Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim
Jakarta: Garda, 1965
297.495 98 IBR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTrAK
Penyakit ulkus diabetikum menyebabkan penurunan fungsi fisik dan psikologis yang berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lama menderita ulkus diabetikum, depresi, nyeri, koping, dukungan sosial dan kondisi luka. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 100 responden. Pada analisis regresi linier ganda didapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap kualitas hidup yaitu penghasilan depresi dan nyeri. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan depresi sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kualitas hidup (p=0.000). Berdasarkan hal tersebut perawat perlu mendeteksi secara dini depresi yang dialami oleh pasien dan memberikan pendidikan kesehatan.

ABSTRACT
Diabetic ulcer can decline in physical function and psychological impact on quality of life. This study aims to examine the factors that affect the quality of life of diabetic ulcer patients. The independent variables in this study were age, gender, education, income, long suffering from diabetic ulcers, depression, pain, coping, social support and wound conditions. This research used analytic correlation with cross-sectional design. Samples in this research there were 100 respondents. In the multiple linear regression analysis obtained 3 variables that affect the quality of life of the income depression and pain. The results obtained further depression as factors most related quality of life (p = 0.000). Based on that nurses need early detection of depression experienced by patients and providing health education."
2013
T35361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode elektrolisis Plasma untuk degradasi limbah
LAS. Metode elektrolisis plasma dapat digunakan untuk degradasi limbah organik
karena dapat memproduksi radikal hidroksil dalam jumlah besar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas degradasi limbah
LAS menggunakan multi-reactor cascade sirkulasi semi-kontinu. Degradasi LAS
terbesar pada penelitian ini mencapai 81,91% dengan konsumsi energi sebesar
2227,34 kJ/mmol pada kondisi tegangan 600 V, konsentrasi KOH 0,03 M,
kedalaman anoda 0,5 cm dan menggunakan 3 reaktor selama 120 menit proses.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa degradasi LAS menggunakan multireactor
cascade sirkulasi semi-kontinu pada kondisi optimum belum dapat
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia dalam Kep-
51/MenLH/10/1995.

ABSTRACT
This research using Plasma Electrolysis method for degradation LAS waste.
Research plasma electrolysis for degradation of organic waste has been carried out.
Plasma electrolysis method can be used for degradation organic waste because this
method can produce large amounts hydroxyl radicals. The purpose of this research
is to increase the efficiency and effectiveness of the LAS waste degradation using
multi-reactor cascade with semi-continuous circulation system. The greastest LAS
degradation in this study up to 81.91% with 2227,34 kJ/mmol of the energy
consumption that is obtained by using 600 V of the voltage, 0.03 M of the KOH,
0.5 cm of the anode depth and using 3 reactor during 120 minutes of the process.
The results showe that degradation of LAS using multi-reactor cascade with semicontinuous
circulation system at the optimum condition can not fulfill quality
standards from Indonesia Government on Kep-51/MenLH /10/1995"
2016
T45703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Proses globalisasi semakin cepat karena didorong kemajuan teknologi informasi dan teknologi transpartasi. Globalisasi yang terjadi membuat persaingan antar negara makin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk menarik investor asing, misalnya dengan pemberian insentif perpajakan. Salah satu insentif perpajakan yang diberikan adalah izin penyelenggaraan pembukuan dalam mata uang dollar Amerika Serikat.
Pokok permasalahan penelitian ini berkaitan dengan izin pembukuan dan pembayaran pajak dalam mata uang dollar Amerika Serikat adalah bagaimana agar pemberian izin penyelenggaraan pembukuan dan pembayaran pajak dalam mata uang dollar Amerika Serikat tidak mengurangi hak fiskus dan juga tidak menambah beban pajak bagi wajib pajak.
Metode penelitian dilakukan berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis, dengan metode pengumpulan data melalui penelitian dokumen yang terkait dan data lapangan dengan melakukan wawancara dengan Direktur Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak, Petugas pelaksana lapangan, wajib pajak dan konsultan yang terkait dengan menyelenggarakan pembukuan dan pembayaran pajak dalam dollar Amerika Serikat.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebijakan perpajakan yang terkandung di dalam pengaturan tentang pemberian izin penyelenggaraan pembukuan dalam mata uang dollar Amerika Serikat sehubungan dengan pengakuan penghasilan selisih kurs tidak sejalan dengan pengaturan penghasilan yang ada di dalam undang-undang, yaitu bahwa tambahan kemampuan ekonomis itu dikenakan pajak setelah realisasi. Izin yang hanya diberikan pada sekelompok wajib pajak menimbulkan masalah ketidakadilan perlakuan, tanggungjawab penerimaan pajak yang tidak jelas.
Dari hasil penelitian, penulis menyarankan apabila pengakuan keuntungan selisih kurs akan ditentukan lain dari pada penghasilan pada umumnya, maka perlu diadakan perbaikan undang-undang. Apabila perlu peraturan yang lebih rinci mengenai pengakuan penghasilan selisih kurs, maka aturan rinci tersebut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah. Atas pembayaran pajak dalam mata uang dollar Amerika Serikat disarankan untuk dihapuskan, atau dilakukan pemberian restitusi dalam mata uang dollar Amerika Serikat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi penyebab utama kematian, terutama bagi bayi dan anak balita. Tahun 1999 angka insidens nasional mencapai 26,13 per 1000 penduduk dengan laju kematian kasar (CFR) 0,006%, sementara di Kota Solok, Sumatera Barat, insidens dan CFR-nya 22,4 per 1000 penduduk dan 0,012%. Seperti teridentifikasi sebelumnya bahwa diare berhubungan dengan sanitasi dasar yang tidak memadai, status sosio-ekonomi penduduk dan perilaku yang tidak sehat, suatu studi epidemiologi kesehatan lingkungan dilakukan untuk meneliti apakah diare berhubungan dengan kondisi air bersih, sarana pembuangan limbah dan karakteristik balita dan ibu balita.
Suatu studi kasus-kontrol tidak berpadanan dilakukan di Kota Solok, Sumatera Barat dengan 120 orang kasus dan 120 orang kontrol. Kasus adalah bayi dan anak balita dengan gejala diare yang datang berobat ke Puskesmas atau dokter/bidan praktek sedangkan kontrol adalah balita yang bertempat tinggal terdekat/tetangga dengan kasus dan tidak sedang menderita diare selama 2 minggu terakhir. Kondisi sarana air bersih dan pembuangan limbah diamati langsung, sedangkan data karakteristik individu dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada Ibu balita dari kasus dan kontrol dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas bakteriologis air bersih dilakukan berdasarkan tingkat resiko pencemaran sesuai hasil pemeriksaan inspeksi sanitasi. Selanjutnya hasil yang didapat dianalisa dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik.
Hasil analisis Bivariat dengan uji Chi-square memperlihatkan dari kondisi sarana air bersih ada 7 variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita yaitu : Jenis Sarana Air Bersih (p = 0,00 ; OR = 3,25 ; 95% CI = 1,79 - 5,90), Kepemilikan SAB (p = 0,00; OR = 3,69 ; 95% CI = 2,07 - 6,58), Tingkat Resiko Pencemaran SAB (p = 0,00 ; OR = 3,81 ; 95% CI = 1,91 - 7,62), Kualitas Bakteriologis SAB (p = 0,00 ; OR = 6,03 ; 95% CI = 3,35 - 10,84), Keberadaan Jamban (p = 0,00 ; OR = 3,91 ; 95% CI = 2,03 - 7,54), Kepemilikan Jamban (p = 0,00 ; OR = 2,93 ; 95% CI = 1,61 - 5,33), Jenis Jamban (p = 0,00 ; OR = 4,88 ; 95% CI = 2,22 - 10,71). Juga ada 2 variabel Sarana Pembuangan air Limbah (SPAL) yang berhubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita yaitu : Keberadaan SPAL (p = 0,00 ; OR = 4,35 ; 95% CI = 2,26 - 8,37) dan Kondisi SPAL (p = 0,00 ; OR = 4,97 ; 95% CI = 2,81 - 8,78), Dari karakteristik individu yang diamati ada 5 variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita yaitu: Pendidikan Ibu (p = 0,00 ; OR = 4,33 ; 95% CI = 2,31 - 8,11), Status pekerjaan Ibu (p = 0,01 ; OR = 2,57 ; 95% CI = 1,33 - 4,97), Pengetahuan Ibu tentang diare (p = 0,00 ; OR = 4,48 ; 95% CI = 2,42 -- 8,31), Sikap Ibu dalam usaha pencegahan diare (p = 0,00 ; OR = 4,48 ; 95% CI = 2,39 - 8,39), Usia bayi dan anak Balita (p = 0,00; OR = 5,50 ; 95% CI = 2,52 - 12,02), dan ASI Esklusif (p = 0,00 ; OR = 4,12 95% CI = 2,28-7,46). Adapun variabel Umur Ibu dan Jenis kelamin Balita tidak berhubungan dengan kejadian diare.
Hasil analisis multivariat (uji regresi logistik) diketahui bahwa Kepemilikan SAB, Usia Balita, Status Pekerjaan Ibu, Jenis SAB, Kualitas Bakteriologis SAB, Sikap Ibu dalam upaya pencegahan diare, Pengetahuan Ibu tentang diare dan ASI Eksklusif merupakan faktor-faktor risiko dominan yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kota Solok. Tidak ditemukan adanya interaksi antara variabel.

Association of Clean Water Conditions, Wastewater Disposals, and Individual Characteristics with Diarrhea of Babies and Children under Five Year Old at City of Solok, West Sumatra, 2003Diarrhea is an environmentally based disease and still a major cause of death, particularly of babies and children under five years old. In 1999 the national incidence was 26.13 per 1000 population with CFR 0.006%, whereas at City of Solok, West Sumatra Province, the 2002 incidence and CFR were 22.24 per 1000 population and 0,012%, respectively. As identified previously that diarrhea is associated with inadequate basic environmental sanitation, socio-economic status, and unhealthy behavior, an environmental health epidemiology study has been conducted to investigate whether diarrhea is associated with clean water conditions, wastewater disposals, and individual characteristics of babies, children under five years old, and their mothers.
An unmatched case-control study has been carried out at City of Solok, West Sumatra involving 120 cases and 120 controls. Cases were babies and children under five years old that suffering diarrhea in the last two weeks as treated by doctors or midwives at Puskesmas or private general practices, while controls were the nearest neighbors of the cases with no diarrhea. Clean water conditions and wastewater disposals were observed directly, while individual characteristics data were collected by interviewing mothers of the cases and the controls. Meanwhile, bacteriological quality of clean waters of low and medium risks, as identified by sanitation inspection, was also determined. Further, chi-square and logistic regression were employed to test the association of diarrhea with clean water conditions, wastewater disposals, and individual characteristics.
Chi-square tests show that of the clean: water condition seven variables are associated significantly with diarrhea, i.e. type (p = 0.00; OR = 3.25 ; 95% CI = 1.79 - 5.90), ownership (p = 0.00; OR = 3.69 ; 95% CI = 2.07 - 6.58), pollution risk level (p = 0.00 ; OR = 3.81; 95% CI = 1.91 - 7.62), bacteriological quality (p = 0.00 ; OR = 6.03 ; 95% CI = 3.35 - 10.84), latrine availability (p = 0.00 ; OR = 3.91 ; 95% CI = 2.03 - 7.54), latrine ownership (p = 0.00 ; OR = 2.93 ; 95% Cl = 1.61 -- 5.33), latrine type (p = 0.00 ; OR = 4.88 ; 95% CI = 2.22 --- 10.71). Yet, only two wastewater disposal variables are significantly associated with diarrhea, i.e. disposal availability (p = 0.00 ; OR = 4.35 ; 95% CI = 2.26 - 8.37) and condition (p = 0.00 ; OR = 4.97 ; 95% CI = 2.8I - 8.78). However, five individual characteristic variables are significant, i.e. mother education (p = 0.00 ; OR = 4.33 ; 95% CI = 2.31 - 8.11), status mother occupation (p = 0.01., OR = 2.57 ; 95% CI = 1.33 - 4.97), mother knowledge about diarrhea (p = 0.00 ; OR = 4.48 ; 95% CI = 2.42 - 8.31), mother attitude toward diarrhea prevention (p = 0.00 ; OR = 4.48 ; 95% CI = 2.39 - 839), age of babies and children (p = 0.00; OR = 5.50 ; 95% Cl = 2.52 - 12.02), and exclusive breastfeeding (p = 0.00 ; OR = 4.12 ; 95% CI=2.28 - 7.46). On the other hand, age of mother and babies and children' sexes are not associated significantly with diarrhea.
Further, logistic regression tests indicate that clean water facility ownership, age of babies and children, mother occupation, latrine type, bacteriological quality, mother attitude toward diarrhea prevention, mother knowledge about diarrhea, and exclusives breastfeeding are the dominant risk factors of the diarrhea. These variables are statistically not interacted each other.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, 36,9 % kematian anak balita disebabkan oleh diare dan 24,1 % pada bayi, kematian tersebut terutama karena dehidrasi oleh diare.
Upaya penanggulangan diare jangka pendek bertujuan untuk mencegah kematian karena diare. Dalam melaksanakan upaya tersebut perlu diketahui faktor risiko terjadinya dehidrasi sebagai penyebab utama kematian anak balita yang diare, informasi ini belum pernah didapat sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pada balita dan ibu/keluarga yang punya balita yang nemberikan risiko dehidrasi pada balita yang menderita diare.
Jenis penelitian yang dipakai adalah studi kasus kelola dengan mengambil kasus balita penderita diare dehidrasi dari tiga rumah sakit di Ujung Pandanggpada bulan Maret-April 1988 sedangkan kontrolnya diambil dari tetangga kasus dengan melakukan pair matching.
Dari sembilan faktor yang diteliti, hanya dua faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan keadaan dehidrasi pada balita yang menderita diare berdasarkan hasil analisa regresi ganda binair yaitu : faktor penyakit penyerta dan penanganan diare di rumah. Lima faktor lainnya yaitu status gizi, ASI, berat badan lahir bayi, pengetahuan ibu tentang diare serta tingkat pendapatan keluarga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol. Sedangkan dua faktor terakhir yaitu : Jarak kelahiran dan tingkat pendidikan formal ibu memerlukan sampel yang lebih besar untuk dapat mengambil kesimpulan yang lebih tepat karena power pengujian sampelnya rendah. Yang paling menonjol dari hasil penelitian ini adalah faktor penyakit penyerta dan penanganan diare yang mempunyai Odds Ratio masing-masing sebesar : 1,8515 dan 1,3407
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya dua faktor resiko dehidrasi pada balita penderita diare yaitu: adanya penyakit yang menyertai diare dan penanganan diare di rumah yang tidak tepat. Sehingga di sarankan untuk petugas kesehatan dengan bekerja sama dengan ibu-ibuuntuk mengupayakan menekan faktor resiko tersebut di masyarakat.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor resiko yang dalam penelitian ini jumlah sampelnya belum memadai untuk penarikan kesinipulan yang lebih tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Penggunaan gas alam dalam bentuk CNG di Indonesia masih perlu dilakukan dikembangkan. Padang adalah salah satu kota di Indonesia yang membutuhkan CNG kebutuhan transportasi, terutama untuk transportasi umum. Namun, tidak ada sisa gas alam yang tersisa di Sumatera Barat. Sumber gas alam terdekat dari area ini terletak di Duri. Ini membutuhkan logistik, desain teknis, dan ekonomi
ulasan untuk memfasilitasi gas alam untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Gas alam yang dibutuhkan untuk gas angkutan umum adalah sekitar 11.152 lsp. Perhitungan logistik pengiriman CNG akan membutuhkan 2 truk dengan kapasitas 5.790 lsp (liter premium), masing-masing, dari Duri ke Padang. Total SPBG di Padang ditentukan oleh kapasitas dan permintaan di Padang dengan total 2. Masing-masing SPBG akan menerima 1 truk CNG per hari. Perhitungan desain teknis perlu menggunakan perangkat lunak proses. Untuk aspek desain teknis di Duri, the stasiun kompresor memiliki 2 unit kompresor untuk memampatkan gas dari 2 bar hingga 200 bar Kekuatan masing-masing kompresor adalah 51,01 kW untuk pertama dan 55,08 kW untuk kedua. Selain itu, kompresor membutuhkan 2 unit penukar panas untuk mendinginkannya gas dan 4 unit silinder tekanan yang memiliki 10 tabung. Untuk desain teknis aspek di Padang, 1 SPBG memiliki 3 tangki penyimpanan dengan volume 1,96 m3, prioritas panel adalah 1 set, dan dispenser adalah 3 unit kendaraan. Dengan skema pendanaan pemerintah 30% dari CAPEX, harga gas yang layak adalah Rp 5.200 / lsp. Perbandingan dari harga gas dan harga premium adalah Rp 187.500 / bulan jika mengkonsumsi 150 L / bulan. Dengan
harga ini, Net Present Value dari penelitian ini adalah Rp 2.651.172.954, Tarif Internal PT Pengembalian memiliki 9,92% dan Periode Payback selama 8 tahun.

ABSTRACT
The use of natural gas in the form of CNG in Indonesia still needs to be developed. Padang is one of the cities in Indonesia that requires CNG transportation needs, especially for public transportation. However, there is no residual natural gas left in West Sumatra. The closest natural gas source from this area is located in Duri. This requires logistics, technical design, and economics reviews to facilitate natural gas to meet transportation needs. The natural gas needed for public transport gas is around 11,152 lsp. The logistical calculation of the CNG shipment will require 2 trucks with a capacity of 5,790 lsp (liters of premium), respectively, from Duri to Padang. The total SPBG in Padang is determined by the capacity and demand in Padang with a total of 2. Each SPBG will receive 1 CNG truck per day. Technical design calculations need to use process software. For technical design aspects at Duri, the compressor station has 2 compressor units to compress gas from 2 bar to 200 bar. The strength of each compressor is 51.01 kW for the first and 55.08 kW for the second. In addition, the compressor requires 2 heat exchanger units to cool the gas and 4 pressure cylinder units which have 10 tubes. For the technical aspect design in Padang, 1 SPBG has 3 storage tanks with a volume of 1.96 m3, panel priority is 1 set, and dispensers are 3 units of vehicles. With a government funding scheme of 30% from CAPEX, a decent gas price is Rp 5,200 / lsp. The comparison of gas prices and premium prices is Rp 187,500 / month if it consumes 150 L / month. With this price, the Net Present Value of this study is Rp 2,651,172,954, PT Returns Internal Tariff has 9.92% and a payback period of 8 years."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim l.
Medan: N.V Kemudi, 1960
951.9 Ibr s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim l.
Medan: N.V. Kemudi, 1959
972.91 IBR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saad, Ibrahim
Singapore: ISEAS, 1911
301.451 SAA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>