Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhila Shabrina Putri
"Anuraga Maternity Care and Birthing Center hadir sebagai fasilitas kesehatan dan persalinan di dalam Kawasan Pengembangan Transit Oriented Development di Manggarai, wilayah padat penduduk di DKI Jakarta, dengan tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kelurahan Manggarai, dengan luas 95.30 Ha dan 35.072 jiwa penduduk, termasuk 17.440 jiwa perempuan, membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi untuk memastikan kelahiran generasi yang berkualitas. Kehadiran Anuraga di Manggarai Neighborhood Center, berdampingan dengan fasilitas penunjang ibu, anak, dan difabel, memudahkan akses bagi masyarakat Manggarai untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan persalinan yang berkualitas.

Anuraga Maternity Care and Birthing Center stands as a healthcare and birthing facility within the Transit Oriented Development (TOD) area of Manggarai, a densely populated area in DKI Jakarta. It aims to lower the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Kelurahan Manggarai, with an area of 95.30 hectares and a population of 35,072 people, including 17,440 women, requires a special attention to the health and safety of mothers and babies to ensure the birth of a quality generation. The presence of Anuraga in the Manggarai Neighborhood Center, alongside supporting facilities for mothers, children, and people with disabilities, facilitates access for Manggarai community to obtain quality healthcare and birthing services.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Shabrina Putri
"Kampung kota (urban kampung) merupakan permukiman di tengah kota dengan komunitas yang memperlihatkan karakteristik 'rentan' dan adaptif secara bersamaan. Rentannya eksistensi kampung kota bersumber dari tekanan internal maupun eksternal yaitu (1) keterbatasan komunitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti kelangkaan air bersih dan ketersediaan fasilitas sanitasi serta (2) ancaman yang timbul secara tiba-tiba dari luar komunitas seperti penggusuran, relokasi, dan bencana seperti kebakaran. Namun rentannya keberadaan kampung kota diperkuat dengan adaptasi yang dilakukan secara komunal sebagai bentuk respon penduduk kampung terhadap tekanan yang ada. Penelitian ini membahas tentang adaptasi spasial penduduk kampung kota sebagai respon terhadap tekanan dalam aspek pemenuhan kebutuhan sehari-hari yaitu penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi. Metode kualitatif yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari observasi lapangan terhadap adaptasi spasial komunitas, serta wawancara dengan penduduk lokal untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai adaptasi yang dilakukan dari sudut pandang mereka. Kajian ini menggunakan panduan Resilience Assessment untuk mempelajari kerentanan, adaptasi, serta resiliensi kampung kota. Panduan ini mencakup model siklus adaptif untuk mempelajari perubahan yang terjadi dalam kampung kota, terdiri empat fase yaitu: eksploitasi, konservasi, pelepasan, dan reorganisasi. Fase pada siklus adaptif mencakup tantangan jangka pendek (kebakaran dan penggusuran) dan jangka panjang (penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi) yang dihadapi kampung kota dalam kesehariannya. Kapasitas adaptif yang dimiliki kampung kota memperlihatkan potensi adanya resiliensi komunitas yang dapat dikembangkan dan diterapkan pada kehidupan kota dengan skala lebih besar.

Urban kampung is an urban settlement with a community that indicates the characteristics of “vulnerability” and adaptability at the same time. The vulnerabilities of their existence rely from internal and external pressures which consists of (1) chronic stresses which are community’s limitations of their daily needs fulfillment such as water scarcity and sanitation facilities, and (2) acute shocks which are sudden threats that emerges from outside the community such as eviction, relocation, and disasters (arson). Simultaneously their vulnerabilities is strengthened by communal adaptations as a respond of kampung residents towards these internal and external pressures/ threats. This paper discusses spatial adaptations done by residents of Kampung Muka, North Jakarta as a respond to clean water provision and sanitation facilities as their basic daily needs. Qualitative methods consist of site observation of community spatial adaptation along with interview with the locals to gain a deeper understanding about the adaptation from their perspectives are used to investigate the community. We employ Resilience Assessment as a guiding tool to study vulnerabilities, adaptations, and resilience of urban kampung. This guide incorporates adaptive cycle model to study how the system changes over time, following a pattern of four phases: exploitation, conservation, release and reorganization. These phases incorporates both long-term (relocation and arson) and short-term challenges (provision of clean water and sanitation facilities) faced by kampung residents on their daily basis from historical and current point of view. Adaptive capacity shown in urban kampung indicates potential resilience in their community which can be developed and implemented in a larger urban scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library