Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kharisma Firdaus
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hadirnya organisasi sayap Islam didalam partai nasionalis yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP . Mengingat, partai ini adalah partai yang selalu dicitrakan jauh dari Islam. Dibandingkan dengan partai nasionalis yang lain, PDI Perjuangan merupakan partai yang benar-benar menonjolkan sisi nasionalis-sekuler dari pada nasionalis-religius seperti partai-partai yang lain. PDI Perjuangan juga terkadang menolak kebijakan-kebijakan Islam seperti Undang-Undang Pornografi, sehingga menimbulkan perdebatan dengan partai-partai Islam. Penelitian ini menggunakan teori catch-all party yaitu sebuah partai politik yang telah meninggalkan ideologinya, dan merangkul sebanyak mungkin kelompok sosial untuk kepentingan pemilihan umum.Krouwel menjelaskan ada beberapa perubahan kearah catch-all party. Tetapi, dalam penelitian ini yang akan digunakan hanya ada dua bentuk perubahan, yaitu perubahan secara ideologi dan kompetisi partai serta perubahan dalam daya tarik pemilih. Perubahan secara ideologi dan kompetisi partai akan fokus dalam melihat sikap-sikap PDIP dalam menyikapi kebijakan Islam dan pola koalisi yang dibentuk oleh PDIP. Sedangkan dalam daya tarik pemilih, akan fokus pada cara Bamusi dalam merangkul kelompok-kelompok Islam. Selain itu juga peran Bamusi sebagai kelompok Islam dalam mendukung sikap dan memenangkan calon yang diusung oleh PDIP.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sebelum dan setelah hadirnya Bamusi, sebetulnya PDIP sudah memiliki kecenderungan kearah catch-all karena ada beberapa kebijakan Islam yang juga sepakat dan bahwa PDIP juga bisa berkoalisi dengan partai Islam meskipun lebih sering dengan PPP dan PKB. Tetapi, ditingkat daerah, PDIP juga bisa berkoalisi dengan partai Islam seperti PKS dan PAN. Bamusi juga memiliki peran, bahkan bisa mengusulkan calon kepala daerah, tetapi, Bamusi cenderung lebih banyak berperan dalam urusan propaganda menangkal isu-isu agama. Karena, Bamusi masih tetap memiliki ketergantungan dengan PDIP yaitu apabila ada instruksi partai, maka Bamusi bergerak. Sehingga inilah yang menyebabkan suara PDIP tidak bisa mencapai suara mayoritas meskipun ada organisasi Islam.

ABSTRACT
This research is motivated by the presence of Islamic wing organization within the nationalist party that is Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP . Given, this party is a party that is always imaged away from Islam. Compared to other nationalist parties, the PDIP is a party that truly features the secular nationalist side of the nationalist religious like the other parties. The PDIP also sometimes rejects Islamic policies such as the Pornography Act, causing a debate with Islamic Parties. This study uses a catch all party theory that is a political party that has abandoned its ideology and embraces as many social groups as possible for the sake of elections.Krouwel explains there are some changes towards the catch all party. However, in this study to be used, there are only two forms of change, namely ideological changes and party competition and changes in the appeal of voters. Ideological changes and party competitions will focus on looking at PDIP attitudes in addressing Islamic policy and coalition patterns established by PDIP. While in the appeal of voters, will focus on the way Bamusi in embracing Islamic groups. In addition, the role of Bamusi as an Islamic group in supporting the attitude and win the candidate that carried by PDIP.The results of this study show that before and after the presence of Bamusi, PDIP actually has a tendency towards catch all because there are several Islamic policies that also agree and that the PDIP can also coalition with Islamic parties, although more often with PPP and PKB. However, at the regional level, PDIP could also coalesce with Islamic parties such as PKS and PAN. Bamusi also has a role, may even propose a candidate for the regional head, but, Bamusi tends to play a greater role in propaganda matters of religious issues. Because, Bamusi still has a dependence on PDIP that if there is party instruction, then Bamusi move. So this is what causes PDIP votes cannot reach the majority of votes despite the existence of Islamic organizations. "
2018
T51487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Kharisma Firdaus
"Pertumbuhan infrastruktur Indonesia semakin meningkat. Salah satu bahan utama dalam pembangunan infrastruktur adalah beton dengan semen sebagai pengikatnya. Semakin tingginya pembangunan infrastruktur akan membuat kebutuhan semen juga bertambah. Akan tetapi tanpa disadari, industri semen merupakan penghasil sekitar 8% dari keseluruhan emisi gas CO2 di dunia. Jika semen tetap menjadi komponen utama dalam pembuatan beton, angka ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pencegahan perlu dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mencari bahan-bahan pengganti semen. Dalam penelitian kali ini dilakukan studi untuk mendapatkan rancang campuran beton geopolimer, yaitu beton yang dibuat tanpa menggunakan semen. Beton geopolimer yang dibuat pada penelitian kali ini menggunakan terak nikel hasil produk Geofast sebagai bahan utamanya. Dari hasil uji bahan agregat kasar dan halus, peneliti melakukan studi berbagai rancang campuran beton geopolimer dengan variasi umur beton 14 hari dan 28 hari. Masing-masing sampel kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui perkembangan kuat tekan, lentur dan belah dari setiap sampel yang dibuat.

Indonesia's infrastructure growth is increasing. One of the main ingredients in infrastructure development is concrete with cement as the binding. The higher infrastructure development will make the demand for cement also increase. But without realizing it, the cement industry is a producer of about 8% of total CO2 gas emissions in the world. If cement remains a major component in making concrete, this number will continue to grow from year to year. Prevention needs to be done by conducting research to look for cement replacement materials. In this research, a study was conducted to obtain a geopolymer concrete mixture design, which is concrete that is made without using cement. Geopolymer concrete made in this study uses nickel slag from Geofast products as its main ingredient. From the results of the coarse and fine aggregate material test, the researchers conducted a study of various geopolymer concrete mix designs with concrete age variations of 14 days and 28 days. Each sample is then tested to determine the development of compressive strength, flexure, and splitting of each sample made."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library