Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Indriana
"Analisis kebutuhan tenaga bermanfaat bagi rumah sakit untuk mendapatkan jumlah sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan sehingga akan meningkatkan daya saing rumah sakit di era globalisasi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan studi data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan work sampling kemudian data yang didapat dianalisis dengan menggunakan metode perhitungan Workload Indicator Staff Need (WISN). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan penggunaan waktu produktif di bagian HRD mencapai 77.08%. Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN, jumlah personil yang dibutuhkan adalah enam orang sehingga disimpulkan saat ini bagian HRD membutuhkan tambahan satu orang personil.

Personnel need analysis is profitable for hospital to procure amount of human resource appropriate with hospital?s need, so it will increase its competitive capacity in globalization era. This research characteristic is descriptive with data study quantitative. The data was collecting used work sampling form, afterward the data was analyzed with Workload Indicator Staff Need (WISN) calculation method. Based on research result, productive time utilization at Human Resource Department (HRD) reaches out for 77.08%. Based on WISN calculation method, the number of personnel that needed is six people. So with the result that concludes, this time Human Resource Department (HRD) requires one more personnel."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Indriana
"In order to control Antibacterial Resistance at the hospital in Indonesia, the Government of Indonesia established an Antibiotics Resistance Control Committee and issued a Regulation from the Ministry of Health, regulation no 8/2015 on an antibiotics resistance control program at the hospital. This is an investigation on the Antibacterial Resistance Control Program (ARCP) at the Hospital, which compares its implementation at a government hospital and a private hospital, Persahabatan Central General Hospital (CGH) and Bogor Indonesian Red Cross Hospital (BIRCH). This was a descriptive study with a qualitative analysis obtained through indepth interviews and documentary research. We discovered that the ARCP was implemented better at Persahabatan CGH compared to BIRCH. Problems include ineffective communication, limited resources, lack of an antibiotic guideline (at BIRCH), lack of coordination between organizations, lack of supervision from the government, and the lack of motivation to implement the policy. These issues can be solved by intensifying the socialization of the policy, conducting more workshops and trainings for private and government hospitals that has not received any, providing an incentive for them to implement the program, such as including ARC into hospital accreditation indicators, and clarifying the benefits of the program to the stakeholders.

Salah satu upaya pengendalian resistensi antibiotika di Indonesia adalah pembentukan pembentukan Komite Pengendalian Resisten Antibiotika (KPRA) dan diterbitkannya Permenkes no. 8 Tahun 2015 tentang program pengendalian resistensi antibiotika (PPRA) di rumah sakit (RS). Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam terhadap implementasi kebijakan PPRA di RS dibandingkan antara RS pemerintah dengan RS swasta yaitu RS Persahabatan dan RS PMI. Metode penelitian merupakan studi deskriptif dengan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan PPRA di RS Pemerintah lebih baik dari RS Swasta. Saran yang diajukan adalah mempercepat peningkatan kesadaran akan pentingnya PPRA, terutama bagi RS."
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2018
610 IHPA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library