Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manondang
"Dampak negatif pembangunan antara lain adalah menurunnya kualitas lingkungan, sampai kepada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat akibat berbagai bentuk pencemaran. Dampak langsung dari pencemaran udara, terutama yang berasal dari kualitas udara ambien akan menyebabkan penyakit gangguan saluran pernapasan. Contohmya kasus yang ada di kecamatan Muara Badak, kabupaten Kutai, Kalimantan Timur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai kontribusi terhadap penyakit saluran pernapasan pada masyarakat usia dewasa di kecamatan Muara Badak. Dilakukan survey dengan pendekatan cross-sectional di sekitar ke 3 lokasi pengambilan sampel untuk pengukuran kualitas udara ambien, dilakukan pula pengambilan sampel secara acak dan proporsional sebanyak 120 responder.
Hasil penelitian menunjukkan kadar partikulat di lokasi penelitian adalah antara 133 µg/m³--415 µg/m3. Sedangkan batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup adalah 260 µg/m³. Secara statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara kadar partikulat dan faktor lama tinggal dengan kejadian penyakit saluran pernapasan. Akan tetapi faktor-faktor jenis pekerjaan, masa kerja, merokok, dan kondisi lingkungan hunian (kepadatan hunian, ventilasi, dan bahan bakar masak) secara statistik tidak menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian penyakit saluran pernapasan.

The decreasing of environmental quality is one of several development program negative impacts. Such as decrease consequently, leads a decrease of public health condition in a community.
The direct impact of air pollution, especially which is from dust particles in the ambient air quality will cause the incidence of respiratory diseases. The example was the case in Muara Badak districts, Kutai, East Kalimantan.
The objective of this research is to determine the factors that have contribution to incidence of respiratory diseases among the old people in Muara Badak.
By conducting surveys and using a cross sectional approach, from the three air sampling sites, 120 respondents were chooser randomly and proportionally.
The Result of this research showed the concentration of dust particles was 133 µg/m3 -- 415 µg/m³. The degree of the states Minister Of The Environment is 260 µg/m3. Statistically it is obtained a significant relationship between the concentration of dust particles and the period time of living with the incidence of respiaratory diseases.
Another result of this research showed statistically that there's no significant relationship between type of work, time of work, smoking habit, the condition of the houses (overcrowded homes, ventilation, and use of cooking fuel) with the incidence of respiratory diseases."
2000
T4561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manondang
"Pembangunan seyogyanya melibatkan masyarakat. Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat yang berkembang saat ini adalah melalui praktek filantropi. Filantropi yang dimaknai sebagai voluntary action for the public good saat ini dalam prakteknya, bukan sekedar praktek kedermawanan dalam arti sempit melainkan sebuah spirit untuk mendayagunakan dan menumbuhkan kemandirian civil society. Salah satu praktek filantropi yang telah memberikan insentif yang besar bagi pembangunan adalah local diasphora philantropy atau yang disebut filantropi perantau. Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan kapital sosial pada praktek filantropi yang dilakukan oleh mahasiswa perantau Papua di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk filantropi tradisional dan filantropi keadilan sosial untuk pembangunan kampung halaman, dan pemanfaatan kapital sosialnya oleh mahasiswa perantau Papua di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangat gotong royong yang telah mengakar dalam kebudayaan Papua juga tercermin dalam praktek filantropi mahasiswa Papua. Praktek filantropi mahasiswa perantau Papua untuk pembangunan kampung halaman pada umumnya masih bersifat tradisional (karitas) dan belum sepenuhnya mengarah pada praktek filantropi keadilan sosial yang berfokus pada kebutuhan jangka panjang dan perubahan sosial, dikarenakan kurangnya pemanfaatan kapital sosial dalam jaringan bonding, bridging dan linking. Filantropi perantau adalah salah satu perwujudan susbstansi pembangunan yang diharapkan masyarakat Papua yakni “Membangun Papua”, dimana masyarakat Papua terlibat di dalamnya.

Development should involve the community. One form of community involvement that is currently developing is through philanthropic practices. Philanthropy, which is interpreted as voluntary action for the public good at this time in practice, is not just a practice of generosity in the narrow sense but a spirit to empower and foster the independence of civil society. One philanthropic practice that has provided great incentives for development is local diasphora philantropy or what is called diasporaic philanthropy. The focus of this research is the use of social capital in philanthropic practices carried out by Papuan overseas students in Jakarta. The purpose of this research is to describe the forms of traditional philanthropy and social justice philanthropy for the development of their hometowns, and the use of their social capital by Papuan students in Jakarta.This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that the spirit of mutual cooperation which has been rooted in Papuan culture is also reflected in the philanthropic practices of Papuan students. The philanthropic practices of Papuan migrant students for hometown development are generally still traditional (charity) and have not fully led to the practice of social justice philanthropy which focuses on long-term needs and social change, due to the lack of use of social capital in bonding, bridging and linking networks. The diasporas' philanthropy is one manifestation of the development substance expected by the Papuan people, namely "Developing Papua", in which the Papuan people are involved"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library