
"Upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap malaria berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyebab dan penular malaria sehingga penyuluhan perlu diberikan dan dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid sekolah di Kecamatan Bayah mengenai penyebab dan penular malaria setelah mendapat penyuluhan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan data diperoleh dengan mewawancarai 106 murid yang dipilih secara random sampling pada tanggal 16-18 Oktober 2009.
Hasilnya menunjukkan murid yang berpengetahuan baik mengenai penyebab dan penular malaria sebanyak satu orang (0,9%), sedang 20 orang (18,9%), dan kurang 85 orang (80,2%). Kelompok usia < 12 tahun sebanyak 41,5% dan > 12 tahun sebanyak 58,5%. Jumlah murid perempuan (56,6%) lebih banyak daripada laki-laki, sebagian besar murid memiliki kegiatan sehari-hari berupa pengajian (46,2%), mendapatkan informasi dari 3 sumber (21,7%), dan sumber informasi paling berkesan adalah petugas kesehatan (57,5%). Mayoritas murid tidak memiliki riwayat menderita malaria (79,2%). Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai penyebab dan penular malaria dengan usia (p=0,796), jenis kelamin (p=534), kegiatan sehari-hari (p=0,487), jumlah sumber informasi (p=0,970), sumber informasi yang paling berkesan (p=1,000), dan riwayat menderita malaria (p=0,537). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid mengenai penyebab dan penular malaria tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan semua karakteristik demografi mereka.

The measures taken to increase the vigilance to malaria are related to the community's level of knowledge regarding the causes and transmitters of malaria. Therefore, a health education and its evaluation is necessary. The purpose of this study to acquire the knowledge level of students in Bayah District regarding the causes and transmitters of malaria after a health education was given. We conducted a cross sectional by interviewing 106 students through random sampling October 16-18, 2009.
The results showed that the number of students with good, fair, and poor level of knowledge were 1 (0.9%) , 20 (18.9%) and 85 (80.2%) students, respectively. We included students with < 12 age group (41.5%) and >12 years old (58.5%). There were more female students (56.5%) than male students, and most students attend religious class daily (46.2%), received information from 3 sources (21.7%), and chose the information from health care provider (57.5%) as the most impressive information source. The majority of the students have never had malaria (79.2%). Kolmogorov-Smirnov test did not show statistically significant difference between the level of knowledge with age (p=0.796), sex (p=0,534), daily activity (p=0,487), the number of information sources (p=0,970), the most impressive source of information (p=1,000), and history of malaria (p=0,537). We concluded that the students had poor knowledge level regarding the causes and transmitters of malaria and their level of knowledge was not associated with all of their demographic characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Kualitas tidur yang kurang optimal dapat mempengaruhi kinerja perawat yang menjalankan shift malam. Kinerja perawat selalu berkaitan dengan pasien, sehingga kinerja dapat diukur melalui kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kualitas tidur terhadap kinerja perawat shift malam. Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 68 perawat dan 83 pasien diruang rawat inap yang dipilih menggunakan total sampling dan purposive sampling. Analisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat shift malam (p=0,198; α=0,05), namun arah hubungannya menyatakan semakin baik kualitas tidur perawat semakin baik juga tingkat kepuasan pasien (r=0,158). Kualitas tidur memberikan kontribusi terhadap kinerja perawat shift malam yang diukur melalui kepuasan pasien hanya sebesar 2,5% sedangkan sisanya berasal dari faktor lain. Penelitian ini juga menyatakan bahwa karakteristik pasien, seperti jenis kelamin dan lama rawat memiliki hubungan yang bermakna dengan kepuasan pasien (p=0,010; p=0,016; α=0,05). Rumah sakit harus melakukan monitoring penerapan shift agar kinerja perawat tidak turun saat bertugas.

The sleep quality which is less than optimal can affect to the performance of a night shift nurse. The performance of nurses is related to the patients, so performance can be measured through the patient satisfaction. This research aims to understand the correlation between the quality of sleep and the performance of night shift nurse. This study is used correlative design with cross sectional approach on 68 nurses and 83 patients who were selected in inpatient room using total sampling and purposive sampling. The correlation and simple regression are being used as analysis.
The result showed that there is no correlation between the quality of sleep and night shift nurses' performance (p=0,198; α=0,05), but the direction of both correlation said that better the sleep quality may improve the satisfaction of patient (r=0,158). Sleep quality contributes to the performance of the night shift nurse as measured through the satisfaction of the patients only by 2.5% while the rest comes from other factors. The research also stated that characteristic of patients, such as sex and duration of inpatient has a significant correlation with the satisfaction of patients (p=0,010; p=0,016; α=0,05). Hospital should conduct shift monitoring implementation so that nurses performance doesn?t decrease while there on duty."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Mayora Nilasari
"ABSTRAK
Jalan tegar beriman merupakan jalan provinsi dan jalan utama menuju pusat pemerintahan kabupaten bogor. Salah satu permasalahan pada jalan ini adalah sering terjadinya kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan, mengetahui kondisi geometri, rambu, fasilitas pendukung lainnya pada lokasi rawan kecelakaan di Jalan Tegar Beriman, serta memberikan rekomendasi terkait pembenahan infrastruktur jalan sesuai dengan kondisi dan penyebab kecelakaan di setiap lokasi. Metode-metode yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi, metode AEK, metode Bina Marga, metode KSI, dan metode WSI. Lokasi rawan yang teridentifikasi yaitu Sta 0+000?Sta 0+500, Sta 0+600?Sta 1+100, dan Sta 2+700?Sta 3+000. Rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan penyebab kecelakan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan jalan tersebut.

ABSTRAK
Jalan Tegar Beriman is a provincial road and main access to Bogor governmental region. One of traffic problems on this road is safety. Therefore, this research is conducted to identify black spots along Jalan Tegar Beriman, observe the road?s geometric, traffic signs, other supporting facilities, and also to recommend improvements that can be done in regards to road infrastructure based on road conditions and causes of accidents. The methods that are used to identify black spots are AEK, Bina Marga, KSI, and WSI. The analysis shows that black spots are identified at Sta 0+000?Sta 0+500, Sta 0+600?Sta 1+100, and Sta 2+700?Sta 3+000. Recommendations for improvement will be given based on the causes of the accidents, which is expected to improve the road safety."
2016
S64262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan nyatanya tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah penduduk, akan tetapi juga turut mendorong masyarakat perkotaan mempromosikan gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat menjadi pemicu masyarakat perkotaan banyak mengalami hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif dengan jumlah terbanyak yang menyebabkan gagal ginjal kronis hingga pasien harus menjalani terapi hemodialisis. Manajemen cairan berupa pembatasan cairan merupakan permasalahan yang sering dialami pasien hemodialisis. Pasien sering kali merasa tidak nyaman terhadap pembatasan cairan yang dianjurkan karena menyebabkan mulutnya terasa kering dan menimbulkan rasa haus. Akibat dari rasa haus yang dirasakan, maka pasien mengkonsumsi cairan tanpa batas yang jelas. Ketidakpatuhan manajemen cairan sangat berbahaya, peningkatan berat badan diantara sesi dialisis (IDWG) yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya. Mengulum es merupakan salah satu intervensi untuk mengurangi gejala xerostomia pada pasien gagal ginjal kronis, sehingga membantu pasien dalam membatasi asupan cairan.

The increasing number of people in urban area, in fact not only impact on improving the population, but also encouraging urban resident promote unhealthy lifestyle. Unhealthy lifestyle leads to the community undergo hypertension. Hypertension is degenerative disease with the most number of causing chronic kidney failure to patients should be hemodialsis theraphy. Management of fluid restriction becomes obstacles among these patients. Patients often feel discomfort to limit fluid intake. Sensation of thirst and dry mouth make the patient disobey from fluid restriction. Fluid management leads to increase in weught gain between dialysis (IDWG), thus it effects on bad quality of life. Sucking ice is one of intervention to relieve the symptoms of xerostomia in patients kidney failure chronic underging hemodialisis, then can help patients to limit fluid intake."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>