Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komarudin
Jakarta Yayasan Realestat Indonesia 1997,
363.5 Kom m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Simulasi mixer dengan memvisualisasikan pola percampuran bahan bakar gas dan udara yang bervariasi kehomogenitasannya, pola semprolan yang terjadi, distribusi tekanan dan kecepatan dar! aiiran serra komposisi dari campuran sehingga diharapkan dapat menekan biaya penelitian dan diperoleh hasil geometri yang optimum. Analisa simulasi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer yang menggunakan software Fluent/UNS ver 4.1.9 yang analisa numerisnya dilakukan melalui bentuk-bentuk persamaan yang ditransformasikan kedalam benruk grid dimana bentuk yang digunakan adalah Hexahedral, Domain aliran adalah 3-D, kondisi aliran Steady, model turbulensinya yaitu T urbulen Standard k-Epsilon, benfuk aliran Compressible serta fraksi massa adalah CH, dan O2.
Dengan mengacu pada dimensi eksperimental dihasilkan analisa simulasi yang bentuk rekanan dan keceparan mendekati kesamaan benfuk dengan hasil eksperiment pada kondisi kecepatan aliran sebesar 3.89 m/det zuntuk kecepatan aliran bahan bakar dan 3.07 model unfuk kecepalan aliran udara dan pada kondisi tersebul dihasilkan pula pola percampuran dengan semprotan pada vemuri mixer membentuk pergerakan dan pergolakan yang menyerupai cyclone yang merupakan jlenoma venluri dari penggabungan dua arah aliran (aksial dan radial sehingga berpengaruh terhadap keceparan aksial dengan demikian berpengaruh pula terhadap campuran yang terjadi.

A Mixer Simulation is used to visualize the pattern of fuel gas and variety of air homogenous mixture, recent spray pattern, the pressure and flow velocity distribution, and the composition of mixture, which all is expected to reduce the experiment costs and optimum geometrical result. The simulation analysis, was done under the use of computer programming software Fluent/MVS ver 4.1.9, while the numerical analysis was done by exponential forms that were transformed into a grid shape, where the shape used in this experiment was Hexahedral, where also the flow domain was 3-D, on a steady state condition, while the turbulence model was Standard k-Epsilon, with compressible flow and the involving mass fraction were CH, and O2.
The result from the experimental dimension concluded that a simulation analysis of the pressure and velocity shape form, was in close similarity with that of the experiments result of about 3.89 m/det for the fuel flow rate and 3.07 m/det for air flow rate, and with this condition resulted in mix pattern from sprays on a venlury mixer forming flows of movements and conflicts in a shape of a cyclone. The cyclone itself is an existing venlury phenomenon from the combination and mixture of two direct flow (cq: axial and radial flows), which will influence both, the axial flow itself and resulted mixture of fuel and air.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Batu besi merupakan salah satu jenis bijih besi yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan kadar yang rata-rata 60-80 % batu besi mempunyai prospek yang menjanjikan untuk dikelola sebagai bijih pada proses pembuatan besi-baja di Indonesia. Salah satu teknologi yang dapat mengolah batu besi adalah dengan reduksi langsung.
Reduksi langsung memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi pembuatan besi konvensional (tanur tinggi). Salah satu kelebihannya adalah dari segi efisiensi energi dan kapasitas produksi. Pada proses reduksi langsung terdapat beberapa parameter yang berpengaruh terhadap kinetika dari proses tersebut, salah satunya adalah kadar karbon. Kadar karbon dapat berpengaruh terhadap laju gasifikasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah batu besi bisa direduksi dengan batu bara atau tidak. Selain itu juga bertujuan untuk menentukan kadar karbon yang efektif dan optimum terhadap kinetika reaksi reduksi langsung. Proses reduksi dilakukan dalam Nabertherm furnace dengan temperatur 600 °C, 800 °C, 1000 °C. Waktu proses reduksi selama 5, 10, 20 menit, dan dengan variasi perbandingan antara bijih laterit dengan karbon 1:1, 1:3, 1:5.
Hasil penelitian pada temperatur 600 °C hampir tidak ditemukan intensitas Fe, kecuali hanya pada sampel dengan waktu tahan 20 menit dengan perbandingan batu besi dengan batu bara 1:3 dan waktu tahan 10 menit dengan perbandingan 1:5. Fe tidak terbentuk pada temperatur 600 °C karena belum mencapai titik kritis untuk mereduksi FeO menjadi Fe (700 °C)
Pada temperatur 800 °C dan 1000 °C dan waktu proses reduksi 5, 10, dan 20 menit dapat terlihat bahwa penambahan kadar karbon ke dalam batu besi dapat meningkatkan laju gasifikasi sehingga meningkatkan laju reaksi. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya intensitas Fe hasil reaksi. Pada 800 °C terjadi tren peningkatan intensitas Fe setiap penambahan karbon dengan intensitas Fe optimum terdapat pada perbandingan 1:5. Pada 1000 °C dengan waktu reduksi 5 menit terjadi peningkatan intensitas Fe tiap penambahan karbon dengan Fe optimum pada perbandingan 1:5. Akan tetapi pada waktu reduksi 10 menit dan 20 menit memiliki tren penurunan intensitas Fe. Peristiwa ini menunjukkan adanya sampel yang memiliki kandungan karbon yang sedikit di bagian permukaannya.

Lump ore is one of iron ore types that exist in Indonesia. With iron rate 60-80 %, lump ore have a promising prospect to be broght off as an ore for iron and steel making process in Indonesia. Technology that can be used to reduce lump ore is direct reduction.
Compared to blast furnace technology, direct reduction has some excesses, especially in effectivity and production capacity. There is some factor which ascendant in direct reduction process, one of it is carbon content. Carbon content can ascendant to the rate of gasification.
Objective from this research is to prove wether lump ore can be reduced with coal or not. Besides, other goal of this research is to determine the most effective and optimum carbon content to the kinetic of direct reduction. Reduction process is done in Nabertherm Furnace with temperature process 600 °C, 800 °C, and 1000 °C. Reduction process time are 5, 10, and 20 minutes with proportion of lump ore and coal are 1:1, 1:3, and 1:5.
Observational result on 600 °C indicated no Fe intensity, except on sample with reduction time 20 minutes with proportion of lump ore and coal 1:3 and sample with reduction time 10 minutes with proportion of lump ore and coal 1:5. On 600 °C Fe can?t be formed because it hasn?t reach the critical temperature to reduce FeO to Fe (700 °C.
On 800 °C and 1000 °C with reduction time 5, 10, and 20 minutes indicated the increase of the added carbon composition has increased the gasification rate, so that the reaction rate is also increase. This is proved by the increase of the Fe intensity as the result of the process. On 800 °C indicate the increase of Fe intensity every added carbon with Fe optimum in proportion 1:5. On 1000 °C with reduction time 5 minutes indicate trend inceases of Fe intensity every increment of carbon content and Fe optimum in proportion 1:5. But, in reduction time 10 minutes and 20 minutes indicate the decrease of Fe intensity. This phenomenon indicate the presence of sample which contain a few of carbon on its surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Gangguan jiwa, khususnya psikosis (skizofrenia) biasanya didapatkan pada kondisi kronis yang menimbulkan konsekuensi kemunduran kemampuan dari aktivitas harian dan hubungan sosial (isolasi sosial). Isolasi sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi atau hubungan dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial dengan kemampuan klien bersosialisasi. Desain yang digunakan adalah descriptive correlational dengan rancangan cross sectional. Cara pengambilan sampel adalah Total sampling dengan sampel sebanyak 78 keluarga, dengan kriteria inklusi warga desa di wilayah kerja Puskesmas Nangkaan Bondowoso dan bersedia menjadi responden, mempunyai anggota keluarga gangguan jiwa dengan isolasi sosial, dan umur antara 18-60 tahun, dan pendidikan minimal SD. Hasil uji statistik didapatkan rata-rata umur responden usia produktif, laki-laki, pendidikan SD, bekerja, keluarga inti, dan status hubungan keluarga responden dengan klien adalah ipar/keponakan. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan klien bersosialisasi dengan pengetahuan keluarga, umur, pendidikan, dan hubungan keluarga dengan nilai p < 0,05, kecuali jenis kelamin, pekerjaan, dan jenis keluarga tidak ada hubungan dengan kemampuan klien bersosialisasi yang dipersepsikan oleh keluarga (p > 0,05). Pendidikan dan hubungan keluarga merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kemampuan klien bersosialisasi. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan peningkatan pengetahuan perawat tentang gangguan jiwa dan psikoedukasi pada keluarga klien melalui pelatihan atau diskusi kasus mengenai penanganan klien isolasi sosial di tempat kerjanya.

Mental disorder, especially a psychotic (schizophrenia) is chronic condition that the clients have deterioration on their daily activity and social relationship (social isolation). The clients try to keep away from other interaction. This research aim was to identify the relationship between family knowledge and the client socialization ability. The design was a descriptive correlation with cross sectional. The samples were 78 families determined by total sampling. The nclusion criteria were the citizen of Nangkaan sub distric, and accord as a respondent, having mental health disorders family member with social isolation, age between 18 ? 60 years, and educational background at least Elementary School. The result shown that mean old age productive age respondent, men, elementary school, worker, nuclear family, and family relationship as ipar/keponakan. There was a significant relationship between family knowledge, age, education, and family relationship with the client socialization ability (value p < 0,05). On the hand, family gender, family type, and job were no correlation with the client socialization ability(value p > 0,05). Education and family relationship represent most variable related to with the client socialization ability. Based on the result, it is recommended that the community nurse knowledge about social isolation client and family psychoeducation should be improved."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
Bandung: Angkasa, 1987
001.407 KOM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Penelitian ini adalah penelitian tentang ilustrasi yang terdapat pada naskah Bimasuci Met Platen (BSMP). Naskah ini berada di ruang naskah perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dengan nomor koleksi NR 220. Teks Bimasuci Met Platen (NR 220) bercerita tentang perjalanan tokoh wayang yang bernama Bima (Werkudara) dalam mencari air suci atas perintah gurunya, Durna. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah kerja filologi, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data, dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan semua naskah Bimasuci melalui katalog naskah yang di dalamnya terdapat ilustrasi. Sementara itu, pengelompokkan data adalah upaya mengelompokkan naskah tentang Bimasuci yang di dalamnya terdapat ilustrasi. Langkah kerja terakhir yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis data. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan ilustrasi dan kaitan ilustrasi dengan teks pada naskah Bimasuci Met Platen (NR 220). Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan kodikologi yang dikemukakan oleh Dain dalam Mulyadi (1994). Pendekatan kodikologi dilakukan guna melihat wujud fisik naskah. Hasil dari penelitian ini dapat terlihat bahwa antara ilustrasi dan teks yang terdapat pada naskah Bimasuci Met Platen (NR 220) memiliki keterkaitan yang kuat.

This research is about the illustrations contained in the manuscript Bimasuci Met Platen (BSMP). The manuscript is in the manuscript room of library Cultural Sciences Faculty University of Indonesia (FIB UI) with collection number NR 220. Text Bimasuci Met Platen (NR 220) tells of traveling puppet named Bima (Werkudara) in search of holy water on the orders of his teacher, Durna. This research was conducted using measures of philology, namely data collection, data grouping, and data analysis. Data collection was done by collecting all the manuscripts Bimasuci through catalogs manuscripts in which there is an illustration. Meanwhile, the grouping of data is a manuscripts about Bimasuci group effort in which there are illustrations. Step last performed work on this research is data analysis.Data analysis was performed with illustrations and links describing the illustrations with the text on the script of Bimasuci Met Platen (NR 220). In addition, the research uses the approach suggested by Dain codicology in Mulyadi (1994). Approach codicology done to see the physical appearance of the manuscript. Results of this research can be seen that between illustration and text contained in the manuscript Bimasuci Met Platen (NR 220) has a strong link."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Dalam dunia bisnis, dashboard eksekutif perusahaan adalah Key Performance Indicator (KPI). KPI dapat memberikan informasi kepada pihak eksekutif dan manajer mengenai tingkat kinerja perusahaan saat ini sehingga eksekutif dan manajer dapat mengendalikan jalannya organisasi dengan lebih baik. Selain itu, dari KPI dapat dibuat sebuah perencanaan strategis (strategic planning) untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan (continons improvement). Eksekutif dan manajer adalah orang-orang yang sibuk dan sedikit sekali mempunyai waktu luang, termasuk untuk berkunjung ke perguruan tinggi untuk membaca hasil penelitian tentang Key Performance Indicator (KPI) di sana. Selain itu, membaca hasil penelitian yang terpisah-pisah semakin menyulitkan mereka. Mereka menginginkan informasi dalam bentuk yang ringkas dari keseluruhan data yang ada dan diperielas dalam format grafik. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem informasi yang akan menampilkan Key Performance Indicator dalam Manajemen Pemeliharaan. Sistem informasi yang dirancang dapat diakses melalui internet sehingga memudahkan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan informasi tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat menampilkan berbagai variasi resultan ataupun resultan dari KPI yang digabungkan dari dua industri atau lebih. Dengan demikian, pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai Key Performance Indicator dalam Manajemen Pemeliharaan dapat memperoleh kemudahan dan data yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

In business environment, company's executive dashboard is Key Performance Indicator (KPI). KPI can provide information for executives and managers about company's performance level. So, they can operate company in better ways. They can also develop a strategic planning to attain continuous improvement. Executives and managers are very busy people and have less time for visiting university only for read researches done about KPI. On the other hand, read separated research results give them more confusion. They need information in simpler form from all data exist and presented in graph mode. There fore, this research done to design an information system that would provide Key Performance Indicator in Maintenance Management. Information System designed could be accessed by using Internet. So, it would be easy for anyone to get the information. The result is also can provide many variation of resultant or KPI resultant mixed from two or more industry. At the end, any one who need information about Key Performance Indicator in Maintenance Management could get that easily and they could conform the data as their preference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin
"Tesis ini membahas tentang persepsi pemustaka terhadap layanan rujukan yang meliputi persepsi pemustaka terhadap koleksi, pustakawan dan fasilitas layanan rujukan di Perpustakaan STAIN Kediri. Penelitian ini adalah penelitian survai dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah pemustaka aktif mahasiswa STAIN Kediri, Sampel diambil secara acak sederhana sebanyak 94 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemustaka menunjukkan persepsi negatif terhadap layanan rujukan. Peneliti menyarankan bahwa perpustakaan perlu meningkatkan koleksi rujukan baik kualitas maupun kuantitasnya, pengetahuan dan sikap pustakawan, dan fasilitas layanan rujukan.

The focus of this study is user's perceptions of reference services that comprises of reference collection, reference librarian, and reference facilities at the Library of State College of Islamic Studies (STAIN) Kediri. This is a survey research with quantitative approach. Population of this research is library active user of undergraduate students of STAIN Kediri. The samples taken are 94 persons of the population by using simple random sampling. The data were collected by means of questionnaire and interview. The data were analysed with descriptive analysis method. The research shows that user's perception of reference service is negatif. The researcher suggests that library should improve reference collection both quantity and quality, librarian knowledge and behaviour, and reference service facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Komarudin
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari jawaban mengenai faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemenangan Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilu legislatif 2004 di Provinsi DKI Jakarta dan bagaimana strategi yang digunakan Partai Keadilan Sejahtera untuk memenangkan pemilu tersebut.
Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan teori partai politik, kampanye politik, dan teori elit. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggabungkan berbagai sumber, baik data primer maupun sekunder dan melalui wawancara. Sumber data utama, diambil dari wawancara mendalam dengan elit PKS yang menjabat sebagai pengurus DPP, DPW, dan DPD sebanyak 5 orang, ditambah wawancara dengan 1 orang akademisi sebagai pembanding.
Dari pertanyaan penelitian di atas, ditemukan beberapa faktor penyebab kemenangan PKS di Provinsi DKI Jakarta yaitu: faktor citra partai meliputi citra partai yang bersih dan peduli, responsif, dan anti KKN. Faktor fungsi partai yang berjalan dengan baik, meliputi fungsi komunikasi politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, dan pengatur konflik. Terakhir yaitu strategi partai yang meliputi konsolidasi, marketing, pengelolaan pemilih, dan optimalisasi leader di lapangan.
Penemuan hasil penelitian di lapangan adalah bahwa faktor citra partai yang positif di masyarakat menjadi faktor yang dominan bagi kemenangan PKS pada Pemilu legislatif 2004 di Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan faktor fungsi partai dan strategi partai menjadi faktor pendwcung penyebab kemenangan PKS pada Pemilu legislatif 2004 di Provinsi DKI Jakarta.
Implikasi teori menunjukan bahwa proses pencitraan PKS dilakukan melalui kampanye politik. Seperti dikemukakan Riswandha Imawan, bahwa ada tiga dimensi kegiatan kampanye politik, yaitu dimensi dagang, komunikasi politik, dan mobilisasi. Sebagai dimensi dagang, elit PKS hares pandai mengkemas tema kampanye secantik mungkin, sehingga dapat menarik perhatian pemilih. Kampanye politik digunakan PKS untuk memasarkan citra partai yang bersih dan peduli, politik pencitraan yang dilakukan PKS menghasilkan suara yang signifikan pada Pemilu legislatif 2004. Kesimpulannya, teori yang dikemukakan oleh Riswandha Imawan tentang kegiatan kampanye politik yang berdimensi dagang, sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh PKS di lapangan.

This research aims to find the answer of factors that stimulate the triumphant of Prosperous Justice Party (PKS) in the legislative election in 2004 in Jakarta and the strategy used by the party to win the election.
As a theoretical framework, this research applies theory of political party, political campaign, and elite. This research also uses qualitative method, meanwhile the technique of data analysis is descriptive analytics. To collect data needed in the research, several sources, primary and secondary data, are combined and done through interview. Primary data sources are in-depth interview with five elites as the functionaries of the party from DPP, DPW and DPD. An interview with a scholar is added to compare the analysis.
From the research questions, it is found that there are several factors as reasons for the triumphant of the party in Jakarta, which are image of the party as clean and responsive party, and against any form of corruptions; good implementation of the function of political party, such as political communication, political socialization, and political recruitment; and the strategy of the party such as consolidation, marketing, constituent management, and party cadre in the society.
The finding or the research in the field is that positive image of the party is the dominant factor for the triumphant. Meanwhile, the function and the strategy of the party are the secondary factors.
Theoretical implication of the research is that imagination process of the party is set through political campaign. As stated by Riswandha Imawan, there are three dimensions of political campaign, which are market dimension, political communication, and mobilization. According to the market dimension. Elite of the party must be good to cover up the campaign to attract the voters. The party developed its campaign as clean and responsive party; the politic of imagination of the party has obtained significant voters in the election of 2004. To conclude, theory stated by Riswandha Irnawan on market dimension is suitable with what PKS did in the election.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismet Komarudin
"Meningkatnya biaya, kompetisi dan tekanan dari konsumen untak menurunkan harga jual dari Iayanan yang ditawarkan telah membuat banyak perusahaan kontraktor EPC melakukan telaah kembali terhadap proses kerja internal mereka dan berusaha mencari potensi penghematan dari indirect spending.
Proses pengadaan barang dan jasa merupakan porsi biaya terbesar dari kegiatannya, yaitu antara 60 hingga 80 persen dari Iransaksi pembelian barangl material. Kegiatan pengadaan barang kebanyakan disibukkan dengan kegiatan paperwork yang bersifat non-value adding sehingga sangat menyita waktu dan tidak efisien.
Electronic Procurement dapat menjadi salah satu pilihan solusi dalam mengatasi permasaiahan yang dihadapi perusahaan dibidang pengadaan barang. Tujuan utama dari e-procurement adalah untuk mernbuat kegiatan procurement lebih ringkas sehingga perusahaan dapat lebih memfokuskan waktu manajemennya kepada bagaimana memperoleh pendapatan usaha dan meningkatkan Iayanan kepada pars konsumen.
Kegiatan perusahaan kontraktor EPC yang bersifat project based memberikan tantangan tersendiri dalam desain dan penerapan e -procurement dalam kegiatan pengadaan barang yang dilakukan perusahaan. Agar dapat dilaksanakan dalam bentuk e-procurement, maka bisnis proses procurement perusahaan hares terlebih dahulu dilakukan re-engineering. Penggunaan teknologi sangatlah panting dan mendasar guna memaksimalkan dampak yang dihasilkan dari business process reengineering tersebut.
Data dalam tulisan ini diperoleh dengan melakukan interview dan pencatatan yang ada di dalam perusahaan yang menjadi obyek penelitian maupun lingkungan sekitar perusahaan. Interview dilakukan di kalangan karyawan divisi procurement, PT. Rekayasa Industri guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan kegiatan procurement. Selanjutnya data tersebut diolah dengan metoda business process reengineering. Kemudian data tersebut dibuat dalarn bentuk usulan modul a -procurement, dan Label perbandingan waktu kerja antara pembelian secara manual dengan pembelian melalui e -procurement.
Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa penerapan work in progress (WIP) dengan cara autornasi dapat mempersingkat proses bisnis procurement dan proses bisnis procurement milik divisi procurement PT. Rekayasa Industri saat ini masih banyak terdapat proses kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan nilai tam bah pada pekerjaan. Kegiatan ini berkontribusi sebesar 30 persen dari total waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengadaan barang.
Proses bisnis yang bersifat kebijakan perusahaan tersebut berimbas kepada pengadaan barang yang dilakukan dengan proses e -procurement. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan konsumsi waktu antara pekerjaan yang memberikan nilai tam bah yang hanya menghabiskan porsi 7,7 % dengan total waktu hanya 30 menit, dengan kegiatan inspeksi (review dan pemberian persetujuan) yang menghabiskan 35,8 persen dengan total waktu 140 menit.
Secara keseluruhan, penerapan e-procurement dapat memberikan penghematan waktu penyelesaian pekerjaan sebanyak 2.059 menit, atau sama dengan 34,32 jam, dan sama dengan 4,29 hari. Penghematan waktu ini sangat erat hubungannya dengan efektifitas, efisiensi dan kapasitas pengadaan barang proyek yang mampu dilakukan oleh divisi procurement.

The increase of production cost, competition and pressure from the customer to reduce the selling price of the service offered by EPC contractors has lead them to review their business process in order to seek a way of saving and cost reduction from indirect spending.
Procurement process has the biggest portion of production cost, ranging from 60 up to 80 percent, which derived from purchasing of raw material and other services. Most of the procurement process is comprises of non-value-adding papenvork, in which very time consuming and inefficient.
Electronic Procurement could be one of the solutions to deal with these procurement problems. The main objective of e -procurement is to make a streamline procurement process, so that the management could focus their time in gaining more revenues and increasing the level of sen'ice to the customer.
The activities of EPC Contractor Company, which is project based, raise a challenge of its own during the design and implementation of e -procurement. Procurement business process must go through reengineering steps before it could be transform into e-procurement. Technology is a crucial and essential factor in order to maximize the effect of business process reengineering.
The data within this paper is obtained by interviewing several person in-charges that works in the procurement division of PT. Rekayasa Industri. The purpose of the interview is to gather data as close as possible with the real procurement execution of the company. Then, the data is processed using business process reengineering method. The result is then transformed into a suggestion of e -procurement module, and a table to compare a simulation of work time consumed between manual procurement process and the one using e-procurement.
Based on data processing we found out that implementation of work in progress (WIP) by means of automation could make the procurement business process more stream line. Furthermore, we also find that the current procurement business process of PT. Rekayasa Industry?s procurement division still contains a lot of non-value adding work steps. This non value adding work steps contributes 30 percents of total time spend during in manual procurement process.
The corporate policy on those business processes also affects the procurement lead time using e -procurement. This effect can be seen by comparing time consumed between value added work steps, which counts 7.7 percent of the total lime and take only 30 minutes, and with inspection steps (review and approval) that took 35.8 percent of total time and consuming a total of 140 minutes.
Overall the implementation of e-procurement could save around 2,059 minutes of procurement lead time, or equal to 34.32 hours, or 4.29 days. Time saving has a lot of correlation with affectivity, efficiency, and procurement capacity that can be handled by the procurement division."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>