Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Gibran Fauzi
"Latar belakang. Gagal jantung akut telah menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia. Merokok merupakan salah satu faktor utama dalam insidensi penyakit kardiovaskular dan gagal jantung dan mempengaruhi baik morbiditas maupun mortalitas pada kasus gagal jantung. Saat ini terdapat perbedaan pendapat mengenai pengaruh merokok dengan angka mortalitas akibat gagal jantung.
Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien gagal jantung akut dan mengidentifikasi hubungan antara riwayat merokok dengan mortalitas pasien gagal jantung akut selama perawatan.
Metode. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dan menggunakan 826 data sekunder dari studi Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) di lima rumah sakit di Indonesia pada bulan Desember 2005 ? 2006.
Hasil. Proporsi pasien gagal jantung akut yang mempunyai riwayat merokok di lima rumah sakit di Indonesia pada bulan Desember 2005 ? 2006 mencapai 50,2 %. Angka mortalitas pasien gagal jantung akut adalah 3,6 %. Angka mortalitas pasien gagal jantung akut baik dengan maupun tanpa adalah 3,6 %. Analisis bivariat menunjukkan p=0,978 OR 1,010 CI 0,487-2,094
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan bermakna antara riwayat penyakit jantung koroner dengan angka mortalitas gagal jantung akut di lima rumah sakit di Indonesia pada bulan Desember 2005 ? 2006.
Background. Acute heart failure has become health problem on the world. Cigarette smoking is a well-established risk factor for cardiovascular disease and heart failure. Nowadays there are controversies between smoking and heart failure mortality Objectives.
Aim. To determine characteristic of patient and relation between history of smoking and mortality of acute heart failure.
Method. This is cross sectional study using 826 data from Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) in five hospital in Indonesia on December 2005 -2006.
Result. 50.2 % patients have history of smoking. Overall in-hospital mortality among patient with acute heart failure is 3.6 %. In-hospital mortality in patient with or without history of smoking is 3.6% with p = 0.978.
Conclusion. There is no significant relation between history of smoking and mortality of acute heart failure in five hospitals in Indonesia on December 2005 -2006.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gibran Fauzi Harmani
"ABSTRAK
Latar Belakang: Terapi sel punca sumsum tulang merupakan salah satu pilihan sebagai terapi regeneratif. Terdapat luaran klinis bervariasi yang berhubungan dengan mekanisme implantasi dan kualitas sel punca. Penting untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan proliferasi, diferensiasi, dan kesintasan sel punca untuk meningkatkan luaran klinis pasca terapi sel punca. Mikro-RNA merupakan RNA non kodon rantai pendek yang menghasilkan regulasi pasca transkripsi yang negatif. Telah diketahui adanya pengaruh mikro RNA 34a miR-34a terhadap kesintasan sel punca sumsum tulang. Ekspresi berlebih miR-34a meningkatkan apoptosis sel punca sumsum tulang. Diabetes mellitus DM meningkatkan ekspresi miR-34a di sel endotel aorta dan serum. Masih belum terdapat studi yang menilai hubungan antara DM dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara DM dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada dan mengetahui korelasi antara HbA1C dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada pasien PJK yang menjalani terapi sel punca.Metode: Suatu studi potong lintang dengan subjek penelitan berupa pasien PJK yang menjalani terapi sel punca di RSJPDHK. Sampel penelitian yang digunakan adalah sel punca sumsum tulang dari aspirasi sumsum tulang subjek penelitian, sedangkan data sekunder adalah rekam medis. Dilakukan analisis miR-34a dengan metode assay Taqman fast mastermix 7500 dengan menggunakan real time PCRHasil: Terdapat 24 subjek PJK yang telah menjalani terapi sel punca dan diikutsertakan dalam penelitian ini. Subjek dibagi dalam 2 kelompok, yakni DM 13 orang dan non-DM 11 orang . Data primer berupa ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsung tulang, sedangkan data sekunder diambil dari rekam medis. Pemeriksaan kadar HbA1C hanya dilakukan pada kelompok pasien diabetes dengan rerata kadar HbA1C adalah 7,3 1,5 . Terdapat kecenderungan peningkatan ekspresi miR-34a pada pasien dengan DM 0,3 0,24 vs 0,05 0,08, p = 0.9 . Terdapat korelasi positif antara HbA1C pada populasi DM dengan ekspresi miR-34a r=0,601 dan nilai p = 0,039 .Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes mellitus dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada pasien PJK. Terdapat korelasi antara kadar HbA1c pada pasien PJK dengan diabetes mellitus terhadap ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang ABSTRACT
Background Bone marrow stem cell therapy is one of the developing options in regenerative therapy for patients with CHD. There are great variations in clinical outcomes after stem cell therapy which may be caused by stem cell quality. Therefore, it is important to recognize factors that will affect the stem cell quality, especially survivability, to improve clinical outcomes after stem cell therapy. Micro RNA are small non coding RNA that will exert negative post trancriptional regulation. Relationship between micro RNA34a miR 34a and bone marrow stem cell survival has been studied. Increased expression of miR 34a will induce more apoptosis in bone marrow stem cell. Diabetes mellitus DM has been known to increase miR 34a expression in aortic endothelial lining and serum. But to this day, no study has evaluated the association between diabetes mellitus and miR 34a expression in bone marrow stem cell.Objective This study aims to evaluate the relationship between DM and miR 34a expression in bone marrow stem cell and to evaluate correlation between HbA1C and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients who underwent bone marrow stem cell therapy.Methods This is a cross sectional study which included all CHD patients undergoing stem cell therapy in National Cardiovascular Center Harapan Kita NCCHK . Primary data are miR 34 expression in bone marrow stem cell taken from subject rsquo s bone marrow aspiration, while secondary data were taken from medical records. MiR 34a analysis was carried out using the Taqman fast mastermix 7500 assay with real time PCR.Results There were 24 CHD patients undergoing stem cell therapy. Two group were compared, DM with 13 patients and non DM with 11 patients. The DM group consisted of older subjects compared to the non DM group. Examination of HbA1c was done only in the DM group with mean value was 7.3 1.5. There seems to be an increase in miR 34a expression in patients with DM 0,3 0,24 vs 0,05 0,08, p 0.9 . There is a positive correlation between HbA1c in DM population and miR 34a expression r 0.601 and p 0.039 .Conclusion There is no significant association between diabetes mellitus and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients. There is a correlation between HbA1c and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients with diabetes mellitus"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library