Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
"Karya-karya Panji Tisna memiliki keunikan tersendiri, yakni bahwa sebagian besar mencerminkan kehidupan diri dan sekitarnya. Khususnya novel Ni Rawit mengandung aspek historis-sosiologis serta dilatarbelakangi oleh proses penciptaan karya. Selain itu terlihat adanya kecenderungan berorientasi pada kebudayaan daerah Bali, yang mengikuti tradisi sastra Bali, dalam hal pemilihan tema, tokoh, alur maupun latarnya. Berdasarkan ciri khas tersebut, pokok permasalahan dipusatkan pada struktur dan proses penciptaan, sehingga penelitian ditujukan untuk mencari kaitan antara proses kelahiran Ni Rawit, riwayat hidup dan strukturnya.
Untuk memecahkan permasalahan di atas maka diupayakan suatu sistematika analisis, baik dari aspek ekstrinsik dan aspek intrinsik. Sebab kedua aspek ini saling membantu dan menjelaskan persoalan. Melalui pendekatan ekstrinsik maka kita dapat melihat apakah novel ini sepenuhnya atau sebagian atau sama sekali tidak berdasarkan kenyataan-kenyataan. Aspek ekstrinsik mula-mula melihat faktor historis, sosiologis, psikologis, dan filosofis atau religiusnya. Peranan biografi sedikit banyak memberikan data-data tentang latar belakang Tisna (perkembangan moral, intelektual, karier dan emosinya). Pemaparan riwayat hidup Tisna dimungkinkan karena cirri-ciri kepribadian dan sikap pengarangnya jelas terlihat dalam karyanya. Melalui biografi sekaligus dijelaskan proses kelahiran Ni Fawit yang sebenarnya.
Penelitian menunjukkan adanya keinginan pengarang untuk balas dendam kepada Belanda, serta niatnya untuk mengkritik feodalisme yang mendominasi kaum raja dan bangsawan. Adanya aspek ekstrinsik menunjang penjelasan mengenai kaitan antara fakta dan unsur-unsur yang terkandung di dalam novel itu. Pendekatan intrinsik bertolak dari karya itu sendiri. Dalam menulis novel pertamanya ini, Tisna mengikuti tradisj sastra Ba1i, ditinjau dari segi pemilihan tema maupun cara penyampaiannya yang cenderung Iebih bersifat memberi pelajaran kepada pembacanya. Tisna mengungkapkan masalah Hukum karma yang sekaligus digunakan sebagai media pendidikan masyarakat.
Tema ini dijelmakan sedemikian rupa ke dalam watak tokoh-tokohnya sehingga meskipun penokohannya sederhana tetapi sempurna. Penggambaran watak tokoh terasa lebih hidup, keras dan dinamis; yang dipengaruhi oleh lingkungan di mana pengarang tinggal. Tokoh utama adalah Ni Rawit, karena ia mendominasi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Dalam menganalisi alur tersirat pula kemungkinan tokoh utamanya. Dengan menggunakan teknik-teknik berupa pertanyaan, analisis alur dapat disiasati lebih tajam dan terarah. Peristiwa-peristiwa dijalin dengan baik sehingga menghasilkan alur yang mencerminkan kesatuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
Depok: Koekoesan, 2011
808.1 IGU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
"Disertasi ini membahas pemaknaan Rangda di dalam teks Calon Arang (CA) dan Novel Janda dari Jirah (JDJ). Rangda merupakan mitos yang paling penting di dalam tradisi Bali. Teks CA memperlihatkan sosok Rangda yang memiliki karakter negatif. Hal ini sesuai dengan fungsinya di dalam praktik budaya Bali. Di dalam novel JDJ, pengarang diduga melakukan dekonstruksi dengan memberi citra baru Rangda. Rangda digambarkan memiliki karakter positif.
Disertasi ini menerapkan pendekatan hermeneutika Ricoeur yang menekankan dialektika antara penjelasan dan pemahaman. Ada tiga langkah penting, yakni distansiasi, interpretasi, dan apropriasi. Tahap distansiasi meliputi analisis struktur teks (sintaksis dan semantik). Interpretasi dilakukan berdasarkan struktur yang telah dibuat. Struktur yang telah dianalisis berfungsi sebagai lintasan yang mengarahkan penafsiran agar tidak sewenang-wenang. Tahap apropriasi merupakan peleburan cakrawala teks dan cakrawala penafsir. Penafsir memahami dirinya lebih baik.
Studi ini menghasilkan beberapa temuan penting. Pertama, pengarang novel JDJ tidak melakukan dekonstruksi terhadap teks CA. Ia hanya menampilkan sisi santa dari Dewi Durga. Kedua, analisis interteks memperlihatkan adanya kontradiksi muatan keagamaan. Teks CA menekankan ajaran Siwa, sedangkan novel JDJ menekankan ajaran Buddha. Ketiga, analisis interaksi tokoh menunjukkan perbedaan dalam memandang persoalan kepatuhan. Teks CA mengungkapkan pesan utama tentang kepatuhan kepada Dewa (bersifat vertikal), sedangkan novel JDJ mempersoalkan kepatuhan kepada aturan yang dibuat manusia (bersifat horisontal). Keempat, melalui tinjauan kritis terhadap kedua teks dipertajam persoalan relasi kuasa antara raja dan pendeta. Di dalam teks CA, kedudukan raja dan pendeta dimuliakan, sedangkan novel JDJ mempersoalkan krisis kekuasaan raja dan pendeta.

This dissertation examines the meaning of Rangda, an important character of both the text of Calon Arang (CA) and of Janda dari Jirah (JDJ). As a matter of fact Rangda stands significantly in the Balinese traditional myths. The text of CA shows the figure of Rangda with a negative quality, and this is in accordance with its function in the practice of Balinese culture. However, through the novel JDJ, the character has been allegedly deconstructed by uplifting a new image of Rangda due to its positive quality character.
Here, Ricoeur's hermeneutic approach is applied since it emphasizes the dialectic between explanation and understanding. There are three steps. First, distanciation that analyzes structure consisting mainly of syntax and semantics. This structure functions as the trajectory in order to avoid an arbitrary interpretation. The second is about interpretation which is made based on the structure. Finally, the third is appropriation which is the fusion of horizon between the text and of the reader. As a result, readers themselves understand the text better.
There are several important conclusions by this study. First, the author of JDJ didn't deconstruct the text of CA. She just displayed the aspect of saint found in Durga. Second, the intertextual analysis identified the contradiction of religious content. The text of CA emphasized the doctrine of Siwa, while, the novel of JDJ the thought of Buddha. Third, the interaction analysis shows the different obedience issues. Text CA reveals an obedience to the rule of God, which is vertical, and the novel JDJ represents an obedience to the human rules, which is horizontal. Fourth, through a critical review towards those two texts the question of power relations between the king and the priest is strongly sharpened. Text CA legitimates the position of the king and the priest, while the novel JDJ shows the crisis of power of both."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1962
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library