Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfiery Widiandito Martokoesoemo
"Manajemen risiko mencakup proses sistematis untuk mengenali, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko dalam semua aktivitas perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara keseluruhan dalam upaya meningkatkan ketahanan rantai pasok. Dalam studi ini, metode House of Risk (HOR) diterapkan. Metode ini diadaptasi dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan model korelasi Quality Function Deployment (QFD). Penelitian ini difokuskan pada proses rantai pasokan gudang perakitan di PT XYZ. Analisis risiko pada HOR 1 dimulai dengan mengidentifikasi risiko melalui diskusi dengan para ahli dan tinjauan literatur, diikuti dengan penilaian tingkat keparahan kejadian risiko dan nilai kejadian agen risiko. Temuan dari HOR 1 mengidentifikasi 18 kejadian risiko dan 27 agen risiko. Dengan menggunakan analisis Pareto, 13 agen risiko prioritas telah diidentifikasi, dengan agen risiko tertinggi adalah ketidaksesuaian kualitas material dari pemasok, yang memiliki nilai ARP sebesar 3216. HOR 2 merumuskan 13 tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko prioritas ini. Pemrosesan data pada HOR 2 mengungkapkan bahwa terdapat tiga kelompok tindakan pencegahan yang harus diimplementasikan yaitu tiga kelompok tindakan pencegahannya yaitu menyusun dan melaksanakan Standard Operating Procedure (SOP) yang komprehensif serta program pelatihan, mengevaluasi dan menerapkan sistem teknologi informasi terbaru, menerapkan Warehouse Management System (WMS) secara real-time.

Risk management includes a systematic process for identifying, evaluating, and controlling risks in all company activities to enhance overall effectiveness and efficiency in efforts to improve supply chain resilience. In this study, the House of Risk (HOR) methodology is applied. This method is adapted from the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and the Quality Function Deployment (QFD) correlation model. The research is focused on the assembly warehouse supply chain process at PT XYZ. The risk analysis in HOR 1 begins with identifying risks through expert discussions and literature review, followed by an assessment of the severity of risk events and the occurrence values of risk agents. The findings from HOR 1 indicate 18 risk events and 27 risk agents. Using Pareto analysis, 13 priority risk agents were identified, with the top risk agent being the unsuitability of material quality from suppliers, which has an ARP value of 3216. HOR 2 outlines 13 preventive measures to mitigate these priority risks. Data processing at HOR 2 revealed three groups of preventive measures to be implemented: developing and implementing comprehensive SOPs and training programs, evaluating and adopting the latest information technology systems, and implementing a real-time Warehouse Management System (WMS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library