Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriyanti
"ABSTRAK
Saat ini, semakin meningkatnya pembebanan dari beban non linier, membuat arus beban tidak lagi berbentuk gelombang sinus. Padahal idealnya bentuk gelombang tegangan dan arus adalah sinusoidal murni (smooth sine wave). Hal ini disebut harmonisa. Distorsi tegangan dan arus dapat menyebabkan kegagalan kerja sistem atau kegagalan kerja operasi peralatan disisi beban. Pada transformator, harmonisa dapat meningkatkan rugi-rugi beberapa diantaranya adalah arus RMS trafo menjadi lebih tinggi dari kapasitasnya, eddy current losses dan core losses.
Dalam tesis ini dilakukan analisis hubungan THD (Total Harmonic Distortion) dengan rugi-rugi berbeban (Total Load Losses) transformator (PLL) dan Arus maksimum fasa (Imax) serta hubungan orde harmonic dominan dengan PLL dengan bantuan aplikasi Transformer Harmonic Analysis Program (THAP) yang dirancang-bangun menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 Enterprise.
THAP memiliki fungsi utama menghitung rugi-rugi berbeban transformator, derating kapasitas dan arus netral yang muncul karena adanya harmonisa. Selain ketiga fungsi utama tersebut, THAP juga dapat menghitung peningkatan rugi-rugi I2R (delta I2R), peningkatan rugi-rugi arus Eddy (delta PEC), k-factor, arus maksimum fasa (Imax) dan THD arus. THAP juga dapat menyajikan grafik spectrum arus harmonic tiap fasa dan tiap transformator yang dihitung, serta dapat menampilkan rincian hasil hitung dalam Microsoft excel.
Pada proses validasi THAP, arus netral hasil hitung memiliki selisih sebesar 0,0528 ampere dengan hasil simulasi, sehingga memiliki kesalahan sebesar 0,04% dan sudutnya memiliki selisih 0,0110 sehingga memiliki kesalahan sekitar 0,02%. Untuk THD arus, THAP memiliki kesalahan rata-rata sebesar 6,2% terhadap hasil ukur. Pada analisis yang telah dilakukan, hubungan THD arus dengan PLL, THD arus dengan Imax, dan THD arus dengan Rasio PLL/Imax adalah polynomial dengan masing-masing memiliki nilai keandalan trend an tingkat akurasi ramalan persamaan yang dibuat sebesar 99,9 %, 99,7% dan 99,8%. Pada THD arus yang sama, arus harmonik yang dominan pada orde yang lebih tinggi memiliki nilai PLL yang lebih besar dibanding arus harmonik yang dominan pada orde yang lebih rendah.

ABSTRACT
Nowadays, the increasing imposition of non-linear load, the load current is no longer made in the form of a sine wave. Though ideally the voltage and current waveforms are pure sinusoidal (smooth sine wave). It is called harmonics. Voltage and current distortion can cause a system failure or failure of labor work equipment operation load side. At transformer, harmonics can increase the losses some of which is the RMS current transformer becomes higher than its capacity, eddy current losses and core losses.
In this thesis analyzes the relationship THD (Total Harmonic Distortion) with Total Load Losses transformer (PLL) and the maximum current phase (Imax) and the relationship the dominant harmonic order with PLL by Transformer Harmonic Analysis Program (THAP) application which is designed, built using the software Borland Delphi 7 Enterprise.
THAP?s main functions are calculates transformer load losses, derating capacity and neutral currents that arise due to the presence of harmonics. In addition to the three main functions, THAP can also calculate the increase of I2R losses (delta I2R), eddy current losses (delta PEC), k-factor, the maximum current phase (Imax) and THD current. THAP also can present a spectrum graph of harmonic current of each phase and each transformer are calculated, and can display the details of the results calculated in Microsoft Excel.
In the THAP validation process, neutral current calculated results have a difference of 0.0528 amperes with the simulation results, so it has an error of 0.04% and the angle has a difference of 0.0110 that has an error about 0.02%. For THD current, THAP has an average error of 6.2% of the measuring results. In the analysis that has been done, the relationship with the PLL current THD, THD current with PLL, and THD current the ratio of PLL / Imax is polynomial with each having a value of reliability and accuracy rate trend forecast equation is made of 99.9%, 99, 7% and 99.8%. At the same THD current, harmonic currents which are dominant in the higher-order has PLL value greater than the dominant harmonic currents in the lower order."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mantu, Poppie Indriyanti
"Krisis yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1997 khususnya di kawasan Asia,. secara nyata telah menyebabkan kerusakan di sektor ekonomi, politik dan sosial. Sektor perbankan merupakan salah satu yang terterpa imbas dari krisis tersebut. Salah satu bank BUMN terkemuka yaitu Bank BNI ikut merasakan akibat dari krisis tersebut.
Berlatar belakang hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan studi adalah :
a. Apa kebijakan komunikasi yang dilakukan Humas Bank BNI dalam menghadapi krisis moneter tahun 1997-1998 ?
b. Apakah Humas Bank BNI mempunyai Crisis Communication Planning pada masa krisis moneter di Indonesia tahun 1997-1998 ?
c. Bagaimana proses pengembangan strategi atau kegiatan-kegiatan public relations secara spesifik sehingga Bank BNI bisa mencapai pemulihan?
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui tindakan Humas Bank BNI dalam menghadapi krisis moneter tahun 1997-1998.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif.
Teknis AnaIisis Dalam Kualitatif yang dipergunakan adalah Time Allocation Analysis. Sedangkan untuk Teknis Pengumpulan Data dilakukan dengan wawancara mendalam melalui Key Person sejumlah 2 orang dan analisis data.
Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pengertian Humas, Fungsi dan Tujuan Humas Dalam Organisasi, Posisi Hnunas Dalam Organisasi, Crisis Communication Planning dan Contingency Planning, Peranan Media Massa Dalam Program Kerja Hurnas, Program Kerja Humas dalam Mengelola Situasi Krisis.
Dalam temuan penting hasil studi dapat dijabarkan bahwa Bank BNI ikut terkena dampak krisis moneter. Hal ini dapat dilihat pada penurunan profit perusahaan, tidak adanya perencanaan komunikasi terhadap krisis dalam tugas dan wewenang Kelompok Humas. Sedangkan untuk kegiatan kehumasan yang dilakukan pada tahun 1997 hanya penyampaian Laporan Tahunan kepada Bapepam.
Kegiatan kehumasan sesudahnya dilakukan dengan tujuan untuk memaintenance dampak krisis. Maksudnya adalah kebijakan kehumasan yang dilakukan adalah merupakan garis besar program kehumasan yang sudah ada di Bank BNI yaitu Corporate Public Relations (CPR) dan Marketing Public Relations (MPR). Tidak ada strategi khusus kehumasan yang dilakukan dalam rangka krisis moneter tersebut.
Sebagai saran dari Peneliti, krisis merupakan hal yang pasti akan terjadi dalam organisasi dengan berbagai macam bentuk yang akan menimpa perusahaan. Untuk itu Crisis Communication Planning diperlukan keberadaannya dalam organisasi. Begitupula dengan Tim Krisis yang perlu dibentuk serta dibekali dengan keilmuan mengenai krisis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Indriyanti
"Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah investor saham di Indonesia meningkat pesat, sehingga perlu dilakukan analisis tentang saham yang dapat membantu investor dalam rencana investasinya. Pengelompokan saham dapat membantu investor memilih saham yang sesuai untuk investor. Sayangnya, harga saham terus berubah dari waktu ke waktu. Akibatnya, kegiatan memilih saham untuk investasi bukanlah hal yang mudah. Selain itu, data time series saham dipengaruhi oleh banyak faktor yang mempertimbangakan time frame, kemudian menjadikan data pada setiap sektor memiliki jumlah faktor yang banyak yang disebut data dimensi tinggi. Karena itu, penting untuk menggunakan teknik yang cocok untuk mengelompokkan data dimensi tinggi. Penelitian ini menyajikan dua pendekatan yang dapat digunakan untuk data dimensi tinggi, yaitu subspace clustering dan dimension reduction. Pendekatan subspace clustering menggunakan metode High Dimensional Data Clustering (HDDC), sebuah teknik klasterisasi berbasis model berdasarkan Gaussian Mixture Model, dengan menggunakan algoritma Expectation-Maximization (EM). Pada pendekatan dimension reduction menggabungkan teknik reduksi fitur dan teknik klasterisasi yang sudah sering digunakan yaitu K-Means. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan reduksi fitur, yaitu ekstraksi fitur menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan pemilihan fitur menggunakan Correlation Attribute Evaluation. Luaran dari penelitian ini adalah 2 klaster terbentuk di sektor agrikultur, 3 klaster di sektor pertambangan, 4 klaster di sektor industri dasar dan kimia, 2 klaster di sektor aneka industri, 2 klaster di sektor industri konsumsi, 2 klaster di sektor properti dan real estate, 2 klaster di sektor infrastruktur, 2 klaster di sektor keuangan, dan 4 klaster di sektor perdagangan. Dari perhitungan indeks validasi klasterisasi, teknik seleksi fitur memberikan performa yang lebih baik.

In recent years, the stock investor in Indonesia has been increasing rapidly, hence it is required to conduct analysis about the stock that helps the investor in their investment plan. Clustering is beneficial to select the appropriate stock for investors. Unfortunately, stock prices keep varying from time to time. Consequently, it is not an easy work to select the stock for investment. In addition, stock price time series data influenced by many factors, so the factors in this study consider the time frame that makes the data in each sector has a larger number of features that called high dimensional data. In this study, high dimensional data are obtained by the time frame of each factor. Therefore, it is important to use a suitable technique to cluster high dimensional data. This study presents two approaches that can be used for high dimensional data, namely subspace clustering and dimension reduction. The subspace clustering approach uses High Dimensional Data Clustering (HDDC), a model-based clustering based on Gaussian Mixture Model, with using the Expectation-Maximization (EM) algorithm. The dimension reduction approach combines feature reduction techniques and common clustering technique, that is K-Means. This study uses two feature reduction approaches, namely feature extraction using Principal Component Analysis (PCA) and feature selection using Correlation Attribute Evaluation. The output of this study are 2 clusters formed in agricultural sector, 3 clusters formed in mining sector, 4 clusters formed in basic and chemical industry sector, 2 clusters formed in various industrial sector, 2 clusters formed in consumption industry sector, 2 clusters formed in property and real estate sector, 2 clusters formed in infrastructure sector, 2 clusters formed in financial sector, and 4 clusters formed in trade sector. Based on the clustering validation index, feature selection techniques provide better performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristin Indriyanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Indriyanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26746
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Indriyanti
"Pelayanan kesehatan yang bermutu saat ini sudah menjadi tuntutan semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna jasa, dengan era globalisasi, bertambahnya golongan masyarakat yang mampu, berpendidikan, dan menguasai informasi, masalah mutu pelayanan menjadi tuntutan mutlak. Adapun faktor yang dominan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah sumber daya manusia, baik yang terlibat dalam manajemen maupun pelayanan. Keluhan (complain) dari pelanggan merupakan indikator dari kurangnya kualitas pelayanan akibat sistem manajemen yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pelanggan dan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014. Metode penelitian adalah kuantitatif bersifat analitik deskriptif dengan desaincross sectional. Dengan populasi adalah seluruh pasien rawat inap dan unsur manajemen di Puskesmas DTP Kabupaten Bogorpada tahun 2014. Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap sebanyak 181 orang dan 50unsur manajemen di Puskesmas DTP dari 10 Puskesmas DTP.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pelanggan, ada hubungan yang bermakna antara upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014, terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor rerata kepuasan diantara pasien di Puskesmas yang menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dan yang tidak menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan.
Penulis menyarankan agar pihak manajemen Puskesmas meningkatkan dimensi fokus pada pelanggandan proses terkait pelanggan. Kedua dimensi tersebutbelum dilaksanakan secara maksimal dalam penerapanupaya manajemen mutu fokus pada pelanggan. Manajemen Puskesmasuntuk memperhatikan dimensi tangibledan responsivenesssebagai dimensi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan terendah.Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara berkala dengan tools yang sesuai dengan kekhususan Puskesmas agar mendapatkan gambaran kepuasan pelanggan terkini.

Quality health services is now becoming the demands of all parties, including the public as service users, with the era of globalization, increasing social groups capable, educated, and control of information, quality of service issues become an absolute requirement The dominant factor affecting the quality of health services at the health center are human resources, both of which are involved in the management and care. Complaints (complaints) from customers is an indicator of the lack of quality of service due to poor management system.
This study aims to determine the relationship between customer characteristics and quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Quantitative research method is descriptive analytic cross-sectional design. With a population is the entire patient care and management elements in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Samples in this study were inpatients as many as 181 people and 50 elements in the management of the Puskesmas DTPfrom 10 health centers With Nursing.
The results showed that there is no relationship between the characteristics of patients with levels of customer satisfaction, there is a significant association between quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in Bogor Regency DTP health centers in 2014, there is a significant difference in mean scores between patient satisfaction The Health Center is implementing a quality management efforts focus on the customer and are not implementing a quality management efforts focuson the customer and not implementing quality management efforts focus on the customer.
The author suggested that health centers improve the management dimensions of customer focus and customer-related processes. Both of these dimensions has not been fully implemented in the application of quality management efforts focus on the customer. Management Health Center to pay attention and responsiveness as a tangible dimension of service quality dimensions with the lowest satisfaction levels. Carry out customer satisfaction surveys on a regular basis with the appropriate tools to get an idea of the specificity of the health center in order to recent customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dahniar Kusuma Indriyanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perubahan dari sudut pandang akuntansi yang terjadi karena adanya transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan dengan prinsip nirlaba. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang akan dijabarkan secara deskriptif analitis. Dalam skripsi ini ditunjukkan bagaimana laporan keuangan dan standar akuntansi BPJS Ketenagakerjaan beserta program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan. Skripsi ini mejabarkan bagaimana mekanisme alokasi surplus dan beban dalam penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Penelitian ini juga akan membahas mengenai isu kritis akuntansi lainnya yang muncul karena adanya transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan yang ditinjau dari aspek legalitas, aspek perpajakan dan aspek pertanggungjawaban pemerintah.

ABSTRACT
This thesis discusses the changes from the accounting viewpoint that occurs due to the transformation of PT Jamsostek (Persero) into BPJS Ketenagakerjaan with non-profit principle. This study is a qualitative study which will be described in descriptive analysis. It will show how the financial statements and the accounting standards used by BPJS Ketenagakerjaan and administered employment social security programs. It will define the allocation of surplus and expense in the administration of employment social security programs. This research will also discuss other critical accounting issues that arise due to the transformation of PT Jamsostek (Persero) into BPJS Ketenagakerjaan which will be reviewed in terms of legality, taxation and government accountability."
2014
S53264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dahniar Kusuma Indriyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manfaat yang dapat diperoleh tenaga kerja dari penyelenggaraan program retirement security yang saat ini dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau yang dikenal dengan BP Jamsostek. Program retirement security yang ada di Indonesia saat ini merupakan hybrid program yang terdiri dari dua jenis program, yaitu program jaminan hari tua (JHT) dan program jaminan pensiun (JP). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisa dengan metode deskriptif analitis. Data primer diperoleh melalui survei kepada tenaga kerja dan wawancara kepada praktisi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data mengenai program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya tenaga kerja berharap bahwa program retirement security yang ada saat ini dapat menjadi sumber penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan dasar saat tenaga kerja memasuki usia tidak produktif. Sementara itu, dari sisi perhitungan yang dihasilkan dari formula manfaat jaminan jaminan pensiun yang ada saat ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penghasilan pensiun (TPP) yang dihasilkan oleh program jaminan pensiun saat ini belum dapat memenuhi standar replacement ratio yang ditetapkan dalam Konvensi ILO No.102 Tahun 1952. Nilai tersebut juga masih belum dapat dipenuhi meskipun telah memperhitungkan manfaat program jaminan hari tua di dalamnya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan perbaikan penyelenggaraan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun secara berkala dan bertahap agar skema penyelenggaraannya dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta tanpa memberikan beban tambahan bagi Pemerintah.

This study aims to evaluate the benefits that can be obtained by workers from the implementation of the retirement security program which is currently managed by the Manpower Social Security Administration, known as BP Jamsostek. The current retirement security program in Indonesia is a hybrid program consisting of two types of programs, namely the old age security program and the pension security program. This research is a case study research, which uses primary data and secondary data which are then analyzed by analytical descriptive method. Primary data is obtained through surveys of workers and interviews with practitioners, while secondary data is obtained from published data on old- age insurance programs and pension benefits. The results showed that basically the workforce hopes that the current retirement security program can become the main source of income to meet basic needs when workers enter their unproductive age. Meanwhile, in terms of calculations generated from the current pension security benefit formula, it can be concluded that the level of retirement income generated by the current pension security program has not been able to meet the replacement ratio standard set out in the ILO Convention 102. This value is still not fulfilled even though it has taken into account the benefits of the old age insurance program in it. Thus, it is necessary to improve the implementation of the old age insurance program and pension insurance periodically and gradually so that the implementation scheme can provide optimal benefits for participants without imposing additional burdens on the Government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library