Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khusnul Khotimah
"Perusahaan berencana mendirikan pabrik pengolahan dan pemurnian sebagai bagian dari pengembangan perusahaan.Untuk Pembuatan pabrik pengolahan tersebut mengacu kepada pabrik Perusahaan yang berada di Jakarta, karena sebagian besar prosesnya sama. Yang menjadi kendala pada proses pembuatan pabrik tersebut adalah acuan untuk pembangunan pabrik dalam hal ini Perusahaan ini tataletak Pabriknya baik dari satu divisi ke divisi lain maupun dari satu proses ke proses berikutnya penempatannya masih belum sesuai, dimana hal ini mengakibatkan aliran bahan dari satu tempat ke tempat menjadi lebih panjang dan waktu proses secara keseluruhan menjadi lebih lama serta menanggung beban biaya pegawai dan ongkos tak langsung.
Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengoptimalkan tataletak pabrik Pengolahan Logam mulia sesuai dengan kaidah yang benar. Dengan merancang tata letak pabrik sesuai dengan kaidah tata letak pabrik yang benar meliputi tataletak pabrik serta fasilitas pendukungnya, sehingga akan lebih optimal atau memperpendek jalur mutasi dari asal material sampai dengan tujuan, letak proses dari satu proses berikutnya serta jalur pengiriman barang dari asal material ke tujuan. Dengan mendata jumlah peralatan yang ada, layout perusahaan, frekwensi dan waktu tempuh aliran material/produk antar unit kerja, data Peta masalah tata letak pabrik dan faktor pendukung lainnya, sehingga didapatkan data untuk perubahan tataletak pabrik berdasarkan keterkaitan diagram. Sehingga diharapkan dengan mendapatkan tataletak pabrik dan layout yang baru dapat digunakan sebagai acuan perancangan pabrik yang baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meifi Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Putusan Arbitrase luar negeri dapat dilaksanakan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada
fakta bahwa Indonesia telah meratifikasi Konvensi New York 1958 yang merupakan
hukum internasional tentang pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase luar negeri.
Peneliti menulis pelaksaaan putusan arbitrase luar negeri di Indonesia, studi mengenai
putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui hal
yang melatarbelakangi perlunya Indonesia meratifikasi Konvensi New York 1958.
Disamping itu, untuk mengetahui syarat-syarat putusan arbitrase luar negeri dapat
dilaksanakan di Indonesia maupun alasan-alasan penolakan permohonan pelaksanaan
putusan arbitrase luar negeri. Yang pada akhirnya mempelajari sikap yang mendasari
putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai eksekusi putusan arbitrase luar
negeri di Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas, dilakukan penelitian yuridis
normatif. Oleh karena itu, dideskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
pelaksanaan putusan arbitrase luar negeri di Indonesia yang menghasilkan saran untuk
kemajuan penyelesaian sengketa melalui arbitrase. Sehubungan dengan topik penelitian
ini, maka akan di tarik sample putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai
eksekusi putusan arbitrase luar negeri pasca diratifikasinya Konvensi New York 1958.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hal yang melatarbelakangi perlunya pengaturan
pelaksanaan putusan arbitrase luar negeri adalah untuk menghilangkan keragu-raguan
mengenai pelaksanaan putusan arbitrase yang telah diadakan di luar negen. karena
sebelumnya terdapat keragu-raguan putusan arbitrase luar negeri dapat dilaksanakan
atau tidak. Hal yang menjadi syarat agar putusan arbitrase luar negeri dapat dilaksanakan
di Indoensia adalah, putusan arbitrase tersebut dijatuhkan oleh arbiter atau majelis
arbitrase di suatu negara yang terikat pada peijanjian internasional mengenai
pelaksanaan putusan arbitrase luar negeri dengan Indonesia. Putusan arbitrase tersebut
dalam ruang lingkup hukum perdagangan dan tidak betentangan dengan ketertiban
umum di Indonesia. Apabila hal-hal tersebut telah dipenuhi maka putusan tersebut dapat
diajukan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mendapatkan eksekuatur.
Keterlibatan pengadilan dalam hal ini tidak dapat dihindari mengingat pemaksaan atas
putusan hanya bisa dilakukan oleh pengadilan dalam untuk penetapan eksekusi.
Terhadap putusan arbitrase yang dijatuhkan di luar wilayah hukum Republik Indonesia
dapat dilaksanakan setelah mendapat eksekuatur dari Mahkamah Agung Republik
Indonesia. Dalam pelaksanaan atas putusan arbitrase luar negen. Mahkamah Agung
Republik Indonesia dapat memberikan putusan berupa, pengakuan dan eksekusi putusan
arbitrase luar negeri, penolakan terhadap putusan arbitrase luar negen, dan pembatalan
terhadap putusan arbitrase luar negeri. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa putusan
arbitrase luar negeri senngkali gagal untuk mendapatkan eksekuatur dan yang dijadikan
alasan untuk menolak pelaksanaan putsuan arbitrase luar negen adalah, putusan
arbitrase luar negeri tersebut karena pemberitahuan yang tidak lazim tentang akan atau
sedang berlangsungnya proses arbitrase kepada pihak yang berkepentingan bertentangan
dengan ketertiban umum di Indonesia."
2006
T37839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Tesis ini dilakukan untuk mengidentifikasi performa model gelombang
WindWaves-5 dalam mensimulasikan tinggi gelombang signifikan di wilayah
perairan Indonesia dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah data angin
ketinggian 10 meter dari NCEP (National Center for Environmental Prediction)
selama tahun 2010. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa secara umum
model gelombang WindWaves-5 menghasilkan data tinggi gelombang signifikan
yang sesuai dengan data hasil pengamatan satelit altimetri multimisi. Hasil
validasi model gelombang ini sangat baik pada kondisi-kondisi gelombang tinggi
daripada gelombang yang rendah, dan di periode Monsoon Asia dan Australia
juga terlihat lebih baik daripada periode transisi. Hasil validasi model ini di
wilayah Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik sebelah utara Papua dan Laut Timor
hingga Laut Arafuru mendapatkan hasil yang sangat baik di sepanjang tahun,
namun sebaliknya, pada wilayah Laut Mindanau, Teluk Tomini dan Teluk Berau
validasi model WindWaves-5 kurang baik.

ABSTRACT
This study is aimed to identify WindWave-5 wave model performance in
simulating significant wave height in Indonesia waters. Surface wind data from
NCEP (National Center for Environmental Prediction) during 2010 was used as
input data. Based on the study, it is known that generally WindWave-5 model is
able to provide significant wave height which comply with significant wave
height provided by multimission altimeter satellite. Validation of the model
showed a better result at higher than lower wave height, and also better in Asian
and Australian Monsoon period than in transition period. Validation result in
South China Sea, Pasific Ocean in the northern Papua, Timor Sea and Arafuru Sea
is always good, though in the contrary, in Mindanau Sea, Tomini Bay and Berau
Bay the validation result is always worst."
2012
T31248
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fini Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Olive oil merupakan minyak yang berasal dari daratan mediteranian yang
banyak digunakan untuk kesehatan maupun kecantikan. VCO (Virgin coconut oil)
berasal dari Indonesia. Kedua minyak tersebut dimanfaatkan sebagai bahan
baku pada pembuatan HBL (hand body lotion), lipstick, pembersih muka, dan
semua produk yang membutuhkan asam lemak sebagai bahan dasar ataupun
bahan tambahan.
Perbedaan antara Olive oil dan VCO yaitu pada jenis asam lemaknya.
Olive oil mempunyai asam lemak jenuh sedangkan VCO mempunyai asam
lemak tak jenuh tunggal, yang pada proses pemanasan menyebabkan minyak
mudah tengik karena ikatan rangkap yang mudah putus. Berbeda dengan asam
lemak jenuh tunggal yang sudah dalam bentuk jenuh sehingga akan tetap stabil
hingga pada suhu tertentu.
Minyak umumnya merupakan bahan yang tidak stabil, sehingga minyak
sangat rentang terhadap perubahan fisika dan kimia. Maka sebelum semua
bahan baku diproses menjadi sebuah produk jadi, bahan baku harus dilakukan
pengujian organoleptik, kualitatif, dan kuantitatif. Pengujian organoleptik meliputi
bentuk, warna, dan bau. Pada pengujian kualitatif meliputi viskositas, berat jenis,
indeks bias, dan pH. Pengujian kuantitatif meliputi bilangan asam dan bilangan
iod.
Dari analisis yang dilakukan, didapat dua sampel minyak zaitun yang
melebihi standar yaitu nomor 11 dengan bilangan asam 1,051 dan nomor 22
dengan bilangan asam 1,031. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan
tingginya bilangan asam melebihi standar adalah kandungan asam lemak bebas,
dan banyaknya ikatan rangkap, sehingga mudah teroksidasi.
Pada pengujian sampel VCO, semua sampel VCO masuk dalam standar,
kemungkinan karena pada proses pembuatan VCO tidak menggunakan proses
pemanasan sehingga ikatan rangkap tidak mengalami pemutusan, sehingga
VCO cukup stabil dalam penyimpanannya. Sampel emulgen B2 cukup stabil
dalam masa penyimpanan karena sampel dalam bentuk padatan. Kegunaan dari
emulgen B2 sebagai pengemulsi (emulgator) untuk menstabilkan emulsi minyak
dan air pada saat proses pembuatan produk."
2006
TA1543
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"Silika berpori telah berhasil disintesa melalui teknik co-Micelle/Emulsion Templating (co-MET) dengan menggunakan template surfaktan CTAB (kationik), SDS (anionik), dan Triton X-100 (nonionik). Silika hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrumen FTIR, XRD, SEM-EDS, TEM, dan BET. Hasil karakterisasi EDS menunjukkan material hasil sintesis merupakan silika murni yang hanya terdiri atas Silikon (Si) dan Oksigen (O). Silika yang dihasilkan melalui template CTAB (1,0 mM) /akrilamida mempunyai diameter pori rata-rata sebesar 1,205 nm dan luas permukaan 545,909 (m2/g); sedangkan dengan template SDS (8,2 mM) /akrilamida mempunyai diameter pori rata-rata 1,199 nm dan luas permukaan 423,280 (m2/g); dan silika dengan template TX-100 (0,24 mM)/akrilamida mempunyai diameter pori rata-rata 1,202 nm dan luas permukaan 398,263 (m2/g). Silika berpori berhasil dijadikan pendukung katalis AlCl3 melalui teknik impregnasi. Aplikasi katalis AlCl3/SiO2 pada reaksi benzaldehida dengan etanol menghasilkan produk benzaldehid dietil asetal, yang telah dianalisis menggunakan GC-MS dengan komposisi 45,14%.

Porous silica have been successfully synthesized by a technique co-Micelle/Emulsion Templating (co-MET) using template surfactant CTAB (cationic), SDS (anionic), and Triton X-100 (nonionic). Silica synthesized were characterized using FTIR instruments, XRD, SEM-EDS, TEM, and BET. EDS characterization results show the synthesized material is pure silica which only consists of silicon (Si) and oxygen (O). Silica produced with template CTAB (1.0 mM)/acrylamide having an average pore diameter of 1,205 nm and surface area of 545,909 (m2/g); whereas with template SDS (8,2 mM)/acrylamide having an average pore diameter of 1,199 nm and surface area of 423,280 (m2/g); and silica with template TX-100 (0,24 mM)/acrylamide having an average pore diameter of 1,202 nm and surface area of 398,263 (m2/g). Porous silica successfully used as AlCl3 catalyst support by impregnation technique. Application of AlCl3/SiO2 catalyst in the reaction of benzaldehyde with ethanol produces benzaldehid diethyl acetal, which was analyzed using GC-MS with a composition of 45,14%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Telah dilakukan riset mengenai analisis radiasi Gelombang
Elektromagnetik (GEM) Radio Frequency Identification (RFID) terhadap
Implantable Cardiac Pacemaker (ICP). Penelitian dilakukan dengan mengukur
radiasi medan elektrik RFID tag pasif frekuensi 925 MHz. Hasil pengukuran
kemudian disimulasikan melewati tubuh manusia dimana ICP biasa ditanam
menggunakan program simulasi. Program simulasi dibuat menggunakan metode
Finite Difference Time Domain (FDTD). Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa
nilai medan elektrik rerata terbesar adalah 39,81 μV.yang diperoleh ketika tag dan
reader berkomunikasi pada jarak 50 cm dan sudut 00 Setelah disimulasikan
melewati tubuh manusia, besarnya tegangan maksimum medan elektrik yang
mengenai ICP adalah 7,91 μV dimana nilai tersebut masih lebih kecil dari ambang
batas sensitivitas ICP terganggu medan elektrik yaitu sebesar 1-3 mV

ABSTRACT
A research related to analysis of Radio Frequency Identification’s
(RFID’s) radiation into Implantable Cardiac Pacemaker (ICP) has been
conducted. Research is done by measuring 925 MHz RFID electric field.
Measurement result is simulated by a developed program as if it trough human
tissue where ICP usually implanted using Finite Difference Time Domain (FDTD)
method.The higest electric field measured is 39,81 μV. After simulating through
human tissue, the highest electric field voltage coming into ICP is 7,91 μV, which
is lower than ICP’s sensitivity value threshold (1-3 mV)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"Prevalensi HIV pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) selalu meningkat setiap tahun dan kelompok ini memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi HIV. Promosi penggunaan kondom konsisten merupakan strategi untuk pencegahan HIV pada LSL. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom konsisten pada LSL yang memiliki pasangan tetap, pasangan tidak tetap dan pasangan komersial. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dari data Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) untuk LSL tahun 2013. Dari 602 LSL yang terpilih, konsistensi penggunaan kondom sebulan terakhir pada pasangan seks tetap 31.9%, pasangan seks tidak tetap 36.4%, dan pasangan seks komersial 42.4%. Pada analisis multivariabel menunjukkan bahwa faktor yang berasosiasi signifikan pada LSL dengan pasangan seks tidak tetap yaitu pengetahuan komprehensif (aOR = 1.89 95% CI : 1.1-3.1), sumber informasi media (aOR = 2.7, 95% CI : 1.1-6.7), dan informasi dari petugas ahli (aOR = 4.2, 95% CI : 1.9-9.2) meningkatkan penggunaan kondoom konsisten. Sedangkan pada pasangan seks komersial yaitu sumber informasi dari petugas ahli (aOR = 3.5, 95% CI : 1.1-11.1) dan persepsi LSL bahwa dirinya rentan tertular HIV (aOR = 2.88, 95% CI : 1.1-7.4). Intervensi ke depan harus fokus pada populasi kunci terutama LSL di semua jenis pasangan seks dan fokus pada promosi penerimaan masyarakat tekait norma pro-kondom.

HIV prevalence among men who have sex with men (MSM) increased current year and MSM are population at high risk for HIV infection. Promoting consistent condom use (CCU) is a key reduction strategy for HIV prevention among MSM. This thesis report the factors associated with CCU among MSM with regular, casual and comercial partners. This thesis used cross-sectional design from Integrated Biological and Behaviour Surveillance for MSM 2013. Among 602 MSM was selected, CCU last month with regular partners is 31.9%, casual partners is 36.4%, and comercial partners is 42.4%. in multivariabel analysis showed factors were associated with condom use in casual partners are comprehensive knowledge (aOR = 1.89 95% CI : 1.1-3.1), information source from media (aOR = 2.7, 95% CI : 1.1-6.7), and source from health professional (aOR = 4.1, 95% CI : 1.9-9.2) were more likely to report consistent condom use. In comercial partners are source from health professional (aOR = 3.5, 95% CI : 1.1-11.1) and perceived for HIV infection (aOR = 2.88, 95% CI : 1.1-7.4). HIV intervention need to focus in key population especially MSM with all types of sex partners and it is important promote social acceptance pro-kondom norm."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"MERS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Masalah kontrol optimal dari pengontrolan epidemi penyakit MERS dengan intervensi masker kesehatan (u1), kampanye kesehatan mengenai pentingnya masker kesehatan (u2) dan pengobatan (u3) bertujuan untuk meminimalkan jumlah individu yang terinfeksi MERS sembari meminimalkan biaya intervensi. Sistem optimalitas diperoleh dengan menggunakan prinsip Pontryagin dan diselesaikan secara numerik berdasarkan metode gradient descent.
Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa intervensi masker kesehatan, kampanye kesehatan, dan pengobatan yang bergantung terhadap waktu dapat mengurangi jumlah infeksi MERS secara signifikan. Strategi dalam mengontrol penyebaran penyakit MERS lebih baik jika mendahulukan strategi pencegahan endemik dari pada strategi penanggulangan. Hal ini ditunjukkan melalui nilai fungsi biaya pada strategi pencegahan hanya mencapai kurang lebih 10% dari biaya strategi penanggulangan.
Selain itu, jika terdapat keterbatasan biaya sedemikian sehingga jenis intervensi hanya diperbolehkan satu jenis (masker saja atau pengobatan saja), maka intervensi masker jauh lebih baik untuk diimplementasikan. Namun apabila endemik telah terjadi, intervensi masker harus tetap di implementasikan bersama dengan intervensi pengobatan agar endemik segera menurun.

MERS is an infectious disease caused by Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Optimal control problem of controlling epidemics of MERS disease with interventions of medical mask (u1), medical campaigns about importance of medical mask (u2) and supportive care (u3) aiming to minimize the number of individual infected MERS while minimizing the cost of intervention. The optimality system is derived using Pontryagin principle and then solved numerically using the gradient descent method.
The results from numerical simulation show that the intervention of medical mask, medical campaigns and supportive care depend on time will be suppressed number of MERS infection significantly. Strategy of controlling epidemics of MERS disease is better if prioritizing prevention strategy than reduction strategy. This is shown through the value of the cost function on prevention strategy only achieve approximately 10% of the cost reduction strategy.
In addition, if there are cost limitations such kind of intervention is allowed only one type (only mask or only supportive care), then intervention with medical mask is much better to be implemented. However, if the endemic has occurred, intervention of medical mask should be implemented with intervention of supportive care to make endemic immediately decline.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"Resveratrol merupakan senyawa stilben yang ditemukan pada ekstrak biji melinjo Gnetum gnemon L. Resveratrol dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antikanker, antipenuaan, antiinflamasi dan antioksidan. Pada penelitian ini, Natural Deep Eutectic Solvents NADES sebagai pelarut ekstraksi untuk memperoleh kadar resveratrol yang optimum dari biji melinjo. NADES dibuat dari campuran asam sitrat dengan maltosa dalam berbagai rasio. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasound Assisted Extraction UAE. Kondisi ekstraksi dilakukan dengan tiga parameter yaitu rasio NADES, waktu ekstraksi, dan rasio sampel terhadap pelarut. Hasil ekstraksi dilakukan pengujian dengan High Performance Liquid Chromatography HPLC. Analisis dilakukan menggunakan Response Surface Methodology RSM. Resveratrol berhasil diekstraksi menggunakan NADES dan metode UAE. Kondisi optimum untuk memperoleh kadar resveratrol yaitu pada rasio NADES 3:1 g/mL, waktu ekstraksi 5 menit, rasio sampel terhadap pelarut adalah 1:10 g/mL run-3. Kadar resveratrol yang diperoleh 0.4977 mg/g dengan indeks desirability 0.874. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa asam sitrat-maltosa dapat menarik resveratrol dari biji melinjo.

Resveratrol is naturally occuring stilbene commonly found in melinjo seeds extract Gnetum gnemon L. Resveratrol demonstrated a variety of bioactivities such as anticancer, antiaging, antidiabetic, antiinflamatory, and antioxidant. In this study, Natural Deep Eutectic Solvents NADES as an extraction solvent to obtain optimum resveratrol content from melinjo seeds. NADES was prepared from a mixture of citric acid with maltose in some varieties of ratios. Extraction was done by ultrasound assisted extraction UAE. This extraction uses three parameters to determine optimum condition, they were NADES ratio, extraction time, and sample to solvent ratio. The extracts were evaluated by using high performance liquid chromatography HPLC. Resveratrol is succesfully extracted by NADES and UAE method. The optimal conditions to extract resveratrol were 3 1 g mL NADES, extraction time of 5 min, and 1 10 g mL sample to solvent ratio run 3. The levels of resveratrol 0.4977 mg g with indeks of desirability 0.874. Based on this research, it can be concluded that citric acid maltose can attract resveratrol from melinjo seeds."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S66972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Laporan magang ini menganalisis prosedur audit atas isu cost recovery dispute yang terjadi pada EMCL serta dampak dari isu tersebut pada laporan keuangan. EMCL merupakan sebuah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Dispute terjadi disebabkan oleh perbedaan dasar penghitungan dan pengklasifikasian cost recovery yang digunakan perusahaan dalam pelaporan kepada pemerintah dan auditor pemerintah dalam memeriksa laporan perusahaan. Klaim atas ketidaksesuaian pelaporan menurut pemerintah kemudian menjadi government audit claims bagi perusahaan. Auditor KAP XYZ melakukan pengujian pengendalian serta pengujian terinci atas saldo government audit claims dengan berdasarkan pedoman audit mereka. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa saldo government audit claims telah diungkapkan dalamlaporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2016 sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.

ABSTRACT
This internship report analyzes audit procedure for the issue of cost recovery dispute at EMCL as well as the impact of that issue on financial statements. EMCL is a company which runs upstream oil and gas business activities. The dispute is caused by differences in the calculation and classification of cost recovery that company uses in reporting to the government and government auditors in reviewing company report. Claims for non compliance reporting by government then become government audit claims for the company. Based on the test results, it can be concluded that the balance of government audit claims has been disclosed in the financial statements for the year ended December 31, 2016 in accordance with applicable standards and regulations."
2017
TA-Pdf;
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>