Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Prakoso
"Krisis ekonomi yang melanda ekonomi Indonesia sejak tahun 1997 telah menyebabkan bertambahnya angka kemiskinan baik di perkotaan maupun pedesaan. Bertambahnya angka kemiskinan di perkotaan disebabkan terutama dengan makin bertambahnya pengangguran akibat krisis ekonomi. Untuk mengatasi dampak krisis ekonomi ini Pemerintah Indonesia telah meluncurkan sebuah program bernama Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan yang diaingkat dengan P2KP. Maksud dart P2KP ini tidak lain untuk mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui upaya penyediaan dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha produktif dan pembukaan lapangan kerja baru yang diharapkan akan menambah pendapatan masyarakat.
Konsep evaluasi kebijakan publik dilihat dari faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan P2KP dalam meningkatkan pendapatan penerima bantuan dan diterapkan pada evaluasi pelaksanaan P2KP di Kel. Kalibaru. Di dalam mengevaluasi sebuah kebijakan, variabel-variabel yang diukur adalah program P2KP (X1), Pelaksanaan (K2), dan Pengawasan (X3) dan 1 variabel terikat yaitu pendapatan ( Y ). Untuk menilai keberhasilan P2KP dalam meningkatkan pendapatan penduduk di kelurahan kalibaru disusun kerangka berpikir dengan asumsi bahwa adanya P2KP akan meningkatkan pendapatan penerima bantuan.
Ketiga variabel yang mempengaruhi pendapatan ini diteliti melalui pendekatan analisis deskriptif, menggunakan model kuesioner terhadap 90 responden yang ditentukan dengan cara proportional random sampling. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan metode regreai partial dan regresi berganda dibantu oleh software statistik yaitu SPSS, deskripsi individu dari responden dikelompokkan dalam jenis usaha, jenis kelamin, pendidikan, usia dan lama usaha.
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel Program ternyata mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap pendapatan penerima bantuan, dengan nilai r = 0,438 dan nilai R square = 0,192. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel prediktor tersebut terhadap pendapatan tidak besar yaitu hanya sakitar 19,2.
Pelaksanaan P2KP mempunyai hubungan dan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pendapatan, dengan r = 0,615 dan R square = 0.378. hasil ini menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan sebesar 37,8 %.
Pengawasan mempunyai hubungan dan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pendapatan, dengan r = 0470 dan R square 0.221. hasil ini menunjukkan bahwa variabel pengawasan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan sebesar 22,1 L.
Program, Pelaksanaan dan Pengawasan P2KP mempunyai hubungan dan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pendapatan, dengan nilai koefisien korelasi multiple R - 0,659. seluruh variabel prediktor diatas juga secara bersama-lama mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap variabel bebasnya dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,435. Hal ini menjelaskan bahwa ketiga variabel predictor diatas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel pendapatan sebesar 43,5 %. Persamaan regresi multiple yang diperoleh adalah aebagai berikut :
= r Rp. 1.756.836.129 - 26.037,341 Xl + 90.431,259 X2 + 88.428,796 X3
Artinya bila diasumsikan bahwa ketiga variabel prediktor diatas 'sama dengan 0 atau tidak ada variabel tersebut diatas maka akan terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. 1.756.836,129.
Berdasarkan hasil analisa diatas maka untuk meningkatkan pendapatan pemerintah bantuan diperlukan perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan program, pelaksanaan dan pengawasan dalam menyelenggarakan P2KP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prakoso
"Pembangunan di Indonesia Bagian Timur (IBT) merupakan peluang untuk meningkatkan pangsa pasar bagi setiap merusahaan melayaran. Tujuan dari menelitian ini adalah untuk menentukan posisi mersaingan dan strategi pemasaran Pelni. Strategy memasaran ini harus mampu meningkatkan pangsa pasar pada trayek Tanjung Prik-Irian Jaya. Metode yang dipakai untuk meneliti permasalahan ini ada metode General Electric Mc Kinsey Matrix (GE) dan metode Grand Strategy Selection Matrix (GSSM). Kedua metode ini meneliti kondisi internal dan eksternal Pelni. Bendasarkan hasil penelitian dengan kedua metode tadi akan ditentukan posisi persaingan Pelni untuk trayek ini. Setelah itu akan dibuat strategi memasaran yang cocok Pelni untuk menghadapi persaingan di trayek ini. Berdasarkan analisa internal Pelni memiliki kelemahan dan kekuatan. Kelemahan internal lebih banyak disediakan oleh masih lemahnya fungsi pemasaran, sumber daya manusia, organisasi, produksi dan keuangan. Sedangkan kekuatan Pelni terletak pada fasilitas dan sarana penunjang produksi yang lebih lengkap. Analisa dengan menggunakan metode GE menunjukkan bahwa strategi yang cocok bagi adalah melakukan seleksi atau mengelola bisnis untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan dengan metode GSSM menunjukkan bahwa strategi yang cocok bagi Pelni adalah mengatasi kelemahan dengan penekanan pada sisi internal perusahaan. Berdasarkan analisa tadi disusunlah strategi pemasaran Pelni yang disesuaikan dengan kondisi internal don eksternal perusahaan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Pelni sedang meghadapi persaingan yang ketat sedangkan kondisi internal Pelni nampak belum siap menghadapinya. Dengan demikian Pelni disarankan untuk berorientasi melakukan pembenahan sisi internal tanpa mengesampingkan tugas Pelni sebagai Badan Usaha Milik Negara. Apabila Pelni telah siap maka strategi yang lebih agresif bisa dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junarto Imam Prakoso
"Studi ini mengenai wacana media massa nasional selama pemilihan umum 1999, mengambil kasus Republika dan Rakyat Merdeka dengan asumsi kedua harian tersebut merupakan representasi kelompok Islam dan nasionalis; menggunakan penghampiran konstruktivisme dengan model analisis Norman Fairclough yang mempunyai tiga jenjang pengamatan: text, discourse practice, dan sociocultural practice. Analisis pembingkaian dilakukan pada jenjang text, wawancara mendalam pada tingkat discourse practice sementara jenjang sociocultural practice memberikan konteks. Analisis intertekstual mengaitkan ketiga jenjang tersebut dan menghasilkan - implikasi-implikasi teoretis dalam konteks Indonesia. Studi ini menemukan bahwa perubahan struktur dari dominasi pada era Orde Baru menuju pluralis pada masa sesudahnya memunculkan ruang bagi wacana-wacana yang sebelumnya terpinggirkan mengemuka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S4221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junarto Imam Prakoso
"Studi ini mengenai wacana media massa nasional selama pemilihan umum 1999, mengambil kasus Republika dan Rakyat Merdeka dengan asumsi kedua harian tersebut merupakan representasi kelompok Islam dan nasionalis; menggunakan penghampiran konstruktivisme dengan model analisis Norman Fairclough yang mempunyai tiga jenjang pengamatan: text, discourse practice, dan sociocultural practice. Analisis pembingkaian dilakukan pada jenjang text, wawancara mendalam pada tingkat discourse practice sementara jenjang sociocultural practice memberikan konteks. Analisis intertekstual mengaitkan ketiga jenjang tersebut dan menghasilkan - implikasi-implikasi teoretis dalam konteks Indonesia. Studi ini menemukan bahwa perubahan struktur dari dominasi pada era Orde Baru menuju pluralis pada masa sesudahnya memunculkan ruang bagi wacana-wacana yang sebelumnya terpinggirkan mengemuka."
1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prakoso
"ABSTRAK
Dornbusch rsquo;s exchange rate overshooting hypothesis DOH merupakan salah satu teori terpenting dalam menjelaskan fenomena-fenomena dalam perekonomian internasional seperti pergerakan nilai tukar, harga, dan suku bunga. Namun, Rogoff 2002 berargumen bahwa teori tersebut tidak sepenuhnya dapat dibuktikan secaraempiris melalui data seperti yang ditemukan pada penelitian-penelitian sebelumnya contohnya: Kim Roubini, 2000, dan Favero Marcellino, 2004 . Melalui metodologi penelitiannya, Bjornland 2009 berhasil membuktikan bahwa DOH dapat dibuktikan secara empiris dengan menggunakan kerangka penelitian yang sesuai dengan asumsi-asumsi DOH. Meskipun demikian, penelitian tersebut memiliki kesimpulan yang bersifat unifikasi dan desain penelitiannya tidak menguji pelanggaran asumsi DOH namun hanya sebatas validasi atas metodologi yangdigunakan. Dengan menguji kedua reserach gap tersebut pada negara ASEAN-5, penelitian ini membuktikan bahwa DOH sensitif atau restriktif terhadap asumiasumsinya sehingga DOH tidak dapat dengan baik menjelaskan pergerakan nilai tukar, suku bunga, dan harga pada suatu negara yang memliki kondisi yang tidak sesuai dengan asumsi-asumsi DOH.

ABSTRACT
Dornbusch rsquo s exchange rate overshooting hypothesis DOH is one of most important theory on explaining international economics phenomenons especially related to exhange rate, price and interest rate movement. However, Rogoff 2002 comments that DOH may unable to be tested empirically as supported by some findings in prior research i.e. Kim Roubini, 2000 and Favero Marcellino, 2004 . By using new methodology, Bjornland 2009 found that DOH is able to explain the exhange rate, price and interest rate movement if tested by using research framework which inline with DOH assumptions. Despite using proven methodology, Bjornland 2009 displays conclusion separately on each country and does not perform testing on assumption violation. By testing those two research gaps, this research found that DOH is sensitive or restrictive to its assumptions hence DOH unable to properly explain exchange rate, interest rate and price movement on a country with condition which not inline with DOH assumptions."
2017
T47589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library