Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Yuli Puspitasari
"ABSTRAK
Gumuk pasir adalah bentang alam yang unik karena biasanya bentang alam seperti ini adanya di wilayah yang beriklim gurun, namun di Indonesia yang beriklim tropis memiliki bentang alam seperti ini. Selain itu di Indonesia, Gumuk Pasir Parangtritis adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Secara ekologis, Gumuk pasir penting untuk mencegah intrusi air laut, meminimalisir dampak terjadinya gempa dan tsunami. Dari keunikan dan fungsi ekologis tersebut, pemerintah merencanakan untuk menjadikan gumuk pasir sebagai wilayah konservasi. Wilayah konservasi haruslah bebas dari bangunan-bangunan yang tidak berkepentingan dalam upaya konservasi. Namun, di gumuk pasir Parangtritis banyak penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikarena masyarakat Parangtritis belum paham mengenai pentingnya gumuk pasir. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya dan berkurangnya luasan gumuk pasir. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sosialisasi untuk menyamakan persepsi mengenai pentingnya gumuk pasir agar pemanfaatan di gumuk pasir harmonis sesuai dengan fungsinya, sehingga keberlanjutan gumuk pasir dapat tercipta. Peran pemerintah dalam membentuk kebijakan dan mengawasi kebijakan tersebut harus lebih optimal dan efektif.

ABSTRACT
Sand dunes landscape is unique because it is usually the existence of such landscapes in the temperate regions of the dessert, but in tropical Indonesia has a landscape like this. Also in Indonesia, Parangtritis sand dunes are the only one in South East Asia. Ecologically, the sand dunes are important to prevent the intrusion of sea water, minimizing the impact of the earthquake and tsunami. From the uniqueness and the ecological function, the government is planning to make a sand dune conservation are. Conservation region should be free of buildings that are not interested in conservation. However, in the sand dunes Parangtritis many land uses that are not in accordance with their distribution. This is caused Parangtritis people do not understand the importance of sand dunes. This can cause damage and loss of sand dune area. Therefore we need some socialization to make the perception of the importance of sand dunes sand dunes in order to use in harmony according to function, so that sustainability can create sand dunes. The role of government in shaping policy and oversee the policy must be optimal and effective."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yuli Puspitasari
"Seiring berjalannya waktu, gumuk pasir di Pantai Parangtritis DI Yogyakarta yang unik digunakan penduduk untuk memenuhi kebutuhannya akan ruang yang semakin besar. Berkembang dan berubahnya penggunaan tanah di gumuk pasir ini diteliti dengan metode overlay dan analisis spasial, deskriptif dan spasiotemporal dari hasil interpretasi foto udara tahun 1972 dan 1992 dan citra tahun 2002 dan 2006. Berkembangnya gumuk pasir ditandai dengan bertambahnya luasan gumuk pasir pasif yang semakin melebar ke bagian tengah gumuk pasir aktif. Perubahan penggunaan tanah di gumuk pasir selama tahun 1972 sampai 2006 adalah menjadi pemukiman, hotel, fasilitas kuliner dan fungsi lainnya. Perubahan penggunaan tanah di gumuk pasir pasif lebih banyak menjadi pemukiman dan hutan belukar. Di gumuk pasir aktif bagian tengah, perubahan terjadi di sepadan pantai menjadi pertanian di tanh berpasir dan fasilitas kuliner. Di bagian utara, menjadi lahan pertanian berpasir dan hutan belukar.

Abstract
The Unique sanddunes at Parangtritis Beach in DI Yogyakarta Province is used for the population to fill their needed. Developing and changing land use in sanddunes was studied by overlay method with spatial analysis, descriptive, and spatiotemporal from the result of photo interpretationof the 1972 and 1992 and the image of the 2002 and 2006. Developing of sanddunes is characterized by increasing passive sanddunes area. Land use in sanddunes from 1972 to 2006 was changed into residential, hotel, culinary facilities, and other functions. Land use changing in the passive and dunes was changed into many of the settlements and bushes. In the middle of active sanddunes. Land use was changed into sandy agriculture and culinary facilities in the commensurate coastal. In the north, they become sandy agricultural and bushes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library