Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Laurentika
"ABSTRAK
Latar Belakang. Infeksi HIV masih merupakan masalah kesehatan mayor baik di dunia maupun Indonesia. Sejak dimulainya terapi antiretroviral (ARV), terdapat pergeseran penyebab morbiditas dan mortalitas pasien HIV. Pasien HIV berisiko lebih tinggi mengalami cardiac event melalui berbagai mekanisme. Penilaian risiko kardiovaskular dan faktor-faktor yang memengaruhinya penting untuk dilakukan terhadap semua pasien HIV.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi risiko kardiovaskular pasien HIV dalam terapi ARV, perbedaan karakteristik klinis antara pasien risiko kardiovaskular tinggi dan rendah, serta hubungan lama penggunaan ARV, kepatuhan minum obat, hitung limfosit T CD4 nadir, serta perubahan indeks massa tubuh (IMT) terhadap risiko kardiovaskular.
Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang melibatkan pasien HIV dalam terapi ARV minimal 6 bulan. Setiap pasien yang masuk penelitian dicatat data demografis, riwayat penyakit, pengobatan, dan kebiasaan serta dilakukan pengukuran antropometri. Pasien kemudian diminta datang kembali untuk pemeriksaan profil lipid. Risiko kardiovaskular dihitung dengan D:A:D risk scores dan dituangkan dalam bentuk persentase. Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji T atau Mann-Whitney untuk data numerik, dan Chi-square untuk data kategorik.
Hasil. Terdapat 186 subjek penelitian yang dimasukkan ke dalam analisis. Proporsi subjek penelitian dengan risiko kadiovaskular tinggi adalah 14,52%. Seluruh subjek yang termasuk ke dalam kelompok risiko tinggi adalah laki-laki dengan usia yang relatif muda. Dislipidemia dan obesitas sentral lazim terjadi pada kelompok risiko tinggi. Terdapat perbedaan bermakna antara hitung limfosit T CD4 nadir dan riwayat putus obat antara subjek risiko tinggi dan rendah (OR:7,072,IK 95%: 0,92-54,006, p:0,032 dan OR: 3,364, IK 95%: 1,458-7,784, p: 0,003. Selain itu, terdapat perbedaan bermakna median lama penggunaan ARV dan rerata delta IMT antara kelompok risiko tinggi dan rendah (p:0,002 dan p: 0,018).
Kesimpulan. Proporsi pasien HIV dengan risiko kardiovaskular tinggi pada penelitian ini sebesar 14,5%. Terdapat beberapa perbedaan bermakna dalam hal hitung limfosit T CD4 nadir, riwayat putus ARV, lama penggunaan ARV dan delta IMT antara subjek dengan risiko kardiovaskular tinggi dan rendah

ABSTRACT
Background. Human immunodeficienncy virus (HIV) infection remains a major health problem worldwide. Ever since the discovery ov antiretroviral (ARV), there are shift in causes of morbidity and mortality among HIV patients. Patients with HIV are at greater risk to cardiac event due to different mechanisms. Cardiovascular risk assessment and the associated factors are indispensible to do for all HIV patients.
Objective. This study aims to predict cardiovascular risk among HIV patients on ARV therapy, to investigate clinical characteristic differences between high risk and low risk group, and to examine the relationship of , nadir limfosit T CD4count, compliance, duration of ARV, and body mass index (BMI) changes toward cardiovascular risk.
Method. This study was a cross sectional study involving HIV patient on ARV therapy for at least 6 months. Demographic data, history of illness, therapy, and habit were taken from each patients. Antropometry measurement was also conducted and blood drawing for lipid profile test was performed in the next appointment. Cardiovascular risk was assessed using D:A:D risk score and the proportion was presented in percentage. Hipothesis tests were performed using T test or Mann-Whitney test for numerical data and x2 test for categorical data.
Results. There were 186 subjects included in the analysis. Proportion of subjects with high cardiovascular risk was 14.52%. All subjects with high cardiovascular risk was male with relatively young age. Dyslipidemia and central obesity were very common among patints in high risk group. There were significant difference in proportion of patients with nadir limfosit T CD4 count <200 cell/mm3 and history of bad compliance between high and low risk group (OR:7,072, 95% CI: 0,92-54,006, p:0,032; OR: 3,364,95% CI: 1,458-7,784, p: 0,003, respectively). Furthermore, there was also significant differences between median duration of ARV use and mean of IMT changes between two groups (p:0,002 dan p: 0,018).
Conclusion. Proportion of HIV patients with high cardiovascular risk in this study was 14.5%. There were significant differences regarding nadir limfosit T CD4 count, history of compliance, duration of ARV use, and IMT changes between subjects with high and low cardiovascular risk."
2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Laurentika
"Latar belakang. Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes yang muncul sebagai ulserasi kaki dan menyebabkan morbiditas serta beban finansial yang tinggi. Hal tersebut secara kumulatif menurunkan kualitas hidup pasien UKD. Isu kualitas hidup pasien UKD setelah perawatan dan faktor-faktor yang memengaruhi belum banyak diteliti.
Tujuan. Studi ini bertujuan melihat skor kualitas hidup setelah enam bulan pasca perawatan pasien dengan riwayat dan faktor-faktor yang memengaruhi.
Metode. Studi ini merupakan studi kohort, dengan data dasar diambil dari registri kaki DM RSCM dan data kualitas hidup didapat melalui proses wawancara. Pasien UKD dengan riwayat perawatan di RSCM dan terdata di registri kaki RSCM periode Januari 2019 - Agustus 2023, dapat diwawancarai, serta tidak memiliki UKD aktif diikutsertakan ke penelitian. Skor kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner Diabetic foot ulcer scale-short form (DFS-SF) dan ditampilkan dalam bentuk rerata atau nilai tengah. Hubungan faktor-faktor determinan yang diteliti dengan kualitas hidup dianalisis dengan analisi bivariat, multivariat, dan lajur.
Hasil. Sebanyak 131 subjek diikutsertakan dalam penelitian ini. Rerata skor kualitas hidup keseluruhan adalah 57,46. Pada analisis bivariat, lama observasi berhubungan bermakna dengan semua domain kualitas hidup kecuali waktu luang sedangkan neuropati perifer hanya berhubungan dengan domain kesehatan fisik, waktu luang, dan kualitas hidup keseluruhan. Jumlah area keterlibatan ulkus berhubungan dengan domain rasa terganggu. Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama observasi berhubungan bermakna dengan kualitas hidup keseluruhan, kesehatan fisik, rasa khawatir, dan rasa terganggu. Neuropati perifer berhubungan dengan domain waktu luang. Analisis lajur mendapati bahwa lama observasi berhubungan langsung dengan kualitas hidup keseluruhan dan neuropati perifer berhubungan langsung sekaligus tidak langsung dengan kualitas hidup melalui derajat infeksi, lama perawatan, dan keluaran ulkus.
Diskusi. Studi-studi terdahulu menemukan bahwa secara umum kualitas hidup pasien UKD ditentukan dari faktor fisik, sosioekonomi, dan psikologis. Pada studi dengan desain potong lintang yang dilakukan pada pasien dengan UKD aktif, faktor yang sering memengaruhi adalah derajat luka, kadar gula darah dan tingkat pendapatan. Faktor terkait luka tidak lagi berpengaruh terhadap kualitas hidup pasca perawatan mengindikasikan bahwa selama luka dapat ditatalaksana dengan baik dan penyembuhan luka dapat tercapai, kualitas hidup optimal juga dapat dicapai.
Kesimpulan. Kualitas hidup pasca perawatan pasien UKD relatif rendah. Lama observasi dan neuropati perifer berhubungan langsung dengan kualitas hidup.

Introduction: Diabetic foot ulcer (DFU) is one of chronic complication of diabetes that appear as foot ulceration and causing high morbidity and financial burden. These cumulatively reduce quality of life of DFU patients. The issue of quality of life (QoL) of DFU patients after hospitalization and its influencing factors has not been widely studied yet. This study aimed to evaluate predictors to long term health-related quality of life in patients with history of DFU.
Method. This study was an ambispective cohort study in which baseline data was taken from the diabetic foot registry of Cipto Mangunkusumo Hospital and QoL data were obtained through interview minimum 6 months after participants were discharged from hospital. Quality of life scores are measured using the Diabetic Foot uUcer Scale-Short Form (DFS-SF) questionnaire and were displayed in mean or median value. The association between determinant factors studied and QoL was analyzed using bivariate, multivariate and path analysis.
Results. A total of 131 subjects were included in this study. The overall mean of QoL score was 57.46. In bivariate analysis, length of observation, peripheral neuropathy, and total ulcer areas were associated with QoL. Multivariate analysis showed that length of observation was significantly related to overall QoL, physical health, worry about ulcers, and bothered by ulcers domain. Peripheral neuropathy was related to the leisure domain. Path analysis found that length of observation was directly associated with overall QoL whilst peripheral neuropathy was both directly and indirectly associated with QoL through degree of ulcer infection, length of stay, and ulcer outcome.
Conclusion. Length of observation and peripheral neuropathy are directly related to quality of life. Peripheral neuropathy is also indirectly related to quality of life through the degree of infection, length of hospitalization, and ulcer outcome.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library